Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

76
H. JANUSUSILO,SE,MM Atase Tenaga Kerja pada KBRI di Abu Dhabi Konsultan Peningkatan Produktivitas (APO Certified) Master Trainer SCORE- ILO Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan Ditjen Binalattas - Kemnakertrans Disampaikan pada acara : BIMBINGAN TEKNIS KONSULTANSI 3 SEPTEMBER 2014 BIMBINGAN KONSULTANSI

description

Peningkatan produktivitas banyak alat yang digunakan, namun untuk menggunakan alat tersebut perlu di kaji apakah sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi kita dalam peningkatan produktivitas... bagaimana menyusun alat tersebut sehingga menjadi display yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan....

Transcript of Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Page 1: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

H. JANUSUSILO,SE,MM

Atase Tenaga Kerja pada KBRI di Abu Dhabi

Konsultan Peningkatan Produktivitas (APO Certified)

Master Trainer SCORE- ILO

Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan

Ditjen Binalattas - Kemnakertrans

Disampaikan pada acara :BIMBINGAN TEKNIS KONSULTANSI

3 SEPTEMBER 2014

BIMBINGAN KONSULTANSI

Page 2: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU

Page 3: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PHASE I : Membangun Fungsi Management Produktivitas:Menyusun Target dan membangun Kesadaran1. Sususn target Produktivitas Keseluruhan 2. Bentuk kesadaran dan dapatkan komitmen dari seluruh pekerja

PHASE II DiagonsaKetahui dimana posisi kita saat ini3. Nilai kinerja perusahaan saat ini4. Idetifikasi Gaps dan area untuk perbaikan

PHASE III Menyusun Road MapRencanakan Perjalanan hingga mencapai tujuan5. Susun target dan formulasikan strategi6. Implementasikan kegiatan yang spesifik

PHASE IV Menerapkan Sistem Pengukuran

PHASE V Menerapkan Sistem Manjemen KinerjaMonitor dan memperkuat Kinerja :7. Monitor dan tinjau Perencanaan8. Catatan ke Berbagai Stakeholder9. Hubungan upaya dan penghargaan untuk memotivasi pekerja

KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU DAN KEGUNAAN PENGUKURAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

Page 4: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

TAHAPAN BIMBINGAN KONSULTASI

I. Teknik PENDEKATAN Bimbingan Konsultansi II. Mengidentifikasi Permasalahan III. AnalisisIV. Membuat Rekomendasi (Proposal)V. Penulisan laporan

Page 5: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Alur Proses Pelaksanaan Manajemen Konsultansi

= MANUAL OPERATION = PREPARATION = CONNECTOR

MELAKUKAN SURVEY

MANAJEMEN

MEMBUAT STANDAR PRODUKTIVITAS

MENGIDENTIFIKASIMASALAH

PERUSAHAAN

MELAKUKAN PENGUMPULAN

DATA

MENGANALISIS MASALAH

MEREKOMENDASIKAN PRIORITAS

KEGIATAN PERBAIKAN

PRODUKTIVITAS

MEMONITOR DAN EVALUASI

PELAKSANAAN KEGIATAN

MENGUKUR KEBERHASILAN

PERBAIKAN PRODUKTIVITAS

MULAI

SELESAI

Page 6: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

ITEKNIK PENDEKATAN BIMBINGAN KONSULTANSI

Tidak mudah mengadakan pendekatan pada perusahaan-perusahaan calon klien, karena berbagai hal seperti: faktor kepercayaan atau keyakinan akan bonafiditas lembaga/konsultan, faktor finansial, faktor finansial, faktor birokrasi dan faktor kerahasiaan perusahaan. Untuk mencari perusahaan agar mau menjadi klien, beberapa tehnik pendekatan dapat dilaksanakan yaitu:

A. Kontak Pertama dengan Perusahan KlienB. Pertemuan PertamaC. Pengamatan Pendahuluan D. Analisis PendahuluanE. Pembuatan kontrak kerja

Page 7: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

A. KONTAK PERTAMA DENGAN PERUSAHAN KLIEN

Kontak pertama dimulai oleh konsultan melalui: Publikasi, seperti surat kabar,

brosur, leaflet; Laporan penelitian; Seminar; Workshop; Pelatihan;; Studi

Banding; Pameran; Prsentasi singkat.

a. Kontak Pertama Datang dari Pihak Klien karena

b. Mengetahui reputasi konsultan,

c. Informasi dari pihak ketiga yang pernah menerima jasa manajemen

konsultansi denghan hasil yang memuaskan,

d. Mengetahui reputasi lembaga manajemen konsultansi yang

bersangkutan.

Page 8: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

B. PERTEMUAN PERTAMA

Pertemuan pertama ini sangat penting dan menentukan, oleh karena itu harus benar-benar meberikan kemudahan kepada pihak klien untuk mendapatkan informasi.

Ada beberapa hal yang dapat menghambat komunikasi pada pertemuan pertama antara lain:

1. Terlalu formal (dengan mengadakan protokoler), sehingga menghambat komunikasi, kaku dan kurang bersahabat. Hendaknya sebelum pertemuan pertama ini, ada beberapa kontak tidak resmi dalam rangka persiapan.

2. Birokrasi yang ketat dan panjang

Page 9: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Pada pertemuan pertama yang sangat penting untuk diketahui adalah:

1. Mengapa klien mendatangi konsultan atau lembaga manajemen

konsultansi?

2. Apa tujuan klien meminta bantuan konsultan?

3. Siapa yang ditugaskan dan memutuskan melaksanakan konsultansi?

4. Seberapa jauh klien mengharapkan tugas dan tanggung jawab masing-

masing pihak?

5. Sejauh mana klien mau bekerja sama dalam kegiatan manajemen

konsultansi?

