teknik anestesi ikan

68
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENELITIAN I TEKNIK ANESTESI IKAN MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK I Oleh : Radi Ihlas Albani Rachman Saleh Wastu Ayu Diamahesa INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Nomor: 001/SP2WPKM/DP2M~I/2008 Tanggal 26 Februari 2008

Transcript of teknik anestesi ikan

Page 1: teknik anestesi ikan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BIDANG PENELITIAN

I TEKNIK ANESTESI IKAN MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK I

Oleh :

Radi Ihlas Albani

Rachman Saleh

Wastu Ayu Diamahesa

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa

Nomor: 001/SP2WPKM/DP2M~I/2008 Tanggal 26 Februari 2008

Page 2: teknik anestesi ikan

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

I . Judul Kegiatan : Teknik Anestesi lkan Menggunakan Arus Listrik

2. Bidang Kegiatan : PKMP 3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa 4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Radi lhlas Albani b. NIM : C14104070 c. Jumsan : Budidaya Perairan d. Universitas : lnstitut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah/ HP : Bogor1 085697221400

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang 6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : It. Harton Arfah, Msi. b. NIP : 131953484 c. Alamat Rumah /Tel./HP : JI. Belimbing 5 Blok B-17 NO. 65

Taman Pagelaran, Ciomas-Bogor. 7. Biaya Kegiatan Total

DlKTl : Rp. 5.742.500 Sumber lain : Tidak Ada

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan

Bogor, 30 Juni 2008

Ketua Pelaksana Kegiatan

[Radi lhlas Albani) NIM. C14104070

Dosen Pendamping

NIP. 13 1953484

Page 3: teknik anestesi ikan

ABSTRAK

Teknik anestesi bemingsanan) yang efektif, efisien, ekonomis, serta aman

diperlukan pada kegiatan pembenihan dan transportasi sebagai upaya peningkatan

produktivitas. Bahan kimia anestetik harganya mahal dan dapat meninggalkan residu

dalam tubuh ikan. Teknik anestesi menggunakan penurunan suhu memerlukan waktu

yang cukup lama dalam prosesnya. Penggunaan arus listrik membutuhkan biaya yang

lebih murah, mudah, singkat, dan aman dalam penerapannya. Penelitian bertujuan

untuk menemukan suatu teknik anestesi ikan menggunakan aliran listrik yang tepat

pada kegiatan pembenihan ikan redfin dan transportasi benih ikan patin.

Penyetruman terhadap induk dilakukan dengan mengamati pengaruh voltase

dan lama penyetruman terhadap respon ikan uji serta lama waktu yang dibutuhkan

untuk penyadaran. Penyetruman untuk anestesi terhadap benih dilakukan untuk

mengetahui pengaruh voltase dan lama pengepakan terhadap kelangsungan hidup ikan

uji. Arus AC bertegangan 0,5-2,5 V tidak memberikan pengaruh pingsan terhadap

induk redfin, tegangan 3-4 V menyebabkan pingsan ringan, dan 43-5 V

mengakibatkan pingsan berat. Tegangan efektif yang dapat digunakan untuk

mengakibatkan benih patin berukuran I inchi pingsan berat adalah 20-25 V,

sedangkan untuk benih berukuran 2 inchi adalah 30-55 V. Akan tetapi, pemingsanan

pada benih tidak rnemberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup pada

transportasi selama 6, 12, dan 24 jam.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik anestesi menggunakan

arus listrik sangat berguna untuk diterapkan pada penyuntikan induk redfin dalam

kegiatan pembenihan tetapi belum efektif untuk diterapkan pada transportasi benih

hidup.

Kata Kunci : lkan - Anestesi - Listrik

iii

Page 4: teknik anestesi ikan

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanyalah milik Sang Penguasa semesta alam. Berkat

karunia dari Sang Maha Penentu Kehendak, "Laporan Akhir Program Kreativitas

Mahasiswa dengan judul Teknik Anestesi lkan menggunakan Arus Listrik" ini dapat

terselesaikan. Walau banyak tantangan dalam pengerjaannya, penulis telah

memperoleh banyak sekali manfaat yang dapat digunakan pada upaya penerapan

kegiatan usaha budidaya perairan untuk saat mendatang.

Beragam kata tak mudah diungkapkan, hanyalah ucapan terimakasih yang

tulus kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan Program

Kreativitas Mahasiswa ini. Semoga semua yang telah disusun dapat dimanfaatkan

oleh banyak pihak dan berguna bagi kesejahteraan umat manusia. Karena

sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesulitan

itu ada kemudahan.

