TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

13
TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT Teknologi Benih danPembibitan

description

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. Teknologi Benih danPembibitan. TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. PENYIRAMAN PENYIANGAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PENYULAMAN PEMUPUKAN PEMELIHARAAN LAIN. PENYIRAMAN. DASAR PERTIMBANGAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN SUMBER AIR - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Page 1: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Teknologi Benih danPembibitan

Page 2: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

• PENYIRAMAN• PENYIANGAN• PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT• PENYULAMAN• PEMUPUKAN• PEMELIHARAAN LAIN

Page 3: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

PENYIRAMAN• DASAR PERTIMBANGAN

• EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN• SUMBER AIR

• TEKNIK PENYIRAMAN BIBIT DI PERSEMAIAN• SPRINCLE• GEMBOR/EMBRAT• HANDSPRAYER• SELANG• MOISTING

• WAKTU PENYIRAMAN• PAGI (06-08) & SORE (15-17)• PRINSIP : Media hrs basah (kapasitas lapang) serta media dan

jaringan tanaman dlm keadaan dingin.

Page 4: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

PENYIANGAN• MAKSUD & TUJUAN

• MAKSUD: menghilangkan rumput atau tumbuhan liar yg tumbuh bersama semai

• TUJUAN: membebaskan semai dari persaingan dengan tumbuhan liar dlm hal memperoleh cahaya, udara, air dan unsur hara

• TEKNIK PENYIANGAN• MEKANIS

– Pencabutan tumbuhan liar satu persatu– Kelemahan: butuh banyak waktu dan tenaga (hrs berulang-ulang)

• KIMIAWI (HERBISIDA)– HERBISIDA SELEKTIF: hanya membunuh tanaman pengganggu saja tanpa

membahayakan semai– HERBISIDA TIDAK SELEKTIF: membunuh semua tmbuhan tanpa kecuali

Page 5: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Contoh jenis herbisida

Lokasi semai Jenis herbisida Dosis/100 m2a. Bedeng Sapih 1. Simazine (CAT:50% ai)

2. Trifluralin (44,5% ai)3. MO-500 (50% ai)4. Nitropen (NIP:25% ai)

300 gram300 cc300 cc1.200 cc

b. Bdg tabur 1. NIP2. Trifluralin3. MO-500

1.000-1.200 cc300 cc300 cc

Jenis Herbisida Dosis (gram/0.5 ha)

Campuran air (1/0.5 ha)

Waktu pemakaian

1. Neburon

2. Neburon

3. Simazine4. Weed oils

454

1.814-3.629

907-1.81476-3.031

227

151-303

151-303Langsung

Setelah semai ditanam di polybagSebelum tanam di taburi benihidemSembarang waktu tanpa air

Di Jepang

Di Amerika

Page 6: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

• PENYEBAB PENYAKIT– FAKTOR BIOTIK: sebagian besar jamur dan bakteri, alga– FAKTOR ABIOTIK: kekurangan unsur hara, kelebihan

intensitas cahaya dan kekurangan air

• JENIS PENYAKIT DI PERSEMAIAN– Lodoh (dumping off)– Bercak daun (leaf spot)– Busuk daun (leaf blight)– Mati Pucuk (die beck)– Tumor daun kerdil

Page 7: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Penyakit Lodoh (damping off)• Penyebab: jamur fusarium, pythium, phytophthora dan rhisoctonia: menyerang

benih, kecambah dan semai• Gejala:

– Lodoh dini (pre-emergence damping off): benih atau kecambah mati busuk ketika masih dalam tanah

– Lodoh batang (post-emergence damping off) : pangkal batang bibit yg telah muncul di permukaan membusuk, daun layu dan rebah

– Lodoh akar (root decay) : akar semai membusuk, daun layu tapi tidak rebah karena batang semai sudah berkayu.

• Pengendalian:– Gunakan benih yg sehat, sebelum ditabur rendam dg copper oxychloride 50% selama 1

jam– Bak kecambah hrs steril, disemprot dg fungisida– Media disterilisasi dg fungisida ( perenox dosis 3-28 gram per 4,5 liter air atau Dithene

M45 dosis 1,8 gram per 1 liter air) atau dipanaskan– Jika ditemuka semai terserang lodoh segera dimusnahkan semai tsb lalu bekasnya

difungisida– Penyiraman dikurangi jika ada semai terserang

Page 8: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Bercak daun• Penyebab:

– Jamur Pestalotia sp, Cercospora sp, Humicola sp, Phoma sp, Dydymosphaera sp

• Gejala:– Bercak-bercak pada daun, berwarna kuning, coklat sampai

coklat kemerahan berbentuk bulat atau lonjong diameter kurang dari 1mm.