Page 10: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

MASALAH YANG SERING MUNCUL PADA PERTEMUAN AWAL

a. Permasalahan pemakaian tenaga konsultan asing

b. Ketiadaan data dan ketepatan waktu memperoleh data

c. Sepanjang klien tidak mengetahui secara jelas hasil konsultan, klien segan

untuk mengeluarkan pembiayaan

d. Manajer tidak mau menanggung resiko apabila timbul permasalahan.

e. Timbulnya ketidakpercayaan akan kemampuan konsultan karena kurangnya

informasi.

f. Data yang disediakan sudah kadaluarsa.

g. Klien tidak mau mengadakan perubahan sesuai dengan rekomendasi

Page 11: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

h. Klien kurang memberikan ide-ide yang jelas tentang apa yang diharapkan

konsultan.

i. Klien kurang terampil melaksanakan anjuran konsultan

j. Jauh sebelumnya pengambil keputusan pada perusahaan klien sudah

mempunya ide dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi yang

berbeda dengan rekomendasi konsultan.

k. Klien sering memperlakukan konsultan sebagai tenaga kerja tambahan

atau sebagai pekerja sosial

l. Wawancara seperti memata-matai ketimbang sebagai meneliti

m. Konsultan hanya memperkirakan uang sehingga memperpanjang waktu

penyelesaian. Rekomendasi terlalu berbelit-belit sehingga sulit untuk

dimengerti dan dilaksanakan

Page 12: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PERSYARATAN-PERSYARATAN YANG HARUS DIPENUHI

PERUSAHAAN KLIEN

1. Mempunyai keinginan yang sangat positif untuk bekerjasama dengan lembaga

manajemen.

2. Perusahaan (khususnya top manajemen) memiliki komitmen dan motivasi yang

kuat untuk meningkatkan produktivitas.

3. Bersedia mempublikasikan kemajuan yang dicapai sebagai konsultansi melalui

seminar atau media masa.

4. Bersedia menyediakan dana untuk itu.

Senior konsultan atau koordinator dari lembaga manajemen konsultansi hendaknya memimpin langsung pertemuan pertama

Page 13: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

INFORMASI YANG DIBUTUHKAN SEBAGAI BAHAN ANALISISIS PENDAHULUAN

1. Situasi umum perusahaan klien

2. Informasi umum mengenai produksi

3. Informasi umum mengenai pasar (pemasaran)

4. Masalah-masalah yang telah dapat dapat ditemukan klien

5. Laporan keuangan tahunan selama tiga tahun terakhir

6. Daftar pemegang saham

7. Perusahaan lain yang diikutsertakan oleh pemilik

8. Informasi umum mengenai strategi perusahaan

9. Chart struktur organisasi dan jumlah tenaga kerja

Page 14: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Pengamatan pendahuluan (plant tour) perlu dilaksanakn untuk mendapatkan

gambaran keadaan perusahaan secara dekat (visual) untuk

mengkonfirmasikan antara pernyataan klien dengan keadaan sebenarnya.

C. PENGAMATAN PENDAHULUAN

Adapun hal-hal yang perlu diamati meliputi:

1. Kondisi umum

2. Layout

3. Kondisi umum pekerja

4. Gambaran umum proses produksi

Bagi konsultan hendaknya mengembangkan suatu analisis kasar hal-hal

yang menurut pengamatannya belum sesuai dengan prinsip-prinsip

industrial engineering, efisiensi, efektivitas dan mutu

Page 15: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Analisis pendahuluan terutama ditujukan untuk mengetahui apakah perusahaan yang

bersangkutan layak menjadi klien atau tidak, dan apabila layak maka hasil analisis

pendahuluan digunakan untuk menyusun surat perjanjian kerjasama.

Sebelum mengadakan analisis pendahuluan, konsultan perlu mengumpulkan referensi

yang berguna sebagai bahan perbandingan seperti : statistik industri, laporan penelitian,

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dan lain-lain yang dianggap perlu.

Page 16: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Analisis pendahuluan mencakup :Analisis Keuangan : Profitability Productivity Pendayagunaan modalAnalisis kondisi lingkungan : Perubahan pasar Posisi pesaing Perubahan teknologi Perubahan tehnik industri Tenaga kerja dan pasar modalPenelitian strategi : Ciri-ciri perilaku manajemen Misi usaha dan kebijaksanaan Peneliti strategi perusahaan

Yang dimaksud layak dalam hal ini adalah mencakup: sikap manajemen dalam bekerja sama, kesungguhan manajemen dalam mengadakan pembaharuan, kesediaan menyediakan tenaga dan biaya serta kemungkinan berhasilnya manajemen konsultansi peningkatan produktivitas berdasarkan analisis data yang diperoleh.

Page 17: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

CONTOH KUESIONER PENILAIAN PRODUKTIVITAS

• PROFIL PERUSAHAAN• PENILAIAN KUALITATIF• PENILAIAN KUANTITATIF• SOFTWARE INDIKATOR PRODUKTIVITAS

Page 18: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

QUALTATIVE ASSESMENTI. Mengelola Peningkatan produktivitas

beri tanda (X) pada huruf yang sesuai dengan jawaban saudara

1 Apakah ada petugas yang bertanggung jawab untuk perbaikan produktivitas di perusahaan anda

a b c d e

2 Apakah target sudah disusun a b c d e3 Apakah target tersebut sudah dikomunikasikan kepada pekerja a b c d e4 apakah sudah disusun rencana peningkatan produktivitas a b c d e5 apakah sudah tersedia sistem pengukuran kinerja produktivitas a b c d e6 apakah pekerja di berikan reward untuk pencapaian target produktivtas a b c d e

II. Sales7 Target sales sudah disususn a b c d e8 Apakah sudah disusun strategy marketing untuk target sales a b c d e9 Apakah segmen pasar baru terus diidentifikasi a b c d e

10 apakah Bauran Produk atau jasa yang ditawarkan ditinjau secara berkala a b c d e11 Apakah kualitas Produk dan layanan menjadi hal utama a b c d e

Page 19: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

III. Proses12 Suppliers ditelaah sebagai harga , kualitas dan pengiriman terbaik a b c d e13 Tindakan yang diambil untuk mengurangi biaya a b c d e14 Bisnis proses ditelaah untuk perbaikan terus menerus a b c d eIV. Tenaga Kerja15 Tenaga Kerja disebar menurut fluktuasi penjualan (seperti. Pengaturan

pekerja borongan, harian, kontrak, tetap a b c d e

16 Pekerja dilatih untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif a b c d e17 pola pikir produktivitas ditanamkan pada pekerja a b c d eV. Fixed asset18 Teknologi digunakan untuk perbaikan proses kerja a b c d e19 Tersedia mesin dan peralatan yang memadai di tempat kerja a b c d e20 Ruang digunakan secara efektif a b c d e

Catatan .a tidak berlakub tidak sama sekalic sebagian kecild sampai batas tertentue sebagian besar

Page 20: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Kuesioner Analisis Pendahuluan untuk Survey Manajemen

