Teknik Menulis Ringkasan

download Teknik Menulis Ringkasan

of 12

description

contoh makalah teknik menulis ringkasan

Transcript of Teknik Menulis Ringkasan

TEKNIK MENULIS RINGKASAN

MAKALAHUntuk memenuhi tugas mata kuliahBahasan Indonesia Keilmuan

Dosen PembinaDrs. M. Isnaeni Rodi, M.Pd

OlehKelompok VMochamad Arik SusiloNichoviditya Laksito

UNIVERSITAS ISLAM BALITARFAKULTAS TEKNIKPROGRAM STUDI TEKNIK SIPILNOVEMBER 2015

BAB VTeknik Menulis Ringkasan

5.1 Pengertian RingkasanMembuat ringkasan adalah sebuah ketrampilan. Tidak semua orang mampu dengan cermat dan tepat membuat ringkasan dari bahan bacaan yang dibacanya. Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya hasil meringkas itu adalah sebuah karya reproduksi dari karya lain. Kemampuan untuk membahasakan dengan bahasa yang lain itulah yang terkadang membedakan setiap orang dalam membuat ringkasan. Atau, kecermatan dalam mengungkapkan isi bacaan itu. Nurhadi (2010) mengemukakan bahwa, ringkasan adalah sebuar cara menyajikan karangan dalam bentuk singkat dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang aslinya.Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan precis yang berarti memotong atau memangkas adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat. Sedangkan menurut Asmi (2004), ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat. Ringkasan berasal dari bentuk dasar ringkas yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalam tulisan aslinya yang panjang itu. (Alfiani, 2011)Ringkasan atau sering disebut dengan istilah precis adalah bentuk singkat atau ringkas, dari sebuah karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti bacaan dari ringkasan yang dibuat, tidak meninggalkan urutan-urutan gagasan yang melandasinya. Kata precis itu sendiri mempunyai makna kecil menyelimuti gagasan utama bacaan. Dengan demikian, kerangka dasarnya masih tampak jelas. Bila kita memangkas cabang-cabang sebuah pohon, sehingga tampak pokok-pokok pohon beserta cabang-cabang pohon beserta cabang-cabang utamanya, itulah membuat ringkasan. (Wijayanti, 2013)5.2 Ciri-Ciri RingkasanMembuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan tersebut sebagai berikut.1. Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan.2. Mereproduksi kembali apa kata pengarang.3. Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan.4. Penyusun ringksan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.5. Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya (Nurhadi, 2010)

5.3 Cara Membuat RingkasanMembuat ringkasan dari buku bacaan yang baru dibaca adalah bagaikan kemampuan membaca itu sendiri. Seorang pembaca yang baik dan berhasil, adalah pembaca yang mampu menceritakan kembali secara ringkas isi buku yang baru dibacanya, terutama bila hal berkaitan dengan kepentingan membaca cermat. Bukankah hasil akhir dari membaca, adalah pembaca dapat memahami isi buku secara cermat? Petunjuk yang nyata adalah bila pembaca mampu mengungkapkan kembali isi bacaan itu. Ada juga orang yang memang rajin membuat ringkasan buku yang dibacanya. Artinya, setiap kali ia selesai membaca minimal dalam satu kalimat. Catatan itu pada umumnya berupa ringkasan. Persoalannya sekarang bagaimana membuat ringkasan itu secara tepat.Dalam meringkas, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang rinci dihilangkan sehingga jadilah sari tulisan tanpa hiasan (Utorodewo, 2001). Meskipun demikian, peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penulis asli beserta pendekatannya. Karena berbicara dalam suara penulis asli, peringkas tidak boleh memulai ringkasannya dengan, Dalam tulisannya penulis berkata..., atau Dalam buku ini penulis mengatakan... dan sebagaiannya. Peringkas langsung menyusun ringkasan bacaan dalam rangkaian kalimat, alinea, bagian alinea, dan seterusnya. Bacaan yang diringkas dapat berupa buku, bab di dalam buku/artikel, atau skripsi .

Bagi yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan, biasanya tahu cara membuat ringkasan yang baik, tetapi disamping itu perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang belum melakukan ini atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa, mungkin beberapa patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi.5.4 Teknik Menulis Ringkasan BukuMeringkas bukuadalah kegiatanmencatatdari hal-hal yang dianggap penting dalam sebuahbuku.Ringkasan disusun berurutan seperti tulisan aslinya. Kegunaanmeringkas bukuadalah untuk menguasai isi yang terdapat dalam teks asli, namun singkat dan padat. Meringkas buku bisa dibilang susah-susah gampang. Bagi yang sudah berpengalaman meringkas buku bukanlah pekerjaan yang sulit, tapi bagi pemula ini bisa menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Bagi pemula biasanya akan bertanya-tanya mana yang harus saya tulis, karena saya pikir semuanya adalah penting, sehingga tidak jarang mereka menulis semua apa yang ada di dalam buku. Kalau demikian berarti kita tidak meringkas melainkan menyalin.

