Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

135
LARUTAN Farmasis selalu menganjurkan beberapa produk sediaan larutan berdasarkan rute pemberiannya secara oral, topikal, rektal, vaginal, optalmik, dan otik. Bentuk sediaan yang umum adalan sediaan larutan oral, yang termasuk sediaan larutan oral adalah sirup, eliksir, dan sebagainya. Teknik pembuatannya pada umumnya hampir sama. DEFINISI / JENIS-JENIS Larutan adalah cairan yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang molekulnya terdispersi dalam pelarut yang cocok atau campuran satu sama lain pelarut. Cairan oral dimaksudkan untuk pemakaian oral dan berisi satu atau lebih bahan dengan/atau tanpa zat perasa pemanis dan pewarna yang dilarutkan dalam air atau pelarut campur. Ini dapat diformulasikan untuk pemakaian langsung secara oral atau bentuk konstrat /pekat diencerkan dahulu sebelum digunakan. Larutan topikal biasanya cair tetapi mungkin berisi sistem kosolven ( pelarut campur) seperti jenis alkohol atau pelarut organik lain dengan atau tanpa ditambahkan bahan aktif. Larutan atau suspensi yang digunakan secara topikal seringkali disebut dengan lotion. Sirup adalah cairan kental yang mengandung gula atau pengganti gula dengan atau tanpa zat perasa dan bahan 1

description

FARMASI

Transcript of Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Page 1: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

LARUTAN

Farmasis selalu menganjurkan beberapa produk sediaan larutan berdasarkan

rute pemberiannya secara oral, topikal, rektal, vaginal, optalmik, dan otik. Bentuk

sediaan yang umum adalan sediaan larutan oral, yang termasuk sediaan larutan oral

adalah sirup, eliksir, dan sebagainya. Teknik pembuatannya pada umumnya hampir

sama.

DEFINISI / JENIS-JENIS

Larutan adalah cairan yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang

molekulnya terdispersi dalam pelarut yang cocok atau campuran satu sama lain

pelarut. Cairan oral dimaksudkan untuk pemakaian oral dan berisi satu atau lebih

bahan dengan/atau tanpa zat perasa pemanis dan pewarna yang dilarutkan dalam air

atau pelarut campur. Ini dapat diformulasikan untuk pemakaian langsung secara oral

atau bentuk konstrat /pekat diencerkan dahulu sebelum digunakan.

Larutan topikal biasanya cair tetapi mungkin berisi sistem kosolven ( pelarut

campur) seperti jenis alkohol atau pelarut organik lain dengan atau tanpa

ditambahkan bahan aktif. Larutan atau suspensi yang digunakan secara topikal

seringkali disebut dengan lotion.

Sirup adalah cairan kental yang mengandung gula atau pengganti gula dengan

atau tanpa zat perasa dan bahan obat. Sirup dapat memberikan rasa yang nyaman

bersamaan dengan zat aktif.

Eliksir tidak berwarna, berasa manis, biasanya digunakan larutan hidroalkohol

yang berasa dan cocok untuk obat-obatan yang tidak larut dalam air saja tetapi dapat

larut dalam campuran air dan alkohol. Eliksir kurang manis dan kurang kental

dibandingkan dengan sirup, umumnya eliksir kurang efektif jika diberi rasa. Eliksir

biasanya berisi pelarut yang berbeda dalam sistem kelarutannya contohnya air,

alkohol, gliserin, propilena-glikol, dan polietilen-glikol-300.

Air aromatis bisa digunakan untuk penggunaan dalam dan luar. Biasanya

tidak berwarna, berupa air suling dari minyak yang mudah menguap atau aromatis

1

Page 2: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

yang lain atau bahan yang mudah menguap lainnya. Untuk pembuatan bahannya

biasanya menggunakan minyak yang mudah menguap dan air.

SEJARAH PENGGUNAAN

Larutan adalah salah satu bentuk sediaan tertua. Myrh, Laudanum, dan

beberapa sediaan lainnya disebutkan dalam beberapa buku literatur yang telah

ditentukan. Komposisi dan penyusunan larutan sebelumnya (misalnya, ekstraksi cair,

spiritus dan ramuan) lebih sederhana dibandingkan dengan komposisi pada zaman itu.

Pembuatan larutan sekarang dapat digunakan sebagai buffer, pengawet, penambah

rasa, pemanis, pengatur pH dan rentang osmolalitas, dan antioksidan.

PENERAPAN

Cairan oral dapat menjadi bentuk sediaan yang paling tepat untuk pasien

karena beberapa alasan. Alasan paling umum mengapa seorang apoteker

menganjurkan bentuk sediaan cair dosis oral meliputi:

• Banyak obat yang tidak diperjualbelikan tersedia sebagai cairan oral.

• Bayi, anak, dan beberapa pasien psikiatri, serta pasien lanjut usia, tidak bisa

menelan dalam bentuk sediaan padat.

• Beberapa produk lebih baik dalam bentuk cair.

• Sebagian besar, beberapa persiapan membuat cairan oral lebih layak.

• Beberapa pasien, seperti pasien di sebuah panti jompo atau orang-orang yang

dipenjara, yang diberikan cairan oral untuk mencegah mereka untuk

mengonsumsi tablet atau kapsul dengan meletakkan di bawah lidah dan tidak

menelan mereka pada saat meminumnya.

• Pasien dengan metode pemberian makan enteral membutuhkan bentuk

sediaan cair.

• Bentuk sediaan oral cair mempunyai beragam jenis dan memiliki berbagai

takaran dosis.

• Narkoba lebih sering bekerja aktif bagi tubuh dalam cairan oral daripada

dalam bentuk padat.

2

Page 3: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

PELARUTAN

Berbagai bentuk sediaan berbentuj larutan dalam proses pembuatannya sangat

diperlukan daya larut, walaupun ada beberapa yang mungkin tidak larut. Pemilihan

yang tepat dari pelarut tergantung pada karakteristik fisikokimia zat terlarut dan

pelarutnya serta tujuan atau alasan kenapa dilarutkan atau tidaknya.

Kelarutan suatu zat yang sebenarnya merupakan jumlah dari berbagai faktor

yang terlibat dalam zat pembawanya dari partikel zat terlarut, dari fase padat ke fase

cairan. Daya dorong bagi pemisahan/pemecahan adalah interaksi molekul pelarut

dengan molekul zat terlarut atau ion terlarut. Proses pemisahan yang sebenarnya

melibatkan (1) benturan antar sesama ion atau molekul dalam sebuah larutan, (2)

pemisahan molekul pelarut untuk menyediakan ruang dalam pelarut untuk zat

terlarut, dan (3) interaksi antara pelarut dan zat terlarut atau molekul atau ion.

Sejumlah kekuatan tarik-menarik yang terlibat dalam proses pemisahan, termasuk

prinsip van der Waals, dipol-dipol, dan kekuatan ion.

Aturan umum yang baik untuk diingat adalah salah satunya dipelajari di

pelajaran Kimia: "Larut dan Sukar Larut" Secara umum, zat terlarut polar akan larut

dalam pelarut polar, nonpolar akan melarutkan zat terlarut dalam pelarut nonpolar.

Kesulitan di satu titik pertemuan pada saat banyaknya zat terlarut polaritas menengah.

Jika sesuai, pelarut resmi harus digunakan dalam peracikan farmasi. Saat ini,

ada sejumlah pelarut resmi terdaftar di United States Pharmacopeia

1925/Formulatium National 1920 (USP 25/FN 20) yang akan dibahas secara singkat.

Secara umum, semua pelarut harus disimpan dalam kontainer yang tertutup sangat

rapat, dan bagi barang yang mudah terbakar biasanya disimpan jauh dari panas tinggi

dan/atau sumber api. Minyak pun juga dianjurkan disimpan jauh dari tempat terbuka

atau yang panas.

KOMPOSISI

Komposisi larutan dapat bermacam-macam, dari yang sederhana hingga sangat

kompleks. Pemilihan bahan aktif, tujuan penggunaan, karakteristik pasien, dan

3

Page 4: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

kemungkinan besar, lingkungan di mana produk disimpan akan dapat mempengaruhi

komposisinya.

Larutan oral umumnya mengandung obat aktif dengan/atau tanpa sistem

kelarutan, aroma, pemanis, pewarna, pengawet, larutan buffer, antioksidan, atau

bahan lainnya. Obat umumnya lebih rentan mengalami degradasi dalam larutan air.

Menambahkan buffer untuk mengatur pH, pengawet, dan antioksidan dapat mencegah

daya degradasi . Aroma dan pemanis dapat membuat obat dengan rasa yang tidak

menyenangkan atau bau yang tidak sedap menjadi lebih enak, sehingga

meningkatkan ketertarikan pasien terhadap produk itu dan kemudahan

penggunaannya. Untuk alasan fisiologis, bahan tambahan lain digunakan untuk

membawa larutan dalam kisaran yang sesuai osmolalitas

pH

pH sangat penting dalam formulasi produk obat , terutama dalam melibatkan

kelarutan obat, aktivitas, stabilitas, penyerapan, dan kenyamanan pasien

menggunakan obat. pH terkait dengan karakteristik fisik tertentu. Penyesuaian pH

penting dalam menjaga kandungan obat dalam larutan. Sedikit peningkatan atau

penurunan pH dapat menyebabkan beberapa obat mengendap dalam cairan obat itu

sendiri. Sebaliknya, sedikit penyesuaian pH dapat membantu dalam beberapa obat

mudah larut. Aktivitas Obat dapat terkait dengan pH, tergantung pada apakah

terionisasi atau yang tidak terionisasi dari yang diinginkan. Stabilitas obat, dalam

banyak kasus, secara langsung tergantung pada pH lingkungan (bentuk sediaan). pH:

profil degradasi nilai besar dalam memilih pH yang tepat untuk stabilitas optimal dari

suatu produk. Serapan obat juga dapat terjadi eksipien berbagai komponen kemasan,

dan set administrasi/komponen. Serapan itu, dapat dikaitkan pH, tergantung pada

spesies, terionisasi atau non-ionisasi, yang diserap pada pH yang tepat produk. Dalam

beberapa kasus, kompromi harus dicapai antara kebutuhan obat dan preferensi pasien.

Kompromi ini sering dapat ditangani dengan menyesuaikan pH untuk stabilitas obat

optimal dan dengan menggunakan kapasitas buffer yang rendah, sehingga, bila dalam

penggunaan, buffer fisiologis pasien akan segera memindahkan pH ke system

psikologis.

4

Page 5: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

PEMBAWA

Zat pembawa yang digunakan dalam larutan oral umumnya meliputi air,

etanol, gliserin, sirup, dan berbagai campuran bahan ini, berbagai zat pembawa yang

lebih besar tersedia untuk cairan tropis. Sebagian besar pula zat pembawa yang

digunakan untuk cairan oral, seperti aseton, isopropanol, propilen-glikol, polietilen-

glikol, koloid, beberapa macam jenis minyak, dan beberapa polimer, dapat juga

digunakan dalam persiapan topikal. Zat pembawa lain, dimetil sulfoksida (DMSO),

ini memiliki keterbatasan yang digunakan dalam larutan hangat/panas. Meskipun

larutan oral biasanya siap untuk diberikan kepada pasien namun pada beberapa

produk ada yang tidak sangat stabil dalam kondisi tertentu.

Air adalah pelarut utama, dan USP 25 mengidentifikasi bahwa air harus yang

bening, tidak berwarna, cairan tak berbau, tetapi berbeda dalam prose pembuatannya,

persyaratan, pengemasan, dan penggunaan.

Pemurnian air (H2O, 18,02 MW) adalah air yang diperoleh dengan proses

yang sesuai.

Steril air murni yang disterilkan dan tepat dikemas. tidak berisi agen

antimikroba.

(Catatan: ini tidak akan digunakan untuk pembuatan sediaan dimaksudkan untuk

penggunaan parenteral.)

Air untuk injeksi adalah air dimurnikan dengan destilasi atau reverse osmosis.

Air untuk injeksi dirancang untuk digunakan dalam penyusunan solusi parenteral.

Air steril untuk injeksi dibuat dari air untuk injeksi yang dikemas disterilkan

dan tepat. tidak berisi agen antimikroba atau zat tambahan lainnya.

Bakteriostatik untuk injeksi air dibuat dari air untuk injeksi yang dikemas

disterilkan dan tepat, mengandung satu atau lebih agen antimikroba yang sesuai.

(Catatan: air bakteriostatik untuk injeksi harus digunakan dengan memperhatikan

kompatibilitas agen antimikroba atau agen itu berisi dengan zat obat tertentu yang

harus dilarutkan atau diencerkan.).

5

Page 6: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Air steril untuk inhalasi dibuat dari air untuk injeksi yang dikemas disterilkan

dan tepat. tidak berisi agen antimikroba, kecuali digunakan dalam humidifier atau

perangkat sejenis lainnya dan di mana bertanggung jawab terhadap pencemaran

selama periode waktu, atau zat tambahan lainnya. (Catatan: air steril untuk inhalasi

tidak boleh digunakan untuk penggunaan parental atau untuk bentuk sediaan lainnya

kompendial steril.)

PERSIAPAN PEMBUATAN

Berbagai teknik dapat digunakan untuk membuat bentuk sediaan oral cair.

Metode yang paling umum adalah untuk membuat solusi yang sederhana dengan

melarutkan suatu pelarut obat. Bahan yang paling cepat larut akan dengan mudahnya

laruk dalam sekali mengaduk, tetapi yang lain dapat dipanaskan atau tambahkan

tingkat agitasi agar meninggi. Metilselulosa adalah contoh dari bahan yang awalnya

tersebar di sekitar sepertiga sampai setengah dari total volume air panas, dengan

sisanya ditambahkan air es atau es. untuk membasahi metilselulosa, seseorang harus

taburi bedak ringan di permukaan air panas sehingga dapat hidrat. jika ditambahkan

bedak terlalu cepat, bentuk gumpalan, sehingga sulit untuk partikel dalam menjadi

basah karena mereka dilindungi oleh kulit terluar dari rumpun hidrat. terkadang antara

cair, seperti alkohol atau gliserin, dapat digunakan sebelum ditambahkan air. Air

dapat menggantikan udara terperangkap dalam bubuk dan menggantikannya dengan

cairan air-miscible. kemudian, jika air ditambahkan, bubuk akan mudah basah dan

menjadi menggumpal.

Surfaktan membantu dalam suatu pelarutan. Surfaktan dapat berupa tersebar

di dalam zat pembawa.

Teknik umum untuk mempersiapkan air aromatik adalah dengan

menggunakan larutan dengan sebuah dispersan. Minyak atsiri dicampur dengan

potongan-potongan kecil kertas filter, talk, atau beberapa media dispersi lain yang

sesuai sebelumnya air ditambahkan. Proses pencampuran diperboleh namun

ditetapkan untuk jangka waktu tertentu, dengan agitasi periodik. Air aromatik ini

kemudian dikumpulkan oleh filtrasi. Tujuan adanya medium dispersi adalah untuk

6

Page 7: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

meningkatkan luas permukaan bidang minyak yang terkena air untuk meningkatkan

laju kelarutan yang dimana larutannya menggunakan minyak jenuh. Ketika bekerja

dengan air aromatik, hal ini sangat penting untuk diingat yaitu dimana penambahan

garam kemungkinan diatas takaran dalam minyak yang mudah menguap. (Lihat kotak

“Petunjuk untuk Peracikan Solusi” untuk teknik cara pembuatan lainnya).

Petunjuk untuk Peracikan Larutan

- Produk harus diaduk dengan lembut, dikocok tidak terlalu mengikat udara, yang

menyebabkan berbusa.

- Penggunaan pengaduk magnetik, blender dan mixer listrik dapat menghemat waktu

dan menghasilkan produk yang seragam.

- Langkah pelarutan dapat dipercepat dengan cara merendam tempat larutan dalam

bak ultra sonik.

- Batang aduk tidak boleh digunakan ketika menambahkan '"volume sufficioent"

pelarut untuk produksi di mana produk yang sedang dibuat.

- Baik batang aduk meletakkan di atas sebuah gelas kimia atau alkohol semprot

(etanol untuk solusi internal) dapat membantu memecah sebuah foain menjadi

terurai; sebuah silikon defoaming agen juga bisa digunakan.

- Filtrasi cairan akan membantu untuk menghasilkan selama proses, jelas proses ini

kita harus memperhatikan permukaan filter untuk menentukan apakah kandungan

obat sedang aktif secara tidak sengaja terhapus dalam proses pembuatan.

- Salah satunya harus selalu mengetahui kadar pH dan konsentrasi alkohol dari

produk yang efektivitas yang dibuat.

- Pengawet dapat digunakan bersamaan dengan pH. sebagai contoh, parabens

biasanya digunakan dalam rentang pH 4 sampai 8, chlorobutanol membutuhkan pH

kurang dari 5, dan natrium benzoat lebih afektif pada pH sekitar 4 atau kurang.

- Garam harus dilarutkan dalam jumlah kecil air sebelum venicle viskos

ditambahkan.

- Ketika menggabungkan dua cairan, Pembuat harus aduk campuran cairan tersebut

terus menerus untuk mengurangi terjadinya pengendapan yang dihasilkan dari

konsentrasi efek.

7

Page 8: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

- Cairan yang viskositasnya rendah dianjurkan ditambahkan kadar viskositasnya

agar didapat viskositas yang tinggi.

- Untuk mendapatkan jumlah kecil obat aktif atau eksipien, (misalnya minyak

bumbu) dengan menggunakan metode dilusi atau alikuot. sebuah pelarut, bukan

hanya cairan yang harus digunakan.

- Larutan Hidrokoloid dianjurkan dibiarkan terbuka pelan pelan dahulu sebelum

penggunaan.

- Harus diperhitungkan seksama dalam penyeleksian zat pembawa termasuk

konsentrasi obat, kelarutan . Faktor lainnya termasuk pH, rasa, pemanis, warna,

pengawet, viskositas, kompatibilitas dan, jika diindikasikan, menangguhkan dan

agen pengemulsi.

- Ketika eliksir dibuat, disarankan untuk memecahkan konsentrasi alkohol dan

komponen yang terlarut dalam alkohol dan komponen yang terlarut dalam air .

Kemudian harus ditambahkan ke dalam larutan alkohol dengan mengaduk dahulu,

untuk mempertahankan kadar konsentrasi alcohol yang tinggi.

- Talk dapat digunakan untuk menghilangkan kelebihan bumbu penghapusan

minyak ini didapat dengan menambahkan 1-2 gram per 100 ml bedak larutan dan

kemudian filtering selama proses filtrasi, bagian pertama kembali ke filter sampai

diperoleh filtrat yang jelas.

- Sistem kelarutan (misalnya campuran air alkohol, gliserin, dan propilen-glikol)

bisa membantu dalam pengadukan larutan yang di mana larutan keruh atau pucat

karena tidak larut dalam air.

PERTIMBANGAN FISIKOKIMIA

Untuk mempersiapkan sebuah kesuksesan produk cairan oral, apoteker harus

menghadapi dan mengatasi beberapa kesulitan teknis. Obat tidak stabil bahkan lebih

tidak stabil dalam larutan ; maka obat yang larutnya buruk harus ditiadakan dan

dihentikan produksinya ; dan obat yang rasanya tidak enak harus di larutkan ke

beberapa zat pendukung untuk menghasilkan sebuah produk yang rasanya enak.

8

Page 9: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Formulasi dari produk yang sukses demikian tergantung pada campuran ilmiah yang

tepat dan menurut seni ilmu pembuatan obat.

