TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor...

6
TTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI INDONESIA 1. PENDAHULUAN 1) Batu Permata Mutiara Bagi manusia purba, kekuatan-kekuatan alam disekitar mreka telah menimbulkan rasa hormat dan pesona. Matahari dan bulan adalah dewa- dewa dengan kekuatan hebat yang meliput kehidupan dan nasib manusia. Diketemukannya sebuah benda yang bercahaya samar-samar dan menggairahkan di laut, dan bila lebih didekati jadi berpijar seperti bulan purnama, menimbulkan inspirasi sebagai turunnya dewa baru. Dipercayai bahwa, mutiara telah diketahui dan dihormati sejak 3.500 tahun Sebelum Masehi. Untuk orang-orang zaman dahulu, laut adalah sumber segala kehidupan dan di daratan Medeterania pemujaan terhadap tiram, telah berkembang dan meningkat terpuja terhadap mutiara, yang sejak sat itu dianggap sebagai ratu dari semua permata. Tidak ada batu permata lain yang minat terhadap nilainya dan posisinya dapat bertahan untuk waktu yang sedemikian lama seperti halnya mutiara. Mutia sebenarnya terbentuk akibat respon dari tiram untuk menolak kesaktian oleh akibat masuknya benda asing ke dalam tubuhnya. Mutiara dari laut dapt diketemukan pada tiram, sedangkan mutiara dari perairan tawar pada kerang atau kijing. Pada dasarnya mutiara perairan laut berhubungan erat dengan tiram dari genus Pinctada dan pada perairan tawar pada genus Unio. Banyak jenis tiram yang dapt memproduksi benda keras dalam tubuhnya, tetapi sedikit yang dapat memperlihatkan warna sehingga dapat digolongkan sebagai batu permata mutiara. Pada dua cangkang (kulit tiram) tiram jenis Pinctada terdapat bermacam- macam lapisan. Lapisan induk mutiara (mother of pearl) adalah lapisan yang langsung melindungi organ tubuh tiram mutiara, berada pada cangkang bagian dalam. Jika terdapat partikel benda asing ayng menyakitkan misalnya sebutir pasir maka organ tubuh tiram yang disebut mantel akan mulai melapisi dengan 'nacre' pelindung (lapisan induk mutiara) ke sekelilingnya, hasilnya mungkin akan menjadi sebutir mutiara. Jika partikel dapat dilapisi oleh mantel secara menyeluruh, hasil mutiaranya kelak akan berbentuk bundar bagus. Jika penimbul sakitnya terletak di atas cangkang bagian dalam, akan terjadi bentuk mutiara setengah bundar. Mutiara itu dibentuk oleh lapisan yang mengelilingi penyebab sakitnya secara konsentris. Lapisan tersebut terdiri dari mineral yang diproduksi oleh tiram; tetapi bila lapisan terluarnya tidak terdiri dari nacre, mutiara tidak akan

Transcript of TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor...

Page 1: TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

Hal. 1/ 6Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARADI INDONESIA

1. PENDAHULUAN

1) Batu Permata Mutiara

Bagi manusia purba, kekuatan-kekuatan alam disekitar mreka telahmenimbulkan rasa hormat dan pesona. Matahari dan bulan adalah dewa-dewa dengan kekuatan hebat yang meliput kehidupan dan nasib manusia.Diketemukannya sebuah benda yang bercahaya samar-samar danmenggairahkan di laut, dan bila lebih didekati jadi berpijar seperti bulanpurnama, menimbulkan inspirasi sebagai turunnya dewa baru. Dipercayaibahwa, mutiara telah diketahui dan dihormati sejak 3.500 tahun SebelumMasehi. Untuk orang-orang zaman dahulu, laut adalah sumber segalakehidupan dan di daratan Medeterania pemujaan terhadap tiram, telahberkembang dan meningkat terpuja terhadap mutiara, yang sejak sat itudianggap sebagai ratu dari semua permata. Tidak ada batu permata lainyang minat terhadap nilainya dan posisinya dapat bertahan untuk waktu yangsedemikian lama seperti halnya mutiara.

Mutia sebenarnya terbentuk akibat respon dari tiram untuk menolakkesaktian oleh akibat masuknya benda asing ke dalam tubuhnya. Mutiaradari laut dapt diketemukan pada tiram, sedangkan mutiara dari perairantawar pada kerang atau kijing. Pada dasarnya mutiara perairan lautberhubungan erat dengan tiram dari genus Pinctada dan pada perairan tawarpada genus Unio. Banyak jenis tiram yang dapt memproduksi benda kerasdalam tubuhnya, tetapi sedikit yang dapat memperlihatkan warna sehinggadapat digolongkan sebagai batu permata mutiara.

