Teknologi Sediaan Liquid
-
Upload
nitazahrawati -
Category
Documents
-
view
24 -
download
2
description
Transcript of Teknologi Sediaan Liquid
TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDAMPICILLIN DRY SYRUP
Oleh :
Maya Sari (PO.71.39.0.13.026)
Melisa Widhia Astuti
(PO.71.39.0.13.027)
Merita Nuraini
(PO.71.39.0.13.028)
Namiratu Zahra (PO.71.39.0.13.029)
Nita Zahrawati
(PO.71.39.0.13.030)
Novika Rizki Nurfitria (PO.71.39.0.13.031)
Kelas : Reguler 1A
JURUSAN FARMASIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN
PALEMBANGI. TUJUAN
1. Mengetahui cara pembuatan dan formula sediaan suspensi kering.2. Mengamati pengaruh metode pembuatan granul atau serbuk kering
dan konsentrasi bahan pembasah/pensuspensi terhadap karakteristik fisik suspensi
II. PRINSIPPembuatan Ampcillin Dry Syrup dengan metode granulasi.
III. TEORISuspensi kering atau suspensi rekonstitusi adalah sediaan resmi dan
diperdagangkan yang terdiri dari campuran kering atau serbuk granula, dimaksudkan untuk disuspensikan dalam air atau pembawa lainnya sebelum pemberiannya. Sebagaimana telah diketahui sediaan resmi ini mencantumkan “Untuk Suspensi Oral“ pada judul resminya untuk membedakan dari suspensi yang sudah disuspensikan.
Kebanyakan dari obat-obat yang dibuat sebagai campuran kering untuk suspensi oral adalah obat-obat antibiotik. Produk kering yang dibuat secara komersial guna mengandung obat-obat antibiotik dengan bahan tambahan untuk pewarna, pemanis, aroma, penstabil, dan pensuspensi, atau zat pengawet yang mungkin didinginkan untuk meningkatkan stabilitas dari serbuk kering atau campuran granul atau dasar suspensi cair. Apabila akan dioplos dan diberikan kepada pasien maka apoteker atau ahli farmasi akan membuka serbuk yang ada pada dasar wadah secara perlahan-lahan dengan benda keras lalu menambahkan sejumlah air murni sesuai yang ditunjukkan pada label dan dikocok dengan kencang sampai seluruh suspensi kering tersuspensi sempurna.
Penting bagi seorang ahli farmasi untuk menambahkan secara tepat jumlah air yang telah ditetapkan dalam campuran kering sehingga dihasilkan konsentrasi yang tepat per unit dosis. Penggunaan air murni lebih baik untuk menghindari penambahan kontaminasi yang dapat merusak dan memberi efek kebalikan dari efek stabilitas sediaan yang dihasilkan. Ahli farmasi harus memberitahukan pasien mengenai sifat-sifat ini dan mengharuskannya untuk mengocok isinya baik-baik sesaat sebelum pemakaian dan obat disimpan secara tepat (biasanya didinginkan).
Suspensi kering dibuat dengan cara granulasi. Granulasi adalah suatu metode yang memperbesar ukuran partikel serbuk guna memperbaiki sifat alir. Persyaratan pada sebuah granulat sebaiknya :
1) Dalam bentuk dan warna yang sedapat mungkin teratur.2) Memiliki sifat alir yang baik3) Tidak terlalu kering4) Hancur baik dalam air5) Menunjukan kekompakan mekanis yang memuaskan
Untuk suspensi kering yang dibuat dengan cara granulasi memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Mencegah agregasi campuran serbukb. Mendapat sifat alir yang baik (sebagai bahan pengikat kering juga
digunakan PVP)
Pembuatan suspensi kering berlangsung dalam 4 tahapan, yaitu :a. Agregasi campuran serbuk dengan penambahan suatu cairan penggranulb. Pembagian rasa
c. Pengeringan granuld. Mengayak bagian yang halus sekalian menyiapkan granulat, artinya
melonggarkan butiran granulat yang masih melekat bersama-sama dari proses pengeringan melalui gerakan-gerakan yang hati-hati diatas ayakan.
IV. DATA PREFORMULASIa) Zat aktif
1. Ampisilin (FI Ed.IV hal.103) Pemerian: Serbuk hablur, putih; praktis tidak berbau.Rumus Molekul: C16H19N3O4S.3H2OBerat Molekul bentuk Trihidrat: 403,45Kelarutan: Sangat sukar larut dalam air dan dalam metanol; tidak larut
dalam benzena, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform.Dosis:
Ampisilin dewasa untuk pengobatan infeksi saluran nafas atau kulit adalah 250-500 mg setiap 8 jam.
pengobatan infeksi saluran kemih, dosis dewasa biasanya 500 mg setiap 6 jam.
