TEKNOLOGI LEGUM DAN SEREALIA€¦ · Protein, ± 15% dari bahan kering 3. Lemak, ± 5% dari bahan...
Transcript of TEKNOLOGI LEGUM DAN SEREALIA€¦ · Protein, ± 15% dari bahan kering 3. Lemak, ± 5% dari bahan...
TEKNOLOGI LEGUM DAN SEREALIA
B11424
Dosen:
Erfanur Adlhani, S.Si, MP
Dwi Sandri, S.Si, MP
Kontrak Perkuliahan Penilaian = 30% UTS + 30% UAS + 20% TUGAS + 20% SIKAP & KEHADIRAN Quiz = Nilai + Tugas (Perorangan+Kelompok) Student Centered Learning Quiz : 5 menit pada pertemuan selanjutnya, 1-3 soal tentang materi sebelumnya (bagi yang terlambat tidak ada kuis susulan = tidak punya tabungan nilai +) Toleransi keterlambatan 15 menit, terlambat kurang dari 5 menit masih boleh ikut quiz Ketidakhadiran = maksimal 2 dari awal kuliah sampai UAS
POKOK
BAHASAN
Sebelum UTS
Definisi dan pengertian, jenis-jenis, struktur dan komposisi kimia serealia
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan serealia
Teknik-teknik penanganan pasca panen serealia serta permasalahan dalam penanganannya
Parameter petunjuk kerusakan dan cara-cara pencegahan kerusakan karena penyimpanan
Produk-produk olahan berbasis serealia
Sebelum UAS
Definisi dan pengertian, jenis-jenis, struktur dan komposisi kimia legum Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan legum Teknik-teknik penanganan pasca panen legum serta permasalahan dalam penanganannya Parameter petunjuk kerusakan dan cara-cara pencegahan kerusakan karena penyimpanan Produk-produk olahan berbasis legum
Sumber Pustaka
Characterization of Cereals and
Flours : Properties, Analysis and
Application : Breslauer, K.J.
Ilmu Pangan : Buckle, K.A., R.A.
Edwards, G.H. Fleet, & M. Wootton.
Technology of Functional Cereal
Product : Hamaker, B.R.
Definisi dan Pengertian Serealia
Serealia (Bahasa Inggris: cereal), dikenal
juga sebagai sereal atau biji-bijian
merupakan sekelompok tanaman yang
ditanam untuk dipanen biji/bulirnya
sebagai sumber karbohidrat/pati.
Kebanyakan serealia merupakan anggota
dari suku padi-padian dan disebut
sebagai serealia sejati.
Jenis-jenis Serealia yang potensial secara ekonomis
Anggota yang paling dikenal dan memiliki
nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal
sebagai serealia utama adalah padi,
jagung, gandum
Walaupun menghasilkan pati, tanaman
seperti sagu, ketela pohon, atau kentang
tidak digolongkan sebagai serealia
karena bukan dipanen bulir/bijinya.
Jenis Serealia yang lain
rye : gandum hitam, umumnya untuk
makanan ternak,
triticale, havermut, dan jelai/barley :
digunakan untuk pembuatan bir,
serta spelt : gandum yang cocok untuk
dijadikan tepung berkualitas tinggi.
Struktur Serealia Secara anatomis biji serealia terdiri dari:
1. Sekam, yang membalut biji itu sendiri
2. Dedak, yang mengelilingi endosperm
dan benih
3. Benih, yang merupakan embrio
4. Endosperma, yang merupakan bagian
yang sangat penting untuk makanan.
Komposisi kimia Serealia
Komposisi kimia serealia yang utama adalah:
1. Karbohidrat (terutama pati, ± 80% dari
bahan kering)
2. Protein, ± 15% dari bahan kering
3. Lemak, ± 5% dari bahan kering
4. Mineral, ± 2%
5. Air, vitamin, asam-asam amino, asam
lemak, dan trace element
Faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh pada pertumbuhan serealia
IKLIM dan MUSIM Semua serealia adalah tanaman semusim; yang
berarti satu kali tanam, satu kali panen, sehingga
cara pembudidayaannya sama.
