Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

30

Transcript of Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Page 1: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Page 2: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

TEKNIK BUDIDAYA PADI SAWAH Oryza sativa

Guntur RaharjoMutiara

ChandersFitriza Mayang

Nurhalimah

Page 3: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Sejarah SingkatPadi merupakan tanaman pangan berupa rumput

berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis.

Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM.

Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam.

Page 4: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Klasifikasi

• Divisi : Spermatophyta • Sub divisi : Angiospermae • Kelas :

Monotyledonae • Keluarga : Gramineae

(Poaceae) • Genus : Oryza • Spesies : Oryza spp.

Page 5: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

SYARAT TUMBUH• Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang

berhawa panas dan banyak mengandung uap air. • Curah hujan rata-rata 200 mm/bulan atau lebih, • Suhu yang dibutuhkan 23 °C. • Ketinggian tempat berkisar antara 0 -1500 m dpl.• Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi

adalah tanah sawah yangmengandung fraksi pasir, debu dan lempung dengantanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.

Page 6: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Budidaya tanaman padi sawah secara umum meliputi :

Pembibitan, pengolahan tanah,

pemindahan bibit, pemupukan,

pemeliharaan (pengairan, penyiangan,

pengendalian hama dan penyakit) dan

panen

Page 7: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

1. Benih terlebih dahulu disiapkan, diambil benih yang bermutu

2. Benih direndam dengan air, benih yang merapung dibuang dan

3. yang tenggelam diambil untuk disemai4. Rendam benih selama 1 – 2 malam lalu

keringkan sampai keluar5. kecambah (1-2 hari)6. Benih yang telah keluar kecambahnya

siap disemai pada lahan7. yang telah disediakan

Pembibitan Tanaman Padi (Oryza sativa)

Page 8: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Syarat benih yang baik bermutu :MurniBernasKeringBebas dari hama dan penyakitBebas dari campuran biji lainDaya kecambah mencapai 90 %

Page 9: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

PersemaianPESEMAIAN BASAH PESEMAIAN KERING

Disiapkan 25-30 hr sblm tanam Tanah dibajak dan digaru 2-3 kali

sampai berlumpur Dibuat bedengan setinggi 5-10 cm

dan lebar 1-1,5 m dan panjangnya disesuaikan dg kebutuhan

Dipupuk 60 – 100 g N/m2 sebelum benih ditabur

Diairi setinggi 1 cm selama 2 hari dan 5 cm terus-menerus, sekali2 dikeringkan agar akar tdk panjang

Dijaga dari serangan hama&penykit Dipindahkan 20 – 30 Hssemai

Tanah dicangkul dan dibajak dan diratakan spt lahan untuk padi gogo

Dibuat bedengan seperti pesemaian basah

Dipupuk 60-100 g N/m2 Benih ditabur dan ditutup dg tanah

halus Pesemaia n dijaga tetap lembab

dengan cara disiram dengan air Dijaga dari serangan hama dan

penyakit Dipindahkan 20 – 30 Hssemai

Page 10: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

BAGAIMANA MEMILIH BIBIT YANG BAIK?

1. Pertumbuhan dan tinggi tanaman Yg seragam

2. Pelepah daun yg pendek…> panjang lemah

3. Bebas dr hama dan penyakit

4. Banyak akar dan lebih berat…> menunjukkan cukup makanan

Untuk memperoleh daun yg pendek:• Gunakan kedlman air yg tepat• Penyinaran yg baik

Page 11: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Mengapa perlu dilakukan tanam pindah

• Mudah mengendalikan gulma• Tidak mudah terserang hama spt tikus, siput,

dan burung• Bibit antara 1 -2 perlubang• Kedalaman harus tepat ..> dalam

pembentukan anakan tertunda 2 - 4 hst• Umumnya anakan berkembang 5 - 10 hst• Daun bibit harus dipotong bila terlalu

panjang ..> tapi terjadi infeksi o/ bakteri.• Untuk menghindari pemotongan daun, maka

benih harus ditanam pada umur yang tepat

Page 12: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Menurut De Datta pengolahan tanah sawah terdapat 3 fase : Penggenangan sampai

tanah jenuh air Membajak (pemecahan

bongkah dan membalik tanah)

Menggaru memanjang dan menyilang (menghancurkan dan melumpurkan)

Pengolahan Tanah

Ciri-ciri tanah siap ditanam : Tanah melumpur, air tidak banyak lagi

merembes kedalam tanah,

permukaan tanah rata pupuk tercampur merata dan

bersih dari gulma.