1. Overall Management Item yang akan dinilai Score 1.1 Gross Margin 1. tidak ada perhitungan

2. tidak dihitung secara berkala 3. perhitungan setiap tahun 4. Gross margin tahun ini dibandingkan

dengan tahun lalu 5. menganalisis hasil Usaha dalam hal

daya saing dan produktivitas

1.2 Rencana Usaha 1. Tidak ada Rencana 2. Hanya membuat Rencana Umum 3. Membuat renacana Jangka Pendek 4. Membuat rencana jangka pendek/

menengah/panjang berdasarkan pada strategi manajemen

5. mendokumentasikan rencana-rencana dan menyimpan setiap informasi dari karyawan tentang vsi, kebijakan dan strategy manajemen

1.3 Kekuatan dan kelemahan perusahaan

1. Memiliki ide umum/kasar 2. diantara 1 dan 3 3. menganalisa secara rinci 4. diantara 3 dan 5 5. menganailas ukuran-ukuran untuk

memecahkan masalah

1.4 Ketrampilan dan teknologi

1. perusahaan Tidak memiliki teknologi canggih

2. diantara 1 dan 3 3. memiliki teknisi yang diperlukan dan

bebrapa tingkatan teknologi 4. diantara 3 dan 5 5. memiliki keunggulan teknologi

dengan keterampilan yang ekselen

1.5 Tingkat kecelakaan Kerja

1. tidak memiliki data 2. diantara 1 dan 3 3. Memiliki data per tahun 4. diantara 3 dan 5 5. menganalisa data untuk mengurangi

kecelakaan

Page 21: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PENDEKATAN KONSULTAN DALAM MANAGEMENT SURVEY

KONDISI PERUSAHAAN :1. MASA LALU2. SAAT INI3. YANG AKAN DATANG

KEKUATAN DAN KLEMAHAN

KEMUNGKINAN PERBAIKAN

TINDAKAN YANG DIPERLUKAN BANTUAN YANG DIUSULKAN

Page 22: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Laporan survei menegaskan semua diskusi antara konsultan dan klien dan menetapkan proposal untuk assigment. karena proposal telah dikembangkan dalam diskusi dengan klien, laporan berisi tidak mengherankan. itu, bagaimana pun, memberikan proposal tertulis, dan banyak kadang-kadang diubah menjadi jenis kontrak jika proposal secara resmi diterima oleh klien.

LAPORAN HASIL SURVEY

Tidak ada format yang kaku untuk laporan survey - banyak tergantung pada gaya konsultan, preferensi klien, dan ruang lingkup survei dan tugas yang diusulkan, ketika klien membutuhkan jasa konsultasi yang luas untuk perbaikan jauh dari bisnisnya, laporan survei dapat membuat ini jelas baginya dengan merangkum temuan dari over-semua penilaian dan penilaian kinerja keuangan sehingga ia menerima pandangan yang jelas dan komprehensif mengenai situasi, prospek, kekuatan dan kelemahan dari bisnis secara keseluruhan dan bagian yang

Page 23: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

A. SUB BAGIAN DARI LAPORAN

Struktur, laporan harus berkaitan dengan:

1. Situasi saat ini; 2. Usulan tentang bagaimana konsultan dapat membantu; (proposal) 3. Kerangka acuan Penugasan; di bagian laporan menetapkan dengan jelas

apa yang akan dilakukan selama penugasan. kerangka acuan membuat program global untuk tim operasi dan akan digunakan sebagai memeriksa kemajuan selama tugas. ketika tugas telah selesai klien dapat merujuk kepada mereka untuk memenuhi bahwa semua pekerjaan yang telah dilakukan

4. Manfaat; 5. Biaya dan biaya; 6. Kemampuan konsultan : 7. Segi bisnis : ini menyangkut kondisi kontrak yang akan dibuat antara klien

dan unit sebuah penugasan harus disepakati. aspek hukum kontrak bervariasi dari satu negara ke negara dan harus benar-benar dipahami oleh Unit klien dan konsultan.

Page 24: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

B. ESTIMASI BIAYA DAN FEE

Survey Konsultan menghitung biaya dengan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan mengubahnya menjadi uang pada tingkat biaya per orang-hari atau orang-minggu. keputusan waktu harus hati-hati dibuat. untuk perkiraan yang terlalu tinggi dapat membahayakan penerimaan klien; untuk terlalu rendah akan menempatkan operasi Consultant dan seluruh unit dalam posisi yang sulit.

Perlu diperhatikan dalam menyusun Fee dan Biaya :1. Jenis industri2. Masalah 3. Penerapan teknik/metode4. Kemampuan klien; mampu : kemampuan klien untuk membayar biaya dalam

waktu mungkin menjadi kendala. ini bisa melibatkan baik pemangkasan term of reference atau membuat penuugasan berselang untuk periode yang lebih lama.

Page 25: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

C. PRESENTASI LAPORAN

Laporan hasil survey di paparkan kepada klien pada akhir melakukan survey

manajemen dan menentukan tempat untuk penerimaannya dan assigment

selanjutnya

sebagai suatu peraturan, konsultan memilih untuk tidak hanya untuk mail laporan,

tapi menyerahkannya kepada klien dalam pertemuan yang dimulai dengan

presentasi singkat oral (dan visual yang jika sesuai) ringkasan laporan itu. laporan

dikirim pada akhir presentasi, ketika tunduk pada diskusi bebas

Page 26: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

CHECK LIST PERTIMBANGAN AWAL PEMBUATAN PROPOSAL

1. Apa yang harus diatur dalam pencapaian yang akan datang ? (tingkat kinerja,

kualitas output, produk , layanan dan kegiatan baru)

2. Bagaimana situasi yang akan datang berbeda dengan situasi saat ini ( produk yang

berbeda, layanan dan kegiatan yang berbeda)

3. Dampak apa yang akan terjadi pada akhirnya (apakah ada kemungkinan pekerja

kembali melakukan hal yang sama)

4. Kesulitan apa yang akan dihadapi dalam pencapaian OFI ( penolakan pekerja,

bahaya kerja, produksi berlebih, masalah bahan baku)

5. Siapa yang akan terkena dampaknya (Pekerja mau menerima, apa yang harus

dilakukan untuk menyiapkan mereka, melakukan perubahan yang cocok harus

dibuat di tempat lain )

6. Kapan waktu yang terbaik untu melakukan perubahan ( Pada akhir sesi, selama

waktu, selama waktu liburan, pada saat tutup buku, pada awal tahun kalender,

kapan saja)

Page 27: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

BERFIKIR KREATIFBerfikir kreatif adalah sebagai hal yang berhubungan dengan sesuatu atau ide-ide yang sebelumnya tidak berhubungan. tujuannya adalah, untuk menemukan atau mengembangkan beberapa hal baru.Lima tahap dalam proses berfikir kreatif, dan semua harus dilakukan secara sadar untuk mendapatkan hasil terbaik

1. Persiapan: mendapatkan semua fakta yang diketahui; menerapkan konvergen (analitis)

berfikir sejauh mungkin; mendapatkan masalah didefinisikan dengan cara yang berbeda.

