Teknis Budidaya Terong Hibrida

6
TEKNIS BUDIDAYA TERONG HIBRIDA PENDAHULUAN Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani. PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusi bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan. SYARAT TUMBUH - Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi - Suhu udara 22 - 30o C - Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3 - Sinar matahari harus cukup - Cocok ditanam musim kemarau PEMBIBITAN - Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15 menit - Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah - Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm - Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi

Transcript of Teknis Budidaya Terong Hibrida

Page 1: Teknis Budidaya Terong Hibrida

TEKNIS BUDIDAYA TERONG HIBRIDA

PENDAHULUAN

Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan

komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini

disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya

informasi teknik budidaya di tingkat petani.

PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusi bagaimana teknik budidaya

terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan

Kelestarian lingkungan.

SYARAT TUMBUH

- Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi

- Suhu udara 22 - 30o C

- Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi

dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3

- Sinar matahari harus cukup

- Cocok ditanam musim kemarau

PEMBIBITAN

- Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15

menit

- Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga

nampak mulai berkecambah

- Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-

15 cm

- Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu,

kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah

Page 2: Teknis Budidaya Terong Hibrida

dan pupuk kandang halus yang telah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan 2

: 1

- Tutup benih tersebut dengan tanah tipis

- Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang

- Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya

- Siram persemaian pagi dan sore hari

- Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali

- Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan

- Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan

PENGOLAHAN LAHAN

- Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun

- Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur

- Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan

permukaan bedengan

- Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit

- Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah. Akan lebih

optimal jika ditambah SUPERNASA atau jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti

SUPERNASA 10-20 botol / ha dengan cara :

Alternatif 1 : satu botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 lt air dijadikan larutan induk.

Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan

Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 liter air diberi 1 sendok peres makan

SUPERNASA untuk menyiram + 10 m bedengan

- Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha

dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang

tanam

- Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg

merata ke bedengan atau ke lubang tanam

- Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari

- Biarkan selama seminggu sebelum tanam

- Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm

PENANAMAN

- Waktu tanam yang baik musim kering

- Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal

- Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan

- Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

PENGAIRAN

Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat

Page 3: Teknis Budidaya Terong Hibrida

di-leb atau disiram dengan gembor

PENYULAMAN

- Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama

penyakit

- Penyulaman maksimal umur 15 hari

PEMASANGAN AJIR (TURUS)

- Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran

- Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm

- Tancapkan secara individu dekat batang

- Ikat batang atau cabang terong pada turus

PENYIANGAN

- Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut

- Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam

PEMUPUKAN

Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah

menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :

Jenis Pupuk

Pemupukan Susulan (kg/ha)

Umur 15 hari

Umur 25 hari

Umur 35 hari

Umur 45 hari

Urea 75 75 75 75

SP-36 50 - - -

KCl - 75 100 75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran

pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk

dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per

tanaman

Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu

sekali

PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )

Page 4: Teknis Budidaya Terong Hibrida

Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga

pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih

produktif segera tumbuh

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

H A M A

1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)

Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah

Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun

saja

Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam,

pencegahan dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali.

2. Kutu Daun (Aphis spp.)

Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-

daun masih muda

Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung

Sebagai vektor atau perantara virus

Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan

semprot PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.

3.Tungau ( Tetranynichus spp.)

Serangan hebat musim kemarau.

Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala

bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah

atas ataupun bawah.

Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.

4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)

Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari

Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga

terkulai dan roboh

Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan

PESTONA atau PENTANA + AERO 810.

5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)

Bersifat polifag.

Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.

Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan

Natural VITURA.

Page 5: Teknis Budidaya Terong Hibrida

6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)

Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga

bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.

Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran

tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atau

PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali

PENYAKIT

1. Layu Bakteri

Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum

Bisa hidup lama dalam tanah

Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi

Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak

2. Busuk Buah

Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.

Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah

busuk.

3. Bercak Daun

Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea

Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.

4. Antraknose

Penyebab : jamur Gloesporium melongena

Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat

dengan titik-titik hitam

5.Busuk Leher akar

Penyebab ; Sclerotium rolfsii

Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat

6.Rebah Semai

Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.

Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati

Cara pengendalian Penyakit:

Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur

kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam

benih dengan POC NASA dosis 2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan

Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.

Page 6: Teknis Budidaya Terong Hibrida

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum

mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang

dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air

hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per

tangki

PEMANENAN

- Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas

- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.

- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.

- Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.

- Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih

buah yang sudah siap dipetik.

 Sumber Data :

TEKNIS BUDIDAYA

DISTRIBUTOR PERTANIAN