teksed

4
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Salap ialah suatu sediaan semi solid dan berminyak untuk pemakaian pada kulit tubuh. Salap biasany a adalah suatu anhidrat dan meng andung obat yang larut ataupun tersebar di dalam media salap tersebut. Substansi obat yang tersebar biasanya berbentuk suatu bubuk halus, dan dalam beberapa kasus, terutama pada kortikosteroid, padatan tersebut biasanya terdapat dalam suatu bentuk bubuk mikro. ( Rawlins. 2002 ) Basis yang biasanya digunakan dalam sediaan salap bisa di klasifikasikan dalam beberapa jenis, antara lain basis hidrokarbon, basis penyerapan, basis emulsi, dan juga basis yang larut dalam air. ( Rawlins.2002 )  Basis hidrokarbon. Basis ini biasanya menga ndung suatu parafin atau campuran dari parafin lunak dan parafin keras dan parafin cair untuk menghasilkan suatu konsistensi yang sesuai. Parafin ialah suatu substansi inert, terutama substansi jenuh, yang tidak mungkin bereaksi dengan obat dan tidak menghasilkan bau tengik di dalam media penyimpanan. ( Rawlins.2002 )  Basis penyerapan. Basis penyerapan mengandung suatu agen emulsi air di dalam minyak, biasanya berbentuk dalam lemak wol atau turunannya. Basis salap sederhana ini biasanya merupaka n suatu campuran dari lemak wol, parafin keras, alkohol ketostearil, dan parafin kuning atau putih lunak, tergantung dari pengguna annya apakah salap tersebut dibuat dalam bentuk salap putih atau salap berwarna. Salap sederhana ini akan menyerap 15 persen dari berat air, yang akan membentuk emulsi air dalam minyak. ( Rawlins.2002 )  Basis emulsi. Basis emulsi ini mengand ung agen emulsi minyak dalam air yang akan melarutkan mereka segera dengan air atau ‘mengemulsi sendiri’. Tergantung daripada suatu agen emulsi atau emulgator, basis emulsi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni basis emulsi anion, basis emulsi kation, dan basis emulsi tak berion. ( Rawlins.2002 )

Transcript of teksed

Page 1: teksed

5/16/2018 teksed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teksed 1/4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Salap ialah suatu sediaan semi solid dan berminyak untuk pemakaian pada

kulit tubuh. Salap biasanya adalah suatu anhidrat dan mengandung obat yang

larut ataupun tersebar di dalam media salap tersebut. Substansi obat yang tersebar

biasanya berbentuk suatu bubuk halus, dan dalam beberapa kasus, terutama pada

kortikosteroid, padatan tersebut biasanya terdapat dalam suatu bentuk bubuk 

mikro. ( Rawlins. 2002 )

Basis yang biasanya digunakan dalam sediaan salap bisa di klasifikasikan

dalam beberapa jenis, antara lain basis hidrokarbon, basis penyerapan, basis

emulsi, dan juga basis yang larut dalam air. ( Rawlins.2002 )

 Basis hidrokarbon. Basis ini biasanya mengandung suatu parafin atau

campuran dari parafin lunak dan parafin keras dan parafin cair untuk 

menghasilkan suatu konsistensi yang sesuai. Parafin ialah suatu substansi inert,

terutama substansi jenuh, yang tidak mungkin bereaksi dengan obat dan tidak 

menghasilkan bau tengik di dalam media penyimpanan. ( Rawlins.2002 )

 Basis penyerapan. Basis penyerapan mengandung suatu agen emulsi air di

dalam minyak, biasanya berbentuk dalam lemak wol atau turunannya. Basis salap

sederhana ini biasanya merupakan suatu campuran dari lemak wol, parafin keras,

alkohol ketostearil, dan parafin kuning atau putih lunak, tergantung dari

penggunaannya apakah salap tersebut dibuat dalam bentuk salap putih atau salapberwarna. Salap sederhana ini akan menyerap 15 persen dari berat air, yang akan

membentuk emulsi air dalam minyak. ( Rawlins.2002 )

 Basis emulsi. Basis emulsi ini mengandung agen emulsi minyak dalam air

yang akan melarutkan mereka segera dengan air atau ‘mengemulsi sendiri’.