2. Upaya: berpikir berbeda, yang akan menyebabkan baik untuk solusi yang mungkin atau

frustraction (frustraction merupakan fitur penting dalam tahap usaha dan dalam proses

berfikir kreatif penuh itu biasanya diikuti dengan memproduksi ide-ide benar-benar baik.).

3. Inkubasi: meninggalkan masalah dalam pikiran bawah sadar seseorang sementara satu

mendapat dengan hal-hal lain. ini juga memberikan waktu untuk penghambatan dan

emosional blok untuk ide-ide baru untuk melemahkan, dan memberikan kesempatan untuk

mengambil ide-ide tambahan dari apa yang dilihat atau di dengarnya untuk sementara.

4. Wawasan; kilatan pencahayaan yang memberikan jawaban dan mengarah ke solusi yang

mungkin dari masalah.

5. Evaluasi: menganalisa semua ide yang diperoleh dalam tiga tahap terakhir sehingga untuk

menemukan solusi yang mungkin

Page 28: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Pembuatan kontrak kerja

Bentuk-bentuk kerjasama meliputi antara lain :

• Surat perjanjian kerjasama

• Surat kontrak kerja

• Persetujuan lisan

Page 29: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

IIMENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Permasalahan manajemen2. Menggali permasalahan (diagnosa)

1. Permasalahan Manajemen

Permasalahan didefinisikan sebagai penyimpangan antara apa yang

seharusnya dengan apa yang sebenarnya terjadi dan ini disebut kesenjanganKesenjangan dibagi dalam tiga kategori yaitu :

a. Kesenjangan yang sudah diketahui

b. Kesenjangan yang belum diketahui

c. Kesenjangan yang tidak diketahui

Identifikasi Masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah (Suriasumantri, 2001: 309). Dan menurut Amien Silalahi, (2003: 21), identifikasi masalah artinya usaha mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap masalah yang terjadi yang sekiranya dapat dicari jawaban melalui penelitian

Page 30: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

a. Kesenjangan dikatakan sudah diketahui apabila penyimpangan antara

yang telah ditargetkan dengan apa yang telah terjadi telah dapat

diantisipasi oleh pihak perusahaan.

b. Kesenjangan dikatakan belum diketahui apabila target belum ditentukan

oleh perusahaan, maka selama pelaksanaan konsultansi, pihak

konsultan seharusnya dapat menetapkan target dan menyusun rencana

untuk menjaga kemungkinan pelaksanaannya jauh menyimpang dari

yang ditargetkan.

c. Kesenjangan tidak diketahui apabila manajer merasa bahwa di dalam

perusahaannya banyak yang perlu diperbaiki tetapi manajer tidak

mampu

Page 31: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Permasalahan manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Permasalahan pemeliharaan

b. Permasalahan perbaikan

c. Permasalahan pembaharuan

a. Permasalahan pemeliharaan terutama menyangkut pencegahan

(preventive) timbulnya permasalahan baru, atau dengan perkataan lain

permasalahan yang menyangkut kegiatan pemeliharaan agar segala

sesuatunya berjalan dengan normal atau stabil baik dari segi efisiensi,

efektivitas, maupun mutu pengadaan, proses produksi maupun

pemasaran. Permasalahan ini menghendaki adanya tindakan cepat

sebelum terjadi masalah.

Page 32: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

b. Permasalahan perbaikan/peningkatan adalah permasalahan yang

menyangkut tindakan memulihkan keadaan / kondisi sesudah terjadi

masalah misalnya memperbaiki kerusakan mesin.

c. Permasalahan pembaharuan (inovasi) adalah permasalahan yang

menyangkut investasi baru atau pengembangan teknologi canggih

misalnya Robotisasi mesin.

Page 33: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

2 Menggali permasalahan (diagnosa)

Menggali permasalahan tidak berarti hanya usaha menemukan

permasalahan, akan tetapi mencari dan menganalisis akar atau penyebab

timbulnya permasalahan supaya dapat dikembangkan cara

penanggulangannya.

Bisa saja terjadi bahwa yang dianggap permasalahan sebenarnya hanya merupakan akibat dari satu sebab yang sulit diungkap (tersembunyi) dan bisa juga sebagai akibat beberapa sebab atau resultant. Dalam hal ini fungsi diagnosa adalah menemukan permasalahan yang sebenarnya. Oleh karena itu maka konsultan dianjurkan untuk melakukan diagnosa dengan teliti dan menggunakan alat diagnosa yang tepat agar jangan salah mendiagnosa yang menyebabkan hal-hal yang fatal dikemudian hari pada waktu pelaksanaan pemecahan permasalahan.

Page 34: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Bagi konsultan yang sudah pengalaman, mungkin hanya dengan mengamati

kondisi di perusahaan sudah dapat mencium gejala-gejala permasalahan yang

ada, kemudian gejala-gejala ini perlu diuji melalui pengumpulan data dan tes

hipotesa.

Tujuan Hipotesa

1. Mencari permasalahan manajemen secara keseluruhan

2. Mencari permasalahan yang paling kritis (pada jangka pendek dan

jangka panjang)

3. Menyusun saran cara penanggulangan permasalahan

Page 35: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Tahapan diagnosaSekalipun tidak selamanya sama, namun pada umumnya tahapan diagnosa adalah sebagai berikut :

TAHAPAN DIAGNOSA TEHNIK ANALISIS WAKTU (HARI)

Pengumpulan informasi primer (informasi kondisi lingkungan sosial ekonomi, kondisi intern)

Interview, pengamatan lapangan, pengumpulan data kondisi lingkungan.