Untuk septikemia atau radang selaput otak karena bakteri adalah 8-14 g atau 150-250 mg/kg setiap hari diberikan secara parentral.
Stabilitas: Ampisilin kapsul, serbuk oral suspensi disimpan pada wadah kedap dengan suhu antara 15-30°C, setelah mengalami pencampuran, ampisilin trihidrat disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu antara 2-8°C dan akan bertahan selama 14 hari, tapi jika disimpan dalam suhu ruangan maka akan bertahan selama 7 hari.
Khasiat: Antibiotik terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif
b) Zat tambahan1. CMC Na/ Natrium Carboxy Metil Cellulose (Handbook of Excipients
Ed.VI hal.78)Pemerian: Serbuk berwarna putih, tidak berasa, bergranul. Kelarutan: Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; tidak
larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik lain.Berat Jenis: 0,52 g/mlpH: antara 6,5 dan 8,5Kegunaan: Suspending agent Konsentrasi: 0,1 – 1,0 %Stabilitas: Stabil dan higroskopis, dibawah kondisi Kelembapan tinggi
dapat mengabsorpsi (>50%) air.OTT: Tidak bercampur dengan larutan asam berkonsentrasi tinggi dan
larut dengan garam besi juga beberapa logam seperti aluminium, merkuri, dan zink.
Khasiat: suspending agent
2. Na Sakarin (Handbook of Pharmaceutical Excipients hal.608)Pemerian : putih, tidak berbau atau agak aromatik, efflorescent, bubuk
kristal. pH: 6,6 (10% b / v larutan berair)
Sinonim: Sacharin Sodium
Khasiat: Pemanis
Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 50 bagian etanol 95%
OTT : Sakarin natrium tidak mengalami Maillard browning.
3. PVP / Povidone (Handbook of Pharmaceutical Excipients hal.581)Rumus Molekul: (C3H4O2)n
Pemerian: Serbuk putih, agak putih atau tidak berbau, serbuk higroskopis.Kelarutan: Mudah larut dalam suasana asam, sukar larut dalam etanol
95%, metanol dan asam asetat.Berat Jenis: 0,29-0,39 g/ml pH: 3,0 – 7,0Kegunaan: bahan pengikatKonsentrasi: 0,5 - 5% Stabilitas: Stabil pada pemanasan 110 – 1800COTT: Tidak bercampur dalam larutan garam anorganik, resin alam dan
sintetis, sulfatiazole, sodium salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin
4. Natrium Benzoat (FI IV Hal. 584, Handbook of Pharmaceutical Excipient Hal. 627)Rumus Molekul: C7H5NaO2
Berat Molekul: 144,11Pemerian: Granul atau serbuk hablur putih, tidak berbau, atau praktis
tidak berbau, stabil di udara.Kelarutan: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih
mudah larut dalam etanol 90%.Berat Jenis: 1,497-1,527 g/mlpH: 8,0Kegunaan: pengawetKonsentrasi: 0,02 – 0,5% Stabilitas: Larutan dapat disterilisasi dengan autoklaf dan filtrasi.OTT: Incompatibel dengan senyawa kuartener, gelatin, garam feri, garam
kalsium. Aktifitas pengawet biasanya berkurang karena interaksi dengan kaolin atau surfaktan nonionik.
5. Aerosil (Handbook of Pharmaceutical Excipients hal.185)
Rumus Molekul: SiO2
Pemerian: Serbuk koloid silikon dioksida dengan ukuran partikel sekitar 15 nm, ringan, warna putih-kebiruan, tidak berbau, tidak berasa, dan serbuk amorf. amorf, berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam organik solven, air dan asam, kecuali hydrofluoric acid, larut dalam larutan alkali hydroxide panas membentuk dispersi koloidal dengan air
Berat Jenis: 0,029-0,042 g/mlpH: 3,5 – 4,0Stabilitas: bersifat higroskopis dan mengadsorbsi sebagian besar air tanpa
mencair.OTT: inkompatibel dengan diethylstilbestrol preparations.
Kegunaan: memperbaiki sifat alir, glidant, suspending agent, peningkat viskositas, absorben
Konsentrasi: Glidant 0,1 – 0,5%. Suspending dan thickening agent 2,0 – 10,0%
6. Etanol (Farmakope Indonesia Ed.IV hal.63)Pemerian: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak ; bau khas ; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tak berasap.
Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P
Kegunaan: Pembentuk massa granul yang kompakBobot Jenis: 0,8119 - 0,8139 g/cm3
OTT: Dengan aluminium
7. Essence NanasPemerian: cairan kental berwarna kuning sampai orange atau jingga
berbau nanas rasa seperti nanas.Kegunaan: corrigensia coloris, odoris, saporis.
8. Aquadest (Farmakope Indonesia Ed.IV hal.1124)Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai
rasaKelarutan: Dapat bercampur dengan pelarut polar.Titik Leleh: 17,8°CBobot Jenis: 1,2636 g/cm3 pada 20°C pH: 5,0 – 7,0Stabilitas: Secara kimiawi stabil pada semua suasana (es, cair, uap air)Kegunaan: Pelarut
V. ALAT DAN BAHANAlat :
Mortir + stamper Beaker glass Pipet tetes Botol cokelat Batang pengaduk Timbangan Anak Timbangan
Stopwatch Gelas ukur Sudip Spatula Sendok tanduk Plastik, lap. Tissue
Bahan : Ampisilin Trihidrat CMC Sorbitol PVP Ethanol Aerosil Essens Nanas Natrium Benzoat Aqua destilata
VI. FORMULA
BahanFormula 1 (Dengan
Granulasi) (%)Formula 2 (Tanpa
Granulasi) (%)
Ampisilin 250 mg/ 5ml 250 mg/ 5ml
CMC 1,5% 1,5%
Na Sakarin 0,04 % 0,04%
PVP 1 % -Ethanol qs -Aerosil 2% 2%Natrium Benzoat 0,1 % 0,1 %Essens Nanas q.s q.sAquadest Ad 400 ml Ad 400 ml
VII. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN Perhitungan untuk 400ml
a. Dengan Granulasi (Formula 1)
Ampisilin = 250mg/5ml x 400 ml = 20000mg = 20 g
BM AmpisilinTri h idratBM Ampisilin
×20g
¿ 403,45349,40
×20g
Ampisilin trihidrat = 23,09 g CMC = 1,5/100 x 400ml = 6g. Na. Saccharin = 0,04/100 x 400ml = 0,16 g Larutan PVP = PVP = 1/100 x 400 ml = 4 g
Etanol 96% = 1/100 x 400ml = 4 ml Aerosil = 2/100 x 400ml = 8 g Na.Benzoat = 0,1/100 x 400 ml = 0,4 g Essence Nanas = 0,1875/100 x 400ml = 0,75ml ~ 15 tetes
Total berat serbuk = (23,09 + 6 + 0,16 + 4 + 4 + 8 + 0,4 + 0,75)= 46,4 g
Air Untuk Rekonstitusi : Bobot teoritis = 46,4 gram Bobot praktek = gram
Faktor koreksi air=bobot praktekbobot teoritis
×400ml
¿46 ,4
×400ml
¿
Bobot yangdiserahkan= 60mlfaktor koreksi air
×bobo t yang didapat
¿ 60×
¿ g
Bobot untuk rekonstitusi= faktor koreksi air−60mlfaktor koreksi air
×bobot praktek
¿ −60ml×
¿g Air Untuk Rekonstitusi = Faktor koreksi air – 60 ml
= ml – 60 ml = ml
b. Granulasi (formula 2)
Ampisilin = 250mg/5ml x 400 ml = 20000mg = 20gBM AmpisilinTri h idrat
BM Ampisilin×20g
¿ 403,45349,40
×20g
Ampisilin trihidrat = 23,09 g CMC = 1,5/100 x 400ml = 6 g Aerosil = 2/100 x 400ml = 8 g Na. Saccharin = 0,04/100 x 400ml = 0,16 g Na.Benzoat = 0,1/100 x 400 ml = 0,4 g Essence Nanas = 0,1875/100 x 400ml = 0,75ml ~ 15 tetes
Total berat serbuk = (23,09 + 6 + 8 + 0,16 + 0,4 + 0,75)= 38,4 g
Air Untuk Rekonstitusi : Bobot teoritis = 38,4 gram Bobot praktek = gram
Faktor koreksi air=bobot praktekbobot teoritis
×400ml
¿38 ,4
×400ml
¿
Bobot yangdiserahkan= 60mlfaktor koreksi air
×bobot yang didapat
¿ 60×
¿ g
Bobot untuk rekonstitusi= faktor koreksi air−60mlfaktor koreksi air
×bobot praktek
¿ −60ml×
¿g
Air Untuk Rekonstitusi = Faktor koreksi air – 60 ml= ml – 60 ml = ml
Perhitungan untuk 60 ml
No
Dengan Granulasi (Formula 1)
Tanpa Granulasi (Formula 2)Paraf
1. Ampisilin = 250mg/5ml x 60 ml = 3000mg = 3g