Gandum, rye, triticale, havermut, dan jelai, serta
spelt adalah serealia musim dingin, sehingga
tumbuh baik di daerah beriklim sedang dan tidak
sanggup tumbuh di cuaca panas (± 300C).
Jelai dan gandum hitam tahan kondisi ekstrem
dan mampu tumbuh di daerah musim dingin
yang panjang seperti di wilayah subarktik dan
Siberia.
Gandum merupakan serealia yang paling
populer di daerah iklim sedang.
Padi merupakan serealia yang paling
populer di daerah tropika.
Kebanyakan serealia musim dingin tidak
tumbuh di daerah tropis tetapi beberapa
dapat tumbuh di dataran tinggi yang lebih
dingin, sehingga memungkinkan untuk
melakukan beberapa kali penanaman
dalam setahun.
Tanaman serealia yang toleran terhadap salinitas adalah
barley
Yang memberikan reaksi semi toleran adalah gandum
Sedangkan padi dan jagung memberikan reaksi semi
sensitif.
Batas ambang setiap tanaman palawija adalah: barley 8
dS/m, jagung 1,7 dS/m, dan gandum 6,0 dS/m.
Umumnya, tanaman palawija peka pada stadium
perkecambahan sampai 3 minggu setelah tanam, sehingga
apabila tanpa penerapan teknologi maka tanaman
serealia yang bisa dibudidayakan adalah barley dan
gandum.
SALINITAS
Salah satu masalah yang dihadapi dalam upaya
peningkatan produktivitas jagung adalah
penanaman yang sering tertunda.
Pada lahan kering beriklim kering seperti di Nusa
Tenggara Timur dengan curah hujan terbatas,
penanaman jagung harus tepat waktu agar
tanaman tidak mengalami kekeringan.
Pada lahan sawah tadah hujan pada musim
kemarau, jagung sebaiknya ditanam segera
setelah panen padi pada saat kondisi tanah masih
lembab, dan sumur sebaiknya dibuat untuk
menjamin ketersedian air bagi tanaman.
TUGAS
Perorangan:
Membuat artikel tentang jenis-jenis
serealia (jelaskan tentang definisi,struktur
biji,komposisi kimia dan faktor-faktor yag
berpengaruh pada pertumbuhannya).
Lampirkan sumber pustakanya, minimal 1
sumber berasal dari jurnal penelitian.
Dikumpulkan 2 minggu kedepan.
TUGAS
Kelompok:
Membuat makalah mengenai teknologi pengolahan
produk-produk berbasis serealia (padi, jagung,
gandum).
Format makalah: Cover Depan, Daftar Isi, BAB
I.Pendahuluan (latar belakang dan tujuan), BAB II.Isi
(tinjauan pustaka,teknik-teknik pengolahan), BAB
III.Penutup (kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka.
Sumber: Jurnal bahasa inggris, Jurnal bahasa
indonesia, Buku.
Batas waktu pengumpulan: 1 bulan.
QUIZ, 1. Jelaskan mengapa bahan pangan
penghasil karbohidrat/pati seperti sagu,
ketela pohon atau kentang tidak
digolongkan sebagai serealia?
2. Sebutkan definisi serealia.
3. Sebutkan komposisi senyawa kimia
terbesar dalam serealia dan sebutkan pula
besar %nya.
Teknik-teknik penanganan pasca panen
Serealia serta permasalahan dalam
penanganannya
1.Pengeringan 2.PENYIMPANAN
Beberapa keuntungan pengeringan :
◊ menurunkan biaya pengangkutan
◊ meningkatkan panjang daya simpan
◊ mempermudah proses selanjutnya
Hasil pengeringan harus mempunyai :
kadar air yang rendah dan seragam
prosentase biji rusak dan pecah rendah
berat tetap tinggi
hasil pati tinggi
kualitas protein tinggi
Nilai nutrisi tetap tinggi
Suhu pengeringan
Suhu udara pengeringan berpengaruh pada
kualitas biji.
Suhu sangat tinggi menyebabkan kenaikkan
jumlah pecah, kenaikan biji yang retak,
perubahan warna, penurunan jumlah pati,
penurunan jumlah minyak dan kualitas
protein rendah.