2 – 3

Analisis informasi primer Diagram sebab akibat (diagram SA), SWOT analysis

1 – 2

Penyusunan hypotesa Hypotesa dan informasi lain 1 – 2

Pengumpulan tambahan informasi

Interview tambahan 1 – 2

Analisis lanjutan SWOT analisis Analisis 4 elemen Analisis kuantitatif

2 – 3

Menetapkan permasalahan Diagram SA total

Mendefinisikan permasalahan Diagram SA regional penetapan 5W

Menetapkan permasalahan prioritas

Sensitivity analysis 2 -3

Pembuatan rekomendasi (prioritas dan alternatif)

Diagram SA total dan regional, rekomendasi, analisis 4 elemen

2 – 3

Rencana Pelaksanaan Jadwal

Page 36: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Pengumpulan informasi primer

Jenis – jenis informasi yang perlu dikumpulkan adalah :

1. Tujuan, sasaran dan kebijakan klien

2. Kegiatan Utama top manajemen

3. Kegiatan utama unit – unit kerja

4. Sumber Daya Manusia dan manajemen

5. Sistem manajemen yang digunakan dan kerangka organisasi

6. Ciri-ciri budaya perusahaan (corporate culture)

Page 37: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Teknik pengumpulan informasi

1. Wawancara (interview)

2. Pengumpulan data, laporan dan dokumen

3. Pengamatan lapangan

4. Penelitian (study)

1. Wawancara (interview)

a. Susun jadwal wawancara termasuk siapa yang akan diwawancarai.b. Selidiki tugas utama yang diwawancarai kaitannya dengan atasan dan

bawahannya.c. Adakan seleksi terhadap siapa yang akan diwawancarai dan tentukan berapa lama

waktu digunakan.d. Susun daftar pertanyaan (questioner)

Page 38: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

2. Pengumpulan data, laporan dan dokumen

Data mampu menyampaikan berbagai informasi perusahaan klien kepada

konsultan. Sebaiknya konsultan meminta agar data-data disiapkan

sebelum proyek dimulai. Oleh karena itu konsultansi perlu

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Ketersediaan data-data yang diperlukan

b. Akurasi data yang ada

c. Metode pengumpulan dan pengadaan data

d. Kegunaan data yang dikumpulkan

Page 39: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Untuk data yang mereka sediakan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Telusuri semua catatan, laporan dan dokumentasi yang berkaitan dengan

apa yang diwawancarai.

b. Adakan penyelidikan tentang contoh dari kegiatan yang dilakukannya

dengan data, laporan dan dokumentasi.

c. Cek ketersediaan data, laporan dan dokumentasi.

d. Adakan penelitian tentang cara pengadaan data tersebut apakah sudah

efisien atau tidak.

Page 40: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

3. Pengamatan lapangan

Melalui pengamatan lapangan konsultan akan melihat cara-cara kerja pada

proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan klien, apa fasilitas yang

digunakan, bagaimana sumberdaya manusianya, seberapa efektif kegiatan

produksi.

Penemuan-penemuan ini akan sangat penting dalam mencari permasalahan

dan menyusun rekomendasi. Akan tetapi fakta yang ditemukan melalui

pengamatan lapangan kemungkinan hanya dapat menunjukkan salah satu

aspek permasalahan produksi saja jika frekuensi pengamatan sangat dibatasi.

Page 41: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

4. Penelitian

Penelitian kerja (work study) adalah merupakan salah satu alat (tool) dalam

tehnik rekayasa industri praktis (practical industrial engineering) untuk

meneliti waktu pelaksanaan suatu kegiatan yang paling efisien sehingga

tidak terjadi pemborosan waktu (waste). Dari data yang dikumpulkan dapat

ditemukan permasalahan mengenai pemborosan waktu dan

mengembangkan cara penanggulangannya melalui apa yang dikenal

dengan ECRS (Eliminate, Combine, Rearrange, Simplify).

Penelitian kerja (work study) meliputi :

a. Penelitian metode (method study) dengan maksud menyederhanakan

metoda mengerjakan kegiatan agar lebih ekonomis.

b. Pengukuran waktu kerja (time study) yaitu tehnik mencatat waktu dalam

mengerjakan suatu elemen kerja guna mengetahui waktu yang

digunakan sebenarnya dan waktu yang bukan nilai tambah (non value

added work).

Page 42: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Macam dan Kegunaan Metode Pengumpulan Data1. Macam-macam Metode Pengumpulan Data

a. Metode Kualitatifb. Metode Kuantitatifc. Metode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif.

2. Kegunaan Metode Pengumpulan Data

Metode Kualitatif, untuk mengukur sejauh mana manfaat dari fasilitas latihan, proses pembelajaran, isi program pelatihan (kurikulum/silabus), perilaku peserta pelatihan, pendapat peserta terhadap pelatihan yang diikutinya dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan mempelajari himpunan dokumen.

Metode Kuantitatif, untuk mengukur jumlah dengan cara melakukan tabulasi, tes,daftar cek, dan himpunan dokumenMetode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif, untuk memperoleh data kualitatif dan kuantitatif dengan cara melakukan mempelajari dokumen, menyampaikan kuesioner, tes, menggunakan cek lis, pengamatan langsung, dan wawancara.

Page 43: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Cara Menyiapkan Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan macam dan kegunaan metode pengumpulan data di atas maka ketiga

metode tersebut perlu digunakan untuk memperoleh data dalam rangka penyiapan

informasi dan laporan pelatihan. Dengan demikian, macam-macam alat pengumpulan

data yang perlu disiapkan tentunya mengacu pada setiap macam metode pengumpulan

data tersebut. Ada pun alat pengumpulan data yang perlu disiapkan sebagai berikut:

1. Himpunan Dokumen

a. Mencatat dokumen apa saja yang diperlukan

b. Menghubungi bagian tempat dokumen-dokumen tersebut disimpan

c. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan

Page 44: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

2. Kuesioner

a. Memahami pedoman membuat kuesioner sebagai berikut:

Kuesioner hendaknya memiliki pengantar, petunjuk mengisi jawaban, stem dan opsi

Ciri-ciri kuesioner yang baik:

1) Stem ditulis dengan menggunakan kata-kata, istilah, atau kalimat yang jelas,

tegas, sederhana, sopan, dan mudah dimengerti oleh responden

2) Setiap stem dikemukan secara khusus, mengandung satu pengertian sehingga

tidak rancu bagi responden

3) Setiap pertanyaan/pernyataan tidak mengandung unsur sugesti sehingga

responden seakan-akan merasa diarahkan untuk memilih suatu jawaban tertentu

4) Opsi dikemukakan dengan tegas, mengandung daya pembeda yang jelas

antara satu pilihan yang satu dengan pilihan yang lainnya, setiap pilihan jawaban

berdekatan atau serumpun dan homogen

5) Format dan isi kuesioner menarik perhatian responden.