Fisikokimia, Farmasetika, dan faktor kesabaran harus diperhitungkan selama

pembuatan suatu bentuk sediaan oral cair. Fisikokimia dan sifat khas yang stabil dari

obat akif menentukan kadar dosis cairan pemakaian oral yang sudah siap (sirup, elixir,

suspensi). Faktor yang dipikirkan dalam formulasi dosis cairan oral terdapat dibawah

ini :

Sifat fisika dan kimia bahan baku

Urutan pencampuran dan penambahan

Tehnik farmasetika yang dibutuhkan

Persiapan dan penyimpanan yang tidak sesuai

Keseimbangan dan potensi bahan baku

Pemberian etiket yang tepat, termasuk mencatumkan nama bahan tambahan

Ketika mempersiapakan cairan oral, apoteker harus memikirkan konsentrasi,

daya kelarutan, pKa, rasa dan stabilitas pada obat. Memperhatikan zat pembawa

dalam pH, rasa, pemanis, warna, bahan pengawet, kekentalan, kesesuaian, dan jika

dinyatakan pembuat suspensi dan bahan pembuat emulsi. Konsentrasi obat – obatan

dan kelarutan berbagai macam pelarut akan mempengaruhi jenis kondisi dosis yang

dibuat. Contohnya, jika obat larut dengan air, maka sebuah sirup dapat dibuat, di segi

lain jika obat tersebut larut dengan air – alkohol – gliserin dalam sistem pelarutannya,

maka sebuah eliksir cocok untuk dibuat. Jika obat tidak larut, suspensi dapat diracik,

tetapi jika obat mengandung minyak, sebuah emulsi adalah pilihan yang tepat untuk

dibuat. Poin-poin dibawah ini harus diingat ketika melarutkan obat :

Partikel kecil lebih cepat larut daripada partikel besar

Pengadukan akan menambah kadar disolusi sebuah obat

Banyak obat yang dapat larut, obat dapat bereaksi dengan kecepatan tinggi

pengadukannya

Ketika bekerja dengan cairan kental, konsentrasi obat dapat mengalami

penyusutan

Bertambahnya temperatur umum menuju ke penambahan daya larut dan obat

bereaksi

9

Page 10: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Bertambahnya elektrolit, dapat menambah atau mengurangi daya larut dari

obat yang non elektrolit

Alkaloid dasar atau nitrogen dasar atau semacam molekul berat sangat rendah

untuk dapat larut kecuali jika pH medium dikurangi (perubahan garam terjadi)

zat yang tidak mudah larut atau sukar larut dapat menambahkan pH medium

(missal; penetapan kadar garam)

pH dalam pembuatan dan pKa pada kadar obat terbagi rata keseluruh

bagiannya. Pengaturan pengenceran pada pH bisa berpengaruh sangat baik terhadap

kelarutan obat dan sebaiknya dikontrol saat pembuatan larutan. Hal ini kemungkinan

membutuhkan juga larutan buffer sehingga larutan tersebut menentukan karakteristik

larutan tersebut.

Lingkungan lain berakibat stabilitas kimia pH – nya berubah. Berbagai sumber

referensi mengungkapkan terhadap perbandingan penerimaan pH untuk stabilitas

maksimum pada kadar obat yang spesifik.

Informasi ini dapat digunakan untuk menetapkan pedoman untuk memilih kendaraan

terbaik. Sebuah pH meter dapat membantu memprediksi dan mencegah kadar pH

yang tidak kompatibel.

SIRUP

Sirup sesuai untuk obat yang larut dalam air. Persyaratan pH biasanya bagi

banyak obat adalah sedikit atau cukup asam. Jadi sirup yang diberi rasa tambahan

asam yang cukup sangat efektif menutupi rasa yang tidak menyenangkan dari obat

tertentu.

Rasa akan tetap di mulut lebih lama karena viskositas sirup itu. Viskositas

dapat menyebabkan drud aktif untuk melarutkan lebih lambat di dalam zat pembawa

selama pembuatan. Lebih mudah, pertama melarutkan bahan aktif dalam jumlah

volume air yang kecil dan kemudian jumlah volume ditambahkan kembali yang

cukup untuk volume standart sirup.

10

Page 11: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Sifat pengawet dari sirup juga bergantung pada proses mempertahankan

konsentrasi tinggi sukrosa atau gula dalam produk akhir. Jika konsentrasi sukrosa

menurun. Mungkin perlu menambahkan pengawet lain (seperti alkohol) untuk

produk. Tabel 15-5 daftar pengawet yang dapat digunakan dalam cairan oral. (Lihat

bab 5 "perhitungan peracikan farmasi.," Untuk contoh bagaimana menentukan jumlah

yang diperlukan bahan pengawet).

Beberapa zat pembawa sirup tercantum dalam tabel 15-6. Sebagaimana

terlihat dari tabel ini, paling ada sedikit sirup yang ber-pH asam. Ada beberapa

produk (contoh; Ora Sweet, Ora Sweet SF, dan Syrpalta) memiliki nilai pH sekitar

4.2, 4.2, dan 4.5, yang konstan. Nilai pH pada sirup ceri, sirup cola – cola, sirup jeruk,

dan sirup raspberry semua kurang dari 4, zat pembawa sirup netral termasuk sirup

sederhana (sirup USP) dan sirup eriodiktion aromatik. Karena produk komersial

membutuhkan juga sistem pengawet tertentu, pengawet tambahan biasanya tidak

diperlukan kecuali zat pembawa secara signifikan diencerkan dahulu.

Tabel 15-5. Daftar Pengawet untuk Produk Cairan Oral

Pengawet Konsentrasi (%)

Alkohol 15 -20

Asam Benzoat 0.2

Metilparaben <0.2

Potasium sorbat 0.2

Propilparaben <0.2

Sodium Benzoat 0.2

Asam Sorbat 0.2

Dalam beberapa keadaan, jus buah, terutama yang dalam keadaan bening dan

bebas ampas seperti apel atau anggur, dapat digunakan dan "diencerkan" dengan sirup

untuk meningkatkan rasa manis, jika perlu. Sirup maple atau topping es krim sundae

seperti butterscotch juga dapat diadopsi untuk digunakan, diperlukan pengenceran

dahulu dengan sirup sederhana atau air. Pendekatan lain yang menarik adalah

penggunaan minuman ringan limun yang konsetrat.

11

Page 12: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Tabel 15-6. Nilai pH dan Alkohol yang biasa terkandung dalam cairan pembawa

(per Oral)

Pembawa pH Alkohol Spesifikasi

kandungan (%) Wadah

Official USP/NF Vehicles

Aromatic Eliksir 5.5-6 21-23 T

Campuran Eliksir Benzaldehyde 6 3-5 T, LR

Air peppermint - 0 T

Larutan sorbitol - 0 T

Suspension structured Vehicle - 0 T, LR

Suspension Structured vehicle-SF - 0 T, LR

Sirup 6,5-7 - T, LR

Larutan Gum Xanthan - 0 T, LR

Nonofficial Vehicles

Sirup akasia 5 - T

Sirup erodictyon aromatic 6-8 6-8 T, LR

Sirup Cherry 3.5-4 1-2 T, LR

Sirup Asam Sitrat - <1 T

Sirup biji cokelat - - T

Gycyrrhiza eliksir - 21-23 T

Glycyrrhiza syrup 6-6.5 5-6 T

Hydriotic acid syrup - - T

Isoalcohol Eliksir, low 5 8-10 T

Isoalcohol Eliksir, high 5 73-78 T

Orange flower water - 0 T

Orange syrup 2.5-3 2-5 T

Raspberry Syrup 3 1-2 T, LR

Campuran Sirup Sarsaparilla 5 -

12

Page 13: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Pembawa pH Kandungan Spesifikasi

Alkohol (%) Wadah

Tolu Syrup 5.5 2-4 T

Wild Cherry Syrup 4.5 1-2 T

Commercial Branded Vehicles

Sirup Coca-cola 1.6-1.7 0

Ora-sweet 4-4.5 0 T, LR

Ora-sweet SF 4-4.4 0 T, LR

Syrpalta 4.5 - T, LR

Konsentrat ini dapat diencerkan dengan air ke dalam larutan terkonsentrasi atau dapat

diencerkan dengan sirup sederhana daripada menggunakan air dan formula sukrosa

yang disediakan pada saat pengemasan sediaan. Masih dalam pilihan pemberi rasa

buah pada pembuatan sirup. Pilihan ini digunakan khusus notabene saat penggunaan

tanpa gula untuk pasien yang terkena diabetes. Sediaan lain muncul yang masih

menggunakan pelarut di dalamnya pada sirup dagang dengan sirup biasa atau larutan

metil-selulosa; nyatanya, 1:1 campuran dari sirup biasa dengan larutan metil-selulosa

sering digunakan di beberapa tempat, berguna untuk pemberian rasa pada pasien.

ELIKSIR

Eliksir adalah campuran air dan alkohol, maka tentunya ini akan larut terhadap

larutan alkohol dengan larutan air, didasari dengan persentase tiap kelarutan solven.

Gliserin, yang merupakan dari eliksir, komposisinya bisa disamakan dengan alkohol,

tetapi kekentalannya yang menyebabkan larutnya sangat lama. Propilen-glikol tidak

larut terhadap air dan alkohol dan biasanya terdapat gliserin.

Eliksir biasanya dibuat dari larutan yang mudah; tetapi, harus diperhatikan

betul konsentrasi alkohol dan pH yang masih dalam jangka maksimum stabilitas

terhadap obat dan dosisnya. Suatu hal harus diperhitungkan yaitu senyawa garam

13

Page 14: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

pada obat (larut dengan air) atau senyawa asam atau bentuk dasar (pada larutan

alkohol) yang harus diperhatikan.

Pembuatan eliksir didalamnya terdapat disolven pada komponen pelarut –

alkohol dalam alkohol dan komponen pelarut – air dalam air. Dalam fase air biasanya

ditambah larutan alkohol yang dimana konsentrasi alkohol itu lebih tinggi. Jika pada

situasi kebalikannya, minyak atau obat bisa terpisah dari larutan selama larutan

alkohol kontak langsung dengan air. Jika produk kelihatan keruh maka sebaiknya

ditambahkan minyak aromatis. Dalam beberapa kasus, filtrasi talk bisa digunakan

untuk produksi produk yang jernih, teknik ini menggunakan penambahan kurang

lebih 2 gram talk/100ml larutan, campurkan, dan saring. Lalu kandungan cairan

tersebut disaring ulang sampai mendapatkan hasil yang jernih.

Sistem kelarutan digunakan bukan hanya untuk melarutkan obat yang aktif

tetapi juga digunakan dalam pembuatan komponen pemberi rasa, selama kandungan

minyak yang mudah menguap masih ada. Pemanis yang umum (misal, sacharin) bisa

digunakan untuk pemanis, karena sukrosa tidak mungkin berpengaruh terhadap sistem

kelarutan di alkohol.

Zat pembawa untuk sampel eliksir pada tabel 15-7. Zat pembawa eliksir yang

paling umum adalah eliksir aromatis yang dimana mempunyai kandungan alkohol

kurang lebih 22%. Beberapa sirup sekarang mengandung senyawa alkohol. Jadi

perbandingan antara sirup dan eliksir kadang hampir mirip dan sering tertukar. Dua

iso-alkoholik eliksir (rendah : 8%-10% alkohol ; tinggi : 73%-78% alkohol) bisa

dikendalikan untuk mendapatkan zat pembawa dalam pembuatan konsentrasi alkohol

yang baik.

Tabel 15-7. Eliksir untuk Penggunan Liquid Oral

Eliksir pH Kandungan Alkohol (%)

Eliksir aromatis 5.5 – 6.0 21 – 23

Eliksir – Benzaldehid 6.0 3 – 5

Eliksir isoalkohol (rendah, tinggi)” 5.0 8 – 10, 73 – 78

* 2 eliksir tersebut bisa dicampur ke beberapa macam rasio untuk mendapatkan

konsentrasi alkohol

14

Page 15: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

PENGONTROLAN KUALITAS (EVALUASI MUTU)

Prosedur pengontrolan kualitas berupa pengecekan volume akhir, bentuk

sedian, kejenuhan, kejernihan, dan pH. Memang terlihat sepele, namun berpengaruh

besar. pH meter pun bisa dipakai untuk pengecekan pH akhir produk. Produk tersebut

tidak bisa diedarkan dan produk yamng masih pendugaan karakteristiknya seharusnya

tidak disimpan: melainkan di reformulasikan. Lihat Standart Operating Procedure

(SOP).

KEMASAN

Cairan biasanya dapat dikemas dalam gelas atau wadah plastik. Cairan oral

dan beberapa cairan lainnya dapat dikemas dalam botol filter untuk penggunaan

dengan penyemprotan, atau dalam botol aplikator untuk aplikasi topikal dalam

volume kecil, dan dalam botol penetes. Banyak sediaan cairan memperlukan wadah

tahan panas.

PENYIMPANAN/LABEL

Cairan oral umumnya harus disimpan pada suhu kamar atau lemari pendingin,

tergantung pada karakteristik kandungan aktif obatnya . Sirup sering didinginkan

untuk meningkatkan stabilitas dan palatabilitas. Jika cairan jenuh disimpan dalam

lemari es, maka pengendapan dapat terjadi. Dalam banyak kasus, endapan akan larut

kembali bila cairannya kembali pada suhu kamar. Jika tidak, produk dapat

dihangatkan dengan suhu tidak panas untuk menghilangkan pengendapan.

Label harus berisi instruksi untuk jenis penggunaan ( eksternal atau internal ), kondisi

penyimpanan yang tepat, dan tanggal - luarsa digunakan. Pernyataan “ lindungi dari

sinar matahari” harus tercantum di label. Untuk beberapa cairan, diharus cantumkan

“kocok dahulu” juga harus ada pada label.

15

Page 16: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

STABILITAS

Bukti fisik dari bentuk sediaan cair terdiri dari kejernihan, pengendapan,

cetakan/pertumbuhan bakteri, bau, dan kehilangan volume. Bukti ini dapat diamati

untuk bukti ketidakstabilan. Larutan sangat rentan terhadap degradasi kimia, terutama

saat menggunakan zat pembawanya berupa air. Informasi tentang stabilitas kimia

dapat diperoleh dari literatur atau sumber lain yang sesuai. Tanggal - luarsa

digunakan untuk air yang mengandung formulasi obat disimpan pada suhu dingin

yang tidak lebih dari 14 hari untuk produk yang diolah dari bahan-bahan dalam

bentuk padat. Tanggal – tanggal tersebut dapat diperpanjang jika informasi ilmiah

yang memenuhi pada stabilitas pendukung ekstensi ini, sebagaimana dijelaskan dalam

bab 4, ‘penambahan stabilitas produk’.

PEMBIMBINGAN PASIEN

Pasien harus diinstruksikan pada bagaimana mengukur dosis produk cair dan

bagaimana penggunaannya. Mereka juga harus diberi tahu tentang produk yang harus

dikocok (jika diindikasikan), menggantikan dan pengetatan penutup, dan

penyimpanan produk dengan benar, termasuk menjaga produk dari jangkauan anak-

anak. Pasien harus diajarkan bagaimana untuk memeriksa produk untuk stabilitas fisik

dan diinstruksikan untuk kembali jika tanda-tanda ketidakstabilan timbul. Dianjurkan

juga memberikan petunjuk tentang cara membuang produk yang telah kadaluarsa

yang digunakan mereka.

16

Page 17: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Formulasi Sampel

Larutan Iontoforetik

Rx Hidroklorida Lidokain 2% larutan untuk Ion toforesis

Hidroklorida lidokain 2 g

Air steril untuk injeksi 100 mL

1. Perhitungkan jumlah yang dibutuhkan tiap bahan untuk dibuat.

2. Timbang seksama Hidroklorida lidokain dan persiapkan air steril untuk

dimasukkan ke injeksi.

3. Homogenkan Hidroklorida lidokain dalam air steril untuk ke injeksi.

4. Dibungkus dan beri etiket.

Larutan Oral

Rx Cairan Oral Metilselulosa

Larutan Metilselulosa 1% 50 mL

Gliserin 3 mL

Sirup penyedap rasa qs 100 mL

Sodium benzoat atau 200 mg

potasium sorbat17

Page 18: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

1. Perhitungkan jumlah yang dibutuhkan tiap bahan untuk dibuat.

2. Timbang dengan akurat untuk tiap bahan.

3. Larutkan sodium benzoat atau potassium benzoate di dalam 1 mL air

murni.

4. Tambahkan larutan metilselulosa 1%.

5. Tambahkan gliserin; lalu tambahkan sirup penyedap rasa sampai 100 mL

dan aduk rata.

6. Bungkus dan beri etiket.

Rx Minyak Liver Ikan Cod

Minyak mentol 0.4 mL

Minyak daun mentol 0.4 mL

Minyak ikan Cod qs 100 mL

1. Timbang secara akurat kedua minyak yang memberi rasa.

2. Campurkan semua minyak tadi dengan minyak ikan Cod sampai 100 mL

dan aduk rata.

3. Bungkus dan beri etiket.

Larutan Topikal

Rx Larutan Topikal DMSO 70% (100 g)

Dimetil sulfoksida 70 g

Alkohol 95% atau air steril 30 g

1. Perhitungkan jumlah dari tiap bahan yang dibutuhkan untuk dibuat.

2. Timbang bahan secara akurat.

3. Dalam pot yang cocok, campurarkan kedua cairan.

4. Bungkus dan beri etiket

18

Page 19: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Rx Flukonazol 1.5% dalam Dimetil Sulfoksida (100 mL)

Flukonazol 1.5 g

Dimetil sulfoksid aqs 100 mL

1. Timbang secara akurat serbuk flukonazol atau dari tablet yang tersedia.

2. Larutkan serbuk flukonazol dalam DMSO atau campur hasil penggerusan

tablet dengan DMSO.

3. Jika menggunakan tablet, saring sediaan setelah flukonazol terlihat larut

dalam cairan

4. Kemas ke dalam botol dengan kaca yang berwarna gelap.

Standar Prosedur Pengoperasian

Penilaian Kualitas Cairan Oral dan Larutan Topikal

Tujuan

Tujuan dari prosedur ini untuk menyediakan metode dari kualitas

penilaian dan mengadakan pengamatan dalam sediaan oral dan larutan

topikal, suspensi dan emulsi.

Peralatan

Peralatan di bawah ini yang digunakan dalam satu atau lebih tes

penilaian:

- Penimbang

- Mesin Pengeluar

- pH Meter

- Piknometer (pilihan)

-

19

Page 20: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Cara Kerja

Pencocokan hasil tes sebaiknya dibandingkan dan semua hasil

observasi yang dirangkum pada lembar kerja .

Berat/Volume

Akurat berat produk pada keseimbangan atau mengukur kuantitas

kandungan sediaan.

pH

Kalibrasi pH meter, dan kemudian menentukan pH jelas produk

Berat Jenis

- Jika piknometer tersedia, pastikan sudah bersih dan kering

- Timbang piknometer kosong ; kemudian mengisinya dengan produk

siap hati-hati jika ada gelembung udara

- Timbang berat piknometer kedua

- Kurangi berat pertama dari yang kedua untuk memperoleh berat bersih

dari produk. Membagi berat ini dengan volume piknometer untuk

mendapatkan kerapatan /berat jenis produk :

SG = W1(g) – W2(g)/V (mL)

Hasil Uji Obat Aktif. Sebagaimana mestinya, memiliki perwakilan sampel

produk di uji kadar obat aktif dengan kontrak laboratorium. Analisa kestabilan

dapat dinilai dengan menyimpan produk tersebut pada suhu kamar,

didinginkan, dan/atau dibekukan dan memiliki uji ulang pada sampel yang

disimpan.

Warna Produk. Kemungkinan bisa menggunakan grafik pewarnaan untuk

disesuaikan dari warana produk yang aktual.

Kejernihan (solusi). Mengevaluasi kejelasan oleh inspeksi visual. Latar

belakang terang-gelap dapat digunakan. Pada lembar kerja 1 adalah jelas

dan 5 adalah yang paling jelas pada skala yang disediakan.20

Page 21: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Ukuran Percikan Jangkauan. Tempatkan setetes produk pada palet kaca dan

diterangi dari bawah untuk memperkirakan ukuran lobul produk.

