Budidaya Jamur Tiram Putih

27
PRESENTASI KASUS PPOK Eksaserbasi akut, CAP, HT stage II, CHF Disusun oleh: Alexxander

description

http://www.budidayajamurtiramputih.com/ .Untuk Mendapatkan cara cara budidaya jamur tiram putih dalam bentuk DVD yang berisi tutorial lengkap budidaya jamur tiram PDF dan Video. Dilengkapi dengan gambar berwarna. Hub 081348428286 atau klik link diatas.

Transcript of Budidaya Jamur Tiram Putih

Page 1: Budidaya Jamur Tiram Putih

PRESENTASI KASUS

PPOK Eksaserbasi akut, CAP, HT stage II, CHF

Disusun oleh:• Alexxander

Page 2: Budidaya Jamur Tiram Putih

PENDAHULUANPPOK: Penyakit yang di karakteristikan oleh adanya obstruksi saluran pernafasan yang tidak reversibel sepenuhnya. Sumbatan bersifat progresif dan berkaitan dengan respon inflamasi abnormal paru paru terhadap partikel atau gas berbahaya.

(Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD), 2010, Global Strategy for Diagnosis, Management, and Prevention of COPD)

Page 3: Budidaya Jamur Tiram Putih

EPIDEMIOLOGI

- Penyebab kematian ke 2 di Indonesia.

- Prevalensi meningkat dengan meningkatnya usia.

- Prevalensi kejadian pada laki laki lebih tinggi dibanding dengan perempuan.

(Data Surkenas, 2001)

Page 4: Budidaya Jamur Tiram Putih

ETIOLOGI- Merokok Penyebab terbesar adalah merokok (85 – 95 %) - Pekerjaan Paparan debu silika, debu katun, debu gandum, asbes, pekerja tambang emas, tambang batubara

- Polusi Udara

- Infeksi Kolonisasi bakteri pada saluran nafas secara kronis juga merupakan pemicu inflamasi neutrofil pada saluran nafas.

Page 5: Budidaya Jamur Tiram Putih

PATOFISIOLOGI Bronkitis Kronis cenderung timbul perlahan,

bertahap memburuk , inflamasi yang terjadi adalah dengan pengeluaran mukus dan penyempitan lumen.

Emfisema . Terjadi pembesaran dan kerusakan alveolus sehingga tidak bisa mentransfer udara dengan baik

Page 6: Budidaya Jamur Tiram Putih

DATA PASIEN NAMA : Tn. P H S UMUR : 75 tahun TB/BB : 165 cm / 60 kg RM : 01.63.94.16 MRS : 20 Juni 2013 KRS : 26 Juni 2013 Diagnosis : PPOK eksaserbasi akut,

CAP, CHF

Page 7: Budidaya Jamur Tiram Putih

SUBYEKTIFPasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan batuk, berdahak warna putih kekuningan disertai demam. sesak nafas tidak terpengaruh oleh aktifitas, tidak hilang dengan istirahat.Riwayat merokok 15 tahun perhari ½ - 1 bungkus, berhenti 10 tahun yang lalu.

Page 8: Budidaya Jamur Tiram Putih

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

PPOK Eksaserbasi akut 6 bulan yang laluHT stage IIRiwayat Penyakit Jantung

Page 9: Budidaya Jamur Tiram Putih

OBYEKTIF TD : 140/100 mmHg Nadi : 100 x/menit Suhu : 37,7 0 C RR : 28 x / menit Foto Rx Thorax : Cardiomegali dengan

awal oedem pleural

Page 10: Budidaya Jamur Tiram Putih

PROFIL OBATNama Obat Aturan Pakai 20/6 21/6 22/6 23/6 24/6 25/6 26/6

O2  3 l per mnt V V V V V V -

Inj Ceftriaxon 1 g / 12 jam V V V V V V V

Azythromycin 1 x 500 mg V V V V V

Inj Methyl Prednisolon 3 x 62,5 mg V V V 3 x 30 mg

3 x 30 mg

3 x 30 mg

-

Infus NaCl 20 tpm V V V V V V V

Nebulizer Atrovent : Pulmicort

2 cc : 2 cc tiap 8 jam

V V V V V - -

Parasetamol 3 x 500 mg (k.p) V V V V - - -

Vectrine (erdostein) 3 x 300 mg V V V V V V V

Herbesser CD (diltiazem)