• Pengendalian:– Anakan yg terserang segera semprot dg fungisida misalnya:

dg Bordeaux mixture atau Maneb Dithane 5-6 gram/liter– Penyemprotan dilakukan 2 kali dalam sebulan

Page 9: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Mati pucuk• Penyebab:

– Berbagai jamur• Gejala:

– Kematian jaringan dimulai dari pucuk menyebar ke bawah.– Kulit batang pucuk yang mati berwarna coklat tua

membuat batas`yg jelas dg kulit batang yg sehat– Tidak sering terjadi pada batang yang sudah tua tetapi

sering meyerang pada tunas• Pengendalian:

– Disemprot dg Thiram 5 gram/liter air atau Benomyl 10 gram/liter.

Page 10: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Tumor dan kerdil daun• Penyebab:

– Tumor ketiak daun(tunas): bakteri Agrobacterium tumefaciens, yg penyebarannya dilakukan oleh serangga

– Tumor pucuk: virus Arachnidea, penyebaran oleh serangga– Kerdil daun (prolepsis): mikoplasma

• Gejala:– Tumor ketiak daun(tunas): munculnya tunas-tunas yg bergerombol di ketiak

daun, tumbuhnya tidak normal– Tumor pucuk:tumor yg tumbuh menyerupai buah pd pucuk semai, mulanya

berwarna hijau kemerahan kemudian berubah menjadi coklat– Kerdil daun (prolepsis): tumbuhnya kalus menumpuk mirip bola-bola kecil atau

daun-daun kecil yang kaku pd batang terutama ketiak cabang atau ranting• Pengendalian:

– Pilih semai yg sehat, berasal dari pohon induk yang berkualitas– Gunakan cara vegetatif karena tahan mikoplasma– Musnahkan anakan yg terserang .

Page 11: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Hama di persemaian• Cacing

– Jenis cacing yang meyerang akar semai– Gunakan nematosida V-C 13 nematocide dosis 1 lt V-C 13 dilarutkan dlm 25-30 lt air

untuk tiap 29 m2 luas tanah. Atau 1 sendok teh V-C 13 dlm 1 lt air untuk tanah 2-3 kg.• Ulat potong (Cutworm):

– Ulat ini menyerang leher akar semai pada malam hari– Pemberantasan bisa menggunakan Aldrin 50% atau dieldrin 50% dgn cara

memasukannya ke dalam tanah.• Belalang dan jengkrik

– Sering merusak semai– Pemberantasan: menyemprot dg larutan Sevin 85% DDT 50% dan Dieldrin 50%– Untuk mencegah serangan belalang gunakan larutan folidol E605 0,06% yg disemprot

langsung ke tanaman.• Rayap

– Dapat menggunakan larutan Aldrin 40% atau furadan• Tikus

– Pemberantasan dg menggunakan Arsenik 14 mg, Barium 105-125 mg atau endrin 1cc.

Page 12: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Pemupukan• Pupuk organik: kompos• Pupuk anorganik: TSP, SP 36, NPK• Dosis yang pernah dicoba:

– KPH Pati:TSP 4 grm per polybag (uk 10/20cm)– Subanjeriji (Sumsel): TSP 1 gram per polybag (uk 6/15 cm),

setelah semai berumur 2-3 minggu setelah disapih diberi NPK 0,05 gram per batang, selanjutnya setiap 2-3 minggu sekali.

– PT ITCI: TSP untuk semai pinus dosis 1 gram/300cc tanah. Setelah sapihan berumur sebulan digunakan pupuk NPK (15:15:15) dg dosis 28 gram dalam 4,5 lt air untuk 300 polybag.

Page 13: TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Perawatan

• Penyulaman:– Dilakukan untuk mengganti bibit yang mati di

persemaian• Penjarangan

– Dilakukan untuk mengurangi tingkat persaingan cahaya di persemaian

• Pemotongan akar– Pemotongan akar yang keluar dari polybag

sebelum bibit tsb dipindahkan ke lapangan.