Sifat Rheologik / Daya Saring.

Secara visual menentukan apakah produk yang dituangkan dengan

mudah atau dengan susah payah (sebelum dan sesudah produk untuk jangka

waktu)

Pengamatan Fisik.

Menggambarkan penampilan dan kualitas organoleptis produk.

Stabilitas Fisika. Menyiapkan penambahan jumlah produk, kemasan, dan

label (untuk pengamatan stabilitas fisik). Tiap minggu, amati produk untuk

tanda –tanda perubahan warna, bahan asing, pembentukan gas,

pertumbuhan jamur, dan sebagainya. Catatan observasi deskriptif pada

formulir di setiap interval pengamatan. Gunakan garis grafik yang cukup untuk

pengamatan selama 8 minggu.

SUSPENSI

Definisi

Ketika bahan dalam suatu formula tidak dapat larut, merupakan ciri sebuah

suspensi atau emulsi. Suspensi merupakan sistem 2 fase yang terdiri dari zat

padat yang terdispersi dalam cairan, atau gas. Suspensi merupakan formula 21

Page 22: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

yang sesuai ketika bahan obat tidak dapat terlarut dalam pelarut atau sistem

kelarutan. Suspensi yang baik adalah bahan obat yang tidak terlarut mudah

dihomogenkan kembali setelah terjadi pengendapan. Suspensi oral

merupakan partikel padat berupa zat aktif yang terdispersi dalam fase cairan

dan biasanya juga mengandung pemanis, perasa, penstabil viskositas dan

bahan-bahan lain. Hal tersebut sesuai dengan namanya yang ditujukan untuk

penggunaan oral.

Sejarah penggunaan

Pertama suspensi yang sederhana terdiri dari dari sayuran yang dicampur

dengan menggunakan air. Pencampuran obat dengan air mudah digunakan

untuk tujuan oral atau tujuan topikal. Cara ini merupakan cara yang

sederhana untuk bahan serbuk, lemak dan bahan lain yang tidak larut dalam

cairan sehingga mudah digunakan dan menarik untuk digunakan sebagai

sediaan obat.

Aplikasi

Ketika obat tidak larut dalam pelarut, maka harus ditambahkan bahan yang

sesuai. Bahan yang ditambahkan dalam penggunaan harus dapat

mempertahankan viskosotas partikel suspensi sehingga setelah dalam

penyimpanan tetap menunjukkan sifat aliran yang baik ketika dituang dalam

sendok. Suspensi dapat digunakan untuk tujuan penggunaan oral atau

topikal, juga dapat digunakan untuk tujuan optalmik, otik dan penggunaan

nasal. Dengan dibuat sediaan suspensi obat akan terhindar dari perusakan

jika disbanding obat dibuat dalam sediaan cairan.

Komposisi

22

Page 23: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Suspensi mengandung partikel tidak terlarut, dalam suatu medium cairan

mengandung bahan pen-suspensi antara lain : surfaktan/penstabil dan bahan

pengawet. Dalam suatu suspensi juga mengandung bahan pengharum/

parfum dan pemanis. Bahan bahan tersebut dicampur menjadi sediaan yang

stabil.

Persiapan Pembuatan

Untuk menyiapkan suspensi, seorang farmasis pertama harus

menghomogenkan ukuran partikel obat. Hal tersebut untuk memenuhi

persyaratan ukuran partikel yang dibahas dalam bab 9 ”serbuk dan granula”.

Setelah tahap ini lengkap, bahan aktif yang tidak terlarut tersebut harus

dibasahi sebelum dicampur dengan bahan lain. Bahan yang hidrofilik

merupakan bahan yang mudah dibasahkan dengan air (contoh : gliserin ).

Sedangkan bahan hidrofobik dapat digunakan untuk membasahkan bahan

padat non polar atau dengan menggunakan surfaktan. Terdapat suatu

peraturan umum yang mengatur penentuan jumlah bahan pembasah yang

akan digunakan dalam sebuah produk. Setelah bahan obat dan bahan

pembasah dicampur menjadi satu dan membentuk suatu pasta, baru

kemudian ditambahkan bahan lain dengan pengadukan konstan. Metil-

selulosa merupakan bahan yang harus ditambahkan air panas sepertiga atau

seperempat bagian dari jumlah total yang digunakan, kemudian baru

ditambahkan air dingin. Banyak bahan polimer yang menggumpal dengan air

untuk meningkatkan dispersinya.

Pertimbangan Fisika Kimia

Sampel suspensi yang terdapat pada table 16-1. jiak suatu bahan

pensuspensi yang baik tidak ada, dapat menggunakan bahan dengan

23

Page 24: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

konsentrasi 0.5 % sampai dengan 5 % dispersi metil-selulosa . Bahan

pensuspensi yang diperlukan tergantung pada kecenderungan turunnya

viskositas zat aktif yang tergantung pada kepadatan dan ukuran partikel.

Table 16-2 menyediakan konsentrasi bahan yang diperlukan yang akan

menghasilkan viskositas 800 centripoise (cP). Setelah bahan pensuspensi

siap, kemudian dicampur dengan perbandingan 1 : 1 dengan bahan pewangi

sirup.

Viskositas dan Sifat alir

Viskositas memainkan peranan penting dalam mempengaruhi perbedaan

dosis. Hal tersebut merupakan faktor penting dalam mempertahankan zat

aktif pada sediaan suspensi, penambahan stabilitas dari emulsi, mengubah

penlepasan zat aktif pada organ yang dituju, dan membuat hal tersebut

mudah dilakukan agar dapat menghindari turunnya aktivitas zat aktif. Seorang

farmasis biasanya secara rutin menggunakan persiapan yang banyak untuk

meningkatkan viskositas. Lihat pada table 16-1, terdapat banyak bahan

penstabil yang berbeda dengan perbedaan sifat fisik dan konsekuensi yang

ditimbulkan, perbedaan aplikasi dan penggunaan. Sifat fisik merupakan hal

penting yang mempengaruhi kelarutan dalam pelarut, pH dari viskositas

maksimum dan karakter rheologi / sifat alir.

Viskositas penting dalam mempengaruhi faktor rheologi, ilmu tentang sifat

aliran. Viskositas diartikan sebagai kekuatan untuk memindahkan suatu

bahan ke tempat lain pada kondisi-kondisi yang ditetapkan pada sediaan

cairan.

Tabel 16-1. Menangguhkan Agen dan Kendaraan untuk peracikan

Suspensions

Agen Pensuspensi Konsentrasi Akhir(%)

24

Page 25: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Acacia NF 2,0-5,0

Carbomer resin NF 0,5-5,0

Karboksimetilselulosa natrium USP 0,5-1,5

Colloidol silikon dioksida NF 1,5-3,5

USP metilselulosa 0,5-5,0

NF Tragacanth 0,5-2,0

Zat Pembawa pH Kandungan Alkohol (%)

Cologela 4 5

Ora-Plus 4-4,5 0

Suspendol-S 5,3-6 0 * Tidak tersedia lagi.

Tabel 16-2. Konsentrasi Meningkatkan Viskositas-Agen Diperlukan

untuk Mendapatkan cP Viscosity 800

Viskositas Agen Konsentrasi% Diperlukan

Acacia 35o

Bentonit 6,3

Karboksimetilselulosa, rendah 4,1

Karboksimetilselulosa, medium 1,9

Karboksimetilselulosa, tinggi 0,7

100 cP metilselulosa 3,5

400 cP metilselulosa 2,4

1500 cP metilselulosa 1,7

Tragacanth 2,8

Veegum 6,0 *Konsentrai dari akasia yang dibutuhkan untuk menghasilkan viskositas 600

cP.

Sebaiknya, dapat dianggap sebagai properti relatif dengan air sebagai bahan

25

Page 26: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

yang paling baik yang diberikan viskositas 1 cP. Jika memiliki kekentalan

cairan 10 kali dari air, itu diberikan sebuah viskositas 10 cP. Cairan umumnya

termasuk dalam kategori non Newtonian atau aliran Newtonian.

mencerminkan aliran Newtonian viskositas cairan yang tidak berubah dengan

meningkatnya laju geser, sebagai, misalnya, dengan air. Terlepas dari berapa

banyak geser diterapkan, viskositas-nya masih di 1 cP. Cairan Newtonian

lainnya termasuk zat murni, seperti gliserin, alkohol, glikol propilen, dan

sejenisnya.

  Aliran NonNewtonian melibatkan zat yang gagal untuk mengikuti

persamaan Newton aliran dan termasuk bahan seperti larutan koloid, emulsi,

suspensi cair, dan salep. Ada tiga jenis aliran nonNewtonian: plastik,

pseudoplastik, dan dilatants. Plastik aliran ditandai dengan bahan (seperti

petrolatum) yang memiliki nilai tertentu dan yang menghasilkan viskositas

menurun dengan bahan pseudoplastik (seperti larutan polimer) tidak memiliki

nilai hasil, dan viskositas mereka berkurang dengan bertambahnya laju geser,

mereka juga disebut "sistem geser-penipisan". bahan dilatant (seperti pasta)

sebenarnya peningkatan volume saat terfragmentasi, dan meningkatkan

viskositas dengan meningkatnya laju geser, mereka juga disebut "sistem

geser-penebalan" dan, pada umumnya, memiliki persentase yang tinggi padat

dalam formulasi mereka.

Thixotropy adalah jenis aliran yang reversibel gel ke sol transisi pada

menekankan; itu kembali menjadi gel itu sendiri. Karakteristik ini diharapkan

untuk meningkatkan stabilitas fisik suspensi dan menjadi lebih tipis pada

pengocokan, yang membuat lebih mudah menuang dan aplikasi.

Tergantung pada karakteristik yang diinginkan dari perumusan akhir,

kita bisa pilih sifat alir Newton atau nonNewtonian dan merumuskan sesuai.

Sebagai contoh, sebuah gel Pluronic F-127 reverse pemeran gelling termal.

Ini adalah cairan pada suhu dingin dan menjadi gel pada suhu hangat. Ini

adalah jenis produk yang baik untuk aplikasi pada kulit, di mana "set up" dan

memberikan obat tersebut selama periode waktu lebih lama.

26

Page 27: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Metode Persiapan

Agen viskositas meningkat Kebanyakan terbaik tersebar dengan menuangkan

bubuk perlahan-lahan dan terus menambah kecepatan mengaduk air dengan

pengadukan selama hidrasi lanjutan. Metode kedua adalah untuk mencampur

agen dengan zat lain yang larut dalam air, seperti sukrosa, kedepan

menambah air. Sebuah metode ketiga adalah untuk membentuk pasta dari

agen dengan cairan air-miscible, seperti alkohol atau gliserin, sebelum

menambahkan air. Beberapa agen yang terbaik awalnya tersebar dalam air

panas, dan kemudian air yang tersisa ditambahkan sebagai dingin atau air es.

Metode ini akan membantu dalam meminimalkan penggumpalan yang dapat

terjadi dengan polimer dan yang membuat persiapan mereka lebih sulit.

Salah satu karakteristik dari suatu suspensi yang baik adalah daya larut

kembali nya. Produk ini dapat diamati dari waktu ke waktu untuk menentukan

menetap dan kecenderungan penggumpalan. Dalam merumuskan suspensi,

apoteker harus memastikan tidak terlalu tebal. , Karena mungkin akan sulit

untuk menuangkan, terutama jika sudah didinginkan.

Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas melibatkan memeriksa karakteristik tertentu suspensi.

Karakteristik ini termasuk berat / volume, tingkat menetap, kemudahan

redispersibilitasnya, penampilan, aroma, dan daya tuang. Terukur dan diamati

karakteristik harus didokumentasikan, dan jika mungkin, produk harus secara

berkala diperiksa untuk karakteristik ini.

jumlah menetap dapat diukur dengan membiarkan produk untuk duduk

selama sehari dan kemudian mengukur tinggi partikel yang diselesaikan. Jika

perlu, perubahan formulatin dapat dilakukan untuk mengurangi amousettling.

mengukur tinggi partikel menetap di batch yang berbeda dari produk yang

sama dapat digunakan sebagai panduan umum dalam menentukan

konsistensi persiapan.

27

Page 28: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Pengepakan / Penyimpanan / Pelabelan

Suspensi harus kemasan dalam wadah yang ketat yang memiliki pembukaan

yang cukup besar untuk dengan mudah menuangkan cairan kental. Ada

ruang yang cukup besar pada kepala botol untuk mempermudah

pengocokan.

Persiapan ini harus disimpan pada suhu ruang yang dingin, tergantung pada

karakteristik fisikokimia obat aktif dan matriks pendukung.

Instruksi "kocok dahulu sebelum penggunaan" atau "kocok dahlu sebelum

diminum" harus selalu tercantum pada label dalam pembuatan suspensi.

selain itu, persiapan ini harus diberi label sebagai apakah suspensi ini untuk

penggunaan internal maupun eksternal.

Stabilitas

bentuk bukti fisik sediaan Suspensi harus diamati sebagai berikut;

keseragaman, pengendapan, penggumpalan, pertumbuhan kristal, dan

kesulitan dalam larut kembali, serta cetakan / pertumbuhan bakteri, bau, dan

kehilangan volume. Suspensi kurang rentan terhadap degradasi kimia

daripada larutan biasa, tetapi, pada kandungan air yang berada. Mereka

umumnya memiliki tanggal – luarsa digunakan pendek.

Dibalik penggunaan tanggal – luarsa untuk air yang mengandung suspensi

yang selambat-lambatnya 14 hari setelah persiapan, lebih baikbila disimpan

pada suhu dingin, untuk produk yang diolah dari bahan dalam bentuk padat.

Periode ini diperpanjang jika informasi ilmiah yang valid tersedia untuk

mendukung stabilitas yang lebih besar, seperti dibahas dalam Bab 4,

"Stabilitas Coumpounded Produk".

Pembimbingan Pasien

Pasien harus diinstruksikan untuk selalu kocok suspensi sebelum mengambil

atau menerapkannya. Mereka juga harus diinstruksikan tentang bagaimana

mengocok suspensi. Persiapan ini harus baik dalam pengocokan atau

dicampur menggunakan tindakan bertahap. Pasien harus diberi konseling

28

Page 29: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

pada penyimpanan yang tepat dari suspensi dan metode yang tepat untuk

mengukur dosis.

Spironolactone 200 mg

Cetylpyridinium chloride 10 mg

Monohydrate

Potassium sorbate 150 mg

Xanthan gum 200 mg

Magnesium aluminium 1 g

Silcate

Citric acid, anhydrous 60 mg

Sucrose 20 g

Purified water qs 100 ml

1. Hitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep tersebut.

2. Ukur berat dengan akurat masing-masing bahan.

3. Tempatkan bubuk spironolactone dalam lumpang dan tambahkan

cetylpyridinium klorida, yang sebelumnya telah dilarutkan dalam 15 ml

campuran air murni untuk membentuk pasta. Tempatkanlah spironolactone

bedak asam di (dalam) suatu mortir / lumpang / adukan semen dan

tambahkan klorid cetylpyridinium, yang sebelumnya telah dihancurkan

dengan larutan asam, gunakan literature cara mencampur dan membentuk

suatu pasta.

4. Tempatkan 20 ml air murni dalam gelas di sebuah pengaduk magnetik dan

aduk, lalu taburkan xanthan pada air dan diaduk kembali.

29

Page 30: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

5. Tambahkan campuran air ke gelas berisi campuran spironolactone sambil

terus diaduk.

6. Larutkan sorbat kalium dalam 50 ml air murni; larutan ini ditempatkan pada

pengaduk magnetik dalam pengadukan.

7. Taburkan magnesium aluminium silikat ke air sambil diaduk pada langkah

no.6, pastikan sudah benar-benar larut.

8. Tambahkan sukrosa dan asam sitrat jika sudah tercampur pada langkah 6,

gunakan panas jika perlu; lalu dinginkan pada suhu kamar.

9. Tambahkan ke spironolactone dan campuran xanthan gusi disusun pada

langkah 5.

10. Tambahkan volume air murni yang cukup dan aduk rata.

11.Bungkus dan beri etiket

Progesterone , micronized 4 g

Glycerin 5 ml

Methylcellulose 1% solution 50 ml

Flavored syrup qs 100 ml

1. Hitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan.

2. Ukur berat masing-masing bahan secara akurat.

3. Tempatkan bubuk progesteron dalam lesung dan basahi dengan gliserin

untuk mendapatkan pasta yang tebal dan halus.

4. Perlahan-lahan tambahkan larutan metilselulosa sambil pengadukan.

5. Tuangkan campuran ke dalam silinder.

6. Tambahkan questities kecil sirup penambah rasa ke mortir; lalu dengan

enambahkan bagian tersebut melalui silinder tadi.

7. Setelah mentransfer semua bahan ke silinder , tambahkan sirup penambah

rasa untuk menambah volume yang cukup .

8. Paket dan beri etiket.

30

Page 31: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Progesterone, micronized 20 g

Povidone 10 g

Purified water aq 100 ml

1. Hitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep tersebut.

2. Ukur berat masing-masing bahan secara akurat.

3. Basahi Povidone dengan 15 ml air dan aduk sampai larutan homogen.

4. Gunakan pengaduk magnetik, tambahkan sekitar 60 ml air dan aduk lagi

sampai homogen.

5. Tambahkan progesteron micronized dan aduk rata.

6. Tambahkan sisa air dengan volume yang cukup dan campurkan dengan

teliti

7. Paket dan beri etiket.

Gum xanthan suspensi vehicle

Xanthan gum 300 mg

Sodium saccharin 100 mg

Aspartame 200 mg

Propylene glycol 5 mL

Sirup atau lainnya qs 100 mL

Sarana diawetkan31

Page 32: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

1. Hitung jumlah setiap bahan yang diperlukan untuk resep ini.

2. Ukur berat masing-masing bahan secara akurat.

3. Tempatkan xanthan gum, sodium saccharin dan aspartame di mortir;

bahan digerus menjadi serbuk, menggunakan sebuah alu.

4. Tambahkan propylene glycol dan buat pasta halus.

5. Tambahkan sirup dalam porsi kecil dan tuangkan ke dalam silinder

yang tepat, mencuci mortir ke silinder sampai 100 mL suspensi

disiapkan.

6. Aduk rata.

7. Kemas dan beri etiket.

Wound Care Mixture

Phenol 200 mg

Zinc oxide 12 g

Etanol 70%

Calcium hydroxide aa qs 100 mL

Solution

1. Hitung jumlah setiap bahan yang diperlukan untuk resep ini.

2. Timabang berat masing-masing bahan secara akurat.

3. Persiapkan 100 mL dari sarana, menggunakan bagian yang sama dari

etanol 70% dan larutan kalsium hidroksida (air kapur)

4. Fenol dilarutkan dalam sekitar 75 mL sarana yang disiapkan pada

langkah 3.

5. Taburi dengan bubuk seng oksida dalam campuran sarana fenol.

32

Page 33: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

6. Menambahkan sarana tambahan untuk campuran seng oksida-fenol

untuk membuat 100 mL suspensi. (Buang sarana yang tersisa)

7. Kemas dan beri etiket.

Sugar-free Suspension Structured Vehicle USP

Xanthan gum 200 mg

Saccharin sodium 200 mg

Potassium sorbate 150 mg

Citric acid 100 mg

Sorbitol 2 g

Mannitol 2 g

Glycerin 2 mL

Purified water qs 100 mL

1. Hitung jumlah setiap bahan yang dibutuhkan untuk jumlah yang akan

disiapkan.

2. Akurat menimbang / mengukur berat masing-masing bahan.

3. Letakkan 30 mL air murni dalam gelas di atas piring panas / pengaduk.

4. Gunakan api sedang, aduk untuk membentuk pusaran dan perlahan-

lahan taburkan xanthan gum dalam pusaran air.