1 x 100 mg V V V V V V V

Aspilet 1 x 80 mg V V V V V V V

Simvastatin 1 x 10 mg V V V V V V V

Captopril 3 x 12,5 mg V V V

Furosemid Inj 1 amp tiap 12 jam

V V V

Page 11: Budidaya Jamur Tiram Putih

MONITORING KONDISI KLINIS

Kondisi Klinik

Tanggal

21/6 22/6 23/6 24/6 25/6 26/6

Demam++ ++ + - - -

Batuk++ ++ + + - -

Sesak Nafas ++ ++ + + - -

Volume Sputum ++ + + + - -

Page 12: Budidaya Jamur Tiram Putih

MONITORING TANDA VITAL Tanda Vital

21/6 22/6 23/6 24/6 25/6 26/6

TD 130/90 130/80 130/80 130/80 140/80 140/100

NADI 80 84 88 84 92 92

SUHU 37,5 37,5 37 36,4 36 36

RR 28 24 24 22 24 20

Page 13: Budidaya Jamur Tiram Putih

PARAMETER HASIL LAB

Parameter Satuan Nilai NormalTanggal

19/6 21/6 24/6 25/6

Leukosit /mm3 4.103- 10. 103 15,8 7,8

Hemoglobin g/dL 13-17 15,5 14,1

Albumin g/dL 3,5 - 5 4,17

Neutrofil/mm3

2,2.103- 4,8.103 13,3 6,3

LED mm/jam 0 - 15 74

Gula Darah Sesaat

g/dl74 – 140 174

96

BUN mg/dL 10-24 17,6

Kreatinin mg/dL 0,5-1,5 0,89

SGOT U/L 0-35 28

SGPT U/L 0-37 31

Page 14: Budidaya Jamur Tiram Putih

Lanjutan hasil labParameter Satuan Nilai Normal 19/6 21/6 24/6 25/6

Natrium Mmol/L 135-145 124 126 137

Kalium Mmol/L 3,5-5 3,33 3,46 3,31

Chlorida Mmol/L 95-108 110,4 98,7

Kultur Sputum

Gram Positif Coccus

Lpb-

+

Gram Positif BasilLpb

-+

LeukositLpb

-+

Page 15: Budidaya Jamur Tiram Putih

Problem Medik Subyektif-Obyektif

Terapi Analisis DRP Komentar dan Saran

Demam S: Keluhan dari pasienO : Pemantauan suhu tubuh harian

Parasetamol 3 x 500 mg (k.p)

Demam tinggi bisa disebabkan dari adanya infeksi ditandai dengan WBC diatas normal

Dosis sudah tepat , demam teratasi di hari ketiga

-

PPOK Eksaserbasi akut

S : Keluhan sesak yang miningkat disertai batukO : Sesak meningkat, peningkatan volume sputum, purulensi sputum

Methil Prednisolon Inj 3 x 62,5 mg

Nebul Atrovent : Pulmicort (2:2) tiap 8 jam

Erdostein 3 x 300 mg

Eksaserbasi akut bisa segera tertangani dengan pemberian kostikosteroid I.V , pemilihan kortikosteroid didasarkan pada riwayat sebelumnya pasien , eksaserbasi akut 6 bln yg lalu.

Dosis 0,5 – 1 mg /KgBB tiap

6 jam. Dosis yang diberikan

sudah tepat untuk pasien

geriatrik memang harus diberikan dari dosis terendah

yang bisa memberikan

efek.(DIH)

Dilakukan Spirometri saat kondisi stabil dan

bebas infeksi untuk

mengetahui tingkat

keparahan PPOK.(GOLD

standard 2010)

Page 16: Budidaya Jamur Tiram Putih

Problem Medik

Subyektif-Obyektif

Terapi Analisis DRP Komentar dan Saran

Infeksi (CAP)

0 : Demam, WBC diatas normal, Purulensi sputum

Ceftriaxon Inj . 1 g tiap 12 jam

Azithromycin 1 x 500 mg

Penggunaan Antibiotik kombinasi sefalosporin dan makrolida sudah mampu menangani infeksi ditandai dengan tidak terjadinya demam, WBC kembali normal, dan tidak terjadi purilensi sputum.

Dosis sudah tepat.

Ceftriaxon consider 2 gram /day combine with macrolida.

Azithromycin 500 mg single dose

(DIH)

Azithromycin sdh bisa dihentikan setelah 3 hari pemberian dan juga kondisi klinis pasien membaik didukung juga hasil lab.Mengingat Azithromicyn memiliki efek samping yang harus diperhatikan secara ketat pada pasien jantung (QT prolongation)

Page 17: Budidaya Jamur Tiram Putih

CHF et causa IHD DD HHD

O : EKG

Furosemid Inj. 20 mg tiap 12 jam.

Herbesser CD 1 x 100 mg (diltiazem)

Aspilet 1 x 80 mg

Simvastatin 1 x 80 mg

Captopril 3 x 12,5 mg

Furosemid dosis sudah tepat . ACC/AHA 2005 guidelines for chronic congestive heart failure recommend a maximum single dose of 160-200 mg.

Diltiazem for elderly start with 120 mg/day

Captopril 3 x 12,5 mg sudah tepat

Interaksi Furosemid dengan methil prednisolon meningkatkan resiko hipokalemi dan hal ini terjadi pada pasien

Perlu penambahan sediaan Kalium dan kemudian dimonitor kembali profil Kalium secara periodik.

Problem Medik

Subyektif-Obyektif

Terapi Analisis DRP Komentar dan Saran

Page 18: Budidaya Jamur Tiram Putih

Kesimpulan Furosemid dan Methil Prednisolon

Kombinasi antara Furosemida dan Methil prednisolon semakin meningkatkan resiko hipokalemi dan ini terjadi pada pasien. Saran : sebaiknya ditambahkan preparat Kalium seperti aspar K dan dimonitor kembali kondisi elektrolit nya.

ErdosteinErdostein kurang tepat diberikan saat

kondisi exacerbasi. Saran : Sebaiknya erdostein diberikan saat PPOK stabil bukan pada saat kondisi exacerbasi.

Page 19: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 20: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 21: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 22: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 23: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 24: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 25: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 26: Budidaya Jamur Tiram Putih
Page 27: Budidaya Jamur Tiram Putih