Teknologi Bahan Alam
description
Transcript of Teknologi Bahan Alam
TEKNOLOGI BAHAN ALAM
BLOK 25 HERBAL MEDICINE
Muhammad Alfarabi, M.SiDepartemen Biokimia KedokteranFakultas KedokteranUniversitas Kristen Indonesia
Fitokimia: phyto (tumbuhan), kimia Senyawa/molekul, komponen kimia yang terdapat pada tumbuhan Hasil dari metabolisme tumbuhan: metabolisme primer dan
sekunder Metabolisme primer: metabolit untuk siklus hidup Metabolisme sekunder: metabolit selain untuk siklus hidup
(pertahanan, cadangan, interaksi dengan organisme lain)
Fitokimia
BiologiKimia
Kedokteran
Biokimia
Metabolit sekunder: Tumbuhan: (pertahanan, cadangan, interaksi dengan organisme
lain) Disintesis: perkusor metabolit primer Percabangan dari jalur metabolisme primer: regulasi enzim Hewan: pengobatan, toksik Manusia: toksik, pengobatan (2000 SM)
Plant Biochemistry, Hans and Heldt
Metabolit sekunder: Phenylpropanoid (fenol) Isoprenoid (terpenoid): lebih 40,000 senyawa Alkaloid (terdapat gugus –N) Percabangan dari jalur metabolisme primer: regulasi enzim
Plant Biochemistry, Hans and Heldt
Struktur penciri: cincin fenil dan berikatan dengan rantai samping C3 Fenol sederhana, flavonoids, stilbenes, tannins, lignans and lignin
Fenilpropanoid (fenol)
Plant Biochemistry, Hans and Heldt
Isoprenoid (terpenoid) Sintesis: sitosol (asetil KoA) dan plastida (Piruvat dan D-
gliseraldehida-3-fosfat) Senyawa aromatik terpenoid banyak disintesis di palstida Merupakan kelompok metabolit sekunder yang menghasilkan
senyawa perkusor untuk sintesis vitamin pada manusia: beta karoten
Senyawa aromatik
Plant Biochemistry, Hans and Heldt
Disintesis dari molekul asam amino dan mengandung N pada cincin Jalur biosintesis sangat beragam, banyak belum diketahui Obat paten: taxol, vincristine, vinblastine
Alkaloid
Plant Biochemistry, Hans and Heldt
RISET
Riset dasar: universitas
Riset dasar/semi
aplikatif hingga terbentuk prototipe: lembaga penelitian
Industri farmasi
Data empiris: penggunaan tradisional
Produk
Teknologi Ekstraksi: mendapatkan molekul target atau golongan molekul target secara
maksimum Fisik dan kimia Fisik: menghancurkan sampel hingga ukuran terkecil, melisis dalam skala sel,
mempermudah interaksi dengan pelarut Kimia: menarik senyawa-senyawa aktif, menggunakan pelarut organik
Uji aktivitas Sederhana dan cepat, kuantitatif Uji lanjut: sesuai tujuan (hewan coba), pra klinik
Deteksi Deteksi sederhana dan cepat: uji fitokimia (golongan flavonoid, alkaloid, terpenoid),
kualitatif Deteksi lanjut: kuantitatif dan kualitatif
Uji Aktivitas: Sederhana: antioksidan, toksisitas Uji lanjut: sitotoksik, inhibitor enzim, hewan coba
Deteksi molekul: Sederhana (uji fitokimia):
Saponin: terbentuk busa Flavonoid: berfluoresensi kuning Alkaloid: berwarna orange bila memakai Dragendroff
atau endapan putih bila memakai Meyer Steroid: cincin biru Terpenoid: cincin violet Tanin: biru kehijauan
Uji fitokimia
UJI FITOKIMIA EKSTRAK ETIL ASETAT RIMPANG BANGLE(Zingiber purpureum Roxb.)Artini, P. E. U. D., Astuti, K. W., Warditiani, N. K. Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Hasil uji dengan kultur sel mamalia
Hojjat Sadeghi-Aliabadia, Iranian Journal of Pharmaceutical Sciences Summer 2006: 2(3): 157-162
Mencari tumbuhan
yang berpotensi
Menghasilkan tumbuhan yang unggul
Rekayasa genetik
Cekaman lingkungan
Analisis dan deteksi
senyawa aktif
Rekayasa metabolism
e: mendapatkan senyawa aktif dalam
jumlah besar
Menghasilkan tumbuhan yang unggul
memperbanyak: kultur jaringan
Produksi senyawa dengan jumlah besar
Prototipe herbal
Scaling up: industriproduk