laporan penelitian pertumuhan tanaman terong

17
  1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk tumbuh, setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsur hara dan sinar matahari untuk tetap hidup dan berkembang. Pada pertumbuhan tanaman, ada beberapa faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari luar tanaman itu disebut faktor eksternal, sedangkan faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan tanaman da ri tanaman itu sendiri disebut faktor internal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah hormon yang terdapat pada tanaman itu sendiri, seperti hormon auksin (hormon yang merangsang pertumbuhan  batang), hormon giberalin (hormon yang merangsang pertumbuhan tunas), asam abisat dan gas etilen. Selain itu, ketahanan terhadap iklim, tanah, dan biologis, laju fotosintetik, respirasi, pembagian hasil asimilasi dan N, klorofil, karotin, dan kandungan pigmen lainnya, tipe dan letak meristem, kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan, aktivitas enzim, pengaruh langsung gen (misalnya; heterosis, epestasis), diferensiasi. Sedang faktor eksternalnya adalah iklim, cahaya, temperatur, air, angin, dan gas (nitrogen, floro, cloro). Edafik (tanah); tekstur, struktur, bahan organik, kapasitas per basa, dan ketersediaan nutrien. Secara keseluruhan, 16 unsur diperlukan oleh tanaman, Biologis; gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nemetoda, macam-macam tipe herbivora dan moikroorganisme tanah seperti bakteri  pemfiksasi dan bakteri denitrifikasi serta mikorhiza (asosiasi simbiotik antara jamur dengan akar tanaman), suhu lingkungan, kelembapan dan pemberian pupuk. Dalam percobaan kali ini, kami menggunakan abu/sekam padi sebagai  pengganti tanah. Alasannya abu/sekam padi yang berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara didalamnya. Maka dari itu, kami tertarik mengam  bil judul “Analisis Pertumbuhan Bibit Tanaman Terong Dengan Media Abu/Sekam Padi .” 

description

pertumbuhan tanaman terong

Transcript of laporan penelitian pertumuhan tanaman terong

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUntuk tumbuh, setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsur hara dan sinar matahari untuk tetap hidup dan berkembang.Pada pertumbuhan tanaman, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari luar tanaman itu disebut faktor eksternal, sedangkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari tanaman itu sendiri disebut faktor internal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah hormon yang terdapat pada tanaman itu sendiri, seperti hormon auksin (hormon yang merangsang pertumbuhan batang), hormon giberalin (hormon yang merangsang pertumbuhan tunas), asam abisat dan gas etilen. Selain itu, ketahanan terhadap iklim, tanah, dan biologis, laju fotosintetik, respirasi, pembagian hasil asimilasi dan N, klorofil, karotin, dan kandungan pigmen lainnya, tipe dan letak meristem, kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan, aktivitas enzim, pengaruh langsung gen (misalnya; heterosis, epestasis), diferensiasi. Sedang faktor eksternalnya adalah iklim, cahaya, temperatur, air, angin, dan gas (nitrogen, floro, cloro). Edafik (tanah); tekstur, struktur, bahan organik, kapasitas per basa, dan ketersediaan nutrien. Secara keseluruhan, 16 unsur diperlukan oleh tanaman, Biologis; gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nemetoda, macam-macam tipe herbivora dan moikroorganisme tanah seperti bakteri pemfiksasi dan bakteri denitrifikasi serta mikorhiza (asosiasi simbiotik antara jamur dengan akar tanaman), suhu lingkungan, kelembapan dan pemberian pupuk.Dalam percobaan kali ini, kami menggunakan abu/sekam padi sebagai pengganti tanah. Alasannya abu/sekam padi yang berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara didalamnya.Maka dari itu, kami tertarik mengambil judul Analisis Pertumbuhan Bibit Tanaman Terong Dengan Media Abu/Sekam Padi.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana proses pertumbuhan bibit tanaman terong dengan media abu/sekam padi?2. Bagaimana perbandingan pertumbuhan bibit tanaman terong dengan media abu/sekam padi dan tanah?

C. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui proses pertumbuhan bibit tanaman terong dengan media abu/sekam padi.2. Untuk mengetahui perbandigan pertumbuhan bibit tanaman dengan media abu/seakam padi dan tanah

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Kajian teori1. Abu/ sekam padiLimbah sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil pertanian. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan.Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Penggunaan energi sekam bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap harinya. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 k. kalori, serta memiliki bulk density 0,100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600 kkalori/kg sekam dengan konduktivitas panas 0,271 BTU (Houston, 1972). Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar ataupun sebagai adsorpsi pada logam-logam berat. Sekam tersusun dari jaringan serat-serat selulosa yang mengandung banyak silika dalam bentuk serabut-serabut yang sangat keras. Pada keadaan normal, sekam berperan penting melindungi biji beras dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan jamur, dapat mencegah reaksi ketengikan karena dapat melindungi lapisan tipis yang kaya minyak terhadap kerusakan mekanis selama pemanenan, penggilingan dan pengangkutan. ( Haryadi. 2006 ). Ditinjau dari komposisi kimiawinya, sekam mengandung beberapa unsur penting sebagai yang tercantum pada tabel 2.1: Tabel 2.1. Komposisi Kimia Sekam Padi (% berat)