Suhu makanan yang diijinkan dalam pengeringan
tergantung pada :
penggunaan biji
kadar air biji
jenis/macam biji
Penyimpanan harus mampu mempertahankan sifat-
sifat baik bahan yang disimpan.
Sifat-sifat baik seperti kualitas daya tumbuh selama
penyimpanan dapat mengalami kerusakan oleh
karena kondisi penyimpanan yang tidak baik.
Kerusakan kondisi penyimpanan disebabkan oleh:
1. kapang
2. insekta
3. rodensia
4. respirasi
Kerusakan selama penyimpanan dapat
diperlambat melalui pengendalian kadar air
dan suhu
Kadar air yang tinggi memudahkan perubahan
biokimia dan kimiawi dalam biji dan juga
pertumbuhan mikroba, serangga dan rayap
selama penyimpanan
Suhu yang tinggi menyebabkan banyak
perubahan-perubahan selama penyimpanan
Perubahan komposisi selama penyimpanan
Perubahan dalam protein
Perubahan lemak
Perubahan nilai gizi
Perubahan sifat-sifat fungsional
Pengaruh pada kemampuan menghasilkan
roti
1. Respirasi ▪ merupakan perubahan biokimia paling penting selama
penyimpanan karena biji-bijian adalah organisme hidup yang akan tetap bernafas setelah dipanen.
▪ Proses respirasi merupakan proses berlangsungnya metabolisme karbohidrat dan lemak menghasilkan CO2, air dan panas.
▪ Air dan panas yang dihasilkan memudahkan tumbuhnya mikroorganisme dan hama.
▪ Suhu dan kadar air tinggi akan mempercepat respirasi. 2. Perubahan Karbohidrat
▪ hidrolisa pati karena kegiatan enzim amilase ▪ berkurangnya gula karena pernafasan ▪ terbentuknya bau asam dan bau apek karena kegiatan
mikroorganisme ▪ reaksi pencoklatan bukan karena enzim
Selama penyimpanan Nitrogen total sebagian besar tidak mengalami perubahan, tetapi Nitrogen dari protein sedikit turun. Jumlah total asam amino menunjukkan perubahan yang berarti bila terjadi kerusakan lebih lanjut akibat kegiatan enzim proteolitik. Aktivitas enzim dalam semua biji-bijian merupakan ciri fase perkembangan, tetapi enzim ini dapat juga aktif selama penyimpanan biji berkadar air tinggi.
Kerusakan lemak dan minyak dalam biji serealia terjadi secara oksidasi, menghasilkan flavour dan bau tengik. Hidrolisa lemak ini dipercepat oleh suhu tinggi, kadar air tinggi dan faktor-faktor lain seperti pertumbuhan kapang. Pada beras akibat aktivitas kapang, hidrolisa lemak lebih cepat dibandingkan dengan hidrolisa protein atau karbohidrat selama penyimpanan
Mineral Mineral jarang hilang atau meningkat selama penyimpanan, kecuali fosfor. Selama penyimpanan kegiatan enzim fitrase melepas fosfat dari asam fitrat menjadi fosfat bebas dan menyebabkan peningkatan nilai gizi. Karbohidrat Daya cerna beras yang baru dipanen kurang dapat dicerna dibanding beras yang disimpan beberapa saat, hal ini disebabkan karena kegiatan enzim -amilase.
Protein Hilangnya daya cerna dan rasa enak jagung karena tumbuhnya jamur, barley yang rusak oleh jamur kehilangan kendungan lisin selama penyimpanan yang berakibat penurunan nilai biologis. Vitamin Kehilangan vitamin juga dapat terjadi selama penyimpanan. Thiamin (B1) banyak yang rusak, kerusakan dipercepat dengan kadar air dan suhu tinggi. Riboflavin (B2) dan piridoksin (B6) sangat sensitif terhadap cahaya. Vitamin A turun karena kehilangan karotin. Tokoferol (E) bisa hilang dengan adanya O2, karena O2 mempercepat penurunan tokoferol.