5. Dalam gelas kimia yang terpisah, larutkan saccharin sodium,

potassium sorbate dan citric acid/asam sitrat di 50 mL air murni.

6. Gunakan api sedang, gabungkan sorbitol, mannitol dan gliserin ke

dalam campuran ini. 33

Page 34: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

7. Tambahkan dispersi xanthan gum.

8. Tambahkan cukup air murni untuk volume dan aduk rata.

9. Kemas dan beri etiket

Metronidazole benzoate 400 mg/5mL oral suspensi

Metronidazole benzoate 8 g

Glycerin qs

Flavor qs

Suspension-structured vehicle or

sugar-free suspension-structured vehicle or

commercial oral liquid vehicles qs 100 mL

1. Hitung jumlah setiap bahan yang dibutuhkan untuk jumlah yang akan

disiapkan.

2. Ukur berat masing-masing bahan secara akurat.

3. Campurkan bubuk metronidazol benzoat dengan gliserin secukupnya

untuk membentuk pasta halus.

4. Tambahkan rasa dan aduk rata.

5. Tambahkan suspensi sarana cukup untuk volume dan aduk rata.

6. Kemas dan veri etiket.

Misoprostol 0,001% and lidocaine 0.5% oral rinse.

34

Page 35: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Misoprostol 1 mg

Lidocaine hydrochloride 500 mg

Methylparaben 200 mg

Glycerin 10 mL

Cherry flavor, anhydrous 10 μL

Syrup 40 mL

Sodium carboxymethylcellulose

0,25 solution qs 100 mL.

1. Hitung jumlah setiap bahan yang dibutuhkan untuk jumlah yang akan

disiapkan.

2. Menimbang bahan secara akurat dan masing-masing tablet dari lima

tab. misoprostol 200 g dihancurkan.

3. Larutkan metilparaben dalam gliserin dan tambahkan metil lidokain

hidroklorida, bubuk tablet misoprostol dan aroma ceri.

4. Tambahkan sirup dan cukup natrium karboksimetilselulosa 0,25%

untuk volume dan aduk rata.

5. Kemas dan beri etiket.

Persiapan Stomatitis (100 mL)

Kaiser Kraemer Powell Reynolds Stanford T-N-D-D

Tetracycline

25mg/mL

50 mL - 8 mL 50 mL 48 mL -

35

Page 36: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

suspension

Nystatin

oral suspension

12 mL 30 mL 4.8 mL 12 mL 12 mL -

Hydrocortisone

powder

46 mg - 20 mg 46 mg 46 mg -

Purified water qs 100

mL

- - - qs 100

mL

-

Dyclonine

1% solution

- 22.5 mL - - - -

Lemon oil - 0.25 mL - - - -

Glycerin - qs 100

mL

- - - -

Diphenhydramine

2.5 mg/mL elixir

- - qs 100

mL

- - -

Chlorpheniramine

0.4 mg/mL syrup

- - - qs 100

mL

- -

Chlorpheniramine

4 mg tablets

- - - - #5 -

Tetracycline - - - - - 1,25 g

Nystatin - - - - - 1,666,667

units

Diphenhydramine

HCl

- - - - - 125 mg

36

Page 37: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Dexamethasone - - - - - 333 μg

Xanthan gum - - - - - 200 mg

Aspartame - - - - - 200 mg

Saccharin sodium - - - - - 100 mg

Flavor - - - - - qs

Simple syrup - - - - - qs 100

mL

1. Hitung jumlah setiap bahan yang dibutuhkan untuk jumlah yang akan

disiapkan.

2. Akurat menimbang / mengukur berat masing-masing bahan.

3. Pilih metode yang sesuai persiapan.

Kaiser: hidrokortison bubuk dicampur dengan sedikit sirup

tetrasiklin sampai halus. Perlahan-lahan tambahkan sisa sirup

tetrasiklin, dicampur dalam suspensi nistatin. Dan cukup

tambahkan air murni dengan volume dan aduk rata.

Kraemer: tambahkan minyak lemon untuk sekitar 100 mL gliserin,

diikuti oleh dyclonine solusi dan suspensi oral nistatin dyclonine.

Tambahkan cukup gliserin untuk volume dan aduk rata.

Powell: hidrokortison bubuk dicampur dengan sejumlah kecil

suspensi tetrasiklin. Tambahkan sisa suspensi tetrasiklin diikuti oleh

suspensi oral nistatin dan eliksir diphenhydramine, dan aduk rata.

renolds: campuran suspensi tetrasiklin dan nistatin. Perlahan-lahan

tambahkan hidrokortison (sebelumnya dilarutkan dalam etanol 15

mL) dengan pengadukan konstan. Tambahkan cukup sirup

klorfeniramin untuk volume dan aduk rata.

Stanford: tablet klorfeniramin secara menyeluruh dihancurkan dan

berbaur dengan bubuk hidrokortison. Tambahkan sirup tetrasiklin

37

Page 38: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

dalam porsi dengan pencampuran menyeluruh diikuti dengan

suspensi oral nistatin. Tambahkan secukupnya air murni ke volume

dan aduk rata.

T-N-D-D : mencampur tetrasiklin, nistatin, diphenhydramine

hydrochloride, dexamethasone, xanthan gum, aspartame dan

saccharin powders dan aduk rata, tambahkan 90 mL sirup

sederhana, di bagian, dengan pencampuran menyeluruh setelah

penambahan masing-masing, menambahkan rasa yang diinginkan

dan aduk rata, tambahkan sirup sederhana cukup untuk volume

dan aduk rata.

4. Paket dan label

Triple estrogen 0,25 mg / drop in oil suspension.

Estriol 0.2 mg/drop

Estrone 0.025 mg/drop

Estradiol 0.025 mg/drop

Saccharin 100 mg

Tangerine oil (flavor) qs

Sesame oil qs

1. Akurat menentukan jumlah tetes per mililiter tergantung pada penetes;

kontainer yang digunakan. Menggunakan sebuah penetes, menghitung

jumlah tetes untuk membuat volume 2 mL. Bagilah 2 untuk

mendapatkan jumlah tetes per ml,

38

Page 39: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

2. Formula ini untuk campuran 0,25 mg per drop triple-estrogen. Untuk

menentukan jumlah masing-masing estrogen yang dibutuhkan per mL,

kalikan konsentrasi (0,25 mg / drop) dengan jumlah drop / mL. Kalikan

hasilnya jumlah mL harus disiapkan untuk mendapatkan kuantitas

untuk resep.

3. Akurat menimbang / mengukur masing-masing bahan.

4. Campurkan estriol, estrone dan estradiol dalam suitable oil, seperti

minyak wijen. Tambahkan pemanis dan rasa dan aduk rata.

Tambahkan minyak wijen ke volume dan aduk rata.

5. Paket dan label.

Progesteron 100 mg / mL sublingual drops.

Progesterone, micronized 1 g

Silica gel, micronized 200 mg

Saccharin 100 mg

Flavor (mild) qs

Almond oil/peanut oil qs 10 ml

1. Hitung jumlah setiap bahan yang dibutuhkan untuk jumlah yang akan

disiapkan.

2. Akurat menimbang / mengukur berat masing-masing bahan.

3. Campurkan progesteron, gel silika dan sakarin di mortir.

4. Menambahkan sejumlah kecil sarana (minyak) untuk membuat pasta.

5. Tambahkan rasa dan aduk rata.39

Page 40: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

6. tambahkan sarana secukupnya ke volume dan aduk rata.

7. paket dan label.

Minoxidil 5% and finasteride 0,1% topical liquid.

Minoxidil 5 g

Finasteride 100 mg

Propylene glycol 20 mL

Ethanol 95 % 70 mL

Purified water qs 100 mL

1. Hitung jumlah setiap bahan yang dibutuhkan untuk jumlah yang akan

disiapkan.

2. Akurat menimbang / mengukur berat masing-masing bahan, hitung

jumlah Finasteride (proscar).

3. Finasteride tablet melumat secara menyeluruh, tambahkan etanol,

campurkan dan filter.

4. Untuk filtrat, tambahkan propilen glikol dan minoxidil.

5. Aduk sampai semua larut.

6. Tambahkan air murni secukupnya untuk volume dan aduk rata.

7. Paket dan label

40

Page 41: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

EMULSI

DEFINISI

Emulsi adalah sistem heterogen yang terdiri dari setidaknya satu

cairan bercampur intim tersebar dalam cairan lainnya dalam bentuk

tetesan, atau "gelembung." diameter yang umumnya melebihi 0,1. emulsi

juga didefinisikan sebagai campuran termodinamika tidak stabil dari dua

cairan saling baur di dalam pangkalan dan agen pengemulsi untuk

menahan mereka bersama-sama. Proses mengkombinasikan bahan-

bahan ini disebut emulsifikasi.

Sebuah emulsi terdiri dari fasa terdispersi (fasa internal atau fase

hilang), medium dispersi (fasa eksternal atau fasa kontinyu), dan

41

Page 42: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

komponen ketiga, yang dikenal sebagai agen pengemulsi. Diameter

gelembung fasa terdispersi umumnya dalam kisaran sekitar 0,1 sampai

10, meskipun beberapa dapat sekecil 0,01 atau sama besar dengan 100

μm.

Emulsi digunakan sebagai bentuk sediaan setiap kali dua cairan tidak

saling larut harus ditiadakan dalam persiapan yang sama. Biasanya,

campuran keduanya memiliki komponen polar dan nonpolar, masing-

masing cairan. Ketika fase terdispersi adalah nonpolar (minyak) dan

medium dispersi adalah polar (air), emulsi dikenal sebagai minyak didalam

air(m / a) emulsi. Ketika fase terdispersi adalah air dan medium dispersi

adalah minyak, emulsi air didalam minyak(a / m). Secara umum, emulsi

untuk penggunaan internal dari jenis m / a dan mereka untuk penggunaan

eksternal dapat jenis baik. emulsi air dalam minyak tidak larut dalam air,

air tidak bisa dicuci, akan menyerap air, adalah occlusive dan dapat

berminyak. Sebaliknya, emulsi m / a tidak larut dengan air, air bisa dicuci,

akan menyerap air, adalah nonocclusive dan tidak berminyak.

krim Buram, cair padat atau kental lunak yang terdiri dari obat terlarut

atau tersuspensi dalam air yang dapat dilepas (contoh vanishing krim)

atau dasar emolien. Mereka dimaksudkan untuk aplikasi eksternal dan

dapat berupa jenis emulsi. Istilah "krim" sering digunakan untuk perangkat

lunak, m/a, penerimaan jenis kosmetik dalam persiapan. Cream biasanya

diterapkan untuk pelembab, goresan luka karena mereka memiliki sedikit

efek pengeringan dalam cairan luka dapat dicampur dengan fase

eksternal mengandung air dari krim.

Lotion adalah cairan emulsi atau suspensi yang dirancang untuk

aplikasi eksternal. Mereka memiliki efek pelumas dan karena itu

diterapkan ke daerah-daerah intertriginosa, yaitu daerah tempat kulit

bergesekan, seperti antara jari-jari, antara paha atau di bawah lengan.

Sejarah penggunaan

42

Page 43: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Istilah “emulsi” berasal dari kata “emulsus”. Kata kerja yang terkait

dengan kata ini, "emulgere" berarti "susu keluar". Emulsi awalnya merujuk

pada diekstraksi dari almond tapi waktu yang digunakan untuk merujuk

pada susu cair. Emulsi Meskipun masih memiliki penampilan susu, istilah

ini sekarang umumnya mengacu pada dispersi cairan tidak saling larut.

Aplikasi

Topik aplikasi krim dan lotion adalah bentuk populer emulsi untuk

penggunaan eksternal. Internal, digunakan untuk menghapus emulsi

minyak dan air obat bersama, untuk menutup obat pasta berminyak dan

kadang-kadang tidak menyenangkan untuk meningkatkan penyerapan

obat yang dipilih. Emulsi mengandung minyak tinggi kalori dapat diberikan

intravena untuk pasien sangat lemah.

Komposisi

Emulsi umumnya mengandung tiga komponen: fase lipid, fase air dan

sebuah emulsifier. Para apoteker pemajemukan memiliki fleksibilitas

terbesar dalam pemilihan suatu emulsifier. Umumnya pengemulsi

tercantum dalam tabel 17-1

Table 17-1. Pengemulsi dan Stabilisator untuk digunakan dalam Emulsi.

Carbohydrates High molecular Weight Alcohols

Acacia Cetyl alcohol

Agar Glyceryl monostearate43

Page 44: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Chondrus Stearyl alcohol

Pectin Surfactans

Tragacanth Anionic

Proteins Cationic

Casein Nonionic

Egg yolk/ kuning telur Solids

Gelatin Aluminum hydroxide

Bentonite

Magnesium hydroxide

Persiapan

Emulsi tidak terbentuk secara spontan ketika dicampur dengan cairan.

Sebaliknya, mereka membutuhkan energi masukan, seperti agitasi

mekanik, getaran ultrasonik atau panas, untuk memecahkan cairan, yaitu

dengan meningkatkan luas permukaan dari fase internal.

Emulsi dapat dipersiapkan dengan baik metode manual dan mekanik.

Metode ini dapat melibatkan penggunaan mortir dan alu, botol untuk

mengocok, beaker, mixer listrik atau pengaduk mekanis, homogenizer dan

sonifiers. Sebuah mortir dan alu dapat digunakan dengan kedua-duanya

baik metode Inggris dan metode benua dari emulsifikasi, yang akan

44

Page 45: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

dijelaskan nanti. Untuk hasil terbaik, mortir harus memiliki permukaan

kasar untuk membantu slide cair ke dalam gelembung-gelembung kecil.

Metod Inggris, juga disebut metode karet basah, bergantung pada

penggunaan lendir atau permen karet terpisah. Rasio minyak: air:

emulsifier sering berkisar antara 2 sampai dengan 04:02:01 untuk

pembentukan emulsi primer, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 17-2.

Pati dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil air untuk hidrokoloid

(contoh, acacia) dan kemudian dengan cepat campurkan sampai

homogen. Minyak ditambahkan dalam jumlah kecil menggunakan serbuk

halus. Campuran yang dihasilkan akan menjadi lebih tebal dan melekat.

Air ditambahkan perlahan ke larutan emulsi lalu tambahkan serbuk halus

tadi.

Table 17-2 Komponen rasio untuk persiapan emulsi primer.

Oil Acacia

Tragacanth

Fixed oils 4:2:1 40:20:1

Mineral oil 3:2:1 30:20:1

Linseed oil 2:2:1 20:20:1

Volatile oils 2:2:1 20:20:1

45

Page 46: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Metode benua, yang dikenal sebagai metode karet kering, yang

melibatkan pencampuran cepat dari hidrokoloid dengan minyak untuk

waktu yang singkat, setelah air ditambahkan pada saat yang sama

dengan bubuk cepat. Ketika suara patah terdengar, emulsi primer selesai.

Rasio minyak: air: emulsifier untuk mempersiapkan emulsi primer

biasanya sekitar 4:2:1.

metode Botol (kocok) merupakan salah satu pendekatan untuk

mempersiapkan emulsi mengandung minyak atsiri dan minyak tidak

melekat lainnya. Metode ini menghilangkan masalah percikan keluar yang

berantakan yang terkadang terjadi ketika sebuah mortir dan alu

digunakan. Metode Botol, yang merupakan variasi dari metode karet

kering, yang melibatkan pencampuran bubuk (emulsifier) dan minyak

dalam botol dan kemudian kocok botol dengan gerakan pendek cepat.

Sejumlah air yang diperlukan ditambahkan sekaligus dan campuran

kocok lagi dengan cepat untuk membentuk emulsi primer (perbandingan

4:2:1). Jika air lebih dibutuhkan, maka akan ditambahkan dalam jumlah

kecil, dengan botol dikocok setelah penambahan masing-masing. Minyak

dan karet seharusnya tidak diperbolehkan untuk tetap tinggal di kontak

terlalu lama, seperti permen karet dapat menyerap minyak dan bedak

tahan air.

Metode kaca sering digunakan dengan agen pengemulsi sintetis.

Resep bahan secara umum dapat dibagi menjadi dua tahap yang terpisah:

minyak dan air. Setiap tahap individual dipanaskan sampai sekitar 60ºC

sampai 70ºC, jika perlu. Fase internal ini kemudian diaduk dalam fase

eksternal. Akhirnya, produk akan dihapus dari panas dan aduk sampai

halus dan secara berkala telah didinginkan (dibekukan). Sebuah mixer

mekanik (mixer) dengan impeler yang berbeda dapat digunakan untuk

menyiapkan sebuah emulsi. Baling-baling unit ini harus ditempatkan

langsung ke dalam sistem yang akan emulsi. Mixer yang tersedia secara

komersial dan dapat ditemukan di department store dan toko-toko gourmet

dapur (gambar 17-1).

46

Page 47: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Mencampurkan bahan ke dalam emulsi A/M

Minyak dan serbuk tidak larut dapat dicampurkan secara langsung

dengan menggunakan mortar dan stamper. Emulgator dipakai jika serbuk

yang tak mudah larut menjadi suatu komponen penting dalam formulasi dan

dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Pada beberapa emulsi, emulgator

juga dipakai untuk mengemulsi larutan obat dalam jumlah yang banyak dan

dapaat dikerjakan dengan bantuan mortar dan stamper ataupun dengan

pemanasan rendah. Ketika menggunakan pemanasan, apoteker harus

mempersiapkannya dengan baik, misalnya suhu yang digunakan tidak boleh

terlalu tinggi karena dapat terjadi penguapan. Hal ini dapat menyebabkan

berubahnya volume suatu sediaan berubah. Kita juga dapat mempergunakan

bahan-bahan berminyak untuk mencampurkan / memasukkan bahan

berbentuk Kristal yang harus dilarutkan dalam minyak sebelum dicampur

kedalam suatu emulsi. Pada dasarnya, karena minyak merupakan bahan

dasar emulsi A/M, sehingga penambahan air akan lebih sulit.

Mencampurkan bahan ke dalam emulsi M/A

Stamper dan mortir juga digunakan untuk mencampurkan serbuk tak

larut dan sediaan larut air ke dalam emulsi. Namun akan lebih baik jika

menggunakan emulgator, seperti gliserin atau propylene glikol. Bahan-bahan

berbentuk Kristal dan larutan air harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu

sebelum dcampur ke dalam emulsi. Sedangkan untuk bahan berminyak,

dibutuhkan emulgator untuk dapat dicampurkan langsung ke dalam emulsi.

Agar dapat larut sempurna. Tentunya akan lebih mudah ntuk menambahkan

bahan dalam bentuk larutan.

Penggunaan pemanasan untuk mencampurkan suatu bahan ke dalam

suatu emulsi M/A dapat mengakibatkan terjadinya penguapan. Oleh sebab

itu, pengerjaannya harus sangat hati-hati, karena apabila terjadi penguapan,

volume emulsi akan berubah. Apalai, jika yang dikerjakan adalah suatu

47

Page 48: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

sediaan semisolid, tidak mungkin jika sediaan itu menjadi padat &

keras(kaku).

(lihat table “TIPS untuk MENCAMPUR EMULSI” sebagai panduan tambahan)

TIPS untuk MENCAMPUR EMULSI :

1. Disarankan untuk melarutkan bahan yang larut minyak di fase minyak

& bahan yang larut air di fase air

2. Ketika menggunakan mortar & stamper, penggerusan dengan cepat

akan lebih efektif dibandingkan penggerusan yang lambat.

3. Perhatikan penggunaan alat yan dipakai. Pembuatan emulsi M/A akan

lebih mudah jika menggunakan alat-alat dari kaca, sedangkan untuk

emulsi A/M akan lebih mudah jika menggunakan peralatan dari plastik.