Page 13: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Pemberian air pada padi sawah dalam jaringan irigasi, terdapat 3 sistem, yaitu :

Sistim Irigasi Padi Sawah

sistem irigasi terus menerus

Sistem irigasi rotasi

sistem irigasi berselang

Page 14: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

–Anakan berkembang 5-10 hari. –Bibit yang baik daun tegak dan pendek–Jumlah bibit per lubang tanam

tergantung cara pembibitan dan jarak tanam. (3 – 4 bbt/lubang

–JT = 25 x 25 cm (160.000 tan/rumpun/ha) dan tergantung dari kesuburan tanah, ketinggian tempat, musim dan jenis tanaman.

Penanaman

Page 15: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Pemeliharaan1. Penyulaman menggunakan sisa bibit yang

ditanam dipinggiran petakan dekat pemasukan air, dilakukan 4-5 hari st, tidak boleh > 10 hari.

2. Dosis = 300 kg Urea/ha, 75-125 kg TSP/ha dan 50 kg KCl/ha.

3. Penyiangan gulma, secara manual, mekanis, biologis.

4. Pengairan = tahan terhadap penggenangan

5. Keadaan tergenang lebih menjamin kestabilan produksi dari keadaan ladang karena : gulma mudah dikendalikan dan pH mendekati netral.

Page 16: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

6. Tinggi air sktr 4 cm, kemudian ditingkatkan sesuai dg tinggi tan., tinggi air 10 cm sejak primordia (airdiperlukan pembentukan malai (fase bunting) dan berbunga. Mulai masak susu air dikurangi sp meguning air dikeringkan (mencegah kerebahan dan padi cpt masak)

7.  Defisiensi N = kerdil, klorosis, daun kuning, kering dan gugur.

8. Defisiensi P = kerdil, btg dan cbg keunguan, perakaran terhambat, panen terlambat dan hasil biji merosot.

9. Defisiensi K = klorosis, pinggiran daun kering, karena kandungan air dalam sel daun rendah dan daun berpilin.

Pemeliharaan

Page 17: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Sesuai rekomendasi yang disampaikan pemerintah, Jika kita menggunakan NPK (misal PONSKA) maka dosis anjuran adalah 100 kg urea dan 300 kg NPK. Sementara untuk ukuran perbandingan pupuk masing-masing jenis per hektare adalah sebagai berikut: 

-  Pupuk Nitrogen (Urea)  :  200 kg - 250 kg-  Pupuk Phospor (SP36) : 100 kg  - 150 kg -  Pupuk Kalium (KCl)      : 75 kg   - 100 kg

Teknik Pemupukan

Page 18: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

HAMA ULAT GRAYAK(spodoptera litura F.)

memiliki daur hisup mulai dari telur hingga dewasa selama 30-61 hari. Telur memiliki warna putih mutiara Dengan bentuk bulat dan berdiameter sekitar 0,5 mm. Jumlah telor yang mampu dihasilkan ulat grayak betina 2000-3000 butir.

KLASIFIKASI ULAT GRAYAK

• Kingdom : Animalia• Filum : Arthropoda• Kelas : Insekta• Ordo :Lepidoptera• Famili : Noctuidae• Genus : Spodoptera• Spesies : Spodoptera

litura

Hama dan penyakit pada Padi

Page 19: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

GEJALA SERANGAN

Ulat "grayak" ini menyerang tanaman padi pada semua stadia.

Serangan ulat ini memakan helai-helai daun dimulai dari ujung daun dan tulang daun utama ditinggalkan sehingga tinggal tanaman padi tanpa helai daun.