Pada dua cangkang (kulit tiram) tiram jenis Pinctada terdapat bermacam-macam lapisan. Lapisan induk mutiara (mother of pearl) adalah lapisan yanglangsung melindungi organ tubuh tiram mutiara, berada pada cangkangbagian dalam. Jika terdapat partikel benda asing ayng menyakitkan misalnyasebutir pasir maka organ tubuh tiram yang disebut mantel akan mulaimelapisi dengan 'nacre' pelindung (lapisan induk mutiara) ke sekelilingnya,hasilnya mungkin akan menjadi sebutir mutiara. Jika partikel dapat dilapisioleh mantel secara menyeluruh, hasil mutiaranya kelak akan berbentukbundar bagus. Jika penimbul sakitnya terletak di atas cangkang bagiandalam, akan terjadi bentuk mutiara setengah bundar.

Mutiara itu dibentuk oleh lapisan yang mengelilingi penyebab sakitnya secarakonsentris. Lapisan tersebut terdiri dari mineral yang diproduksi oleh tiram;tetapi bila lapisan terluarnya tidak terdiri dari nacre, mutiara tidak akan

Page 2: TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

Hal. 2/ 6Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

memperlihatkan warna-warni yang menggairahkan yang biasa disebut 'orient'yang membuat mutiara mempunyai harga yang tinggi dan indah.

Dibawah orient biasanya disebut 'overtone', adalah warna tubuh atau warnalatar belakang dari mutiara. Overtone berupa suatu sinar pantul yang datangdari permukaan mutiara, dengan warna yang bermacam-macam: ungu, hijau,kuning, merah jambu (pink) dan jingga (oranye). Pada dasarnya warna tubuhmutiara dibagi menjadi tiga : putih, hitam dan 'berwarna' termasuk merah,kuning, pelangi, violet, biru abu-abu dan brons, biru tua, hijau biru dan hijaudengan kilau metalik. Termasuk dalam warna putih adalah krem, merahmuda dan kuning merah (keduanya dengan overtone pink), juga mutiarayang biasa disebut sebagai mutiara 'indah' yaitu mutiara yang selalumemiliki tiga warna sekaligus berupa overtone krem, merah bunga mawardan biru atau hijau.

Untuk saat ini tiram adalah penghasil (produsen) mutiara dari laut dan lebihlanjut produsen) mutiara dair laut dan lebih lanjut produsen mutiara alamdunia yang utama dari teluk Persia antara Arab Saudi dan Iran. Hanyasekitar 1 dari 40 tiram yang kemungkinan berisi mutiara dan jumlah tiramyang ditemukan dari tahun ke tahun semakin menurun. Dari teluk Persiamutiara diangkut ke Bombay, di tempat ini mutiara-mutiara tersebut di cucidengan mencelupkannya ke dalam Hidrogen peroksida kemudiandikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah disortir dan di bor, jenis-jenisterbaik dijual kepada pedagang-pedagang dari negara barat, banyak mutiar-mutiara tersebut tampil di Paris dan Amerika Serikat. Paris adalahpenyebaran utama mutiara dan Bombay adalah pusat perantara untukmutiara dari teluk Persia.

Mutiara yang bagus juga datang dari Sri Lanka, Australia, Jepang, Mexico,Panama, Venezuela dan Tahiti. Mutiara ini dari perairan tawar didapatkandari sungai Missisippi dan anak-anak sungainya, juga dari Skotlandia danChina.

Dalam perdagangan mutiara terdapat beberapa merek dagang, diantarnyaadalah berikut ini:a. "Mutiara Asia Timur" : Mutiara yang di dapat dari teluk

Persia.b. Mutiara "Ceylon" atau "Madras" : mutiara yang mempunyai overtone

biru indah, hijau atau violet padawarna dasar putih atau krem.

c. Mutiara 'Venezuela' : putih atau kuning; lebih transparandari pada Asia Timur.

d. Mutiara 'Tahiti' : mutiara putih dengan overtonesedikit, kadang-kadang dengan abu-abu metalik.

e. Mutiara 'Australia' : putih denga hampir tidak adaovertone.

Page 3: TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

Hal. 3/ 6Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

f. Mutiara 'Panama' : umumnya hitam, keabu-abuan, ataukuning

g. Mutiara 'air tawar' : umumnya memilik orient dan warnayang kuat; umumnya mempunyaiwarna yang indah.