Hal ini berhubungan dengan ”Kebasahan” fase external saaat kontak

langsung dengan permukaan peralatan tersebut

Fase air &minyak harus ditambahkan sedikit demi sedikit sambil

digerus dengan kecepatan yang konstn.

Jika mengunakan pemanasan, fase air harus sedikit lebih hangat

dibanding fase minyak.

PERTIMBANGAN FISIKA KIMIA.

Apoteker harus mempertimbangkan beberapa factor sebelum

mencampur suatu emulsi. Beberapa factor tersebut diantaranya tuun & arah

obat., apakah internal ataupun external ; konsentrasi zat aktif ; pembawa

cairan ; kestabilan obat dalam fisika-kimia ; bahan pengawet ; larutan dapar ;

zat pelarut ; emulgator ; zat yang mempertinggi kekentalan ; warna dan rasa.

Dua larutan tak tercampur dalam kontak dengan yang lain akan

cenderung memelihara fase masing-masing . akibatnya, akan sulit jika

mencampur kedua larutan ini secara bersamaaan. Jika dicampur bersamaan,

serbuk-serbuk halus akan terbentuk, karna cairan pada umumnya

memelihara sedikit area permukaan. Dengan penambahan surfaktan kedua

48

Page 49: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

cairan tesebut akan larut, karena molekul dari surfaktan akan menyesuaikan

diri diantara 2 fase, dengan titik polar dan suatu fase polar & titik non polar

dari suatu fase non polar.

Suatu emulgator membuat sedikit tetessan bersama-sama bergabung

menjadi bentuk tetsan yang lebih besar dan pada akhirnya menyebabkan 2

cairan tersebut berpisah.

Kestabilan suatu emulsi bergantung dari emulgator yang dipakai dan

bentuk dari lapisan permukaan 2 fase . lapisan ini harus terbentuk dengan

cepat selama proses emulsifikasi , harus kuat dan elastic .

Emulgator membantu dalam pembentukan emulsi cara menyeluruh :

1. Reduksi ketegangan antar permukaan terlihat jelas.

2. Pembentukan lapisa antar permukaan yang kaku.

3. Pembentukan suatu lapisan elektrik berganda .

Jika konsentrasi dari suatu emulgator cukup tinggi dapat menyebabkan

terbentuknya suatu lapisan kaku diantara kedua fase tak larut tersebut . lapisa

ini apat menjadi suatu penghalang untuk tergabungnya kedua fase. Lapisan

elektrik berganda dapat bergabung karena produksi elektrikal .

Emulgator terbagi menjadi 3 kategori yang berbeda :

1. Surfaktan

2. Koloid hidrofilik

3. Partikel halus

Surfaktan diabsorbsi dari fase M/A untuk membentk lapisan

monomoekular , yang berakibat meningkatnya tekanan interfarsial .

sebaliknya , koloid hidrofilik membentuk lapisan multimolekular yang

mengelilingi paritikel terdispersi . partikel-partikel has diabsorbsi di permukaan

antara 2 fase dan membentuk lapisan partikel disekitar fase terdispersi .

dapat kita lihat persamaan dari ke tiga emulgator diatas adalah pembentukan

suatu lapisan .

System HLB

49

Page 50: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

System HLB digunakan untuk menggambarkan karaketeristk dari

suatu surfaktan. System ini terdiri dari suatu skala menengah untuk melihat

nilai HLB. Jika nilai HLBnya rendah , maka angka golongan hidrofillik suatu

surfaktan kecil, ini menandakan lebih banyak lipofillik disbanding hidrofilik.

Sebagai contoh, menurut label 17-3, span 80 mempunyai nilai HLB 4,3 dan

merupakan larutan yang larutan dalam minyak. Sebaliknya, jika nilai HLbnya

tingi berarti golongan hidrofilik dari suatu surfaktanpun tinggi sehingga

surfaktan ini lebih hidrofilik. Sebagai contoh, tween 20 memiliki nilai HLB 16,

7 dan merupakan larutan yang larut dalam air. Nilai dari tipe surfaktan dan

nilai HLBnya terdapat pada table 17-4 dan karakteristik fisika –kimianya dapat

dilihat pada table 17-5.

Antifoaming agent diantaranya adalah alkohol, eter, mnyak castor dan

beberapa surfaktan. Bahan-bahan ini membuang busa dengan cara tidak

menstabilkan gelembung udara dipermukaan dan mengizinkan cairan untuk

mengosongkan kantong udaranya.

Tabel 17 – 3

Nilai HLB Suatu Emulsi

Nama Dagang Nama Kimia

Nilai

HLB

Acacia Acacia 12.0/8

83 Arlacel Sorbitan sesquioleate 3.7

Bryj 30 Polioksitilen laurel eter 9.7

Gliseril monostearate gliseril monostearate 3.8

Methocel 15 cP Metilselulosa 10.5

49 Myrj Polyoxyethylene monostearate 11.1

52 Myrj Polyoxyethylene monostearate 15

Myrj 45 Poloxyl 40 Stearate 16.9

PEG 400 monoleate Polyoxyethylene monoleate 11.4

PEG 400 monolaurate Polyoxyethylene monolauarate 13.1

PEG 400 monostearate Polyoxyethylene 11.6

50

Page 51: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

monostearate

Pharmagel B Gelatin 9.8

Kalium olate Pottasium oleat 20

Natrium laurel Natrium lauryl sulfat 40

Olate Natrium Natrium oleat 18

Span 20 Sorbitan monolaurate 8.6

Span 40 Sorbitan monopalmitate 6.7

Span 60 Sorbitan monotearate 4.7

Span 65 Sorbitan tristearate 2.1

Span 80 Sorbitan monoolate 4

Span 85 Sorbitan trioleate 1.8

Trangacanth Trangacanth 13.2

Trietanolamina oleat Trietanolamina oleat 12

Tween 20

Polyoxyethylene sorbitan

monolaurate 16.7

Tween 21

Polyoxyethylene sorbitan

monolaurate 13.3

Tween 40

Polyoxyethylene sorbitan

monopalmitate 15.6

Tween 60

Polyoxyethylene sorbitan

monosterate 14.9

Tween 61

Polyoxyethylene sorbitan

monostearate 9.6

Tween 65 Polyoxyethylene sorbitan tristearate 10.5

Tween 80

Polyoxyethylene sorbitan

monooleate 15

Tween 81

Polyoxyethylene sorbitan

monoeleate 10

Tween 85 Polyoxyethylene sorbitan trioleate 11

N / A Diethylene glikol monolaurate 6.1

N / A Ethylene glycol distearate 1.5

Pluronic F-68 Poloxamer 17

51

Page 52: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Lauroglycol Propilen glikol monosterate 3.4

N / A Sukrosa dioleate 7.1

Emulgator adalah surfaktan yang mengurangi tegangan interfacial di

antara air dan minyak, dengan demikian pengurangan daya permukaan

melalui susunan dari globules. Bahan pembasah, membantu menjadi

penghubung diantara partikel padat dan cairan.

Detergen digunakan untuk mengurangi tegangan muka dan

membasahi suatu permukaan dari semua materi asing.

Tabel 17 – 4

Range HLB dari suatu surfaktan

HLB Range Surfaktan

Low

1 – 3

3 – 6

7 – 9

8 – 18

13 – 16

Antifoaming Agents

Emulgator A/M

Bahan Pembasah

Emulgator M /A

Detergen

High 16 – 18 Bahan Pelarut

Surfactants dapat bertindak sebagai emulgator dengan membentuk

micelles. Antara lain, satu surfactant dengan ketinggian HLB biasanya

bertambah daya larut dari satu minyak pada satu sarana mengandung air.

Bagian lipophilic dari surfactant akan menjebak minyak pada lipophilic

(bagian dalam) bagian dari micelle. Bagian hidrofil dari minyak yiobuie akan,

di mm. jadilah menyingkapkan tahap mengandung air ro rhe.

Satu nilai HLB dari 10 atau berarti lebih tinggi itu agen terutama

semata hidrofil sedangkan satu nilai HLB dari kurang dari 10 berarti ini akan

lipophilic. Antara lain. Jengkal punya HLB menghargai terbentang dari 1.8 ke

8.6, yaitu bersifat menandakan dari yang dapat larut minyak atau minyak

molekul dispersible. Alhasil, tahap minyak akan dominasi, dan satu A / M

emulsi akan dibentuk. Tweens punya HLB menghargai yang terbentang dari

9.6 ke 16.7, yaitu karakteristik dengan larut dalam air atau molekul wuter

52

Page 53: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

dispersible. Oleh sebab itu, tahap air akan dominasi, dan M / A emulsi akan

dibentuk.

Campuran dari Surfactants

Sering satu campuran pengemulsi menghasilkan satu emulsi kandang kuda

lagi dibandingkan lakukan penggunaan dari pengemulsi tunggal dengan satu

dengan benar HLB terhitung. Karena angka HLB adalah zat tambahan, nilai

ihe HLB dari satu campuran siap terhitung. Tabel 17 - 6 daftar diperlukan

HLB menghargai untuk beberapa umum lipid bahan ke bantuan apoteker di

dalam mempersiapkan M / A emulsi.

Surfactants dapat dicampur oleh rasio langsung dan proporsi. Antara lain,

kalau 20 mL dari satu agen dengan satu nilai HLB dari 9.65 diperlukan,

kemudian dua surfactants, satu dengan satu HLB va|ue dari 8.6 dan satu

dengan satu nilai HLB dari 12.8, dapat dicampur pada satu 3:1 rasio.

Bahan Physical state Solubility Container

water alcohol Specification

Benzalkonium

caloride

Gel VS Vs T

Banzethanium

caloride

Solid Sol Sol T,LR

Cetylpyridinum

chloride

Solid Vs Vs W

Dacusate

sodium

solid SpS Sps W

Nanoxynol 9 Liquid Sol Sol T

Octoxynol 9 Liquid Misc Misc T

Poloxamer(s) Solid Fs Fs T

Polyoxyl 35

castor oil

Liquid Vs Vs T

Polyoxyl 40

hydrogenated

Paste Vs Vs T

53

Page 54: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

castor oil

Polyoxyl 10

oleyl ether

Semisolid/liquid Sol Sol T

Polyoxyl 20

catosteryl

ether

Solid Sol Sol T

Polyoxyl 40

sterate

Solid Sol Sol T

Polyserbate 20 Liquid Sol Sol T

Polysorbate 40 Liquid Sol Sol T

Polysorbate 60 Liquid/gel T

Polysorbate 80 Liquid sol Sol T

Sodium lauryl

sulphate

Solid W

Sorbitan

moolaurate

Liquid T

Sorbitan

monooleate

Liquid T

Sorbitan

monopalmitate

Solid W

Sorbitan

monostearate

Solid W

tyloxapol liquid T

Pemilihan karakteristik fisikokimia pembahasan atau agen solubilising

Required HLB

Lipid material w/o o/w

Beeswax 4 9-12

Carbon tetrachloride 16

Carnauba wax 12

54

Page 55: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Castor oil 6 14

Cetyl alcohol 15

Cottonseed oil 5 6-10

Kerosene 14

Lanolin, anhydrouse 8 10-12

Lauric acid 15-16

Lauryl alcohol 14

Methyl silicone 11

Mineral oil, light/heavy 5 11-12

Oleic acid 10-11

Olive oilParaffine wax 4 7-12

Petrolatum 5

Steric acid 6 15

Steryl alcohol 14

Memelihara satu Emulsi

Karena emulsi akan mendukung arowth mikrobiologi, pencemaran

dapat terjadi selama langkah persiapan atau selama penggunaan. Untuk

memperkecil pencemaran, area kerja dan alat-alat perlengkapan harus dijaga

kebersihan, dan coba bilang harus dibuat untuk menghasilkan satu produk

tidak terjangkit. Bagaimanapun, kalau produk akan menjadi penyimpanan

untuk apapun panjang waktu, satu bahan pengawet mungkin harus

ditambahkan.

Satu bahan pengawet harus tidak beracun, stabil, yang dapat

dipertukarkan, dan murah; di addition, ini harus dimiliki satu rasa bisa

diterima, bau, dan warnai. Ini juga harus menjadi efektif melawan bermacam-

macam bakteri, jamur, dan ragi.

Bahan pengawet harus dikonsentrasi pada tahap mengandung air

karena perkembangan bacterial akan secara normal terjadi di situ. Selain itu,

karena bentuk nonionized dari bahan pengawet jadilah lebih efektif melawan

55

Page 56: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

bakteri dibandingkan bentuk diionisasikan, paling ol bahan pengawet harus

berada di dalam nonionized. Yang efektif, bahan pengawet harus bukanlah

batasan atau pun menyerap ke apapun agen pada emulsi atau wadah. Bahan

pengawet dapat menyekat ke dalam minyak menahapkan dan kehilangan

efektivitas mereka. Examples dari bahan pengawet itu adalah sering terpakai

di emulsior.s diperlihatkan di Tabel 17 - 7. parabens (methylparaben,

propylparaben, butylp,raben) dipertimbangkan untuk mengaplingi tanah

beberapa bahan pengawet yang paling kepuasan untuk emuhions.

Minyak dan gemuk dapat menjadi tengik, sebabkan yang produk io

yang punya satu bau unpleasant, penampilan, dan rasakan. Antioxidants

dapat melawan rancidity lubang angin.

Tabel 17 -7

Preservative % Concentration

Alkohol

Asam Benzoat, Natrium Benzoat (pH <

4)

Benzyl Alcohol

Chlorobutanol

Imidazolidy urea

Merkuri

Merkurial Organik

Phenilmerkuri nitrat

Phenilmerkuri asetat

Thimerosal

Parabens

Metil Paraben

Propil Paraben

Butil Paraben

Benzalkonium klorida

Asam Sorbat

15

0.05 – 0.1

1 – 4

0.5

0.05 – 0.5

0.005

0.002 – 0.004

0.002 – 0.004

0.005 – 0.02

0.05 – 0.3

0.02 – 0.2

0.02 – 0.2

0.002 – 0.1

0.1 – 0.2

Membumbui satu Emulsi

56

Page 57: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Ketika memilih satu agen pembumbuan sesuai, apoteker harus

mengambil ke dalam bahan pertimbangan medium dispersi (tahap eksternal)

dari emulsi. Antara lain, kalau satu minyak pembumbuan dipergunakan dan

kebanyakan dari sekat minyak ke dalam tahap internal sebagai satu M / A

emulsi, bumbu akan dikurangi di kekuatan. Minyak dapat incorporated

dengan mempergunakan kuantitas kecil dari surfactants. Biasanya

surfactants dengan HLB values dari 15 ke 18 dipergunakan, sering di kata

penghubung dengan satu surfactant dengan satu HLB hargai pada jangkauan

dari 8 ke 12. Sebagai satu ketentuan umum, ini perlu untuk mempunyai dari

tiga ke lima times sebanyak surfactant seperti minyak (pembumbuan) untuk

memastikan solubilization. Untuk hasil terbaik, minyak harus dicampur

dengan surfactants sebelum ini adalah ditambahkan ke tahap mengandung

air. Karena ilmu pengetahuan tentang teknik ini dapat menyebabkan bumbu

untuk kehilangan beberapa potensi ini, pendekatan lain adalah untuk

mempergunakan satu sistem cosolvent untuk menggabungkan bumbu.

Penggunaan dari ethanol, gliserin, atau beberapa zat pelarut sesuai sering

menyediakan hasil bisa diterima.

Menentukan Jenis dari Emulsi

Apoteker harus mengetahui apakah satu emulsi adalah M / A atau

A / M jika ramuan lain harus ditambahkan. Menentukan jenis dari emulsi

dapat dipenuhi oleh beberapa sederhana uji, meliputi cairan tetes uji,

mencelup test daya larut, daya konduksi elektrik uji, dan test kertas saring.

Test cairan tetes adalah berlandaskan principle bahwa satu emulsi adalah

yang dapat dicampur dengan eksternal tahapkan. Test ini dilaksanakan oleh

hanya satu kekecilan tetes kuantitas dari emulsi ke atas satu permukaan air.

Kalau tetes adalah yang dapat dicampur dengan air, ini akan terangin-angin,

menandai bahwa air adalah tahap eksternal (yaitu., satu M / A emulsi). Test

daya larut celup adalah berlandaskan prinsip yang satu tebar celup yang

seragam sepanjang satu emulsi kalau ini adalah yang dapat larut pada tahap

eksternal. Test ini dilaksanakan dengan menambahkan satu kuantitas

57

Page 58: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

kekecilan dari satu celup larut dalam air (serbuk atau solusi) ke emulsi. Kalau

celup menebarkan yang seragam sepanjang emulsi, air adalah tahap

eksternal (yaitu., satu M / A emulsi). Prinsip underlying daya konduksi elektrik

test adalah air itu perlakuan satu aliran listrik dan minyak tidak. Umumnya,

M / A cenderung emulsi untuk mengendali daya listrik baiknya dibandingkan

lakukan A / M emulsi, kalau alat-alat perlengkapan diperlukan ada tersedia.

Test kertas saring melibatkan penaruhan g tetes emulsi ke atas satu

potongan suci dari kertas saring. Kalau awur tetes dengan cepat ke dalam

kertas saring, ini adalah satu M / A emulsi, karena air (tahap eksternal)

cenderung mengawurkan lagi dengan cepat sepanjang kertas saring

dibandingkan meminyaki. Table 17 - 8 daftar beberapa emulsi komersil

berlandaskan dan menandai apakah mereka adalah M / A atau A / M emulsi.

Tabel 17 – 8

Dasar Emulsi Komersial

Produk Tipe Emulgator

Allercreme lotion kulit

Almay Dasar Emulsi

Cetaphil

Dermovan

Eucerin

HEB Base

Keri Lotion

Lubriderm

Neobase

Neutrogena Lotion

Nivea Cream

pHorsix

Polysorb Hydrate

Velvachol

M/A

M/A

M/A

M/A

A/M

M/A

M/A

M/A

M/A

M/A

A/M

M/A

A/M

M/A

Trietanolamin stearat

Asam lemak gliserol

ester

Natrium laury sulfat

Asam lemak

Wool Wax alcohol

Natrium lauryl sulfat

Nonionic emulsifiers

Trietanolamin sterat

Polihydric alcohol ester

Trietanolamin laktat

Wool Wax alcohol

Polioksitilen emulsifiers

Sorbitan sesquiloleate

Natrium lauryl sulfat

58

Page 59: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Sesuatu dapat mempersiapkan satu beberapa emulsi dengan

menambahkan eksternal lain menahapkan ke. emulsi. Antara lain, apoteker

dapat mengombinasikan satu A / M pengemulsi (misalnya., sor bitan

monooieate) dengan benda cair petrolatum kemudian menambahkan satu

tahap mengandung air untuk membentuk satu A / M emulsi. Langkah ini akan

diikuti dengan membuyarkan satu M / A menjadikan emulsi agen (misalnya.,

Tween 80) dan asli A / M emulsi pada satu larutan mengandung air untuk

membentuk satu final w / M / A emulsi. Satu M / A / o emulsi dapat

dipersiapkan pada satu pertunjukan serupa. Penggunaan kemungkinan dari

emulsi perkalian meliputi penetralan racun, pukau targeting / lokalisasi,

diperpanjang dosis bertindak bentuk, dan aplikasi potensial di kosmetik.

Gugus kendali mutu

Gugus kendali mutu melibatkan keduanya phisik pengamatan

menujukan dan mencek ca|. culations. Volume akhir dari emulsi siap harus

dikonfirmasikan dengan resep obat. Penampilan fisik dan bau harus menjadi

Observasi dicatat dan terekam harus termasuk berwarna dari emulsi dan satu

uraian tentang ukuran dari bola kecil. Satu mikroskop biasanya belajar

sebagian emulsi sangat itu satu daerah mendekati ukuran bola kecil dapat

direkam. Emulsi harus dicek untuk tanda dari creaming, coalescen:e, dan

pembentuk / perkembangan hasil bakteri. Emulsi tunduk kepada keaiban

kimia, espt menghabiskan waktu ketika kendaraan mengandung air

dipergunakan.