Tergantung daripada suatu agen emulsi atau emulgator, basis emulsi dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni basis emulsi anion, basis emulsi

kation, dan basis emulsi tak berion. ( Rawlins.2002 )

Page 2: teksed

5/16/2018 teksed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teksed 2/4

 Basis yang larut dalam air. Basis yang larut dalam air biasanya

mengandung suatu sediaan campuran dari magrokol ( polietilen glikol ).

Magrokol merupakan suatu campuran dari cairan dan magrokol keras yang punya

konsistensi yang sama dari parafin lunak dan larut seutuhnya dalam air. Basis

magrokol digunakan untuk anestesi lokal seperti ligokain dan berguna ketika

suatu tindakan untuk membersihkan bahan salap dari permukaan kulit, namun

akan mengurangi aktifitas daripada antiseptik fenol tersebut. ( Rawlins.2002 )

Salap adalah sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih

bahan berkhasiat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. ( Jas,

Admar. 2007 )

Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salap yang

cocok ( Farmakologi Indonesia edisi III ). Salap tidak boleh berbau tengik. Jika

dalam komposisi tidak disebutkan dasar salapnya, yang digunakan adalah vaselin

album. Pemilihan dasar salap sesuai dengan sifat fisika-kimia obat dan tujuan

penggunaannya. ( Jas, Admar. 2007 )

Pembagian dasar salap

Dasar salap dibagi dalam 4 golongan, yaitu :

    Dasar salap hidrokarbon : bersifat lemak dan sukar dicuci dengan air.

Misalnya adalah parafin, vaselin, dan minyak nabati.

    Dasar salap serap ( absorpsi) : dasar salap dapat menyerap air dalam

 jumlah terbatas. Misalnya adalah Adaeps lanae, lanolin, lilin ( cera ).

    Dasar salap yang mudah dicuci dengan air : dasar salap merupakan emulsi

minyak dalam air, misalnya salap hidrofilik, vanishing cream.

    Dasar salap yang mudah larut dalam air : yaitu dasar salep yang

mengandung komponen larut dalam air.

Dasar salep harus sesuai dengan sifat fisika-kimia obat dan tujuan

penggunaannya. ( Jas, Admar. 2007 )

Page 3: teksed

5/16/2018 teksed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teksed 3/4

Persyaratan dasar salap

Dasar salep yang ideal adalah :

    Laju pelepasan yang diinginkan bahan obat dari dasar salap

    Terjadi peningkatan absoprsi oleh dasar salap, per kutan

    Dapat melindungi kelembapan kulit

    Stabilitas bahan obat terjamin

    Netral ( indifferent = tidak berkhasiat )

    Lembut, mudah dioleskan serta mudah melepaskan zat aktif 

( Jas, Admar. 2007 )

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal

pada kulit atau selaput lendir. ( Anymous. 1995 )

Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi ke dalam 4

kelompok: dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang

dapat dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat

menggunakan salah satu dasar salep tersebut. ( Anymous. 1995 )

Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat

yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati,

stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan

dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan.

Misalnya obat-obatan yang cepat terhidrolisis, lebih stabil dalam Dasar salep

hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut

bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air. ( Anymous. 1995 )

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan

sebagai obat luar. Bahan obatnya harus mudah larut atau terdispersi homogen

dalam dasar salep yang cocok. ( Anief, Moh. 2000 )

Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat

dalam salep yang mengandung obat keras atau obat narkotik adalah 10%. ( Anief,

Moh. 2000 )

Page 4: teksed

5/16/2018 teksed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teksed 4/4

Berdasarkan komposisi dasar salep dapat digolongkan sebagai berikut :

1.  Dasar salep hidrokarbon, yaitu terdiri antara lain vaselin putih, vaselin

kuning, parafin encer, parafin padat,dan lain lain.2.  Dasar salep serap, yaitu dapat menyerap air terdiri antara lain adaeps

lanae, lanoline, dan unguentum simplex

3.  Dasar salep dapat dicuci dengan air, yaitu terdiri dari dasar salep emulsi

tipe M/A, seperti vanising cream dan emulsifying oinment.

4.  Dasar salep yang dapat larut dalam air, yaitu terdiri antara lain PEG atau

campuran PEG.

( Anief, Moh. 2000 )

Cara pembuatan salep

Aturan umum ialah :

1.  Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan

pemanasan rendah

2.  Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak 

dengan derajat ayakan no. 100.

3.  Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu

mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia,

setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain.

4.  Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus

diaduk sampai dingin.

Salep harus homogen dan ditentukan dengan cara salep dioleskan pada

sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan

yang homogen. ( Anief, Moh. 2000 )