Komponen % Berat

Kadar air 32,40 11,35

Protein kasar 1,70 7,26

Lemak 0,38 2,98

Ekstrak nitrogen bebas 24,70 38,79

Serat 31,37 49,92

Abu 13,16 29,04

Pentosa 16,94 21,95

Sellulosa 34,34 43,80

Lignin 21,40 46,97

Sumber: Ismunadji, 1988 dalam SihombingSedangkan kandungan kimia dari abu hasil pembakaran sekam padi adalah seperti yang tercantum pada tabel 2.2. : Tabel 2.2. Komposisi Abu Sekam PadiKomponen % Berat

SiO2 86,90 97,30

K2O 0,58 2,50

Na2O 0,00 1,75

CaO 0,20 1,50

MgO 0,12 1,96

Fe2O3 0,00 0,54

P2O5 0,20 2,84

SO3 0,10 1,13

Cl 0,00 0,42

Sumber: Houston,D.F, 1972 dalam Sihombing Manfaat Abu sekam padia. Mengikat logam berat. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya. sehingga masih tetap perlu campuran media lain dalam media tanaman tersebut. bagus di campur dengan kompos.b. steril, poros, banyak unsur hara, ringan untuk mobilisasi. Sekam ada dua jenis yang dipakai untuk tanaman hias, pertama yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur, tapi untuk semai bibit, adenium misalnya kurang baik, kedua yang hangus 100% ini baik untuk media atau campuran dan juga baik untuk semai, lebih steril, soal kelembaban saat membuat tidak perlu diperhatikan, tapi saat aplikasinya ketanaman asal jangan becek. semua tanaman bisa tumbuh baik dengan sekam bakar.c. Bahan organik dan merupakan kompos bagi tanah. Bahan organik berfungsi memperbaiki sifat tanah dan membantu mengikat unsur nitrogen, fospor, dan kalium (NPK) dalam tanah. Tanpa tanah Abu akan berfungsi menahan unsur-unsur tadi, makanya tanaman bisa hidup jika ditanam di sekam atau abu sekam. Kandungan unsur hara sekam itu tak sebanyak yang ada di pupuk buatan, maka penggunaan yang terbaik adalah dengan mencampur antara kompos (misalnya sekam) dan pupuk buatan, dengan intensitas sesuai kebutuhan tanah.d. Sangat kaya akan silica (Si) yang dalam oksidanya dikenal dengan silica dioxide. Sebenarnya penggunaan silica dalam dunia konstruksi khususnya teknologi beton sudah mulai dipakai sebagai bahan tambah. Hebatnya silica yang dari abu sekam padi ini tidak kalah dengan silica fume yang harganya cukup tinggi. Namun sayangnya, pertumbuhan tanaman padi dewasa ini telah berganti dengan pertumbuhan beton dan bata. Sehingga prospek usaha untuk pengembangan silica dari abu sekam padi akan semakin suram.e. Dari penelitian yang dilakukan secara intensif sejak tahun 1997 hingga 2005, didapat kesimpulan akhir bahwa abu sekam padi ini sangat potensial digunakan dalam bidang geoteknik terutama untuk perbaikan tanah. Dengan sedikit memberikan sentuhan iptek pada proses pembakaran, kandungan silica yang dihasilkan dapat mencapai diatas 90%. Dari catatan, 1995-2001, produksi sekam padi di Indonesia adalah bisa mencapai 4 juta ton per tahunnya. Berarti abu sekam yang dihasilkan 400 ribu ton per tahun. Inikan bisa menjadi nilai bagi para petani padi, jika ia tahu akan manfaatnya.