Membungkus / Penyimpanan / Pelabelan

Ini penting untuk membungkus emulsi pada wadah ketat untuk

perkecil! dia evaporation dari air dari produk. Kalau persiapan adalah satu

benda cair, wadah harus punya cukup headspace untuk mengijinkan

guncang dari produk. Benda cair lisan harus dibungkus di botol yang

mempunyai satu pembukaan cukup besar untuk mengijinkan kemudahan

penuang dari produk. Meremas botol mengerjakan baik untuk emulsi benda

cair pokok-pokok, sedangkan tabung atau pekerjaan wadah pompa baik

untuk krim kental.

59

Page 60: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Emulsi harus disimpan di suhu-kamar atau dingin. Mereka harus

dilindungi dari suhu ekstrim. Label mereka harus termasuk arahan "Baik

gegar."

Kemantapan

Penggunaan di luar menanggali untuk menyiram mengandung

penjabaran adalah tidak ada kemudian dibandingkan 14 duys, ketika

disimpan di suhu dingin, untuk siap produk dari ramuan di bentuk padat.

Tanggal ini dapat diluas kalau di situ adalah keterangan ilmiah yang sah

untuk mendukung kemantapan, seperti didiskusikan di Bab 4, "Kemantapan

dengan Produk Bersenyawa."

Kemantapan dari satu emulsi dapat ditambahkan oleh (1) penurun

ukuran bola kecil dari tahap internal, (2) memperoleh satu rasio jumlah

maksimum dari minyak untuk siram, dan (3) peningkatan kekentalan dari

sistem. Karena minyak untuk menyiram rasio (konsentrasi dari ramuan

aktif:minyak) sering bertekad oleh menunjuk penyedia perawatan utama,

apoteker pencampuran upaya untuk menambahkan kemantapannya emulsi

diarahkan di yang lain dua faktor.

Kalau ukuran dari bola kecil dikurangi untuk kurang dari 5 (j. m,

kemantapan dan dispersion dari emulsi akan bertambah. Pengurangan ini

dapat dipenuhi berdua dengan aksi gunting besar dari satu lesung dan alu

dan dengan satu homogenizer.

Tahap optimum:rasio volume umumnya diperoleh ketika tahap

internal akan 40% ke 60% total kuantitas dari produk. Sebagai persentase

dari tahap internal bertambah, kekentalan dari produk juga akan bertambah.

Satu hubungan linear berada di antara kekentalan dari emulsi dan kekentalan

dari tahap berkepanjangan atau eksternal. Kekentalan dari satu emulsi

umumnya bertambah pada umur.

Menambahkan kekentalan dari tahap eksternal akan cenderung

menambahkan kemantapan dari emulsi. Untuk meningkatkan sifat merekat,

apoteker dapat menambahkan satu unsur yang yang dapat larut di atau yang

dapat dicampur dengan tahap eksternal dari emulsi. Pada kasus dari M / A

emulsi, hydrocolloids dapat dipergunakan, sedangkan untuk A / M emulsi,

60

Page 61: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

bertambah besar dan viscous meminyaki seperti halnya lemak alkohol dan

asam yang mengandung lemak adalah sesuai.

Dari kepentingan utama ke apoteker pencampuran adalah

kemantapan fisik dari emulsi. Emulsi kukuh stabil ketika ini memegang

penampilan asli ini, bau, warna, dan fisis sifat lain dan ketika tidak ada

creaming atau pencantuman terjadi.

Creaming

Creaming terjadi ketika bola kecil flocculate dan berkonsentrasi di

sesuatu spesifik bagian dari emulsi. Aksi ini menciptakan satu produk tidak

enak dipandang dan menyebabkan obat dibagikan tidak samarata. Pada M /

A emulsi, creaming dapat diidentifikasi ketika seseorang melihat bola kecil

minyak kumpulkan dan singsing ke teratas. Keadaan ini terjadi karena minyak

umumnya kurang tebal dibandingkan tahap air. Creaming mudah yang dapat

dibalik sebab bola kecil dispersi masih terkepung oleh film bersifat

melindungi. Dalam beberapa hal guncang dapat mendistribusikan ulang

emulsi.

Tiga cara yang biasanya memperkecil creaming adalah (1) untuk

menambahkan viscosity dari tahap mengandung air yang eksternal. (2) untuk

mengurangi ukuran dari bola kecil ke satu sangat status denda dengan satu

homogenizer, dan (3) untuk menyesuaikan kepadatan dari keduanya internal

dan tahap eksternal sangat itu kepadatan mereka jadi sama. Dengan

demikian, neiihe: phui? akan cenderung menyingsing ke teratas atau atas

pada dasar.

Pencantuman

Berlawanan ke creaming, pencantuman (yaitu., patahan) adalah satu

proses takterbalikkan karena film keadaan sekitar itu bola kecil perorangan

dihancurkan. Mengubah sifat merekat mungkin tolong untuk mestabilkan bola

kecil dan untuk memperkecil kecenderungan mereka untuk berfusi. Satu

kekentalan jumlah maksimum dapat ditentukan secara eksperimen.

Faktor lain adalah tahap:rasio volume, atau rasio dari volume internal

ke total volume dari produk. Tahap maksimum:rasio volume yang dapat

61

Page 62: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

dicapai adalah 74%, mengasumsikan bahwa partikel dengan sempurna

berbentuk bola. Di umum, satu tahap:ve! rasio ume dari sekitar 50%, dekati

yang alat pembungkus lepaskan dengan partikel berbentuk bola (yaitu.. satu

porositas dari 48% total volume kumpulan dari satu serbuk), hasilkan satu

emulsi stabil.

Tahap Balikan

Balikan tahap terjadi ketika satu emulsi membalikkan dari sesuatu

membentuk ke lain, yang, dari M / A ke w / ' o atau A / M ke M / A. Tahapkan

balikan, yaitu landasan Cara Kontinental dari persiapan emulsi dideskripsikan

lebih awal, dapat menghasilkan pada formation dari satu emulsi lebih baik.

Kation bernilai tunggal cenderung membentuk M / A emulsi, sedangkan

kation cenderung divalent untuk membentuk A / M emulsi. Kalau sodium

stearate biasanya membentuk satu M / A emulsi kemudian satu garam

kalsium adalah ditambahkan ke bentuk stearate kalsium, emulsi membalikkan

dari satu M / A ke satu A / M jenis. Cara Kontinental mempergunakan satu

kekecilan proporsi air keberadaan satu proporsi besar dari minyak. Inti dari

emulsi awal, atau emulsi primer, dari A / M jenis; bagaimanapun, ketika air

ditambahkan di kuantitas kekecilan, emulsi membalikkan ke satu M / A jenis.

Konsul Pasien

Pasien harus diinstruksikan pada bagaimana caranya

mengguncangkan emulsi dan bagaimana caranya mengukur dosis

diperlukan. Perintahkan juga harus disediakan pada sesuai penyimpanan dari

botol, seperti halnya pada bagaimana caranya tentukan kalau yang emulsi

telah jadi secara fisik tidak stabil.

1. Hitung kuantitas dari masing-masing ramuan diperlukan untuk resep obat.

2. Dengan teliti menimbang atau mengukur masing-masing ramuan.

3. Tambahkan ivermectin menyerbuki ke polyethylene glycol 300 dan

campuran baik.

4. Menggabungkan krim komersil yang cukup produk bilasan untuk membuat

60 mL satu campuran baik.

62

Page 63: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

5. Paket dan label. (Catatan: Paling rambut penentu / bilasan krim adalah

M / A emulsi.)

SALEP, KRIM, DAN PASTA

Bentuk dosis pokok-pokok telah dipergunakan sepanjang manusia riwayat;

sebagai contoh, obat salep disebutkan pada Kitab Injil pada beberapa

kesempatan. Dosis ini tV.nvis, liputi yang obat, obat salep, pasta, dan

63

Page 64: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

pampatkan, adalah dipergunakan untuk sampaikan satu obat topically ke kulit

untuk memperlakukan berbagai ketidak-teraturan.

Topically menerapkan farmasi mempunyai tiga fungsi utama: (1) area dari

lingkungan dan mengijinkan kulit untuk remajakan, (2) untuk sediakan kuliti

dengan hidrasi atau untuk menghasilkan satu pengurang rasa sakit akibat,

dan (3) untuk menyampaikan satu mediasi ke kulit untuk satu spesifik akibat,

yang manapun topically atau systemically. Kalau dosis bentuk adalah satu

semisolid, berapa banyak obat menembus kulit ditentukan oleh (1) sejumlah

desakan menerapkan dan tenaga dengan ini yang digosok, (2) terliput luas

permukan, (3) kondisi kulit, (4) terpakai yang dasar, dan (5) penggunaan dari

occlusive memakai.

Definisi

Obat salep adalah sediaan semisolid digunakan sebagai obat eksternal ke

kulit atau selaput lendir. Obat salep meleleh pada suhu badan; harus

terangin-angin dengan mudah dan tidak boleh menjadi berpasir.

Krim adalah sediaan padat lunak atau benda cair tebal berniat untuk

pemakaian luar. Krim merupakan sediaan yang larut atau terdispersi dalam

air, atau Basis krim vanishing dapat larut di minyak (A / M) atau di air (M / A).

Krim adalah sediaan yang paling sering digunakan dan merupakan jenis yang

bisa diterima sebagai bahan kosmetik.

Pasta adalah sediaan lebih tebal, obat salep kaku yang umumnya tidak

meleleh pada suhu badan sehingga melapisi area yang dioleskan. Biasanya

terdiri dari 20% padatan.

Sejarah Penggunaan

Kata Yunani miron dan kata Latin unguentum dikombinasikan untuk

membentuk modern menjelaskan obat salep. Obat salep pada awalnya

dipergunakan sebagai terapi perminyakan. Kemudian berganti, pada awalnya

obat salep dihasilkan dari pasta (pergantian isi suatu padat), cerates

64

Page 65: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

(preparations dengan ketinggian isi suatu bertambah besar), dan krim

(menjadikan emulsi obat salep).

Aplikasi

Keputusan untuk mempergunakan obat salep, pasta, krim, atau cairan

mengandung obat kulit (emulsi disesuaikan tidak hanya pada bahan

pertimbangan dari berapa banyak kulit yang akan dioleskanjuga pada

karakteristik dari kulit kemana sediaan dipakai. Antara lain, obat salep (basis

mengandung minyak) umumnya terpakai atau kering, lebih bersisik sebab

hak milik mengurangkan rasa sakit mereka akan membantu di rehydrating

kulit Mereka juga menerus tinggal lebih panjang kulit. Obat salep dirumuskan

sebagai pokok-pokok, rectal, persiapan anc ophthalmic. Pasta adalah

persiapan pokok-pokok yang secara khas appliec ke satu area yang

memerlukan perlindungan. Krim biasanya berlaku bagi lembab, lesi weepinc

karena mereka yang punya satu "pengeringan" pengaruhi di situ zalirnya lesi

adalah yang dapat dicampur dengan eksternal mengandung air tahap dari

krim. Krim dirumuskan sebagai pokok-pokok, rectal, dan persiapan vaginal.

Karena akibat mereka melumasi akibat, cairan mengandung obat lulit adalah

generally berlaku bagi area intertriginous, yang, area dimana kulit menggosok

bersama-sama, seperti itu di antara jari, di antara paha, atau pada lengan

tangan. Berlandaskan considerations ini, apoteker tidak boleh mengganti

salah satu bentuk dosis ini untuk lain tanpa setuju dari prescriber.

Basis obat salep pokok-pokok digolongkan sesuai dengan dua cara berbeda:

(1) derajat dari penembusan kulit dan (2) hubungan dari air ke gubahan dari

dasar. Cara ini diringkas di Tabel 18 - 1 dan 18 - 2.

KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK BASIS OINTMENT

Base type characteristic example

Oleaginous insoluble in water white petrolatum

65

Page 66: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Not water washable water white ointment

Will not absorb water

Emollient

Occlusive

Greasy

absorption Insoluble in water hydrophilic petrolatum

Not water washable aquabase

Anhydrous aquaphor

Can absorb water

Emollient

Occlusive

Greasy

W/O Emulsion Insoluble in water cold cream

Not water washable lanolin, hydrous

Will absorb water hydrocream

Containts water eucerin

Emollient nivca

Occlusive

Greasy

O/W emulsion Insoluble in water hydrophilic

ointment66

Page 67: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Not water washable dermabase

Will absorb water velvhacol

Containts water unibase

Emollient

Occlusive

Greasy

Water soluble Insoluble in water PEG ointment

water washable

Will absorb water

Anhydrous or hydrous

nonocclusive

nongreasy

Gubahan

Sebagai tambahan terhadap obat aktif, ramuan pada persiapan pokok-pokok

dapat meliputi stiffeners, komponen mengandung minyak, komponen

mengandung air, menjadikan emulgator, bahan pengawet, enhancers

penembusan, dan antioxidants. Beberapa ramuan ini akan didiskusikan pada

perincian lebih besar pada "Persiapan" dan "Kimia Bahan Pertimbangan

Physico" bagian.

Stiffeners umumnya meliputi bertambah besar yang mempunyai titik leleh

tinggi (misalnya., bertambah besar putih). Campuran bertambah besar ke

dalam basis mengandung minyak untuk menambahkan kekentalan dari satu

preparation.

67

Page 68: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Humectants, gliserin seperti itu, propylene glycoi, atau polyethylene glycol

(PASAK) 300, dapat ditambahkan ke satu persiapan untuk Menyusut rate

evaporasi dari air dari persiapan, terutama begitu aplikasi ini ke kulit.

Antioxidants, seperti itu butylated hydroxy toluene, sering menjadi diperlukan

ke penundaan rate dari rancidification dengan basis terpilih.

Penembusan (batas serapan) enhancers adalah agen itu dapat saling

berinteraksi cukup dengan obat aktif dan lapisan corneum untuk banyak rate

dari penembusan dari satu obat melalui kulit.

Persiapan

Kebanyakan dari ilmu pengetahuan tentang teknik yang mendiskusikan sini

diarahkan ke arah menggabungkan ingredients ke dalam secara komersial

basis siap. Kalau satu dasar harus extemporaneously prepared dari ramuan

perorangan, prinsip yang didiskusikan di Bab 17, "Emulsi." akan berlaku,

seperti halnya itu mendiskusikan nanti.

Cara manual dari Persiapan

Cara manual dari persiapan obat salep terutama semata melibatkan usina

satu genteng pil dan sudip atau satu lesung dan alu. Obat salep mengisi dan

berbagai keras, bersihkan fakta sur telah dipergunakan. Bantalan obat salep,

bagaimanapun, dapat menyerap kelembaban dan air mata kecuali jika satu

pekerjaan dengan cepat. Terpakai yang permukaan harus bersih dan

nonshedding dan harus menyediakan untuk kemudahan dari campuran.

Keuntungan dari satu genteng pil adalah bahwa ini dapat dipergunakan untuk

pengurangan ukuran partikel seperti halnya untuk mencampur obat salep.

Genteng pil mudah untuk membersihkan dan harus tidak mengijinkan

carryover dari materi dari satu persiapan ke berikutnya Pada s< :keadaan

aku, mengaron satu tas plastik adalah tepat dan kurang morat-marit.

Cara mekanik dari Persiapan

Untuk mempersiapkan kuantitas besar dari obat salep, apoteker mungkin

mau menginvestasikan di mixer, yang terbentang dari baling jenis handheld

ke mixer dapur dengan kayuh atau bilah. Pada kenyataan, kalau barang

68

Page 69: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

persediaan tetap mencari sumber tidak mempunyai jenis dari alat-alat

perlengkapan diinginkan, apoteker mungkin menemukan ini di toko dapur ahli

pencicip makanan, yaitu sumber sempurna dengan alat-alat perlengkapan

tidak biasa. Lesung elektronik dan alu (unguator) sedang memperoleh

penerimaan lentang dan menawarkan keuntungan dari campuran dan

membagikan pada wadah yang sama.

Persiapan dengan Basis Mengandung Minyak

Putihi petrolatum dan obat salep putih adalah contoh dengan basis

mengandung minyak. Basis obat salep resmi diperlihatkan di Tabel 18 - 3.

Satu contoh dari satu extemporaneously mempersiapkan resep obat

mempergunakan satu dasar mengandung minyak adalah 5% belerang di

petrolatum putih.

Persiapan dari satu obat salep berdasar yang mengandung minyak adalah

agak sederhana. Setelah obtaining kuantitas diinginkan dari ramuan

perorangan, apoteker dengan sempurna melumatkan serbuk pada satu pil

dengan satu sudip. Ketika menggabungkan tidak dapat larut diserbuki

mempergunakan satu menggosok halus agen, apoteker harus katut ilmu

pengetahuan tentang teknik dengan cairan geometris untuk memastikan

bahwa ramuan aktif secara menyeluruh campuran dengan kendaraan. Antara

lain, beberapa tetes dari obat cuci perut biasanya menggosok halus belerang

sebelum ini dicampur dengan petrolatum putih. Campuran obat cuci perut

belerang akan dicampur dengan satu kuantitas sama dari petrolatum putih.

Kemudian lebih putih petrolatum setimpal dengan di kuantitas ke campuran

baru akan ditambahkan; proses diulangi hingga semua putih petrolatum telah

ditambahkan. Satu menggosok halus agen juga dapat dipergunakan dengan

satu kuantitas kekecilan dengan dasar dileleh. Contoh untuk menggosok

halus agen diperlihatkan di Tabel 18 - 4.

69

Page 70: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Tabel 18 – 3

Karakteristik Fisikakimia dari Basis Salep

Partikel Titik Lebur Spesifikasi

Gravitisitas

Spesifikasi

Container

Dietilen glikol

monoetil eter

Lanolin

Salep hidropilik

Salep putih

Salep kuning

Salep polietilen

glikol

Petrolatum

Petrolatum

hidrofilik

Petrolatum putih

Salep Air mawar

Squalene

Minyak Sayur

-

38 - 44

-

-

-

-

38 - 60

-

38 - 60

-

-

20 - 50

0.991

0.9932 – 0.945

-

-

-

0.815 - 0.880

-

0.815 – 0.880

-

0.807 – 0.810

-

T

W

T

W

W

W

W

W

W

T , LR

T

T

Panas harus dipergunakan ketika mempersiapkan satu dasar conf & ramuan

ining dengan titik leleh ketinggian. Umumnya, satu pemandian air atau panas

langsung dipergunakan. Menyiram pemandian dipergunakan untuk aplikasi

temperatur rendah, sedangkan panas langsung dipergunakan untuk

persiapan yang memerlukan suhu lebih tinggi. Ketika mempergunakan panas

langsung (satu pelat panas), apoteker harus saksama tidak untuk

menghanguskan produk. Gelombang mikro dapat dipergunakan yang

manapun untuk memanaskan produk secara langsung atau untuk

memanaskan air untuk mempersiapkan satu pemandian air. Mempergunakan

satu gelombang mikro dengan satu draimolen akan memperkecil kejadian

dari "bintik panes," yaitu area dengan temperatur tinggi yang disebabkan oleh

pemanasan tidak seimbang. Ketika panas dipergunakan, materials dengan

titik leleh paling tinggi ditempatkan pada satu wadah yang telah disetel pada

70

Page 71: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

sumber panas. Wadah dipanaskan hingga pelelehan bahan. Sisa dari

ramuan kemudian adalah penambahan sesuai dengan titik leleh penurun

mereka, memulai dengan paling tinggi dan mengarah ke bawah yang

berpindah. Produk secara menyeluruh campuran kemudian sejukkan. Selama

proses dinginkan, produk digerakkan adakalanya; bagaimanapun, dinginkan

tidak boleh juga cepat sebab produk dapat menjadi bergumpal-gumpal.

