Teknik PONDASI Pelaporan

13
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atasnikmat dan karunia-Nya lah saya dapat mengerjakan tugas wajib TEKNIK PONDASI ini hingga selesai. Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengajar, yaitu bapak TRI SATRIAWANSYAH, ST., MT yang telah membimbing saya dalam memahami materi-materi dalam TEKNIK PONDASI. Terima kasih pula saya sampaikan kepada temen-temen dan semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan tugas wajib ini. Tugas wajib TEKNIK PONDASI ini saya selesaikan sebagai syarat untuk melengkapi persyaratan sebagai mahasiswa teknik UNSA. Akhir kata semoga ini dapat berguna bagi para pembaca dan saya sendiri. Sumbawa Besar, Maret 2015 Penyusun

Transcript of Teknik PONDASI Pelaporan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atasnikmat dan karunia-Nya lah saya dapat mengerjakan tugas wajib TEKNIK PONDASI ini hingga selesai.Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengajar, yaitu bapak TRI SATRIAWANSYAH, ST., MT yang telah membimbing saya dalam memahami materi-materi dalam TEKNIK PONDASI. Terima kasih pula saya sampaikan kepada temen-temen dan semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan tugas wajib ini.Tugas wajib TEKNIK PONDASI ini saya selesaikan sebagai syarat untuk melengkapi persyaratan sebagai mahasiswa teknik UNSA.Akhir kata semoga ini dapat berguna bagi para pembaca dan saya sendiri.

Sumbawa Besar, Maret 2015

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGTugas wajib Teknik Pondasi ini merupakan salah satu persyaratan untuk pengajuan judul Tugas Akhir (Skripsi) pada Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar. Dengan adanya Tugas Wajib seperti ini diharapkan akan dapat lebih menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dengan lebih dalam lagi.Karena dengan sendirinya mahasiswa akan lebih aktif untuk mempelajari Tugas Mata Kuliah yang sedang dikerjakannya. Selain itu juga merupakan bekal untuk pertanggungjawaban ketika berada ketika berada ditengah-tengah masyarakat setelah menjadi sarjana nantinya.Rumah atau tempat tinggal mempunyai arti yaitu sebagai tempat tinggal dan tempat usaha tentu punya konsekuensi tersendiri. Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam mensketsa rumah dengan taman di dalam rumah adalah faktor kenyamanan. Kenyaman sendiri adalah hal paling penting dan utama dimiliki oleh sebuah hunian dengan 2 fungsi berbeda, sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat ketenangan bagi yang menempatinya.Kemudian ada faktor lain yang selain kenyamanan yang sangat penting dan juga harus memperhatikan yaitu sirkulasi penghuni rumah. Denah rumah sebaiknya direncanakan sebaik mungkin agar akses antara rumah (sebagai hunian yang bersifat privat) dan ruang rekreasi dapat seimbang.sirkulasi penghuni juga penting diperhatikan untuk memastikan fungsi dari area private (rumah) dan area taman tidak menjadi satu.1.2 MAKSUD PONDASIYang dimaksud denganpondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi. Pondasi dapat didefinisikan adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang terletak pada bagian bawah struktur yang berfungsi untuk menerima beban dan meneruskan beban dari bangunan atas (upper structure/super struktur) kelapisan tanah dasar yang keras dan perhitungan cukup kuat untuk mendukungnya.1.3 TUJUANUntuk menambah keterampilan mahasiswa dalam mendesain rumah dengan memanfaatkan salah satu program software komputer.

BAB II DASAR TEORI

Untuk menghindari kegagalan fungsi fondasi, maka fondasi harus diletakan pada lapisan tanah yang cukup keras/ padat serata cukup kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.2.1 JENIS-JENIS PONDASI Pondasi dangkal, yaitu jika kedalaman pondasi dari muka tanah adalah kurang atau sama dengan lebar pondasi (D < B) Pondasi dalam, yaitu jika kedalaman pondasi dari muka tanah adalah lebih dari lima kali lebar pondasi (D > 5B)Dimensi pondasi dihitung berdasarkan beban bangunan dan daya dukung tanah (DDT) yang diijinkan :A = beban bangunandaya dukung tanahDimana A = Luas PondasiPerhitungan perencanaan pondasi biasanya dilakukan dengan cara coba-coba (trial and error), karena perhitungan secara tepat sangat sulit untuk dilaksanakan.2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PONDASI Dasar pondasi harus diletakkan dibawah lapisan tanah teratas (Top soils) yang mengandung humus/ bahan organis/ sisa tumbuh-tumbuhan. Kedalaman tanah urug (sanitary and fill) atau tanah lunak lain (Pet, muck). Kedalaman tanah yang dipengaruhi sifat retak-retak atau kembang susut. Kedalaman muka air tanah. Letak dan kedalaman fondasi dengan bangunan lama yang berdekatan.Dengan mempertimbangkan beberapa factor di atas, maka kedalaman dasar pondasi langsung di Indonesia biasanya diletakan pada kedalaman 0,60 meter sampai dengan 3,00 meter dibawah permukaan tanah, dengan faktor keamanan diambil 3,00 meter.