Pada tanaman yang telah membentuk malai, ulat "grayak" kadang-kadang memotong tangkai malai, bahkan ulat "grayak" ini juga menyerang padi yang sudah mulai menguning . Batang padi yang mulai menguning itu membusuk dan mati yang akhirnya menyebabkan kegagalan panen.

CARA PENGENDALIAN

• Dengan melakukan pemantauan seminggu sekali

• Dengan cara perendaman• Penyempr0tan insektisida

• Faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan ulat grayak adalah pengairan petak, keadaan lingkungan, kontur, sistem pengairan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Hama dan penyakit pada Padi

Page 20: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

KLASIFIKASI WERENG HIJAU

HAMA WERENG HIJAU

(Nephotettix virescens)

Merupakan hama utama padi karena

penyebar virus tungro. Dimana virus tungro ini merupakan penyebab penyakit kerdil rumput dan penyebab kerdil

hampa pada tanaman padi. Tergantung saat penyebaran virus oleh wereng hijau tersebut.

Apabila wereng tersebut menyebarkan virus

tungro pada saat padi dalam kondisi masa

pertumbuhan maka padi akan terkena penyakit

kerdil rumput.

• Kingdom : Animalia• Filum : Arthropoda• Kelas : Insekta• Ordo : Homoptera• Famili : Cicadellidae• Genus :

Nephotettix• Spesies :

Nephotettix virescens

Distant

Hama dan penyakit pada Padi

Page 21: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

GEJALA WERENG HIJAU

• Daun padi menjadi berwarna kuning hingga 0range

• Pertumbuhan terhambat atau jumlah anakan menurun

• Tanaman bisa menjadi kerdil• Tanaman Kering dan mati.

CARA PENGENDALIAN

• Tanam Serempak• Menanam varietas tahan

(Tukad Petanu, Kalimas, dan Bondoyudo)

• Pemupukan n yang tepat. (Pemupukan N berlebihan menyebab-kan tanaman menjadi lemah, mudah terserang wereng hijau sehingga memudahkan terjadi inveksi tungro)

• Jenis pestisida yang dianjurkan untuk mengendalikan hama wereng ini adalah insektisida yang berbahan aktif (amitraz, buprofezin, beauveria bassiana 6.20 x 1010 cfu/ml, BPMC, fipronil, imidakloprid, karbofuran, karbosulfan, metolkarb, MIPC, propoksur, tiametoksam.)

Page 22: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

KLASIFIKASI KEONG MAS

HAMA KEONG MAS

(Pomacea canaliculata)

Adalah salah satu hama yang mengakibatkan tingginya resiko gagal panen pada tanaman

padi. Hama ini memakan batang dan

daun padi. Keong mas memakan

tanaman padi muda serta dapat

menghancurkan tanaman pada saat pertumbuhan awal.

• Kingdom : Animalia

• Filum : Moluska

• Kelas : Gastropoda

• Ordo : Mesogastropoda

• Famili : Ampullariidae

• Genus : Pomacea

• Spesies : Pomacea

canaliculata

Hama dan penyakit pada Padi

Page 23: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

GEJALA SERANGAN KEONG MAS

• Biasanya menyerang pada tanaman padi yang masih muda berumur 10 -20 hari, proses penyerangannya lebih banyak beraktivitas malam hari, meninggalkan bekas serangan berupa lendir dan tanaman yang dilewati akan rusak.

CARA PENGENDALIAN

• Memasang pagar plastik• Menanam bibit berumur tua

untuk IR 64 : 25 hari ; Cisadane : 30 hari

• Memasang saringan di saluran irigasi

• Menancapkan bambu untuk bertelur (setelah terkumpul dimusnahkan)

• Membuat parit agar keong mas berkumpul

• Memasukkan bebek kesawah setelah umur padi mencapai 35 hari

• Menaburkan daun kencur di lokasi yg terserang keong mas

Page 24: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

DEFINISI TIKUS SAWAH HAMA TIKUS

(rattus argentiventer) merupakan hama yang paling

menjengkelkan karena sulit diberantas. Tikus merupakan

binatang bersifat jera hama, yaitu tidak akan memangsa umpan

beracun yang sama bila ia pernah memakannya.