Page 45: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

b. Mengetahui siapa yang akan menjadi responden atau sasaran kuesioner dan dalam hal apa

c. Menetapkan poin-poin yang akan diperoleh datanyad. Menetapkan pola pengolahan datanyae. Menjabarkan poin-poin yang sudah ditetapkan ke dalam kalimat pernyataan

atau pertanyaan.f. Mengujicobakan kepada orang lain terlebih dahulu sebelum digunakan kepada

responden untuk mendapatkan tingkat reliabilitas dan validitas materi kuesioner.

g. Lakukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba.

3. Wawancara/Interview : merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Page 46: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

IIIANALISIS

Tujuan dari analisis adalah untuk menyusun hipotesaHipotesa dapat disusun sebagai anggapan permasalahan berdasarkan analisis data yang sudah ada dan seharusnya tidak dianggap sebagai masalah yang sebenarnya. Pada saat yang sama dapat disusun beberapa hipotesa lain sebagai alternatif pada hipotesa pertama.Dalam hal ini disarankan agar menyusun hipotesa dengan menggunakan diagram sebab akibat.

1. Membuat hipotesa berdasarkan :a. Quick Performance Analyisis dan Quick Manjemen Analysis dan Check Listb. Trend analysis dan Comparative Analysisc. Evaluasi konsultan

2. Informasi tambahan Untuk mendukung atau merubah hipotesa, diperlukan informasi tambahan pada hal-hal tertentu. Proses setelah penyusunan hipotesa, yaitu meminta klien mengembangkan ide atau tanggapan.

Page 47: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

3. Analisis lanjutanSetelah memperoleh informasi tambahan dan atau wawancara tambahan, maka perlu dilakukan analisis yang lebih rinci terhadap informasi.

a. Analisis produktivitasInput analisis : Internal analisisOutput analisis : Dari sudut pandang pelanggan, hubungan pelangggan dan

pesaing. QPA dapat digunakan sebagai alat analisa

b. Analisis ancaman dan peluang (threat and opportunity)Ancaman dan peluang dianalisa berdasarkan kondisi lingkungan sosial ekonomi yaitu

kondisi pasar, pesaing dan teknologi baru.

Contoh ancaman :Menurunnya permintaan pasar sebesar 6% selama tiga tahun berturut – turut ; anjloknya harga pasar untuk bahan – bahan export sebesar 12%, sebagai akibat turunnya kurs rupiah.Contoh peluang :Meningkatnya permintaan pasar sebesar 7%, 12% dan 14 % pada tahun 1996, 1997 dan 1998 yang lalu ; meningkatnya porsi pemasaran (market share) sebesar 5% dengan profitabilitas 90%.

Page 48: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

4. Analisis kelemahan dan kekuatan (weakness and strength analysis)

Kelemahan dan kekuatan lebih cenderung digunakan untuk menganalisa kondisi dalam perusahaan seperti kemampuan manajemen, sistem manajemen, struktur kuat, tidak dapat membangun suatu sistem manajemen yang kuat dalam mencapai tujuan yang baru.Oleh karena itu, maka pendekatan analisapada tiga elemen (Sumber Daya Manusia, struktur organisasi, dan sistem manajemen) berbeda dengan pendekatan analisa budaya perusahaan.

OrganisasiProses pengambilan keputusan;Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;Arus informasi manajemen dan supervisi;Sumber Daya ManusiaMotivasi, pola pikir (attitude) dan pengambilan resiko;Kesadaran mengadakan pembaharuan;Kreativitas; danKemampuan membaca masa depan

Page 49: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Sistem ManajemenTingkat pemakaian komputer;Sistem efisiensi dan efektivitas;danFleksibilitas sistemBudaya perusahaanHubungan budaya dengan tiga elemen lainnya;Semangat pebaharuan;Jiwa kewirausahaan;Perlakuan terhadap pekerja;Fleksibilitas terhadap perubahan;Gaya kepemimpinan;Cara berkomunikasi ;Proses pengambilan keputusan ;Cara penilaian / penghargaan ;

Page 50: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

5. Teknik Analisis

a. Stratifikasi data menurut unit organisasi, waktu, lama, kuantitas, nilai, produk, bahan, proses, mesin fasilitas, lokasi, system.

Contoh :Penjualan menurut jenis produksi, daerah pemasaran dan menurut cabang

perusahaan.

b. Melalui grafik. Memvisualisasikan dataContoh :Radar chart, histogram, Bar chart, dll

c. Analisis secara sistematisContoh :Nilai tambah / jumlah tenaga kerja = (Nilai Tambah / Sales) X ( Sales / Jumlah tenaga

kerja )

d. Analisis hubungan (relation analisis)Diagram arus (flow diagram)Diagram sebab akibat (SA)Diagram SA total

Page 51: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

6. Menetapkan / Mendifinisikan Permasalahan

permasalahan dapat ditetapkan/didefinisikan berdasarkan analisis diagram sebab akibat. Pendefinisian permasalahan dipengaruhi oleh tujuan dan ruang lingkup diagnosa. Permasalahan hendaknya didefinisikan menurut permasalahan yang sudah ada dan permasalahan yang akan datang. Untuk memudahkan mendefinisikan permasalahan dengan jelas dan mudah maka lebih baik menggunakan pendekatan 5W.

what : Apa permasalahan yang dihadapi ?Dalam memberikan nama permasalahan gunakanlah kata sifat dan kata keterangan.Where : Dimana ada permasalahan ?Di Unit organisasi mana ? di level manajemen mana ? di kondisi lingkungan yang mana ?Who : Siapa yang ada permasalahan ?Pengusaha , executive, manajer, staff spesialis, supervisor, pekerja (tidak harus menunjuk ke pribadi)When : kapan permasalahan terjadi ?Sering mempunyai imterval, atau tidak menentu, apakah permasalahan terjadi mempunyai hubungan dengan waktu tertentu ?Why : Mengapa permasalahan terjadi ?Sebab permasalahan, hubungan sebab akibat, sebab permasalahan langsung (immediate) atau tidak langsung (remote).

Page 52: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

7. Menetapkan Prioritas Permasalahan

Untuk menentukan prioritas permasalahan digunakan analisa kepekaan (sensitive analisys). Setiap permasalahan diadakan analisa sensitivitas untuk mengukur tingkat kontribusinya pada hal – hal tertentu untuk diadakan perbaikan, seperti penekanan biaya produksi barang A. semua hasil analisa senstivitas seharusnya dibuat berdasarkan cara pandang perusahaan klien secara keseluruhan.Sasaran yang akan dicapai hendaknya diuraikan dengan jelas sebelum memulai analisa sensitivitas.Sebagai contoh : peningkatan produksi barang tidak sama dengan peningkatan produktivitasBeberapa contoh : Sensitivitas biaya (profibilitas), sensitivitas produktivitas (input dan output), Sensitivitas tujuan organisasi.