Bogor, Juli 2008

Tim Penulis

Page 5: teknik anestesi ikan

D A F T A R IS1

Halaman . .

Lembar Pengesahan ...................................................................................................... 11 ... Abstrak ......................... ....... ......................................................................................... 111

Kata Pengantar .... ............................................................................. iv Daftar Isi ................... ............................ ... ................... v

Daftar T a b e I . . Daftar G a m b a r ............ ...VII

I. Pendahuluan 1 . 1 . Latar Belakang ....................... I 1.2. Perurnusan Masalah .................... .. ............. ..... ................................................. 4 1.3. Tujuan Program ....................... .... ...................................................... 5 1.4. Luaran ............................................................................................................. 5 1.5. Kegunaan - 5

11. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 6 2.1. Anestesi pada lkan ................ : .......................................................................... 6 . . 2.2. Arus L ~ s t r ~ k ................... ...... ........................... : ........................................ 7

. . 3 I k a n U ~ t ........................................................................................................... 9

111. Metode Penelitian ........ 3. I . Rancangan Penelitian ........

3.1.1. Penyetruman untuk 3.1.2. Penyetruman untuk Anestesi Benih 13 . .

3.2. A n a l ~ s ~ s Data ...................... ... .............................................. 13

IV. Pelaksanaan .......................... .............. ................................................... 14 4.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....... ............................ 14 4.2. Tahapan Pelaksanaan ..............

4.2.1. Persiapan Wadah dan Pe 4.2.2. Penentuan Tegangan Efektif .............................................................. 14 4.2.3. Pengujian pada Simulasi Pengiriman ................... ........ . . . . . . . . . 16 . .

4.3. lnstrumen Penelman ....................................................................... 17

V. Hasil Dan Pembahasan ........................................ 18 5.1. Pengaruh Penyetruman terhadap lnduk ........................................................... 18 5.2. Pengaruh Penyetruman terhadap Benih 20

5.2.1. Tegangan Efektif untuk Benih Berukuran I inchi .................... .. 20 5.2.2. Tegangan Efektif untuk Benih Berukuran 2 inchi .................................. 22 5.2.3. Uji Pengepakan 24

VI. Kesimpulan Dan Saran

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 28 Lampiran ... ..................................................................................... 30

Page 6: teknik anestesi ikan

D A F T A R T A B E L

Halaman

Tabel 1. Kategori respon ikan terhadap penyetruman 15 Tabel 2. Respon lnduk Redfin Jantan (d) terhadap Taraf Voltase ............ .. ................ 18 Tabel 3. Respon lnduk Redfin Betina ( 9 ) terhadap Taraf Voltase 18 Tabel 4. Respon lkan Uji ( 1 inchi) terhadap Taraf Voltase ... 20 Tabel 5. Respon lkan Uji (2 inchi) terhadap Taraf Voltase ................... .. ................... 22 Tabel 6. Pengaruh Voltase dan Lama Pengepakan

terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ukuran I inchi ............................. ..... 24 Tabel 7. Pengaruh Voltase dan Lama Pengepakan

terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ukuran 2 inchi ................................... 25

Page 7: teknik anestesi ikan

D A F T A R G A M B A R

Halaman

Gambar 1. lkan Redfin ............................................................................................... 10 Gambar 2. lkan Patin ................................................................................................. I I

................... Gambar 3. Diagram Alir Pengamatan Anestesi lnduk .... ................. 12 .................................................... Gambar 4. Diagram Alir Perlakuan Anestesi Benih 13

........................... Gambar 5. Grafik Respon lkan Uji (I inchi) terhadap Taraf Voltase 21

........................... Gambar 6. Grafik Respon Ikan Uj i (2 inchi) terhadap Taraf Voltase 22 Gambar 7. Grafik Pengaruh Voltase dan Lama Pengepakan

terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ukuran I inchi ................................ 24 Gambar 8. Grafik Pengaruh Voltase dan Lama Pengepakan

terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ukuran 2 inchi ................................. 25

vii

Page 8: teknik anestesi ikan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan perikanan budidaya semakin berkembang pesat pada saat ini.