Perkembangbiakannya pun sangat cepat. Dalam setahun

sepasang tikus mampu beranak hingga 1.270ekor.Tikus

menyerang tanaman padi mulai dari yang masih di persemaian, stadia vegetatif sampai setelah membentuk biji. Artinya, tikus

sangat menyukai daun, batang, maupun biji padi. Dalam

pengendaliannya, sebaiknya dilakukan dengan cara-cara

terpadu.

• Kerajaan : Animalia• Filum : Chordata• Kelas : Mamalia• Ordo : Rodentia• Family : Muridae• Genus : Rattus• Spesies :

Tikus Rumah (Rattus Diardi)

Tikus Sawah (Rattus Argentiventer)

Tikus Putih (Rattus Norvegicus L)

Page 25: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

GEJALA SERANGAN TIKUS PADA PADI • Pada tanaman muda, bagian tengah

petakan tampak gundul karena batang-batang padi dipotong dan dimakan tikus.

• Pada fase bunting, malai muda di bagian tengah petakan dimakan melalui kelopak daun. Kadang-kadang bagian tanaman tidak diputuskan semuanya sehingga tampak dari jarak jauh daun-daun berwarna kuning kecokelatan seperti terserang sundep, wereng batang, atau terserang penyakit.

• Saat bulir padi mendekati masak, tikus akan memotong dan meleng-kungkan tanaman, kemudian memakan bulirnya.

CARA PENGENDALIAN • Cara Biologis

Pengendalian tikus secara biologis antara lain membiarkan berbagai hewan predator tikus seperti ular sawah dan burung hantu hidup di sekitar aral persawahan.

• Cara Fisik

Pengendalian tikus secara fisik dilakukan dengan cara pemasangan perangkap

• Cara Mekanis

Pengendalian Tikus secara mekanis adalah melakukan upaya goropyokan, yaitu memburu tikus dengan menghancurkan atau membongkar sarang-sarang tikus yang ada di sekitar areal persawahan.

Page 26: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

PENYAKIT BLAS (Pyricularia Oryzae Cav)Penyakit Blas disebabkan oleh meluasnya serangan jamur Pyricularia oryzae (P. grisea). Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan gejala blas daun (leaf blast) Penyakit blas merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya padi karena bila terserang jamur Pyricularia oryzae ini bila tidak diwaspadai sejak awal akan mengakibatkan penurunan produksi hingga 70 %.

GEJALA SERANGAN

menyerang daun, buku pada malai dan ujung

tangkai malai. Serangan

menyebabakn daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Proses

pemasakan makanan terhambat dan butiran

padi menjadi hampa.

Page 27: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Waktu panen :

– Masak Susu (10 hari setelah padi berbunga) • Batang hijau, malai sudah terkulai, ruas batang

bawah menguning, gabah kuning kehijauan dan bila dipijit mengeluarkan cairan seperti susu. – Masak Kuning (7 hari setelah masak susu)

• Seluruh bagian tanaman menguning, batang mengering dan gabah keras (sulit dipecah dengan kuku).

Page 28: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

Masak Penuh (7 hari setelah masak kuning)

Seluruh bagian tanaman menguning, batang mengering dan gabah keras.

Masak Mati (7 hari setelah masak penuh)

Isi gabah keras dan kering, cabang mudah dipatahkan dan gabah sudah mulai rontok dari malai.

• Untuk konsumsi disarankan masak kuning. Untuk benih masak penuh.

Page 29: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

PANEN DAN PASCA PANEN1. Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk2. Alat yang digunakan ketam atau sabit3. Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenagamanusia

4. Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin, Setelah dirontokkan, kemudian diayaki (Jawa: ditapeni)

5. Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari

6. Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.

7. Beras siap dikonsumsi

Page 30: Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02

KOMPONEN HASIL • Setiap tingkat pertumbuhan punya andil dalam hasil

gabah, untuk itu perlu pengelolaan yg baik pada seluruh tingkat pertumbuhan tanaman

• Faktor lingkungan berpengaruh pada semua tingkat pertumbuhan antara lain :

• Perkembangan daun dan anakan• Pembentukan malai• Pembungaan• Pemasakan