BM AmpisilinTrihidratBM Ampisilin
×20g
¿ 403,45349,40
×3g
Ampisilin trihidrat = 3,46 g
Ampisilin = 250mg/5ml x 60 ml = 3000mg = 3g
BM AmpisilinTrihidratBM Ampisilin
×20g
¿ 403,45349,40
×3g
Ampisilin trihidrat = 3,46 g2. CMC = 1,5/100 x 60ml = 0,9
gCMC = 1,5/100 x 60ml = 0,9 g
3. Na. Saccharin = 0,04/100 x 60ml = 0,024 g
Na. Saccharin = 0,04/100 x 60ml = 0,024 g
4. PVP = 1/100 x 60ml = 0,6 g -5. Etanol = 1/200 x 60ml = 0,6
ml-
6. Aerosil = 2/100 x 60ml = 1,2 g
Aerosil = 2/100 x 60ml = 1,2 g
7. Na. Benzoate = 0,1/100 x 60ml = 0,06 g
Na. Benzoate = 0,1/100 x 60ml = 0,06 g
8. Essens Nanas = = 0,1875/100 x 60ml = 0,1125 ~ 2,25 tetes
Essens Nanas = = 0,1875/100 x 60ml = 0,1125 ~ 2,25 tetes
9. Aqua ad 60ml Aqua ad 60ml
Penimbangan
BahanFormula 1 (Dengan
Granulasi)
Formula 2 (Tanpa
Granulasi)Paraf
Ampisilin Trihidrat 23,1 g 23,1 gCMC 6 g 6 gNa. Saccharin 0,16 g 0,16 gPVP 4 g -Etanol 96% 4 ml -
Aerosil 8 g 8 gNatrium Benzoat 0,4 g 0,4 gNanas Essens 15 tetes 15 tetesAqua Ad 400ml Ad 400ml
VIII. PEMBUATAN
Formula 1 (Dengan Granulasi)1. Alat dan bahan disiapkan.2. Bahan-bahan obat yang diperlukan ditimbang , botol 400 ml di kalibrasi.3. Masukkkan air panas 20x jumlah CMC ke dalam lumping, taburkan CMC.
Tunggu hingga CMC bening dan mengembang lalu gerus homogen (massa 1).
4. Ampisilin Trihidrat dimasukkan ke dalam lumpang digerus ad halus (massa2).
5. Tambahkan massa 1 ke massa 2 sedikit demi sedikit, gerus homogen.6. Ditambahkan Natrium Benzoat gerus ad homogen.7. PVP dilarutkan dengan 4 ml Etanol 96%, kemudian ditambahkan setetes
demi setetes ke dalam campuran serbuk. 8. Tambahkan Essens Nanas ke dalam campuran serbuk, digerus ad
homogen.9. Tambahkan Aerosil, digerus ad homogen.10.Tambahkan Sorbitol, digerus ad homogen. 11.Dicampur ad terbentuk massa yang kompak yang dapat digranulasi12.Diayak dengan pengayak nomor 12, dikeringkan diudara terbuka,
kemudian ayak dengan pengayak nomor 14.13.Ditimbang granul yang didapat, dihitung dan dipisahkan granul yang akan
dimasukkan ke dalam botol 60 ml.14.Sisa granul untuk uji evaluasi kecepatan alir, ukuran partikel (Metode
Pengayakan), waktu rekonstitusi, viskositas, sifat alir, kurva alir, dan volume sedimentasi.
Formula 2 (Tanpa Granulasi)1. Alat dan bahan disiapkan.2. Bahan-bahan obat yang diperlukan ditimbang , botol 60 ml di kalibrasi.3. Masukkkan air panas 20x jumlah CMC ke dalam lumping, taburkan CMC.
Tunggu hingga CMC bening dan mengembang lalu gerus homogen (massa 1).
4. Ampisilin Trihidrat dimasukkan kedalam lumpang digerus ad halus (massa2).
5. Tambahkan massa 1 ke massa 2 sedikit demi sedikit, gerus homogen.6. Tambahkan Natrium Benzoat gerus ad homogen.7. Tambahkan Essens Nanas ke dalam campuran serbuk, digerus ad
homogen.8. Tambahkan Aerosil, digerus ad homogen.9. Tambahkan Sorbitol, digerus ad homogen. 10.Dicampur ad terbentuk massa yang kompak yang dapat digranulasi11.Diayak dengan pengayak nomor 12, dikeringkan diudara terbuka,
kemudian ayak dengan pengayak nomor 14.12.Ditimbang granul yang didapat, dihitung dan dipisahkan granul yang akan
dimasukkan kedalam botol 60 ml.