Page 53: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

IVMEMBUAT REKOMENDASI (PROPOSAL)

Rekomendasi atau proposal merupakan petunjuk kemana arah perbaikan akan dilaksanakan, berapa lama waktu digunakan, bagaimana cara melaksanakan perbaikan tersebut.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rekomendasi :

1. Apa kira-kira pemecahan untuk permasalahan tersebut?Pemecahan permasalahan kadang-kadang dipengaruhi oleh pemberian definisi pada permasalahan tersebut. Seorang konsultan barangkali menggunakan kata sifat (adjective) untuk menjelaskan permasalahan menurut pemahamannya sendiri. Ketika akhirnya tim mengetahui bahwa ada yang tidak sesuai (konsisten) dengan substansi permasalahan maka pelaksanaan pemecahan oleh tim menjadi tidak konsisten pula.

Page 54: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Contoh:Penggunaan kata sifat; tingginya rasio kerusakan, tidak efisiensinya sistem. Karena fungsi manajemen saling berkaitan satu sama lain maka pemecahan masalah pada satu bidang saja tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan, juga dikarenakan bahwa penyebab permasalahan ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Untuk hal ini maka pendekatan pemecahan permasalahan harus dari berbagai aspek manajemen secara keseluruhan (comprehensive).

Contoh:Penyebab langsung; kerusakan hasil akhir produksi adalah karena tidak baiknya bahan dari pemasok (supplier).Penyebab tidak langsung; kerusakan hasil akhir produksi adalah kapasitas alat pasok (vender) tidak stabil. Sangat dianjurkan untuk menggunakan diagram sebab akibat total dalam membuat rekomendasi, sebab dari diagram sebab akibat total tersebut mudah melihat penyebab utama, langsung dan tidak langsung sehingga mudah mencari cara pemecahan.Karena diagram sebab akibat dapat mengungkapkan penyebab-penyebab ganda yang saling berkaitan maka akan mudah pula mengembangkan pemecahan ganda (multi-solution). Agar pemecahan masalah ini lebih mantap, maka perlu didukung dengan analisa sensitivitas.

Page 55: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

2. Apa hasil akhir nyata (tangible) dan hasil akhir tak nyata (intangible) yang diharapkan akan dapat dicapai?

Untuk menjelaskan hasil akhir dapat menggunakan grafik proyeksi, lebih dianjurkan menggunakan proyeksi data keuangan, sedangkan untuk menjelaskan keuntungan atau hasil akhir yang tidak nyata dengan menggunakan perbandingan. Hasil-hasil yang akan dicapai sebaiknya diuraikan berdasarkan hasil akhir jangka pendek dan jangka panjang.

Contoh:Hasil nyata: Profitabilitas, produktivitas, posisi persainganHasil tak nyata : Efektivitas komunikasi, motivasi, moral

Page 56: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

3. Apa kira-kira kesulitan yang akan muncul pada saat pelaksanaan?

Dalam proses pembuatan rekomendasi konsultan hendaknya memperhitungkan segala kesulitan dan hambatan yang bakal muncul pada waktu pelaksanaan nantinya. Hambatan mungkin muncul dalam hal; budaya perusahaan, sumberdaya manusia, sistem manajemen dan struktur organisasi diluar masalah teknis dan ekonomi.Para pekerja tidak mau sama sekali melakukan perubahan cara kerja adalah merupakan hambatan yang berat, mungkin sebagian dari para pekerja segan melakukan rekomendasi karena menganggap bahwa beban pekerjaan meraka akan bertambah.

hendaknya konsultan dan klien dapat memisahkan mana pekerjaan yang sulit dan mana yang mudah untuk dilaksanakan.

Page 57: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

4. Rencana pelaksanaan

Dalam rekomendasi perlu dicantumkan rencana pelaksanaan seperti jadwal. Suksesnya pelaksanaan lebih banyak dipengaruhi oleh klien. Rekomendasi yang diajukan konsultan merupakan rencana kegiatan yang akan datang dengan perkiraan bahwa klien beserta staff akan berpartisipasi penuh. Perkiraan ini dilakukan oleh konsultan berdasarkan analisa kondisi lingkungan sosial ekonomi.

Untuk menjamin suksesnya pelaksanaan rekomendasi ini maka konsultan harus meminta partisipasi klien dalam hal-hal berikut ini:

a. Persiapan Pembuatan JadwalUntuk memulai perubahan diperlukan banyak pengorbanan tenaga, tanpa cukup tenaga maka boleh dikatakan rekomendasi tak dapat dilaksanakan sama sekali. Penyusunan jadwal merupakan sebagian dari tenaga. Merupakan hal yang normal apabila klien meminta waktu lebih panjang dari pada apa yang seharusnya menurut konsultan. Namun demikian konsultan harus menyusun jadwal berdasarkan perkiraan kondisi ekonomis.

Page 58: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

b. Menetapkan Tanggung Jawab

Sebagai konsekuensi pelaksanaan adalah pembagian tugas yang menuntut tangung jawab masing-masing staff pada perusahaan klien. Sudah tentu tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab tambahan diluar dari btanggung jawab mereka sehari-hari pada waktu yang lalu kecuali kalau dibentuk tim sehingga terhindar dari pemberian tanggung jawab yang berlebihan.

c. Pematauan (Monitoring)

Pada saat peluncuran program pelaksanaan, konsultan harus senantiasa siap memberi bantuan kepada staff perusahaan klien yang meminta pertolongan apabila mereka memang kesulitan. Konsultan harus sesering mungkin melakukan pemantauan pada setiap tahap pelaksanaan.

Page 59: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

VPENULISAN LAPORAN

Selain sebagai cara penyampaian informasi, laporan mempunyai fungsi yang sangat berarti bagi pihak klien dimana mereka dapat lebih merasakan dampak hasil kerja konsultan selama proses konsultan dilaksanakan.Laporan yang baik dapat meningkatkan reputasi konsultan secara meluas terutama apabila pertemuan orang-orang dari perusahaan klien dengan konsultan sangat terbatas maka laporan dapat merupakan alat komunikasi vital yang sangat berpengaruh pada masa yang akan datang

Informasi yang disampaikan melalui laporan hendaknya jangan hal-hal yang bukan merupakan hal yang baru tetapi hal yang penting saja seperti:1. Fakta baru yang ditemukan untuk pertama kalinya2. Penemuan fakta yang sangat dominan diantara fakta-fakta yang sudah diketahui3. Penemuan hubungan sebab akibat yang belum diketahui sebelumnya4. Pemecahan permasalahan.