Penyimpanan biji cenderung mengurangi kemampuannya berkecambah, yang meningkat karena suhu dan kadar air yang tinggi selama penyimpanan Pencemaran kapang juga menambah hilangnya daya berkecambah Hilangnya daya berkecambah akan sangat penting jika biji akan digunakan sebagai benih dan untuk pembuatan bir
3 perubahan kimia utama pada gandum yang mengurangi sifat-sifatnya dalam kemampuan menghasilkan roti adalah, hidrolisa lipida yang menaikkan kadar asam lemak bebas, oksidasi lipida, dan perubahan-perubahan pada protein. Perubahan pada protein berakibat merusak sifat-sifat adonan sehingga roti yang dihasilkan kurang mengembang
Mikroorganisme
Aktivitas enzim
Serangga, parasit dan hama lain
Temperatur
Kelembaban
Oksigen
Cahaya
Waktu
a. Sifat bahan yang disukai mikroorganisme
Memiliki aktivitas air yang tinggi
Memiliki zat gizi minimal satu jenis makronutrien (karbohidrat,
protein, dan-atau lemak)
b. Kondisi lingkungan yang disukai mikroorganisme
Lembab
Beberapa mikroorganisme dapat hidup tanpa sirkulasi udara yang
baik tapi sebagian besar hidup dengan sirkulasi udara yang baik
mendapat sinar matahari secara langsung
Sebagian mikroorganisme dapat hidup pada suhu rendah dan
sebagian yang lain hidup pada suhu yang tinggi
Sebagian hidup pada pH rendah sebagian yang lain tinggi
c. Akibat serangan mikroorganisme pada bahan makanan
Busuk
Rasanya asam
Mengandung alkohol
bulukan
a. Sifat bahan yang disukai
Memiliki aktivitas air yang tinggi
Memiliki zat gizi minimal satu jenis makronutrien
(karbohidrat, protein, dan-atau lemak)
Belum mengalami perlakuan panas
b. Kondisi lingkungan yang optimal
Memiliki pH yang sesuai dengan jenis enzimnya
Suhu sesuai dengan enzim yang aktif
c. Akibat aktivitas enzim
Busuk
Warna berubah
Mengandung alkohol
Rasanya menjadi asam
a. Sifat bahan yang disukai
Memiliki zat gizi minimal satu jenis makronutrien
(karbohidrat, protein, dan-atau lemak)
b. Kondisi lingkungan yang disukai
Lembab
Kotor
Tidak mendapat sinar matahari secara langsung
c. Akibat serangan serangga dan hama
Luka
Cacat
Akibat suhu tinggi (lebih besar dari 60oC):
Bahan yang mengandung gula akan berwarna coklat
Bahan berpati (karbohidrat) dan protein akan
mengeras
Enzim inaktif
Protein dalam bahan akan terdenaturasi (seperti
telur)
Bahan berlemak akan mengeluarkan aroma &
citarasa yg khas
Akibat suhu sedang (4oC – 60
oC)
Reaksi-reaksi enzimatis berlangsung dengan optimal
Pertumbuhan mikroorganisme terhambat
Akibat suhu dingin (2oC – 4
oC)
Zat-zat gizi dalam bahan makanan relatif
stabil
Reaksi enzimatis terhambat
Pertumbuhan mikroorganisme terhambat
Akibat suhu beku (lebih kecil dari 2oC)
Aktivitas enzim berhenti
Pertumbuhan mikroorganisme berhenti
Perubahan zat-zat gizi hampir tidak ada
Kelembaban di Indonesia sangat tinggi
Jika kadar air bahan rendah sementara
kelembaban lingkungan tinggi, air akan
masuk ke bahan
Jika suhu rendah, terjadi pengembunan
pada bahan
Sebagian mikroorganisme perusak
menyukai lingkungan yang basah
Udara dan oksigen dapat merusak
vitamin (terutama A dan C), warna
dan aroma
Mendukung keberadaan
mikroorganisme aerob
Dapat dikurangi dengan vakum dan
penambahan gas inert
Jelaskan perbedaan istilah toleran, semi toleran dan semi sensitif terhadap salinitas
Sebutkan akibat dari tingginya kadar air dah suhu selama penyimpanan serealia
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pascapanen dan penyimpanan
Sebutkan batas kadar air untuk
penyimpanan gabah, jagung
pipilan, beras, dan gandum
Sebutkan hasil dari proses respirasi
Sebutkan salah satu keuntungan
adanya tanaman transgenik