qu = c . Nc + . D . Nq + . 1/2B . NAdapun rumus untuk perhitungan estetika dan teori daya dukung terzaghi adalah :

Dimana :qu= daya dukung keseimbangan (ultimate baring capacity)B= lebar pondasiD= kedalaman fondasi= besar volume tanahc= kohesi tanahNc, Nq, N= nilai koefisien daya dukungYang selalu diusahakan dalam perencanaan fondasi adalah :1. Ukuran dana bentuk pondasi ditentukan berdasarkan muatan normal, dimana : Resultan semua gaya berimpit dengan pusat berat fondasi agar konstruksi menjadi sehemat-hematnya Tekanan yang diijinkan harus lebih besar dari tekanan akibat beban2. Control terhadap muatan maksimum, dimana tekanan akibat muatan maksimum lebih kecil dari satu setengah kali tekanan tanah yang diijinkan ( max muatan < 1,5 tanah) 2.3 DASAR-DASAR PERENCANAANPada perencanaan pondasi terdiri atas beberapa tahapan perencanaab sebagai berikut :a. Analisa pembebanan Beban primer Beban mati (dean load) bangunan atas Akibat lantai kendaraan Akibat lantai trotoar Akibat balok melintang/ diagframa Muatan hidup (Life Load) Beban total akibat beban mati dan beban hidup Beban mati pada abutment dan timbunan Berat abutment Berat timbunan (tiap meter panjang) Muatan akibat tekanan tanah (tiap meter panjang) Beban sekunder Akibat gaya rem dan traksi Akibat gaya gempa Akibat gaya gesekan (friction)

b. Kombinasi pembebanan Kombinasi I (M + (H + K) + Ta +Tu) : 100% Kombinasi II (M + Ta + Ah + Gg + A + SR + Tm) : 125% Kombinasi III (Kombinasi I + Rm + Gg + A + SR + Tm + S) : 140% Kombinasi IV (M + Gh + Tag + AHg + Tu) : 150%c. Perhitungan estetikaDaya dukung tanah pada pondasi langsung1. Tegangan yang diijinkan pada dasar pondasi2. Kontrol terhadap eksentrisitas yang terjadi3. Kontrol terhadap stabilitas keamanan2.4 PONDASI TAPAK DAN SAMBUNGAN Faktor faktor yang mempengaruhi sistem sambunganPerlu diperhatikan beberapa faktor sebelum peneliti melakukan pendisainan yaitu faktor pekerja, faktor desain fondasi tapak, faktor lingkungan, faktor beban dan luasan bangun tersebut. Semua faktor tersebut akan dijelaskan dibawah ini. Desain pondasi tapakDesain fondasi tapak harus baik, karena apabila bentuk fondasi tapak tidak bagus maka sistem sambungan antara kolom, slof, dan fondasi tidak akanmenjadi satu kesatuan yang kuat. Apabila sistem sambungan tidak kuat, maka dapat membahayakan kekuatan/ fondasi tapak sebaik mungkin agar fondasi tapak tersebut dapat menerima beban-beban kolom yang terjadi dan horizontalnya. Kekuatan Mutu BetonDalam perencanaan pembuatan desain fondasi tapak, peneliti juga memperhatikan kekuatan mutu beton yang dipakai. Karena semakin baik mutu beton yang digunakan maka perhitungan untuk coakannya akan semakin baik, dan dalam penelitian ini, peneliti lakukan dilaboratorium beton UKPetra, pada saat beton berumur 7 hari, 14 hari, 28 hari. Beban dan luasan bangunanUntuk mendesain fondasi tapaknya harus terlebih dahulu mengetahui beberapa beban yang diterima dari bagian atas sampai ke bawah. Sehingga dapat diperhitungkan berapa ukuran plat pondasinya. Agar dimensi fondasi tapak sesuai terhadap beban yang diterima. Lingkungan dan Tanah AsalLokasi pekerjaan/tempat eksperimen untuk pembuatan fondasi tapak dan komponen lainnya dibersihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan/pembuatan prototipe dan diperhatikan juga kekuatan tanah dasarnya.

