Teknik Operasi Abses

9
Tugas Bedah Khusus Veteriner TEKNIK OPERASI ABSES Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bedah Khusus Veteriner Kelompok 3 1. KADEK DWI ARISTAJAYA (1209005042) 2. MARIA MAGDALENA DRW. (1209005057) 3. I MADE AGUS DARMADITHA (1209005058) 4. I GUSTI AGUNG ADI NARAYANA (1209005059) 5. RADHITA ANDRIANI (1209005060) 6. LIDIA NOFANTRI (1209005061) 7. YUSUF RISKA ALHAMDANI (1209005062) 8. DANIEL RAJA BONAR NAINGGOLAN(1209005063) 9. ERENA HAJAR KARTIKA (1209005064) 10. AGATHA SERENA L. TOBING (1209005066)

description

teknik operasi abses

Transcript of Teknik Operasi Abses

Page 1: Teknik Operasi Abses

Tugas Bedah Khusus Veteriner

TEKNIK OPERASI ABSES

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bedah Khusus Veteriner

Kelompok 3

1. KADEK DWI ARISTAJAYA (1209005042)2. MARIA MAGDALENA DRW. (1209005057)3. I MADE AGUS DARMADITHA (1209005058)4. I GUSTI AGUNG ADI NARAYANA (1209005059)5. RADHITA ANDRIANI (1209005060)6. LIDIA NOFANTRI (1209005061)7. YUSUF RISKA ALHAMDANI (1209005062)8. DANIEL RAJA BONAR NAINGGOLAN (1209005063)9. ERENA HAJAR KARTIKA (1209005064)10. AGATHA SERENA L. TOBING (1209005066)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: Teknik Operasi Abses

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas paper yang berjudul “Teknik

Operasi Abses” ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang akan dijadikan

landasan dalam penilaian pada proses pembelajaran Mata Kuliah Bedah Khusus

Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami

sampaikan kepada dosen pengajar yang telah memberikan banyak bimbingan dan

arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

memberikan dukungan pada kami.

Kami menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan baik dari segi

materi, ilustrasi, contoh, maupun sistematika penulisan. Oleh karena itu, saran dan

kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Besar

harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca pada umumnya

terutama bagi dunia kedokteran hewan di Indonesia.

Denpasar, 15 November 2015

Penulis

Page 3: Teknik Operasi Abses

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 ...................................................................................................................3

2.2 ...................................................................................................................3

2.3 ...................................................................................................................4

2.4 ...................................................................................................................5

2.5 ...................................................................................................................5

2.6 ...................................................................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................11

3.2 Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

LAMPIRAN JURNAL..........................................................................................14

Page 4: Teknik Operasi Abses

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit merupakan bagian penting dari pertahanan kekebalan tubuh terhadap

bahan dan mikroba yang asing. Saat kulit terluka atau cidera, lalu kemudian terinfeksi

bakteri dapat berkembang menjadi abses. Abses adalah gangguan pada kulit berupa

benjolan yang diakibatkan oleh infeksi bakteri yang masuk melalui pori-pori yang

kemudian menyerang akar rambut (folikel rambut). Gangguan ini mengakibatkan

timbulnya rasa nyeri, benjolan berwarna merah meradang yang berisi nanah.

Abses adalah pembengkakan, disebabkan oleh kumpulan nanah di bawah

kulit. Pembengkakan ini disertai oleh nyeri lokal dan panas. Biasanya, pembengkakan

tumbuh terjadi besar dan semakin besar . Ketika ini terjadi, abses melunak dan

akhirnya pecah. Kejadian abses bermula dari trauma mayor ataupun minor yang

diikuti masuknya bakteri . Eksudat kemudian terakumulasi, jika tidak segera

diekskresikan atau di absorbsi tubuh, maka akan memicu terbentuknya kapsul fibrous

sebagai respon tubuh untuk melokalisir untuk membatasi penyebaran lebih lanjut.

Abses kulit bisa menyumbat dan mengganggu fungsi jaringan di bawahnya. Infeksi

bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi melalui aliran

darah bisa menyebabkan komplikasi yang berat.

Penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang diikuti

bakteri pyogenic. (Stapilococcus Spp, Esceriscia coli, Streptokokkus beta

haemoliticus Spp, Pseudomonas, Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino

bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang bersifat obligat anaerob (Bakteriodes

sp, cClostridium, peptostreptokokkus,fasobakterium).

Infeksi bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi

melalui aliran darah bisa menyebabkan sepsis. Maka dari itu penanganan abses perlu

sesegera mungkin (cito). Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan

lebih putih karena kulit diatasnya menipis.

Page 5: Teknik Operasi Abses

Kemungkinan  terbentuknya  abses  meningkat pada: Adanya kotoran atau

benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi, Daerah yang terinfeksi mendapatkan

aliran darah yang kurang, Individu dengan gangguan sistem kekebalan, Individu

dengan gangguan vaskular

Diagnosa ditegakkan dengan anamnesa, apakah ada trauma/infeksi

sebelumnya yang secara cepat menunjukkan rasa sakit diikuti adanya eksudat tetapi

tidak bisa dikeluarkan. Pada pemeriksaan fisik senantiasa ditemukan luka terbuka

atau tertutup, organ/jaringan terinfeksi, massa eksudat, keradangan, abses superficial

dengan ukuran berfariasi, rasa sakit dan bila dipalpasi akan terasa fluktuaktif. Untuk

membantu menentukan penyebabnya, bisa dilakukan pembiakan atau pemeriksaan

cairan yang berasal dari luka di kulit.

Penanganan abses tergantung dari lokasi. Prinsip penanganannya adalah

mengeluarkan eksudat, termasuk mengeluarkan benda-benda asing dari rongga abses.

Eksudat dikeluarkan dengan jalan dibuat drainage.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan abses?

2. Bagaimana premedikasi dan anestesi dalam operasi abses?

3. Bagaimana teknik operasi abses?

4. Bagaimana perawatan pasca operasi abses?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi abses.

2. Untuk mengetahui teknik premedikasi dan anestesi dalam operasi abses.

3. Untuk mengetahui teknik operasi abses.

4. Untuk mengetahui perawatan pasca operasi abses.

1.4 Manfaat

Penulis berharap paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya

mahasisawa Fakultas Kedokteran Hewan yang menggambil mata kuliah Bedah

Khusus Veteriner, agar lebih memahami mengenai Teknik Operasi Abses.