2. Terong Terong hijau merupakan tumbuhan yang masuk dalam family Solanaceae dan genus Solanum. Tanaman ini berasal dari India dan Sri lanka yang masih berhubungan erat dengan tanaman kentang dan tomat. Terong merupakan tanaman hijau yang biasanya di tanam sevara tahunan untuk diambil buahnya. Buahnya ini biasanya dijadikan sebagai sayur sebagai menu pelengkap makanan. Terong hijau tumbuh hingga 150 cm dan memliki daun yang besar serta lobus yang kasar. Ukuran buahnya berbeda-beda, mulai 10 cm sampai 20 cm. batangnya kadang ada yang berduri dan warna bunga putih dan ungu dengan mahkota yang memilki 5 lobus.Rasanya sedikit pahit terdapat kandungan alkaloid nikotin yang ada di dalamnya. Tapi, walaupun rasaynya yang sedikit pahit, ternyata ada banyak manfaat terong hijau yang bisa kita peroleh saat mengkonsumsinya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangana. Faktor eksternal Air dan Mineral berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal. Kelembaban. Suhu di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan. Cahaya mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat. Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.b. Faktor internal Faktor hereditas. Hormon.i. Auksinadalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa. membantu perkecambahan dominasi apicalii. GiberelinSenyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.Fungsi giberelin : pemanjangan tumbuhan berperan dalam partenokarpiiii. SitokininPertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.iv. Gas etilenBanyak ditemukan pada buah yang sudah tuav. Asam absiatvi. Florigen KalinHormon pertumbuhan organ, terdiri dari : Rhizokalin Kaulokali Filokalin Antokalin Asam traumalin atau kambium lukaMerangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.B. Rumusan HipotesisBAB IIIMETODE PENELITIANA. Variable dan defenisi operasional variable Variabel1. Terikat: Bibit tanaman terong2. Bebas: Abu/sekam padi3. Kontrol: Tanah

Defenisi operasional Variabel

B. Rancangan penelitian Pot A menggunakan media abu/sekam padi. Pot B menggunakan media tanah.

C. Sasaran penelitianTanaman terong(terong hijau).D. Alat dan bahan1. Alat : Pisau Gunting Timbah Pot Mistar2. Bahan : Tanah Abu Sekam Padi Air

E. Prosedur pelaksanaan penelitian Ambillah 2 lembar kertas persegi dengan ukuran sesuai yang diinginkan, kemudian tulislah huruf pada masing-masing kertas( mis: A =abu/sekampadidan B = tanah). Ambillah 2 pot kemudian tempelkan kertas yang sudah dituliskan masing-masing huruf serta jenis medianya untuk membedakan media yang ditanami terong. Ambillah abu/sekam padi dan tanah masing-masing 1 kantong kecil, kemudian masukkan kedalam pot dan aduk agar tak ada gumpalan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kemudian beri air sedikit demi sedikit pastikan abu/sekam padi dan tanah terasa basah/lembab. Ambillah biji sekitar 4 atau 5 biji Kemudian beri lubang pada permukaan hingga kedalam tanah untuk berapa banyak jumlah biji yang akan ditanam 2 cm. lalu masukkan biji tanaman terong tersebut. Timbunlah biji tanaman terong tersebut namun, tanah tidak perlu ditekan hingga padat agar tidak menggangu biji tanaman terong tersebut. Kemudian siram kembali biji tanaman terong yang telah ditanam. Simpan di tempat yang teduhnamunterkenacahayamatahari. Amati perkecambahan hingga pertumbuhan selanjutnya setiap hari hingga tiga

G. Rencana analisis data Jadwal penelitianWaktu: Kamis, 1 Agustus 2013 Tempat: Salah satu rumah peneliti

Dalam melakukan penelitian ini, kami melakukan pengukuran ketinggian tanaman terong setiap tiga hari sekali yaitu pada hari,1. Sabtu 3 Agustus 20132. Selasa 6 Agustus 20133. Jumat 9 Agustus 20134. Senin 12 Agustus 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian1. Tabel PenelitianHari/ tanggalPOT A (Abu/sekam padi)POT B (Tanah)

Ukuran (cm)ukuran (cm)

sabtu / 3 agustus 2013--

Selasa / 6 agustus 201311

Jumat / 9 agustus 20133,93

Senin/ 12 agustus 20134,64,1

Kamis / 15 agustus 20135,65

Minggu / 18 agustus 201365,2

2. Diagram

B. PembahasanAbu/sekam padi berpengaruh terhadap pertumbuhan terong. Abu merupakan hasil pembakaran dari sekam padi yang sudah dihaluskan secara alamiah dan memilki banyak kandungan yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman termasuk tanaman terong. Adapun kandungan abu( dari sekam padi) yaitu SiO2, K2O, Na2O, CaO, MgO, Fe2O3, P2O5, SO3 dan Cl. Dan kandungan dari sekam padi itu sendiri yaitu kadar air, protein kasar, lemak, ekstrak nitrogen bebas, serat, abu, pentose, sellulosa, dan lignin.

BAB VPENUTUP7u A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian, kami dapat menyimpulkan bahwa Selain digunakan sebagai kompos bagi tanah, Abu/sekam padi dapat dijadikan sebagai media tanam( pengganti tanah ). B. Saran

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081110202957AA1CBsEhttp://id.wikipediaa.com/329-sekam-padi-sebagai-sumber-energi-alternatif.htmhttp://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0055%20Bio%202-3b.htm

LAMPIRAN

11