Ketika menyejukkan, produk dibungkus dan terlabel.

Basis mengandung minyak adalah sering dipergunakan untuk persiapkan

pasta. Panas membuat proses persiapan lebih mudah oleh ijin ketinggian

persentase dari serbuk diperkenalkan ke dalam dasar. Produk harus

digerakkan secara menyeluruh selama proses dinginkan, ho. selalu, untuk

mencegah kekar dari penyelesaian.

Agen

Banyak farmasi persiapan memerlukan penyesuaian dari kekentalan, atau

"kekakuan" untuk menghasilkan karakteristik diinginkan itu dapat membuat

mereka berguna dan bisa diterima oleh sabar. Obat salep, krim (emulsi),

pentung pengobatan, pasta? supositoria, dan bentuk dosis lain dapat

memerlukan agen pengerasan. Umumnya, kaku ') agen ening punya titik

leleh lebih tinggi (umumnya lebih besar dibandingkan tentang 50°C tapi

kurang dari tentang 100°Q dan, ketika dicampur dengan materi dengan

pegawai rendahan meleleh • titik, akan mengacungkan titik leleh lebih rendah

bahan untuk diantara satu jangkauan bisa diterima aku untuk penggunaan

sabar. Kuantitas berlebihan, bagaimanapun, akan menghasilkan satu produk

itu tidak akan ': pelelehan atau meringankan sewajarnya dan akan

menghasilkan satu kaku atau produk grainy.

Agen pengerasan masa biasanya berlaku bagi ramuan mengandung minyak,

seperti itu itu termasuk dalam koleksi ini. Persatuan mereka ke dalam bentuk

dosis biasanya! libatkan penggunaan dari panas. Umumnya, ini sebaiknya

untuk mempunyai tahap berbeda dari satu produk memanaskan untuk sekitar

suhu yang sama sebelum mengombinasikan mereka untuk mencegah

pembekuan prematur, yang yang mungkin terjadi kalau, antara lain, satu

pelelehan bertambah besar dituangkan ke dalam satu campuran

71

Page 72: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

mengandung air dinginkan. Ketika mengombinasikan materi dengan titik leleh

different, ini adalah sering terbaik untuk pelelehan pertama materi dengan

paling tinggi melt ing tunjuk kemudian tambahkan titik leleh lebih rendah

bahan sebagai suhu adalah Mered rendah. Proses ini memperkecil keperluan

dari pengantaran semua bahan sampai titik leleh dari ramuan paling tinggi.

Mengeraskan agen untuk obat salep didaftarkan di

Persiapan dari Basis Batas Serapan

Kalau satu A / M menjadikan emulsi agen adalah ditambahkan ke satu dasar

mengandung minyak, satu dasar batas serapan dibentuk. Contoh dari basis

ini meliputi petrolatum hidrofil. Aquabase, dan Aquaphor. Resep obat contoh

meliputi 1% hydrocortisone menggabungkan ke dalam Aquabase dan 3%

aspal cair kasar / 3% polysorbate 80 di Aquabase.

Obat salep mempergunakan satu dasar batas serapan dapat dipersiapkan

dengan mempergunakan yang sama techniques seperti dengan satu dasar

mengandung minyak, yang, persatuan secara langsung ke dalam dasar atau

dengan penggunaan dari panas. Hak suara lain, bagaimanapun, bergantung

kepada bahan (s) incorporated. Levigation can.be biasanya menggabungkan

satu serbuk tidak dapat larut air Untuk basis batas serapan, seperti itu

Aquabase atau Aquaphor, pilihan dari menggosok halus agen bergantung

kepada dimana obat harus, yang, pada tahap eksternal atau pada internal

menahapkan kalau air akan menjadi ditambahkan ke dasar. Kemudian kasus,

air, glycerin, alkohol, atau propyiene glycoi dapat umumnya menjadi terpakai

dan harus didiskusikan ke dalam tahap internal dari produk selesai. Obat cuci

perut dapat dipergunakan kalau ingredient harus tinggal di dalam tahap

berkepanjangan dari produk.

Sebelum satu ramuan larut dalam air ditambahkan, ini harus dilarutkan pada

satu kuantitas kekecilan dari air. Air kemudian dapat digabungkan ke dalam

dasar oleh penggunaan yang manapun satu genteng pil dan sudip atau satu

lesung dan alu. Kalau kuantitas besar dari air atau satu larutan mengandung

air adalah digabungkan, mempergunakan panas dapat pendekatan terbaik.

Ini mungkin perlu untuk menambahkan satu tambahan menjadikan emulsi

agen dan satu bahan pengawet. Bahan pengawet akan diperlukan karena

72

Page 73: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

wafer akan biasanya mendukung perkembangan mikrobia. Alternatif lain akan

untuk menugaskan satu tanggal waktu habis pendek, seperti itu 2 minggu.

Dasar dapat dileleh oleh penggunaan satu pemandian air, setelah yang mana

tahap mengandung air ditambahkan oleh aduk. Produk akhir harus

digerakkan secara terus-menerus selama dinginkan.

Persiapan dari A / M Basis Emulsi

Siram di basis emulsi minyak dapat dipersiapkan dengan menambahkan air

dasar. Persiapan komersil juga tersedia. Mereka di Eucerin, Nivea, dan

bedak dingin. Satu contoh dari satu tanpa persiapan 2% miconazole di

Hydrocream.

Petunjuk Untuk Peracikan Salep, Krim, Dan Pasta.

Salep

Campuran dari dua atau lebih salep dapat dikombinasikan dengan

mencamprkannya dalam kantong plastik.

Salep dapat dihapus dari tas plastik dan ditempatkan langsung ke

tabung dengan memotong salah satu sudut kantong plastik dan

meremas isi langsung ke dalam tabung salep atau pot. Langkah ini

membuat pembersihan sangat mudah.

Beberapa tetes minyak mineral atau pelarut lain yang sesuai dapat

meningkatkan kinerja pengerjaan obat yang membangun gaya

elektrostatik, seperti belerang.

Pelarut volatile tidak boleh digunakan ketika serbuk levigating, karena

pelarut akan menguap dan meninggalkan kristal obat di belakang.

Ketika minyak dan fase air di campur, akan sangat membantu untuk

tahap air panas beberapa derajat lebih tinggi minyak fase sebelum

pencampuran. Fase air dingin cenderung lebih cepat daripada fase

minyak.

Salep harus didinginkan sampai hanya beberapa derajat di atas

pembekuan sebelum mereka dituangkan ke dalam tabung atau

73

Page 74: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

stoples. Langkah ini akan meminimalkan "lapisan" dari salep dalam

kemasan.

Menghangatkan salep membuat pengisian tempatnya lebih mudah.

Pemanasannya harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah

stratifikasi bahan.

Ketika basis sedang dipersiapkan, bahan dengan titik lebur tertinggi

harus dicairkan dulu, dan kemudian panas harus dikurangi secara

bertahap. Sisa bahan yang harus ditambahkan dalam urutan titik

tertinggi mencair terendah sampai diperoleh campuran yang seragam.

Proses ini akan memastikan bahwa bahan yang akan terkena suhu

serendah mungkin selama proses persiapan dan dengan demikian

akan meningkatkan stabilitas produk akhir.

Jika menggunakan basis yang mengandung air dan obat larut dalam

air, obat harus dipecahkan/gerus dalam jumlah minimal air sebelum

memasukkan ke dalam basis.

Krim

Apakah suatu emulsi m/a atau m/a dapat ditentukan dengan

menempatkan setetes emulsi pada permukaan air. jika tetesannya

menyebar, itu adalah m / a karena jenis fasa eksternal emulsi adalah

miscible atau terus-menerus dengan air. Jika emulsi tetap berada

dalam “bola”, mungkin jenis dari a/m saling sukar larut

Jika tidak ada obat aktif yang dapat, krim dapat melunak dengan

pemanasan di microwave untuk waktu yang singkat pada pengaturan

daya yang rendah.

Sebuah Humectant seperti gliserin, propilen glikol, sorbitol 70%, atau

PEG 300 atau 400, ditambahkan ke krim akan meminimalkan

penguapan. Humectant ini dapat ditambahkan dalam konsentrasi 2% -

5%.

74

Page 75: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Penggunaan panas rendah saat krim dibuat akan meminimalkan

penguapan air.

Homogenizers dapat membantu dalam penyusunan emulsi.

Umumnya, semakin kecil ukuran globul, semakin stabil akan emulsi.

Sebelum minyak atsiri ditambahkan, terlebih dahulu didinginkan. Suhu

kurang dari 78 derajat celcius bekerja dengan baik dengan banyak

basis. Jika menambahkan rasa alkohol pada larutan, maka pembuatan

harus didinginkan di bawah titik didih sebelum ditambahkan alcohol.

Jumlah surfaktan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan emulsi yang

baik secara umum antara 0.5% sampai 5% dari total volume.

Lotion sering didapatkan dari persiapan krim (m/a emulsi) dengan cara

pengenceran krim dengan air / air aromatis seperti air mawar. Supaya

berhasil, apoteker biasanya harus menambahkan air sedikit-sedikit

sambil di aduk terus-menerus. Proses ini juga akan melemahkan

pengawet, namun yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri.

Oleh karena itu, tanggal kadaluarsa pemakaian harus diperhatikan.

PASTA

Agen levigating umumnya tidak digunakan ketika mempersiapkan

pasta yang ditandai dengan presentase yang relatif tinggi padatannya.

Cara termudah mempersiapkan pasta melibatkan tehnik fusi (panas).

Panas meningkatkan kemampuan kerja pasta.

Produk disusun dengan menggunakan fusi harus didinginkan sebelum

mereka ditempatkan dalam tabung / stoples. Jika dituangkan

sementara di saat masih panas, maka akan cenderung memisahkan

pada saat pendinginan. Mereka harus didinginkan sampai suhu

75

Page 76: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

dimana cairan kental tidak mengendap dan kemudian dituangkan

dalam wadah.

Jika produk terlalu kaku dan sulit untuk diterapkan, apoteker harus

menurunkan konsentrasi komponen lilin.

Pertimbangan - Pertimbangan Umum

Bahan tak larut harus berada dalam keadaan yang sangat halus

sebelum penggabungan kedalam dasar.

Agen levigasi harus kompatibel dengan basis yang digunakan. Untuk

dasar berminyak, sejumlah kecil dasar (mencair pada suhu kamar)

atau minyak mineral yang terbaik. Untuk dasar penyerapan, itu

tergantung dimana obat harus (yakni, dalam fase eksternal atau

internal, jika air akan ditambahkan ke basis). Umumnya, air, gliserin,

alkohol, atau propilen –glikol dapat digunakan dan harus dibawa ke

fase eksternal dari produk jadi. Minyak mineral dapat digunakan jika

bahan harus tinggal di fase kontinyu produk.

Untuk dasar emulsi, agen levigasi umumnya dipilih berdasarkan fasa

eksternal emulsi. Misalnya, jika M/A basis emulsi digunakan, agen

levigasi haruslah air, gliserin, propilen glikol, PEG 300, alkohol atau

cairan yang larut dengan air.

Jika A/M, agen levigasi harus larut dengan fase minyak (yaitu, minyak

mineral). Untuk salep dan basis PEG yang larut dalam air lainnya, air,

gliseri, atau propilen glikol dapat digunakan.

Ketika serbuk larut digunakan dengan menggunakan agen levigasi,

teknik pengenceran geometrik harus menyeluruh untuk memastikan

pencampuran bahan aktif, misalnya beberapa tetes minyak mineral

dapat digunakan untuk menumbuk halus belerang akan dicampur

dengan kuantitas yang sama dengan white petrolatum. Kemudian

kualitas lain dari white petrolatum sama dengan campuran yang baru

76

Page 77: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

akan ditambahkan, dan proses diulang sampai semua white petrolatum

telah ditambahkan.

Ketika serbuk larut menggabungkan, menggunakan pelarut yang

memiliki tekanan uap rendah. Pelarut volatile seharusnya tidak umum

digunnakan, terutama basis berminyak, karena mungkin pelarut

menguap dan obat mungkin pada gilirannya akan mengkristal di dasar

dan menyebabkan iritasi pada aplikasi untuk kulit.

Sebelum menambahkan bahan volatile apakah rasa atau obat-obatan

aktif, mendinginkan produk sedikit. Cairan harus leleh tetapi tidak

panas, untuk memungkinkan keseragaman tanpa kehilangan

evaporative pencampuran bahan. Suhu kurang dari 780 C bekerja baik

dengan banyak basis. Namun temperature yang lebih rendah akan

diperlukan jika alcohol dan bahan volatile hadir.

Ketika bekerja dengan system air, menggunakan panas untuk waktu

pendek dan bila perlu dengan pemanasan rendah. Tindakan ini akan

mengurangi jumlah air yang hilang melalui penguapan.

Jika produk terlalu kaku dan sulit untuk diterapkan, coba kurangi

konsentrasi komponen lilin.

Umumnya, obat dapat dimasukan ke dalam salep, krim, dan pasta

dengan mudah pada ubin pil dengan spatula. Jika jumlah padatan

yang harus dimasukkan dalam jumlah besar, disarankan untuk

menggunakan panas untuk mencairkan dasar sebelum memasukkan

obat tersebut.

Untuk stabilitas maksimum, jaga produk tetap anhidrat, jika

memungkinkan.

Kecuali diperintahkan lain, ketika seorang apoteker menambahkan

beberapa serbuk topical, yang terbaik adalah menambahkan serbu

satu persatu waktu dengan pencampuran menyeluruh setelah

penambahan masing-masing. Tindakan ini menjamin stabilitas

maksimum dan keseragaman produk akhir.

Pertimbangan Fisikokimia

77

Page 78: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Masalah yang terlibat dalam persiapan meliputi degradasi salep obat,

perubahan warna, pemisahan komponen salep, dan pengembangan bau

tengik. Untuk memeriksa apakah masalah dengan ketidakcocokan yang

memungkinkan, seorang apoteker akan merujuk pada sumber informasi yang

sesuai. Karena produk-produk potensial sekarang digunakan secara topical,

menyiapkan produk yang tidak efektif bisa mahal dan boros.

Satu masalah potensial melibatkan plastibase (squibb). Ketika

peracikan produk yang menggunakan plastibase, apoteker tidak harus

menerapkan panas, viskositas plastibase tidak akan kembali pada

pendinginan. Plastibase merupakan produk shock-minyak mineral yang terdiri

dari gel dengan polietilen.

Peningkatan penyerapan

Peningkatan penyerapan memfasilitasi penyerapan obat melalui obat.

Eksipien ini telah menarik perhatian lebih dalam literatur ilmiah umum sebagai

rute administrasi transdermal yang telah berkembang lebih popular.

Tampaknya beberapa bahan-bahan tersebut memiliki dampak langsung

terhadap permeabilitas kulit, sedangkan yang lain meningkatkan penyerapan

perkutan dengan meningkatkan aktifitas termodinamika penetran, dengan

demikian menciptakan sebuah gradient konsentrasi yang lebih besar di kulit.

Peningkatan penyerapan yang mempunyai efek langsung dapat berupa

umum atau bahan kimia yang tidak begitu umum, termasuk pelarut, surfaktan

dan bahan kimia seperti urea dan N,N-dietil-m-toluamid.

Karena sifat aklusif, air adalah peningkat penyerapan yang paling

lazim, bahkan di “anhidrat” system. Pendorong penyerapan klasik adalah

sulfoxide dimetil. Pelarut lainnya, seperti laurocapram (azone), telah terbukti

cukup efektif, bahkan pada konsentrasi dibawah 5%, karena mereka tetap

dalam stratum korneum untuk jangka waktu tertentu, yang memperpanjang

pengaruhnya.

Surfaktan juga berfungsi sebagai peningkat penyerapan, tetapi mereka

dapat menyebabkan iritasi, sehingga harus membatasi kegunaannya. Contoh

78

Page 79: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

peningkat penyerapan digunakan salep dan krim ditunjukkan dalam table 18-

6.

Tabel 18-6. Contoh Agen-Meningkatkan Penetrasi

Air

Alkohol (metanol, etanol, propanol, butanol, pentanol, benzil alkohol,

hexanol, oktanol, nonanol, decanol, 2-butanol, 2-pentanol)

Lemak alkohol (kaprilat, decyl, lauril, 2-lauril, myristyl, setil, stearyl, oleyl,

linoleyl, linolenyl alkohol)

Asam lemak (valeric, heptanoic, pelagonic, caproic, kaprat, laurat, miristat,

stearat, oleat, kaprilat, isovaleric, neopepentanoic, neohepatanoic,

neononanoic, trimetil hexanoic, neodecanoic, isosteric)

Asam lemak ester (alifatik: isopropil n-butirat, n-isopropil hexanoate, isopropil

n-decanoate, isopropil miristat, palmitat isopropil, miristat octyldodecyl)

Alkil (etil asetat, butil asetat, metil asetat, metil valerate, metil propionat,

sebacate dietil, etil oleat)

Polyolis (propilen glikol, glikol plyethylene, gliserol, propanadiol, botanediol,

pentanediol, hexanetrio)

Alkil metil sulfoxides sulfoxde (dimetyl, sulfoxide decylmetyl, sulfoxide

teradesylmetyl)

Pyrolidones (2-pirolidon, N-metil-2-pirrolidone, N-(2-hidroxethyl) pirrolidone)

Anionik sulfactants (docusate sodium, natrium lauril sulfat, natrium laurat)

Surfatants kationik (garam amonium quartenary, klorida benzalkonium,

klorida cetylpyridium)

Amfoter surfactonts (docusate sodium, natrium lauril sulfat, natrium laurat)

Surfaktan Nonionic (hewani, digliserida, dan trigliserida, poloxamers;

miglyol; meliputi; tweens)

Empedu garam (natrium cholate; natrium garam dari taurocholic, glikolat,

asam desoxycholic)

Asam organik (asam salisilat, asam sitrat, asam suksinat)

Amida (urea, asetamida dimetil, asetamida dietil, Diethyltoluamide,

79

Page 80: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

formamida dimetil, octamide dimetil, decamide dimetil, diethanolamide,

triethanolamide)

Air Repellents

Silikon yang mengandung produk perawatan pribadi yang

diperkenalkan pada tahun 1950 dengan "Revlon's silicare" Manfaat

memasukkan silikon ke dalam persiapan tropis. Terus berkembang, dan

ekspansi ini sebagian karena keselamatan mereka dan karakteristik kinerja

positif. silikon yang secara luas digunakan sebagai karakteristik weter-

repelling, dan meningkatkan dan menstabilkan "busa," Daftar agen air-

repelling resmi ditunjukkan dalam tabel 18-7.

Pengawetan

Kecuali air hadir dalam produk tersebut, umumnya tidak ada perlu

untuk memasukkan bahan pengawet ke salep. Jika produk ini tidak

mengandung air, namun, seperti dalam kasus basis emulsi, bahan pengawet

yang biasanya akan required.selecting bahan pengawet dan menentukan

konsentrasi yang diperlukan untuk melestarikan produk kadang-kadang sulit.

(Lihat bab 17. "Emulsi," untuk informasi tambahan

Table 18.7 Pemilihan sifat fisikokimia dan pembungkusan/pewadahan

silikon secara resmi

Silikon

Nilai

viskositas

(sentsitoke)

Gaya berat Indeks biasSpesifikasi

wadah

Cyclomethicone

NF- - -

T

Dimethicone 20 0,946-0,954 1,3980- T

80

Page 81: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

100

200

350

500

1000

12.500

30.000

0,962-0,970

0,964-0,972

0,965-0,973

0,967-0,975

0,967-0,975

-

0,969-0,977

1,4020

1,4005-

1,4045

1,4013-

1,4053

1,4013-

1,4053

1,4013-

1,4053

1,4013-

1,4053

1,4015-

1,4055

1,4010-

1,4100

Silikon USP 575 0,967 1,402 T

Pemeriksaan/Pengawasan Mutu

Pengawasan mutu meliputi pengawasan/pemeriksaan produk akhir

sesuai dengan karakteristik, yaitu; berat produk akhir, penampilan, warna,

bau, kekentalan, pH, homogenitas, distribusi ukuran partikel, dan tekstur.

