TEKNOLOGI PENGOLAHAN minyak -...

2
Asam laurat yang merupakan asam jenuh rantai sedang yang terkandung dalam minyak kelapa murni mudah pecah dan lebih banyak menghasilkan energi, sehingga mampu melancarkan sistem metabolisme. Hal ini dikarenakan asam laurat dalam tubuh manusia akan diubah menjadi monolaurin yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa. Manfaatnya, minyak kelapa ini bisa mengobati beragam penyakit kelamin, seperti herpes simplex virus-2 (HSV-2) dan HIV-1, serta bakteri neisseria gonorrhoe. Lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa murni sangat bermanfaat dalam mengontrol berat badan terutama penderita obesitas yang merupakan penyakit sebagai akibat pola makan yang salah. Asam lemak jenuh tidak disimpan sebagai cadangan energi melainkan langsung dibakar untuk menghasilkan energi. Untuk itu minyak kelapa murni memiliki manfaat yang besar untuk melancarkan metabolisme tubuh dan dipercaya manfaatannya untuk menyembuhkan penyakit yang diakibatkan virus atau bakteri, antara lain mendukung sistem kekebalan, mengurangi resiko arterosklerosis, mencegah infeksi virus, memperbaiki sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi serta membantu mengatasi HIV/AIDS. ? Alat: Ember,Dispenser Plastik,Timbangan, Loyang,Selang, Mixer, Saringan,Tretak, Erlenmeyer,Gelas ukur, Botol kemasan. ? Bahan: Kelapa 25 butir, Air, Papain. ALAT DAN BAHAN Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia telah berabad-abad dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik sebagai sumber makanan, obat-obatan, industri dan lain- lain. Hasil-hasil produk kelapa di Indonesia secara umum masih bertumpu pada minyak kelapa, padahal kelapa merupakan tanaman yang serbaguna. Tanaman kelapa memiliki keragaman produk yang tinggi, karena dari daun sampai akar memiliki manfaat dan nilai sosial ekonomi. Etnis Mandar yang merupakan suku terbesar di Sulawesi Barat sebagian besar masih menggantungkan hidup pada tanaman kelapa. Salah satunya adalah pembuatan Minyak kelapa Murni. Masyarakat Mandar bukan hanya menggunakan sekedar memasak saja tetapi juga digunakan sebagai obat dan sebagai kosmetika. Untuk meningkatkan kualitasnya maka dilakukan dengan menggunakan teknologi pembuatan VCO atau virgin coconut oil. Walaupun sebagai produk modern, pengembangan minyak berkualitas tetap berkaitan dengan akar budaya masyarakat Sulawesi Barat. Minyak kelapa berkualitas tersebut tidak mengandung kolesterol, namun kaya akan senyawa asam laurat. Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat pada minyak kelapa murni dapat menciptakan kenetralan terhadap kolesterol. Berbeda dengan minyak goreng biasa, pengolahan secara fermentasi membuat kandungan vitamin E, asam laurat, serta enzim lain pada buah kelapa tetap utuh meski telah diolah menjadi minyak. Sifat dari asam lemak ini mirip dengan asam lemak pada air susu ibu yang mampu memberikan ketahanan tubuh dan berefek membunuh virus. Minyak kelapa murni memiliki warna bening seperti air, hal ini disebabkan ketika proses fermentasi/pemanasan, dilakukan juga proses penyaringan dan penjernihan dengan menggunakan absorben zeolit. Zat ini akan menyerap kotoran dan membuat warna minyak bening. TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA BERKUALITAS MELALUI PEMANASAN BERTAHAP TAHAPAN PENGOLAHAN Bahan utama pembuatan minyak kelapa berkualitas adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan ciri-ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah kelapa berkisar 11-12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak yang banyak. Buah kelapa dikupas, dibelah kemudian dibuka tempurungnya dan diparut dengan mesin pemarut. Selanjutnya ditambahkan dengan air dengan perbandingan 1:2. kemudian ekstrak dikocok-kocok lalu diperas dan disaring dengan menggunakan kain atau saringan hingga diperoleh santan. Santan yang diperoleh dituangkan pada wadah ember atau dispenser plastik transparan, lalu didiamkan selama 3 jam. Selama pendiaman, santan akan terbagi 3 lapisan yaitu lapisan atas adalah krim (kaya minyak) lapisana tengah adalah lapisan krim (kaya protein) dan lapisan bawah berupa endapan. Selanjutnya krim yang berada pada lapisan tengah dikeluarkan dengan cara diisap menggunakan selang plastik (jika menggunakan ember plastic), tetapi jika menggunakan dispenser plastic krim dikeluarkan lewat kran dispenser. 1. Persiapan Bahan Baku 2. Pembuatan santan 3. Pemisahan krim

Transcript of TEKNOLOGI PENGOLAHAN minyak -...

Asam laurat yang merupakan asam jenuh rantai sedang yang terkandung dalam minyak kelapa murni mudah pecah dan lebih banyak menghasilkan energi, sehingga mampu melancarkan sistem metabolisme. Hal ini dikarenakan asam laurat dalam tubuh manusia akan diubah menjadi monolaurin yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa. Manfaatnya, minyak kelapa ini bisa mengobati beragam penyakit kelamin, seperti herpes simplex virus-2 (HSV-2) dan HIV-1, serta bakteri neisseria gonorrhoe.

Lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa murni sangat bermanfaat dalam mengontrol berat badan terutama penderita obesitas yang merupakan penyakit sebagai akibat pola makan yang salah. Asam lemak jenuh tidak disimpan sebagai cadangan energi melainkan langsung dibakar untuk menghasilkan energi.