Analisa Tributary AreaTributary Area adalah konsep pembebanan yang disalurkan berdasarkan luasan area. Beban yang diterima fondasi dihitung berdasarkanjarak antar kolom. Perhitungan dilakukan berdasarkan jarak terjauh sehingga dapat mengeluarkan hasil beban terbesar. PembebananAdapun dalam perhitungan beban yang ada mengacu pada peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung 1983. Dimana didalamnya disebutkan bahwa struktur gedung akan menerima beban yang terdiri dari beban mati dan beban hidup. Kombinasi pembebanan, pada perhitungan mengacu pada peraturan SNI 03-2847-2002, kombinasi pembebanan yang digunakan adalah pasal 11.2 yaitu U=1,2 D + 1,6 L (D = beban mati, L = beban hidup)

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dimana selain tiap komponennya diuraikan (slof/kolom, pedestal/kolom pendek dan plat fondasi/tapak), sistem ini memungkinkan untuk hubungan antar kolom/slof yang persegi. Pelaksanaan sistem ini sangat sederhana,hanya meletakkan slof diatas plat/fondasi tapak yang sudah didesain sedemikian rupa dan kolom untuk pembagian atasnya. Dari segi efisiensi dan waktu pengerjaan, sistem ini sangat menjanjikan.Perhitungannya berpedoman pada peraturan-peraturanyang berstandar SNI Gedung (SNI 03-2847-2002) dan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983. Hal-hal yang perlu ditinjau dalam perhitungan sistem sambungan yaitu sebagai berikut :Beban kolom (tinggi 3 m) : Beban Atap Dak= Tekanan angin=

Beban atap= Beban pekerja= Berat sendiri 1 kolom=Beban total 1 kolom (luas rumah 1 lantai 36 m2 dan ada 8 kolom) Beban mati= Beban hidup=Beban slof (bentang sampai 3 m) : Berat sendiri slof= Berat dinding tinggi 3 m=Total= Perhitungan volume fondasi batu kali : Panjang fondasi = Lebar atas fondasi= Lebar bawah fondasi= Ketinggian fondasi=Maka volume fondasi permeter adalah=Jika panjang total fondasi adalah 13 m, maka kebutuhan totalnya adalah :

Untuk menghitung berat konstruksi dari bangunan dan bahannya, dipakai peraturan muatan Indonesia :1. Berat pasangan bata dengan perekat 1 kp : 1 pc : 2 ps adalah 1.700 kg/m32. Bila dipakai perekat 1 pc : 2 ps beratnya 2.000 kg/m33. Untuk pasangan bata dengan perekat campuran kapur dan semen atau sebagai pakai perekat kapur dan sebagian lagi dengan perekat semen dapat dipakai berat rata-rata 1.800 kg/m3. Berat ini sudah termasuk plesterannya, jadi tebal pasangan bata yang dipakai adalah 15 cm untuk pasangan batu dan 30 cm untuk pasangan 1 batu. Kurang dari ukuran tersebut, kolom praktis dapat dianggap sebagai berat pasangan bata.4. Untuk balok slof dan balok kelilingan dari konstruksi beton bertulang dipakai berat = 2.400 kg/m3.5. Penutup atap dari genteng + busuk + reng =50 kg/m2, bila termasuk gordingnya dipakai berat 110 kg/m26. Penutup atap sirap + busuk + reng = 40 kg/m27. Penutup abses + gording = 50 kg/m28. Berat kuda-kuda kayu = 60 kg/m9. Berat plafon eternit + penggantung = 20 kg/m210. Bera fondasi batu kali = 2.200 kg/m311. Tanah kering tanah lembab = 1.700 kg/m3, tanah basah = 2.000 kg/m3, berat ini berlaku juga untuk pasir.12. Berat lantai tidak diperhitungkan sebagai beban fondasi karena langsung didukung oleh tanah dibawahnya.

Perhitungan untuk foot plat :Fondasi sempat yang direncanakan=Kedalam fondasi=Detail pondasi

Data gambar :Ukuran fondasi:Factor reduksi:Lebar:Jarak pemasngan besi:1 unit fondasi:Panjang 1 potong besi:Detail pembesian

Perhitungan besi yang harus disediakan : Perencanaan pembebanan :Berat fondasi :Tapak fondasi:Tanah:

Berat peralatan :Peralatan kosong:Untuk satu fondasi:Beban angin (W):Beban gempa (E):

Dar perencanaan mengambil fondasi foot plat, misalnya ditinjau dari kolom 2 (perencanaanpondasi pada K2) : Menghitung luasan foot plat Fondasi pada kolom

BAB IV KESIMPULAN

Hasil penelitian dengan melakukan eksperimen di lapangan dan analisa data, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : Pembuatan sampel fondasi tapak beton bertulang dengan cara tradisional cetak-jadi dengan mutu rencana K-150, dapat menerima beban Vertikal P antara 2 ton sampai dengan 3 ton untuk satu kolom dengan diameter 15 cm x 15 cm. Sistem sambungan fondasi tapak mampu menahan beban horizontal sebesar 200 kg (komponen slof berdimensi 10 cm x 20 cm). Jika pembuatan fondasi sudah memenuhi standar kualitas maka pengerjaan dapat dilakukan.