Bentuk mutiara diklasifikasikan sebagai berikut: bentuk bundar, bentuk bulat,bentuk bulat telur, bentuk airmata, bentuk kancing baju, bentuk baroque(seluruh bentuk yang tidak biasa selain yang telah diberi nama tersebutdiatas), bentuk gotri (bentuk baroque, tetapi dengan kilauan yang sedikit);bentuk tiga perempat (tiga-perempat bulat dengan satu permukaan datar),mutiara biji (bentuknya tidak simeteris dan sangat kecil), mutiara debu(terlalu kecil untuk digunakan sebagai batu permata) dan mutiara blister(bentuk mutiara yang menempel di cangkang).

Nilai dari sebutir mutiara didasarkan pada : warna, kilau, translusensi,tekstur, bentuk dan ukuran. Mutiara yang terbaik akan memiliki warna aslidari mutiara, overtone yang kuat dengan kemilau yang tinggi; semi-translusensi yang kuat, tidak retak, tergores, dan penyok atau cacat, bentukbundar; ukurannya besar. Nilai dari sebutir mutiara yang dapat diperkirakandengan menduga dengan suatu harga dasar dengan kuadrat dari beratnya,sehingga dengan suatu penambahan ukuran yang sedikit mempunyaipengaruh yang besar terhadap nilainya. Penilaian terhadap mutiara akanlebih kompleks daripada terhadap berlian. Mutiara yang besar lebih jarangada di banding dengan berlian yang besar. Hanya dengan latihan danpengalaman yang luas dan banyak, seseorang akan dapat melihat kualitasmutiara dengan baik.

2) Mutiara Peliharaan

Mutiara peliharaan pada dasarnya adalah suatu hasil produksi Abad ke 20.Bebarapa orang telah mencoba mengembangkan cara untuk memproduksimutiara, Nishikawa, Mise dan Mikimoto adalah nama-nama tenar untukmasalah ini. Setelah mendapatkan cara penempatan inti yang paten,Mikimoto merupakan penguasa dalam industri mutiara peliharaan.

Mutiara peliharaan diproduksi dengan memasukkan butiran manik-manikyang terbuat dari kulit cangkang tiram mutiara pada bagian dari lapisan indukmutiara ke dalam lapisan mantel yang mengeluarkan lapisan mutiara. Tirammemperlakukan manik-manik tersebut sebagai penyakit dan menyelimutinyadengan lapisan nacre. Jadi perbedaan dasar mutiara alam dan peliharaanadalah partikel dan ukurannya, yang masuk dalam tubuh tiram secara alamidan dibuat oleh manusia serta cara terjadinya.

Mutara blister di produksi dengan memasukkan separoh manik-manik,ditempelkan didinding cangkang bagian dalam. Setelah lapisan nacre

Page 4: TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

Hal. 4/ 6Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

menyelimuti manik-manik, bentuk yang terjadi tersebut dan lapisan nacrelainnya yang telah dibentuk melengkung, ditempelkan ke bagian datar darimanik-manik. Hasilnya juga disebut sebagai mutiara 'mabe'.

Mutara 'biwa' diproduksi dari danau Biwa Jepang menggunakan kijing airtawar. Mutiara biwa bentuknya tidak teratur, tetapi memiliki orient dan warnayagn bagus. Perbedaan mutiara biwa dengan yang lainnya ada lah bahwamutiara biwa tidak memiliki inti atau nukleus; sebagai pengganti manik-manik, mantel empat-persegi dimasukkan ke dalam organ tubuh kijing,syarat pemeliharaannya memakan waktu tiga tahun.

Jepang adalah pemimpin dunia dalam produksi mutiara peliharaan. Bentuk-bentuk yang biasa diproduksi adalah baroque, bulat, kancing baju, lonjong,bulat buah per dan bulat telur; sangat sedikit mutiara peliharaan yangmempunyai bulatan yang bagus. Dari seluruh batu permata, untukmembedakan antara mutiara alami dan peliharaan adalah yang paling sulit.Alat yang paling dapat diandalkan kebenarannya harus melindungimelibatkan adanya mesin ronsen (x-ray), yang sangat berbahaya bagitangan-tangan yang tidak ahli. Mutiara peliharaan yang baik tidak akan dapatdibedakan hanya dengan pandangan mata ataupun dengan cara pengujianyang sederhana.