Untuk itu minyak kelapa murni memiliki manfaat yang besar untuk melancarkan metabolisme tubuh dan dipercaya manfaatannya untuk menyembuhkan penyakit yang diakibatkan virus atau bakteri, antara lain mendukung sistem kekebalan, mengurangi resiko arterosklerosis, mencegah infeksi virus, memperbaiki sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi serta membantu mengatasi HIV/AIDS.

?Alat : Ember,Dispenser P last ik ,Timbangan, L o y a n g , S e l a n g , M i x e r, S a r i n g a n , Tr e t a k , Erlenmeyer,Gelas ukur, Botol kemasan.

?Bahan: Kelapa 25 butir, Air, Papain.

ALAT DAN BAHAN

Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia telah berabad-abad dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik sebagai sumber makanan, obat-obatan, industri dan lain-lain. Hasil-hasil produk kelapa di Indonesia secara umum masih bertumpu pada minyak kelapa, padahal kelapa merupakan tanaman yang serbaguna. Tanaman kelapa memiliki keragaman produk yang tinggi, karena dari daun sampai akar memiliki manfaat dan nilai sosial ekonomi.

Etnis Mandar yang merupakan suku terbesar di Sulawesi Barat sebagian besar masih menggantungkan hidup pada tanaman kelapa. Salah satunya adalah pembuatan Minyak kelapa Murni. Masyarakat Mandar bukan hanya menggunakan sekedar memasak saja tetapi juga digunakan sebagai obat dan sebagai kosmetika. Untuk meningkatkan kualitasnya maka dilakukan dengan menggunakan teknologi pembuatan VCO atau virgin coconut oil. Walaupun sebagai produk modern, pengembangan minyak berkualitas tetap berkaitan dengan akar budaya masyarakat Sulawesi Barat.

Minyak kelapa berkualitas tersebut tidak mengandung kolesterol, namun kaya akan senyawa asam laurat. Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat pada minyak kelapa murni dapat menciptakan kenetralan terhadap kolesterol. Berbeda dengan minyak goreng biasa, pengolahan secara fermentasi membuat kandungan vitamin E, asam laurat, serta enzim lain pada buah kelapa tetap utuh meski telah diolah menjadi minyak. Sifat dari asam lemak ini mirip dengan asam lemak pada air susu ibu yang mampu memberikan ketahanan tubuh dan berefek membunuh virus. Minyak kelapa murni memiliki warna bening seperti air, hal ini disebabkan ketika proses fermentasi/pemanasan, di lakukan juga proses penyaringan dan penjernihan dengan menggunakan absorben zeolit. Zat ini akan menyerap kotoran dan membuat warna minyak bening.

TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA BERKUALITAS

MELALUI PEMANASAN BERTAHAP

TAHAPAN PENGOLAHAN

Bahan utama pembuatan minyak kelapa berkualitas adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan ciri-ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah kelapa berkisar 11-12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak yang banyak.

Buah kelapa dikupas, dibelah kemudian dibuka tempurungnya dan diparut dengan mesin pemarut. Selanjutnya di tambahkan dengan air dengan perbandingan 1:2. kemudian ekstrak dikocok-kocok lalu diperas dan disaring dengan menggunakan kain atau saringan hingga diperoleh santan.

Santan yang diperoleh dituangkan pada wadah ember atau dispenser plastik transparan, lalu didiamkan selama 3 jam. Selama pendiaman, santan akan terbagi 3 lapisan yaitu lapisan atas adalah krim (kaya minyak) lapisana tengah adalah lapisan krim (kaya protein) dan lapisan bawah berupa endapan.

Selanjutnya krim yang berada pada lapisan tengah dikeluarkan dengan cara diisap menggunakan selang plastik (jika menggunakan ember plastic), tetapi jika menggunakan dispenser plastic krim dikeluarkan lewat kran dispenser.

1. Persiapan Bahan Baku

2. Pembuatan santan

3. Pemisahan krim

4. Pemanasan Bertahap

Pemanasan KrimKrim yang diperoleh dipanaskan menggunakan wajan sampai mendidih dengan suhu pemansan berkisar 100-110 ºC. setelah minyak agak masak ditandai dengan terpisahnya blondo dan minyak (blondo masih berwarna putih), bahan yang dimasak didinginkan. Selanjutnya blondo dipisahkan dengan cara penyaringan. Minyak yang diperoleh belum masak dan blondo mengandung minyak 10-15 %.

Pemanasan Minyak?Minyak yang belum masak dipanaskan pada suhu

pemanasan sama dengan pemanasan krim?Pada tahap ini dilakukan sampai diperoleh munyak

yang agak bening dan jika masih terdapat blondo warnanya harus coklat muda.

?Selanjutnya minyak didinginkan.?Setelah didinginkan minyak disharing dengan

menggunakan kertas saring atau kain saring

Pengemasan

Pengemasan minyak kelapa murni dapat dilakukan dengan menggunakan botol you C 1000 mg atau kemasan lainnya.

PENGEMASAN

PEMISAHAN KRIM

PEMANASAN BERTAHAP

PERSIAPAN BAHAN BAKU

PEMBUATAN SANTAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA BERKUALITASMELALUI PEMANASAN BERTAHAP

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANLOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI BARAT

Kompleks Perkantoran Pemerintah Provinsi Sulawesi BaratJln. Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju

Telepon : (0426) 2321830; Fax. (0426) 2321830E-mail: [email protected]

Website: www.sulbar.litbang.pertanian.go.id

NO.005/DIS-LPTP/2016