Kegiatan meringkas ini dilakukan dengan berbagai tujuan, bisa karena tugas kuliah ataupun keinginan kita sendiri. Kalau untuk keperluan sendiri, kita mungkin bisa lebih selektif, tapi kalau ini adalah tugas maka, kita perlu cara yang jitu agar tugas yang kita kerjakan bisa selesai tepat waktu.

Untuk dapat meringkas buku dengan baik, ada beberapa tips meringkas buku yang efektif untuk mendapatkan hasil ringkasan yang baik dan bermanfaat. Diantaranya adalah sebagai berikut:1. Membaca Naskah AsliLangkah awal yang harus dilakukan dalam meringkasan yaitu harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapatdiulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isidari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudutpandang pengarang.Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan eratdengan judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjangpokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untukmendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarangyang terdapat dalam karangan.

2. Mencatat Gagasan UtamaJika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandangpengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagiandemi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu dengan menggarisbawahi atau dicatat.

3. Mengadakan ReproduksiDari langkah kedua diatas, langkah selanjutnya adalah menyusun ringkasan tersebut sesuai dengan urutan yang terdapat dalam naskah asli. Akan tetapi untuk menyusun ringkasan tersebut, hendaknya menggunakan kata-kata baru sesuai dengan pilihan kata yang kita inginkan. Agar hasil ringkasan sesuai dengan yang kita harapkan. Serta ringkasan mudah kita pahami kembali saat kita lupa. Satu hal penting lainnya yaitu kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat.

4. Ketentuan TambahanSetelah melakukan langkah ketiga, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.a. Menyusun ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.b. Meringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika rangkaian gagasan panjang, gantilah dengan suatu gagasan sentral saja.

c. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan kita masukkan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.d. Jika memungkinkan, membuang semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.e. Mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan. Menjaga juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran kita sendiri yang dimasukkan dalam ringkasan.f. Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah pidato/ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga.g. Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu, kita harus melakukan seperti apa yang diminta. Bila diminta membuat ringkasan menjadi seperseratus dari karangan asli, maka haruslah membuat demikian. Untuk memastikan apakah ringkasan yang dibuat sudah seperti yang diminta, kita hitung jumlah seluruh kata dalam karangan itu dan membaginya dengan seratus. Hasil pembagian itulah merupakan panjang karangan yang harus ditulis. Perhitungan ini tidak dimaksudkan agar kita menghitung secara tepat jumlah riil kata yang ada. Tapi perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan.

5.5 Teknik Menulis Ringkasan BabBerikut ini beberapa pegangan yang dipergunakan untuk menulis ringkasan bab yang baik dan teratur.1. Ketika tidak mengerti satu kata dalam kalimat, artikan secara konteks kalimat. Ini untuk menghemat waktu, menulis semua judul bab dan sub bab.Ini untuk memudahkan dalam memahami isi dari bab atau sub bab tersebut. Kita juga akan mempunyai gambaran, kira-kira pembahasannya akan seperti apa. 2. Membaca kalimat pertama tiap paragraf, lalu membaca cepat kalimat berikutnya. Perhatikan kalimat terakhir dari paragraf. Biasanya kalimat inti dari penulisan berada di awal atau akhir paragraf.3. Melewati kalimat atau paragraf yang menjelaskan suatu contoh.Contoh diberikan untuk mempermudah pembaca akan sesuatu yang disampaikan. Jika kita belum paham apa yang dimaksud, membaca contoh yang diberikan akan sangat membantu. Contoh juga tidak perlu kita tulis ulang di laporan kita.4. Memahami yang kita baca, lalu menuliskan kembali dengan bahasa kita sendiri. Kecuali jika kata tersebut adalah kata kerja utama (main verb) dalam suatu kalimat. Gunakan alat bantu penerjemah dan pilih arti yang kira-kira sesuai konteks kalimat.5. Menggunakan Google Translate (GT). Jika bahasa Inggris kita pas-pasan, sebaiknya hindari menggunakan GT untuk mengartikan satu kalimat atau lebih. Karena hasil terjemah GT sering kali tidak sesuai dengan seharusnya. Ini akan membuat semakin bingung. Namun, jika kita sudah bisa membedakan hasil terjemahannya benar atau salah, menggunakan GT cukup membantu. Walaupun susunannya kadang terbalik, namun secara keseluruhan bisa kita pahami maksud dari paragraf tersebut.