Dalam mendeterminasi kualitas dan nilai mutiara peliharaan, dipergunakancara yang sama seperti diterapkan terhadap mutiara alam. Harga darimutiara peliharaan umumnya lebih rendah dibanding dengan mutiara alam;walaupun demikian, harga sebutir mutiara peliharaan mungkin dapatmencapai US $. 100.000,- (Joel Arem, 1983).

Disamping itu dapat diproduksi mutiara tiruan/imitasi (imitation pearl) dalamjumlah besar, dimana inti mutiara tiruan ini dibuat dari gelas atau plastik yangdiberi lapisan 'pearl essence' yang dibuat dari sisik ikan layur (Trachiurusspp)

Dengan demikian kalau kita tinjau mengenai terjadinya mutiara, untuk saatini dapat dibagi menjadi:a. Mutiara asli yang terdiri dari mutiara alam (natural pearl) dan mutiara

peliharaan (cultured pearl).b. Mutiara tiruan/imitasi (imitation pearl) (Dwiponggo, 1976).

3) Perairan Indonesia

Perairan laut Indonesia juga mempunyai potensi besar terhadap tirammutiara, usaha penyelaman dan pemeliharaan terhadap mutiara juga sudahberkembang, terutama di wilayah perairan Indonesia Timur. Di beberapadaerah tersebut, usaha penyelaman tiram mutiara merupakan matapencaharian bagi penduduk. Berdirinya beberapa perusahaan pemeliharaan

Page 5: TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

Hal. 5/ 6Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

mutiara di Maluku Tenggara, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, NusaTenggara dan Irian Jaya makin menggairahkan para penyelam untukmeningkatkan hasil selamanya, karena jaminan pemasarannya cukup baik,berhubung perusahaan pemelihara mutiara itu membeli tiram mutiara daripara penyelam.

2. BIOLOGI TIRAM MUTIARA

1) Klasifikasi

Tiram mutiara termasuk sebagai hewan lunak, yaitu hewan yang dalambiologi dimasukkan ke dalam pilum Mollusca, dimana pilum tersebut terbagiatas enam kelas yaitu: (1) Monoplacophora; (2) Amphineura; (3) Gastropoda;(4) Lamellibranchiata atau Pellecypoda; (5) Scaphopoda; (6) Cephalopoda.

Tiram mutiara dapat diklasifikasikan sebagai berikut:Kingdom : InvertebrataPilum : MolluscaKlas : PellecypodaOrdo : AnysomyariaFamili : PteridaeGenus : PinctadaSpesies : Pinctada sp. dan Pteria sp.

2) Jenis-jenis penting tiram mutiara

Menurut Dwiponggo (1976), jenis-jenis tiram mutiara yang terdapat diIndonesia adalah: Pinctada maxima, Pinctada margatirifera, Pinctada fucuta,Pinctada chemnitzi dan Pteria penguin. Di beberapa daerah Pinctada fucutadikenal pula sebagai Pinctada martensii.

Sebagai penghasil mutiara terpenting adalah tiga spesies, yaitu, Pinctadamartensii, Pinctada margaritifera dan Pinctada maxima. Sebagai jenis yangukuran terbesar adalah Pinctada maxima.

Tabel 1. Perbandingan dari tiga jenis Pinctada penghasil mutiara yang terpenting(Cahn, 1949).

SIFAT-SIFAT P. martensii P. margaritifera P. maximaDewasa penuh 4 inchi 7 inchi 12 inchiUkuranRata-rata 3 inchi 6 inchi 8 inchiKecembungan Cembung Agak cembung RataWarna luar Abu-abu kuning Coklat kehijauan Coklat kuning

Cangkang

Garis cangkang k.1.7. cokelatungu

Baris titik-titik Pucat hanyasuatu jejak

Page 6: TEKNIK BUDIDAYA LAUT TIRAM MUTIARA DI · PDF fileTTG BUDIDAYA PERIKANAN Hal. 1/ 6 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

Hal. 6/ 6Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

Nacre Perak kehijauan Warna baja Putih perakPinggiran Jingga kuning Hijau metalik Kuning emasGaris engsel Panjangnya

sedangpendek Sedang

Nacre

Berat 60-100 cangkangtiap Kan

15 cangkangtiap Kan

9-10 cangkangtiap Kan

Catatan:1 Kan = 8,267 pon1 Kg = 2,205 pon

3. SUMBER

Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, 1994

4. KONTAK HUBUNGAN

Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta

Jakarta, Maret 2001

Disadur oleh : Tarwiyah

KEMBALI KE MENU