Membaiknya ,prospek pemasaran di dalam negeri, tidak bisa lepas dari kebutuhan

masyarakat Indonesia pada protein hewani yang terus meningkat, seiring dengan

peningkatan jumlah penduduk, pendidikan, dan taraf hidup. Selain itu munculnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya protein bagi kesehatan dan bahaya kolesterol,

juga menjadi pertimbangan dalam pernilihan jenis protein hewani yang akan

dikonsumsi. lkan memilki protein yang tinggi dengan kandungan asam amino yang

sesuai, selain itu protein ikan memilki kadar kolesterol yang relatif lebih rendah dari

protein sumber lain.

Dari segi pemenuhan kebutuhan tersier, permintaan ikan hias semakin

meningkat dari hari ke hari. Keberadaan ikan hias dapat menurunkan tingkat stress

dan kejenuhan bagi para pemelihara ikan hias. Indonesia sebagai negara tropis

mernilki iklim yang sesuai bagi perkembangan berbagai jenis ikan hias. lkan hias

memiliki permintaan tinggi untuk ekspor ke luar negeri dengan nilai ekspor ikan hias

yang terus bartambah dari tahun ke tahun.

Produksi biota akuatik atau ikan mencakup beberapa tahapan yang

kesemuanya saling mendukung. Bagian pembenihan menuntut produksi benih unggul

dengan biaya produksi yang minimal. Bagian pendederan dan pembesaran menuntut

peningkatan produksi biomassa yang tinggi dengan waktu yang minimal serta dengan

tingkat kelulusan hidup yang tinggi. Selain kedua bagian ini masih terdapat bidang

lain yang turut menjadi komponen penting dalam proses produksi ikan yaitu

transportasi ikan. Pada transportasi ikan dituntut kondisi ikan yang baik selama

perjalanan dengan meminimalisir tingkat kematian pada saat pengepakan dan

transportasi.

Page 9: teknik anestesi ikan

Proses produksi ikan memerlukan biaya yang cukup besar dalam penyediaan

sarana dan prasarana maupun kegiatan produksi ikan tersebut. Beberapa komponen

bahkan memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya. Bidang

pembenihan ikan memerlukan beberapa proses untuk menghasilkan benih ikan yang

baik. Proses pemijahan ikan merupakan bagian yang cukup sulit dalam

pelaksanaannya. Untuk rnemijahkan ikan diperlukan teknik yang tepat agar ikan dapat

dipijahkan secara optimal. Anestesi pada ikan biasa dilakukan dalam bidang

pembenihan saat pemijahan buatan ikan. Anestesi diperlukan untuk menurunkan

tingkat metabolisme tubuh ikan sehingga penyuntikan hormon pada induk ikan dapat

berlangsung baik sebab perlawanan ikan tidak ada sehingga kemungkinan ikan luka

dapat dikurangi dan juga mengurangi tingkat stress ikan.

Transportasi sebagai sarana dalam pemasaran sampai saat ini masih menjadi

masalah yang cukup rumit, tingginya permintaan transportasi keluar daerah baik

keluar kota maupun untuk ekspor memerlukan pengepakan yang unggul, kematian

ikan dalam perjalanan umumnya disebabkan karena kurangnya pasokan oksigen

akibat oksigen telah habis terpakai untuk proses respirasi ikan. Dalam ha1 transportasi

ikan hidup, tingkat metabolisme sangat menentukan proses pengepakan dan

transportasi. Dalam keadaan metabolisme rendah maka tingkat respirasi ikan akan

menurun sehingga laju penyerapan oksigen dapat lebih rendah dan proses ekskresi

amoniak akan lebih rendah. Dengan rendahnya laju respirasi maka pemakaian oksigen

dapat dihemat sehingga dapat menurunkan tingkat kematian ikan dalam proses

perjalanan. Salah satu upaya menurunkan laju metabolisme pada proses transportasi

adalah dengan anestesi ikan sebelum pengepakan dilakukan.

Penggunaan bahan kimia anestetik tricaine methanesulfonafe (MS-222) cukup

populer digunakan, namun harganya mahal. MS-222 telah mendapat i j in (Approved)

dari US Food and Drug Administrafion, akan tetapi masa tinggal (residu) dalam tubuh

ikan lebih dari 30 hari. Bahan anestetik lain yang umum adalah quinaldine sulphate,

benzocaine, I-phenoxythanol dan metomidate, tidak terdaftar di Australia, New

Zealand, Canada, USA, atau Eropa (Jarret & Holland 1999 dalam Harianto 2002).