5.6 Tujuan Membuat RingkasanKarangan memiliki sebuat tema atau topik utama. Tema atau topik utama itu, kemudian dikembangkan menjadi rangkaian bagian-bagian karangan yang terdiri atas paragraf-paragraf. Kemudian, setiap paragraf memiliki sebuah tema atau pokok pemikiran utama yang mendukung tema atau topik utama karangan. Untuk memahami sebuah makna karangan atau buku, pembaca harus dapat memahami tema atau pokok pikiran utama yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk keseluruhan karangan atau buku itu. Tema atau pokok pikiran utama tersebut dapat ditemukan pada bagian awal, akhir, atau awal, dan akhir paragraf atau mungkin tersirat.

Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan atau bacaan atau buku kita dapat menuliskan ringkasan bahan bacaan atau buku yang sudah kita baca. Untuk tujuan itu, kita dapat terlebih dahulu mencatat tema atau pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam setiap paragraf atau setiap bagian bacaan atau buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bacaan itu,kita dapat menuliskan ringkasan isi bacaan atau buku dengan menggunakan kata-kata kita sendiri. (Mulyati, 2007)

Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang membuat ringkasan harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing sesorang agar dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat karangan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu.

Seorang penulis ringkasan tidak akan membuat yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membedakan gagasan-gagasan utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut.

5.7 Manfaat Membaca RingkasanManfaat membuat ringkasan adalah sebagai berikut.1. Dengan meringkas kita dapat memudahkan membaca isi yang penting-penting.2. Dengan meringkas kita dapat mengingat lebih mudah.3. Lebih memahami setelah kita meringkas sehingga tidak mudah lupa.

5.8 Teknik Menyimpulkan Buku/Bab Buku Dan Memberikan Pandangan/Komentar1. PengertianKesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan di bab sebelumnya.

Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan. Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata.

Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.

2. TujuanTujuan penulisan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat tentang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

3. Tipe kesimpulana. Penyimpulan Langsung Penyimpulan langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita secara langsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju suatu kesimpulan.Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. Misalnya, jika 1 adalah anggota bilangan asli benar, maka 1 bukan bilangan asli adalah salah.

b. Penyimpulan Tidak LangsungPenyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis. Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini diperoleh dengan media yang disebut term antara atau term tengah (M). Dengan term antara (M), kita dapat membandingkan premis mayor dan premis minor. Dengan demikian, kita mengetahui alasan mengapa subjek sama dengan predikat atau mengapa subjek tidak sama dengan predikat.Contoh :Bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi dengan satu dan bilangan itu sendiri. 5 adalah bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan itu sendiri, maka 5 adalah bilangan prima.Hukum-hukum yang berlaku untuk penyimpulan tidak langsung adalah sebagai berikut:1) Jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga benar.2) Jika premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga benar.3) Jika kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.4) Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar tetapi dapat juga salah.

4. Langkah-langkah penyusunan kesimpulana. Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. b. Penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. c. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.

5. Cara membuat kesimpulana. Apabila kita menulis tentang suatu persoalan, maka kesimpulannya ialah jawaban.b. Apabila kita menulis tentang suatu masalah, (misalnya pembicaraan), maka kesimpulan yang harus kita capai ialah suatu rancangan tindakan.c. Apabila kita menulis tentang suatu pemerihalan, yakni perbincangan tentang suatu pengwujudan, maka kesimpulannya ialah suatu generalisasi tehadap apa yang telah diperihalkan.

6. Cara memberikan pandangan/komentara. Tidak memberi komentar di luar dari topik yang disinggung.b. Tetap menjaga tata krama dalam komentar, terutama ketika tidak setuju dengan pandangan orang lain.c. Menyampaikan komentar secara singkat dan langsung ke pokoknya.d. Tidak menyampaikan komentar yang sama lebih dari sekali.

DAFTAR PUSTAKA

Rodi, M. Isnaeni dkk. 2015. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Blitar: UIB Press.Maulana, Fachri. 2012. Cara Membuat Ringkasan Yang Baik. http://fachrimaulana.blogspot.co.id/2012/12/cara-membuat-ringkasan-yang-baik.html(diakses 19 November 2015)

Astuti, Asinia. 2013. Cara Meringkas Yang Baik. http://anissistem.blogspot.co.id/2013/01/cara-meringkas-yang-baik.html (diakses 19 November 2015)

Muqtadir, Malik. 2013. Cara Mudah Membuat Resume Buku. http://belajarthok.blogspot.co.id/2013/09/cara-mudah-membuat-resume-buku-per-bab.html (diakses 19 November 2015)

http://pembukacakrawala.blogspot.co.id/2011/08/kesimpulan-implikasi-dan-saran-pada.html (diakses 19 November 2015)

http://www.warungsatekamu.org/siapa-kami/pedoman-tatib/ (diakses 19 November 2015)