Seorang Farmasis sebaiknya mencatat hasil pengamatan sebagai catatan

produk (lihat standar operasi prosedur (SOP) “penaksiran mutu dari

salep/krim/pasta”).

81

Page 82: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Pembungkusan/penyimpanan/pemberian etiket

Salep biasanya di simpan dalam sejenis pipa kecil dan botol. Krim bisa

disimpan (wadah) dalam botol dan pipa yang memiliki pengeluaran, kwas,

dan alat pemompa yang baik. Karena tingkat kekentalan yang tinggi, pasta

biasanya dijual dalam botol. Ini biasanya cara terbaik untuk meminimalisir.

Pada wadah untuk memperkecil hilangnya air dan kecenderungan menjadi

bau tengik pada alat pemompa, pipa, alat semprot, tutup plastik botol

biasanya lebih baik menggunakan botol yang terstandarisasi karena yang

terakhir menggunakan menjadi mudah terkontaminasi. Gambar 8.1

menunjukkan beberapa alat yang biasa digunakan untuk

membungkus/menyimpan/mewadahi bentuk sediaan ini.

Salep sebaiknya diletakkan di ruangan sejuk dan jauh dari panas

(suhu, tekanan) yang tinggi. Persiapan pemberian etiket sebaiknya

disediakan secara administrasi.

Stabilitas

Salep relatif stabil, terutama jika mereka berada dalam penyerapan,

berminyak anhidrat, atau anhidrat, dasar air-larut. Jika air hadir, seperti dalam

basis emulsi, produk ini sering kurang stabil. Kedua stabilitas fisik

(penampilan, merasa, bau, warna) dan stabilitas kimia (obat aktif dan bahan

dasar) harus dipertimbangkan. Karena bahan dasar relatif stabil. Stabilitas

obat aktif merupakan penentu utama dari keseluruhan stabilitas produk.

Dalam memproyeksikan tanggal luar digunakan, yang biasanya dapat melihat

produk-produk komersial yang berisi obat aktif untuk mendapatkan

pendekatan yang wajar. Itu selalu terbaik untuk br konservatif saat membuat

tanggal di luar digunakan untuk produk dengan tanpa persiapan disiapkan,

terutama jika air berada. Karena air mendukung pertumbuhan mikroba.

Umumnya, hanya pasokan 2-minggu harus ditiadakan jika persiapan berisi air

dan kekurangan bahan pengawet.

82

Page 83: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Salep terbaik dikemas dalam tabung atau dalam jarum suntik, jika

memungkinkan. kemasan seperti daun ruang minimal untuk udara, dan

produk dapat tetap bersih selama administrasi. salep stoples, meskipun

banyak digunakan, mengekspos persiapan untuk udara ketika dibuka dan

kontaminasi mikroba, khususnya adalah untuk menggunakan menerapkan

mirip dengan depressor lidah untuk menghapus jumlah yang diperlukan salep

dari jar untuk aplikasi. Apotek yang mempersiapkan sejumlah besar salep

sering menggunakan tabung plastik dan sealer tabung.

Ketika menentukan stabilitas salep, apoteker harus memperhatikan

atribut fisik seperti perubahan konsistensi dan pemisahan cairan,

pembentukan butiran dari grittiness, dan pengeringan. Untuk krim, satu harus

mencatat kerusakan emulsi, pertumbuhan kristal, susut yang disebabkan oleh

hilangnya air, dan kontaminasi mikroba kotor. Salep dan emulsi rentan

terhadap degradasi kimia, terutama ketika air berada. Informasi suatu

stabilitas kimia umumnya diperoleh dari literatur atau dari sumber lain yang

sesuai. Beyond-menggunakan tanggal untuk air yang mengandung formulasi

yang tidak lebih dari 14 hari, bila disimpan pada suhu dingin, untuk produk

yang diolah dari bahan-bahan dalam bentuk padat. Tanggal-tanggal tersebut

dapat diperpanjang jika informasi ilmiah yang valid tersedia untuk mendukung

kestabilan produk, seperti dibahas dalam Bab 4, "stabilitas produk ditambah.

"Jika produk yang diproduksi digunakan untuk mempersiapkan cairan

nonaqueous atau olahan anhidrat, tanggal di luar digunakan adalah 25% dari

waktu yang tersisa pada tanggal kedaluwarsa produk atau 6 bulan, mana

yang lebih dulu. Jika produk dibuat dari USP / NF bahan, tanggal di luar-

penggunaan 6 bulan tepat, kecuali bukti yang tersedia untuk mendukung

kencan lain.

Pasien Konseling

Konseling untuk aplikasi yang tepat untuk salep, krim, dan pasta

mungkin berbeda tergantung pada bentuk sediaan, bahan aktif, dan hasil

yang diinginkan terapeutik. Umumnya, hanya lapisan tipis salep atau krim

83

Page 84: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

diinginkan. Sebuah jumlah yang cukup akan dihapus dari kontainer dan

diterapkan dan dengan lembut menggosok ke wilayah itu, kecuali dinyatakan

sebaliknya. Anjurkan pasien untuk tidak mencuci daerah itu selama beberapa

jam untuk memungkinkan obat tersebut untuk memiliki waktu yang cukup

untuk berpengaruh. Pate sering ditempatkan di suatu daerah yang tetapi tidak

harus menggosok dalam, karena viskositas mereka. Pasta biasanya

digunakan untuk efek pelindung dan tidak harus dihapus sampai ditunjukkan.

kepindahan krim (o / w) relatif mudah dengan menggunakan air hangat,

sabun, dan beberapa tindakan mekanis. Jika area tertutup, misalnya dengan

pakaian. Disarankan untuk menggunakan pad pelindung atas wilayah

tersebut untuk mencegah persiapan dari yang dihapus oleh pakaian.

Biasanya, yang terbaik adalah terus menggunakan persiapan sebentar

setelah gejala atau luka telah diatasi, tergantung pada situasi tertentu.

Kecuali dinyatakan sebaliknya. Salep, krim, dan disisipkan harus

disimpan pada suhu ruang jauh dari anak-anak, panas, dan sinar matahari

langsung.

Formulasi Sampel

lilin putih 50g

putih petrolatum 950g

1. menghitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep

2. akurat berat masing-masing bahan

3. meletakkan lilin putih dalam wadah yang sesuai dan lilin meleleh,

menggunakan air mandi

4. tambahkan petrolatum putih dan aduk sampai seragam

5. keren, kemasan, dan label

Hidrofilik Petrolatum

84

Page 85: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Kolesterol 30g

stearyl alcohol 30g

lilin putih 80g

putih petrolatum 860g

1. menghitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep

2. akurat berat masing-masing bahan

3. tempat stearyl alkohol, lilin putih, dan petrolatum putih dalam wadah

yang sesuai dan melelehkan bahan, menggunakan air mandi

4. menambahkan kolesterol dan aduk sampai campuran dicampur

sepenuhnya

5. menghapus campuran dari bak mandi dan aduk sampai mengeras

6. paket dan label

Krim Dingin

setil ester lilin 125g

lilin putih 120g

pencahar 560g

natrium borat5g

air murni 190ml

1. menghitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep

2. akurat berat masing-masing bahan

3. mengurangi lilin setil alkohol dan lilin putih untuk potongan-potongan

kecil; mencairkan potongan-potongan, menggunakan air mandi

4. tambahkan minyak mineral dan campuran pemanasan terus sampai

mencapai 70C

5. membubarkan natrium borat dalam air murni, yang telah dihangatkan

sampai 70C. tambahkan campuran hangat secara bertahap ke dalam

campuran berminyak meleleh

6. menghapus campuran dari panas, aduk cepat dan terus sampai

campuran telah mengeras

7. paket dan label

85

Page 86: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Salep Hidrofilik

metil paraben 0.25g

propil paraben 0.15g

natrium lauril sulfat 10g

propylene glycol 120g

stearyl alcohol 250g

putih petrolatum 250g

air murni qs 1000g

1. menghitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep

2. akurat berat masing-masing bahan

3. mencairkan alkohol stearyl dan petrolatum putih, menggunakan mandi

uap. hangat campuran sekitar 75c

4. membubarkan bahan lain dalam air dan campuran hangat untuk 75c.

Tambahkan ke stearyl alkohol campuran - campuran petrolatum putih.

5. menghapus campuran dari panas, aduk cepat dan terus sampai

campuran telah mengeras

6. paket dan label

Polietilen Glikol Salep

polietilen glikol 3350 400g

polietilen glikol 400 600g

1. menghitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep

2. akurat berat masing-masing bahan

3. panas glycols polietilen ke 65c, menggunakan air mandi

4. campuran bahan dengan baik, keluarkan dari panas, dan aduk sampai

campuran telah mengeras

5. paket dan label

86

Page 87: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Bahan - Spesifik Formulasi

Anthralin 1% dalam Krim Lipid Kristal (100 g)

Anthralin 1g

gliseril laurat 7g

gliseril miristat 21g

asam sitrun 1g

sodium hidroksida 140mg

air murni qs 100g

1. menghitung jumlah masing-masing bahan yang diperlukan untuk resep

2. akurat berat masing-masing bahan

3. panas laurat dan miristat gliseril gliseril menjadi sekitar 70C dan

menggabungkan bubuk anthralin

4. panas asam sitrat dan natrium hidroksida di 70 ml air murni untuk 70C.

5. Tambahkan fase minyak (langkah 3) ke dalam fasa air (langkah 4) dan

campuran dengan baik; terus pemanasan pada 70C selama 15 menit

6. campuran dingin sekitar 40C

7. perlahan terus pendingin campuran, diaduk, ke suhu ruangan, ini

merupakan langkah pendinginan dikendalikan

8. paket dan label

( catatan: menggunakan kaca atau peralatan plastik ketika bekerja dengan

persiapan ini; menghindari kontak dengan barang logam. )

R/ Bismuth Iodoform Paraffin Paste (BBIP)

Bismuth subnitrate 25 g

Iodoform 50 g

Mineral oil (sterilized) 25 g

1. Hitung jumlah tiap-tiap bahan yang dibutuhkan.

87

Page 88: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

2. Teliti dengan benar berat atau ukuran tiap-tiap bahan.

3. Jika mineral oil sudah tidak steril, sterilkan dengan menggunakan

penangas kering.

4. Campur bedak dengan mineral oil sampai pasta merata.

5. Bungkus dan beri etiket.

R/ Krim Estradiol Vagina

Estradiol 200 mg

Glycerin qs

Hydrophilic ointment 100 g

1. Hitung jumlah tiap-tiap bahan yang dibutuhkan.

2. Teliti dengan benar berat atau ukuran tiap-tiap bahan.

3. Lembutkan bedak dengan sedikit tetes glycerin.

4. Gabungkan salep hirrofilik atau bahan lain yang patut o/w pengantar

geometris,campur sampai homogen.

5. Bungkus dan beri etiket.

(Catatan: Komersial o/w dapat merupakan pengantar dan kuantitas dari

estradiol adlah variabel.)

R/ Krim Topikal Progesteron 10 %

Progesterone,micronized 10 g

Glycerin 5 mL

Oil-in-water cream vehicle qs 100 g

88

Page 89: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

1. Hitung jumlah tiap-tiap bahan yang dibutuhkan.

2. Teliti dengan benar berat atau ukuran tiap-tiap bahan.

3. Tambahkan gliserin ke micronized progesterone dan sampai pasta merata.

4. Geometris,gabungkan cream vehicle dan aduk sampai homogeny.

5. Pilihlah,alat penggulung salep gilingan sampai jalannya selesai.

6. Bungkus dan beri etiket.

R/ Krim Pelindung Tangan (100 g)

Dimethicone 4 g

Stearic acid 6 g

Cetyl alcohol 1.5 g

Mineral oil,light 2.2 g

Triethanolamine 1.5 g

Glycerin 1.8 g

Methylparaben 200 mg

Purified water 82.8 g

1. Hitung jumlah tiap-tiap bahan yang dibutuhkan.

2. Teliti dengan benar berat atau ukuran tiap-tiap bahan.

3. Campur dimehicone,stearic acid,cetyl alcohol,and light mineral oil dalam

botol dan panaskan sekitar suhu 750C.

4. Campur triethanolamine, glycerin,air dan metylparaben dalam botol

terpisah dan panaskan sekitar suhu 750C.

89

Page 90: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

5. Tambahkan fase minyak (step 3) ke fase air(step 4) dan dinginkan ,aduk

smpai campuran membeku dan sama dengan suhu ruangan.

6. Bungkus dan beri etiket.

R/ Salep Testosteron 2%

Testosterone propionate 2 g

White petrolatum 98 g

1. Hitung jumlah tiap-tiap bahan yang dibutuhkan.

2. Teliti dengan benar berat atau ukuran tiap-tiap bahan.

3. Campur testosterone propionate dengan sedikit tetes mineral oil.

4. Tambahkan vaselin kuning secara geometris dan aduk sampai homogeny.

5. Bungkus dan beri etiket.

R/ Testosterone: Salep Menthol Eutectic ( 2 % Testosterone)

Testosterone: campuran menthol eutectic 4.33 g

Hidrofilik kuning/Aquabase/aquaphor 95.67 g

1. Hitung jumlah tiap-tiap bahan yang dibutuhkan.

2. Teliti dengan benar berat atau ukuran tiap-tiap bahan.

3. Campur testosterone : campuran menthol eutectic dengan jumlah sedikit di

dasarnya.

4. Geometris,gabungkan sisa zat aktif dalam dasar dan aduk sepenuhnya.

5. Bungkus dan beri etiket.

90

Page 91: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Testosterone: campuran menthol eutectic dapat pula menuruti :

Testosterone 31.6 g

Menthol 68.4 g

Methyl alcohol qs

1.Cukup gunakan methyl alcohol untuk melarutkan keduanya ,testosterone

dan menthol.

2.Berikan alcohol untuk diuapkan yang mana sesekali campuran diaduk.Itu

dapat memerlukan waktu seharian atau dua untuk penguapan di alat

pengering.

3.Setelah campuran kering,hancurkan sepenuhnya dan simpan dalam botol

tertutup rapat dan hindarkan kontak dengan cahaya.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Kualitas Penilaian salep/ krim/ pasta

Tujuan SOP

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menyediakan metode

pendokumentasian penilaian uji mutu fisik dan pengamatan tentang salep,

krim, dan pasta.

Material

Item berikut ini digunakan dalam satu atau lebih tes penilaian kualitas:

Keseimbangan

pH meter

91

Page 92: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Piknometer (Opsional)

Lulus silinder atau dikalibrasi jarum suntik

Prosedur

Tes yang sesuai harus dilakukan, dan hasil/pengamatan dicatat pada

lembar kerja “Kualitas Formulir Assesment untuk salep/krim/pasta” (gambar

18-2).

Tes dan Observasi

Berat/Volume. Produk harus ditimbang secara akurat pada keseimbangan,

atau jumlah yang harus diukur dalam silinder lulus.

pH. pH meter harus dikalibrasi; maka pH produk harus ditentukan.

Berat jenis

1. Jika piknometer tersedia, pastikan sudah bersih dan kering

2. Mempertimbangkan piknometer kosong

3. Isi dengan produk disiapkan, berhati-hati untuk tidak menjebak

gelembung udara

4. Timbang kedua kalinya

5. Kurangi berat berat pertama dari kedua untuk memperoleh

berat bersih produk

6. Bagilah ini berat (gram) dengan volume (mililite) dari piknometer

untuk mendapatkan kerapatan/berat jenis produk:

SG = W (g) / V (ml)

Hasil uji obat aktif. Sebagaimana mestinya, sampel perwakilan produk harus

di uji kadar obat aktif dengan kontrak laboratoium analisis. Stabilitas dapat

dinilai dengan penyimpanan produk di kamar, di dinginkan, dan/suhu beku

dan memiliki uji ulang pada sampel yang di simpan.

Warna produk. Sebaiknya menggunakan bagan warna untuk menentukan

warna sebenarnya dari produk.92

Page 93: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Kejernihan. Kejernihan dinilai melalui pemeriksaan visual. (Lihat gambar 18-2

untuk skala) 

Tekstur permukaan. 

 1.  Amati produk dalam wadah 

2. Catatan kehalusan permukaan. (Lihat gambar 18-2 untuk skala). 

Lebar sudip. 

1. Lebar sebagian kecil dari produk itu di sebuah ubin pil atau permukaan

datar lainnya. 

2. Catatan kehalusan produk. (Lihat gambar 18-2 untuk skala.) 

Jarak Ukuran Tetesan. 

1. Tempat setetes produk pada sebuah piring kaca (slide mikroskop) dan

menerangi mulai dari dasar.

2. Memperkirakan rentang ukuran tetesan produk. 

Penampilan. Produk tidak tampak kering atau "basah" dan mengalir dengan

cairan? 

Rasakan. Melalui sentuhan, apakah produk lengket (jembel), keras (plastik),

apakah produk memantul kembali (elastis)? 

Sifat Rheologic 

1. Tempat sejumlah kecil produk di atas piring kaca 

2. Mengangkat satu sisi dari pelat kaca sampai 45 sudut

3. Mengamati apakah produk yang mengalir dengan baik atau tetap

diam

Pengamatan fisik. tampilan dan kualitas organoleptik produk harus dijelaskan.

Stabilitas fisik

93

Page 94: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

1. Siapkan beberapa bentuk sediaan tambahan; paket dan label "Untuk

Pengamatan Stabilitas Fisik.

2. Mingguan, amati produk untuk tanda-tanda perubahan warna,

kekeringan, retak, bintik-bintik, pertumbuhan jamur, dan sebagainya.

3. Catatan observasi deskriptif pada lembar kerja (gambar 18-2) pada

setiap interval pengamatan.cukup garis disediakan selama 8 minggu

atau sekitar 60 hari.

Bentuk penaksiran mutu dari sediaan salep/krim/pasta

Produk : Tanggal :

Banyaknya : Bentuk : Salep, Krim, Pasta,

dst.

Karakteristik secara teori hasil nyata jarak normal

Berat/volume …………… ………… …..…….

pH …………… ………… …………

Berat Jenis …………… ………… …………

Hasil uji kadar logam pada ………….. ………… …………

Awal pengujian kadar logam …………… ………… …………

Setelah penyimpanan No.1…………… ………… …………

Setelah penyimpanan No.2…………… ………… …………

Warna produk …………… ………… …………

94

Page 95: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

Kemurnian bersih 1 2 3 4 5 buram

Tekstur permukaan halus 1 2 3 4 5 kasar

Penyebaran sudip halus 1 2 3 4 5 kasar

Ukuran jarak tetesan 1< 1 – 2 2 – 3 >3

(perkiraan, mm)

Kelihatan kering Ya 1 2 3 4 5 Tidak

Kelihatan berair Ya 1 2 3 4 5 Tidak

Terasa jembel Ya 1 2 3 4 5 Tidak

Terasa plastik Ya 1 2 3 4 5 Tidak

Terasa elastis Ya 1 2 3 4 5 Tidak

Kelancaran aliran Mudah 1 2 3 4 5 lambat

Sampel di atur ulang selain untuk pengamatan stabilitas fisik:Ya Tidak

Jika ya, hasilnya: Tanggal Pengamatan

………………. ……………………………………………

………………. ……………………………………………

………………. ……………………………………………

………………. ……………………………………………

………………. ……………………………………………

………………. ……………………………………………

95

Page 96: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

96

Page 97: Teknologi Formulasi Semi Solid Dan Liquid

97