Teknologi pelarutan fosfat - · PDF file1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA...

5
1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. FP UPN”Veteran” Yogyakarta Jl. Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta Telp: (0274)486737 Faks: (0274) 486693 e-mail: [email protected] weblog: Sumarsih07.wordpress.com MATERI KULIAH BIOTEKNOLOGI PERTANIAN UPNVY Tanah risosfer dibuat seri pengenceran dengan air steril Masing2 pengenceran ditaburkan di medium yang mengandung P tak larut /Pikovskaya med Inkubasi suhu kamar selama 3-4 hari Mikroba yang membentuk zona jernih dimurnikan pada medium agar yg sama Dibuat biakan dalam agar miring CONTOH ISOLAT DARI TANAH VERTISOL GADING GUNUNG KIDUL Aspergillus JAMUR PELARUT FOSFAT (Sumarsih , 1986) 2. Pemilihan mikroba pelarut fosfat a. Pelarutan P tidak larut pada medium agar Inokulasi titik koloni yg membentuk zona jernih pada medium pikovskaya agar dalam petri Inkubasikan 4-5 hari pada suhu kamar Ukur luas zona jernih di sekeliling koloni Zona jernih yang terluas menunjukkan kemampuan melarutkan P yg besar

Transcript of Teknologi pelarutan fosfat - · PDF file1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA...

Page 1: Teknologi pelarutan fosfat -   · PDF file1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. FPUPN”Veteran” Yogyakarta Jl. Ring Road

1

TEKNOLOGI PELARUTAN

FOSFAT MENGGUNAKAN

MIKROBA

Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP.

FP UPN”Veteran” YogyakartaJl. Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta

Telp: (0274)486737 Faks: (0274) 486693

e-mail: [email protected]

weblog: Sumarsih07.wordpress.com

MATERI KULIAH

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

UPNVY

� Tanah risosfer dibuat seri pengenceran dengan

air steril

� Masing2 pengenceran ditaburkan di medium

yang mengandung P tak larut /Pikovskaya med

� Inkubasi suhu kamar selama 3-4 hari

� Mikroba yang membentuk zona jernih

dimurnikan pada medium agar yg sama

� Dibuat biakan dalam agar miring

CONTOH ISOLAT DARI TANAH

VERTISOL GADING GUNUNG KIDUL

Aspergillus

JAMUR PELARUT

FOSFAT (Sumarsih ,

1986)

2. Pemilihan mikroba pelarut fosfat

a. Pelarutan P tidak larut pada medium agar

� Inokulasi titik koloni yg membentuk zonajernih pada medium pikovskaya agar dalam petri

� Inkubasikan 4-5 hari pada suhu kamar� Ukur luas zona jernih di sekeliling koloni� Zona jernih yang terluas menunjukkan

kemampuan melarutkan P yg besar

Page 2: Teknologi pelarutan fosfat -   · PDF file1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. FPUPN”Veteran” Yogyakarta Jl. Ring Road

2

UJI PEMILIHAN MIKROBA

PELARUT FOSFAT

Media

cair yang

diberi

bubuk

batu

fosfat

berubah

menjadi

jernih

Zona jernih di

media tanda

mampu

melarutkan

batu fosfat

P terlarut

dapat

diukur

b. Pelarutan P tidak larut dalam medium cair

� 50 mg P tak larut masukkan dalam 100 ml medium cair

Pikovskaya (semua steril)

� Inokulasi dengan mikroba yg terpilih, inkubasi 3-4 hari

sambil digojok, kemudian disaring

� Ukur P terlarut dalam cairan medium tersebut

� Mikroba yg menghasilkan P terlarut tinggi mempunyai

kemampuan besar melarutkan P

� Dapat dilihat secara kualitatif dari sisa P tak larut yg

mengendap, semakin sedikit endapan berarti kemampuan

melarutkan semakin tinggi.

� Dapat juga diukur pH medium, pH7 turun jadi 3

� Sumber N

Mikroba dapat melarutkan fosfat apabila

tercukupi N. Dapat menggunakan ammonium

sulfat, ammonium nitrat, K-nitrat, atau urea

� pH

Cocok pada pH netral-agak masam. Pada pH

masam (4-5) cocok untuk jamur pelarut fosfat

� Suhu: pelarutan P optimum pada suhu 25-35oC

�Aerasi: pertumbuhan mikroba tergantung aerasi

Pengaturan faktor lingkungan untuk

mikroba pelarut fosfat

Page 3: Teknologi pelarutan fosfat -   · PDF file1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. FPUPN”Veteran” Yogyakarta Jl. Ring Road

3

Skala

industri

Batu Fosfat (P)

BAHAN BAKU PEMBUATAN PUPUK P

Crusher

Blender

Jamur

Kapur

Sulfur

Bahan Organik

Bubuk

batu

fosfat

Page 4: Teknologi pelarutan fosfat -   · PDF file1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. FPUPN”Veteran” Yogyakarta Jl. Ring Road

4

Ayakan (Granulator): pembentuk butiran

Pengering

butiran pupuk

PUPUK BIO-SP

Ektomikoriza

Page 5: Teknologi pelarutan fosfat -   · PDF file1 TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. FPUPN”Veteran” Yogyakarta Jl. Ring Road

5

� Penyerapan dan transport air dan nutrien

• Tanah ke tanaman (khususnya fosfor)

• Tanaman ke jamur (khususnya karbohidrat)

• Diantara tanaman

� Pengendalian patogen

• Proteksi/ pencegahan patogen/Antagonis

� Perkembangan mikoriza:

- fase eksternal: perkecambahan miselium mikoriza,

pembentukan spora diluar akar ditentukan kondisi tanah

- fase internal: penetrasi mikoriza dari sel epidermis ke sel

korteks tanaman, pembentukan vesikel dan arbuskul

A. Inokulum berkualitas tinggi- Infektif: 5% akar terinfeksi setelah 3 minggu

- Efektif: meningkatkan pertumbuhan tanaman

- Konsentrasi propagul tinggi, 100 g berat kering/ha

- Bebas patogen

- Punya daya hidup tinggi, tahan penyimpanan/ pengeringan

A. Sistem dan teknologi kultur VAM- Kultur pada tanah dlm pot

- Kultur dlm mineral/pasir, atau gambut

- Hidroponik/Aeroponik

- Kultur jaringan

- Kultur murni dalam medium buatan (paling sulit)

� Propagul: miselium atau spora dari badan buah� Perkecambahan spora tergantung eksudat akar � Inokulasi ektomikoriza untuk penghutanan Untuk rehabilitasi hutan di lahan bekas tambang / lahan yg ekstrim pH, konsentrasi logam berat, kelembaban, bo rendah, mikroba rendah, tanah subsoil.

� Inokulasi ektomikoriza untuk produksi sporokarp� Untuk penghasil badan buah, badan buah muda dapat dikonsumsi, spora dapat dibuat formulasi ex. bentuk tablet

� Inokulasi ektomikoriza untuk pembibitan� Transfer tanah bermikoriza, bibit ditanam dekat tanaman bermikoriza, inokulum spora, kultur inokulum vegetatif dlm medium buatan-peat vermiculit

� Inokulum mikoriza

kecukupan inokulum

� Gangguan pada tanah

pengolahan tanah, aktivitas hewan, kebakaran, erosi

� Kesuburan tanah

N dan P dalam tanah tinggi menekan mikoriza

� Kerusakan lahan

Salinitas, kekeringan, penggenangan-banjir, perubahan

iklim yang ekstrim