Bahan Pengecekan Tujuan dan pentingnya Laporan1. Mengapa perlu menusun laporan ?2. Apa hasil-hasil yang ingin dicapai melalui laporan ?3. Adakah cara yang paling baik untuk mencapai tujuan tersebut ?4. Apakah tepat waktu menyusun laporan sekarang ?

Page 60: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Susunan Laporan

Isi laporan hendaknya disusun menurut urutan yang baik sehingga benar-

benar menjadi sebuah laporan untuk ditanggapi oleh pembaca.

Sekalipun pembuat laporan menghendaki agar penerima laporan membaca

dari awal sampai akhir, namun hal tersebut tidak bisa dijamin. Pada bagian-

bagian yang diperkirakan menerima laporan tidak mau membaca, dibutuhkan

suatu urutan yang menarik perhatian.

Untuk mengatasi hal ini perlu dibuat berupa executive summary dan daftar isi

berbagai kesimpulan laporan keseluruhan .

Susunan isi laporan menurut logika yang baik dengan pemberian nomor pada

judul dan sub judul lebih baik dengan cetakan yang berbeda.

Page 61: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

STRUKTUR KAIZEN DI PERUSAHAAN

HIGH PRODUCTIVITY

ADVANCED IPI

ISO TQC TQM TPM JIT BSC SIX SIGMA Dll

PRACTICAL INDUSTRIAL ENGENEERING (IE)

BASIC IPI

5 SGOOD HOUSEKEEPING

INNOVATIO

N

Struktur Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Kaizen adalah kunci untuk mewujudkan struktur perusahaan yang kuat dan berdaya saing

FOUNDATION

Page 62: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PROFIT VS VALUE ADDED

Untuk meningkatkan laba, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau mengurangi upah dan biaya operasilainnya. Namun, jika upah dikurangi, akan sulit untuk menarik dan mempertahankan karyawanyang baik. Perusahaan akan menderita dalam jangka panjang.

Profit: Fokus jangka pendek , Tradisional bisnisSecara tradisional, laba adalah indikator kunci kinerja.

Page 63: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Hal ini lebih berkelanjutan bagi perusahaan untuk fokus pada nilai tambah, bukan hanya keuntungan. Nilai tambah adalah nilai yang diciptakan oleh perusahaan dan karyawan.

NILAI TAMBAH/ VALUE ADDED

Nilai tambah: fokus jangka panjang yang Berkelanjutan

Ini adalah perbedaan antara apa yang pelanggan bayar kepada perusahaan (penjualan) dan apa perusahaan bayar kepada pemasok eksternal (biaya operasi lainnya).

Page 64: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Untuk meningkatkan nilai tambah, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya operasional lainnya. Ketika nilai tambah meningkat, baik keuntungan dan upah dapat meningkat seiring waktu. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 65: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Manusia adalah sumber penting untuk setiap perusahaan, dan potensi mereka harus dimaksimalkan. Untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif karyawan dalam menghasilkan nilai, perusahaan dapat mengukur nilai tambah per karyawan.

Pada saat yang sama, perusahaan dapat mengukur laba per karyawan dan upah per karyawan.

Page 66: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PENINGKATAN STANDAR HIDUP

KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK

PENINGKATAN PDB/PDRB

PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

PRODUKTIVITAS MENINGKAT

PENAMBAHAN KAPITAL

PERTUMBUHAN TOTAL FAKTOR

PRODUKTIVITAS

KUALITAS TENAGA KERJA

KUALITAS KAPITAL DAN SISTEM

Input Kuantitatif

Input KualitatifPencip

taan

Nilai T

ambah

Akumulasi

Nilai Tambah

Page 67: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

67

PIDATO PRESIDEN RI DESEMBER 2012PROGRAM MP3EI 2011-2025 DAN MP3KI 2012-2025

• MENGARAHKAN PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA 1 JUTA NETTO UNTUK PROGRAM 2013.

• DENGAN PRINSIP TETAP MEMPERTAHANKAN KESEMPATAN KERJA YANG SUDAH ADA , DENGAN MENGHINDARI PENUTUPAN USAHA DAN PHK DENGAN MOMENTUM PERTUMBUHAN EKONOMI DIATAS 6% DAN INDIKATOR-INDIKATOR EKONOMI MAKRO LAINNYA YANG MENUNJUKKAN KINERJA YANG BAIK.

• DITEMPUH BUKAN DENGAN CARA-CARA BUSINESS AS USUAL TETAPI MELALUI TEROBOSAN YANG MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 1 JUTA NETTO DENGAN NOT BUSINESS AS USUAL.

Page 68: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PERATURAN PEMERINTAH NO.33 TAHUN 2013 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

Page 69: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PERUSAHAAN

PEKERJAPELANGGAN

• Peningkatan Profit

• Deviden

• Peningkatan Kesejahteraan/ upah

• Jamsos

• Barang/jasa kualitas lebih baik

• Harga murah

TARIK MENARIK KEPENTINGAN

Page 70: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi
Page 71: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

PERUSAHAAN

PEKERJA PELANGGAN

PRODUKTIVITAS

SEMUA INGIN LEBIH BAIK

Page 72: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Antara Capaian dan Target

Page 73: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

DAYA SAING DAN

PRODUKTIVITAS RENDAH

Product

Quality

Cost

Delivery

Safety

Morale

BENTUK DAN JENIS “GAPS” DIPERUSAHAAN

KREDIT BERMASALAH?

NILAI TAMBAH ?UMP/UMR?

PHK?KEMISKINAN?

PDB ?

Page 74: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

BAB III PRINSIP DASAR PELATIHAN KERJA

Pasal 3 Prinsip dasar pelatihan kerja adalah : a.berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan pengembangan SDM; b.berbasis pada kompetensi kerja; c.tanggung jawab bersama antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat; d.bagian dari pengembangan profesionalisme sepanjang hayat;dan e.diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak diskriminatif.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

Page 75: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

Product

Quality

Cost

Delivery

Safety

Morale

• Komptensi• Keterampilan

• Kesadaran• manajemen

TNA BASED ON

COMPETENCY

PROGRAM PELATIHAN DAN

KONSULTANSI PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS

Product

Quality

Cost

Delivery

Safety

Morale

KEBUTUHAN PELATIHAN BERDASARKAN KOMPETENSI PEKERJA

Page 76: Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi

THANK “U”

شكرا