13.Sisa granul untuk uji evaluasi kecepatan alir, ukuran partikel (Metode Pengayakan), waktu rekonstitusi, viskositas, sifat alir, kurva alir, dan volume sedimentasi.
IX. EVALUASIa. Sifat Alir- Secara Langsung
25 gram granul ditimbang, tempatkan pada corong alat uji sifat alir dalam keadaan tertutup. Penutupnya dibuka, serbuk dibiarkan mengalir, catat waktunya dengan menggunakan stopwatch.
Syarat : Waktu alir 100 gram serbuk/granul > 10g /detik (Aulton hal.612)
RumusKecepatan Ali r=bobot (g)waktu(t)
Kecepatan mengalir (gram/s)
Aliran
>104 – 101,6 – 4<1,6
Free flowingEasy flowing
CohesiveVery cohesive
- Secara Tidak LangsungPada cara (a), serbuk ditampung pada kertas grafik millimeter, catat tinggi (h) dan diameter unggukan serbuk. Hitung α ( sudut istirahat ) menggunakan persamaan :Tg α = h/rSyarat : (Aulton hal.248)
Tan α = h/r α = inv tanketerangan : r : jari-jari bidang datar kerucut h : tinggi kerucut α : sudut baring
Sudut diam Keterangan
<2525 – 3030 – 40
>40
Sangat baikBaik
CukupKurang
Data Evaluasi Sifat Alir Formula I (Dengan Granulasi)
Massa (g)
t (detik)
r (cm)
H (cm)
α ( 0 )Kecepatan Alir
(g/detik)Paraf
Data Evaluasi Sifat Alir Formula II (Tanpa Granulasi)
Massa t r H α ( 0 ) Kecepatan Alir Paraf
(g) (detik) (cm) (cm) (g/detik)
b. Volume sedimentasiCara :Suspensi rekonstitusi dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi 25 ml dan diamati kestabilannyaPerhitungan : F = Vu / Vo
dimana, F = Derajat sedimentasi Vu = Volume sedimentasi Vo = Volume awal
Vo VuFormulasi 1
(Dengan Granulasi)
Formula 2 (Tanpa
Granulasi)Paraf
c. Waktu Rekonstitusi
Waktu untuk Rekonstitusi
Formula 1 (Dengan
Granulasi)
Formula 2 (Tanpa
Granulasi)Paraf
d. Ukuran PartikelMetode : Pengayakan bertingkatCara :Serbuk dimasukkan ke pengayak bertingkat. Alat dinyalakan selama 15 menit. Setelah selesai, bobot serbuk yang terdapat pada masing-masing mess ditimbang.Perhitungan metode pengayakan :
Rata-rata diameter mesh (µm) =
% Bobot yang tertinggal =
Dav =
Tabel ukuran diameter mesh menurut USP 26-NF 21No. Mesh Diameter Mesh (μm)
20 850,00
40 425,0060 250,0080 180,00100 150,00120 125,00
Formula I (Dengan Granulasi)
Mesh
Rata-rata
diameter mesh (mm)
x
Bobot yang
tertinggal (g)
% Bobot yang
tertinggal
% Bobot yang tertinggal x Rata-
rata diameter mesh (mm)
Paraf
Total
Formula II (Tanpa Granulasi)
Mesh
Rata-rata diameter
mesh (mm)
Bobot yang
tertinggal (g)
% Bobot yang
tertinggal
% Bobot yang tertinggal x Rata-rata
diameter mesh (mm)
Paraf
Total
e. Penentuan Viskositas dan Sifat Alir
o Metode : Viskometer Brookfield Alat : Viskometer Brookfield tipe LV Menggunakan alat viscometer Brookfield sesuai petunjuk penggunaan alat. DicatatRPM, skala, dan faktor dari alat yang digunakan. Gunakan spindle yang sesuai.
Perhitungan : Viskositas (η) = faktor x skalaGaya (F) = skala x konstanta alat (kv)
* kv = 673,7 dyne/cm2
Formula Spindel RPMFaktor
Skala
Viskositas (cPs)Faktor x
skala
Gaya (dyne/cm2)Skala x kv
Paraf
I1111
612306
1052
10
II1111
612306
1052
10