Page 10: teknik anestesi ikan

Perkembangan anastesi pada ikan terus dieksplorasi, saat ini telah diketahui bahwa

penurunan suhu dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat metabolisme tubuh, akan

[erapi diperlukan waktu yang cukup lama dalam prosesnya. Pemingsanan ikan dengan

suhu rendah secara langsung memerlukan waktu paling sedikit 20 menit dan 45 menit

untuk penurunan suhu secara bertahap pada ikan mas (Jaelani, 2000). Penggunaan

rumput laut Caulerpa sp. sebagai pembius ikan nila memerlukanwaktu 30-45 menit

(Pramono, 2002).

Aplikasi untuk pemingsanan ikan melalui arus listrik sebenamya telah lama

dilakukan secara tradisional oleh masyarakat. Penyetruman ikan pada perairan-

perairan umum seperti sungai atau danau sering dilakukan masyarakat dalam rangka

penangkapan ikan, akan tetapi ha1 ini dapat menimbulkan masalah sebab masyarakat

pada umumnya tidak megetahui kuat arus yang sesuai dipakai. Seringkali kuat arus

dipakai sangat tinggi sehingga ikan mati dan dikarenakan penyetruman dilakukan

pada perairan umum yang terdiri dari berbagai ekosistem dapat menyebabkan

rusaknya ekosistem, ekosistem memilki berbagai jenis biota dengan umur dan ukuran

yang berbeda. Penyetruman pada lokasi ini dapat menyebabkan kematian bagi biota

lain dan ikan-ikan kecil meskipun tujuan penyetruman dilakukan untuk mendapat ikan

ukuran konsumsi.

Hilangnya kesadaran atau turunnya metabolisme ikan hingga metabolisme

basal berkorelasi dengan tegangan, kuat arus, dan daya listrik serta ukuran dan jenis

ikan tertentu. Pada tegangan arus yang tepat ikan dapat pingsan apabila diberi

kejuatan oleh arus listrik, apabila tegangan arus terlalu besar ikan dapat mengalami

kematian dan untuk tegangan arus yang kecil dapat ditoleransi ikan sehingga tidak

terpengaruh oleh arus listrik.

Page 11: teknik anestesi ikan
Page 12: teknik anestesi ikan
Page 13: teknik anestesi ikan
Page 14: teknik anestesi ikan
Page 15: teknik anestesi ikan
Page 16: teknik anestesi ikan
Page 17: teknik anestesi ikan
Page 18: teknik anestesi ikan
Page 19: teknik anestesi ikan
Page 20: teknik anestesi ikan
Page 21: teknik anestesi ikan
Page 22: teknik anestesi ikan
Page 23: teknik anestesi ikan
Page 24: teknik anestesi ikan
Page 25: teknik anestesi ikan
Page 26: teknik anestesi ikan
Page 27: teknik anestesi ikan
Page 28: teknik anestesi ikan
Page 29: teknik anestesi ikan
Page 30: teknik anestesi ikan
Page 31: teknik anestesi ikan
Page 32: teknik anestesi ikan
Page 33: teknik anestesi ikan
Page 34: teknik anestesi ikan
Page 35: teknik anestesi ikan
Page 36: teknik anestesi ikan
Page 37: teknik anestesi ikan
Page 38: teknik anestesi ikan
Page 39: teknik anestesi ikan
Page 40: teknik anestesi ikan
Page 41: teknik anestesi ikan
Page 42: teknik anestesi ikan
Page 43: teknik anestesi ikan
Page 44: teknik anestesi ikan
Page 45: teknik anestesi ikan
Page 46: teknik anestesi ikan
Page 47: teknik anestesi ikan
Page 48: teknik anestesi ikan
Page 49: teknik anestesi ikan
Page 50: teknik anestesi ikan
Page 51: teknik anestesi ikan
Page 52: teknik anestesi ikan
Page 53: teknik anestesi ikan
Page 54: teknik anestesi ikan
Page 55: teknik anestesi ikan
Page 56: teknik anestesi ikan
Page 57: teknik anestesi ikan
Page 58: teknik anestesi ikan
Page 59: teknik anestesi ikan
Page 60: teknik anestesi ikan
Page 61: teknik anestesi ikan
Page 62: teknik anestesi ikan
Page 63: teknik anestesi ikan
Page 64: teknik anestesi ikan
Page 65: teknik anestesi ikan
Page 66: teknik anestesi ikan
Page 67: teknik anestesi ikan
Page 68: teknik anestesi ikan