Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

download Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

of 14

Transcript of Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    1/14

    TEHNIK PENGOMPOSAN PADA LIMBAH BLOTONG DAN ABU KETEL DI PG

    PESANTREN BARU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO)

    PLOSOKLATEN KEDIRI

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar belakang

    Di Indonesia pada tahun 2006 terdapat sekitar 18.158 ribu hektar areal tanaman perkebunan, diantaranya

    berupa perkiraan areal tebu seluas 389 ribu hektar. Komoditi tanaman tebu tersebut selain menhasilkan ula

    !sebaai produk utama" #ua menhasilkan limbah$hasil ikutan$pendampin baik berupa limbah %air maupun limbah

    padat !&nonim, 200'a".

    Dalam proses pembuatan ula dari tebu dihasilkan se#umlah limbah dalam bentuk pu%uk !top cane",

    seresah !trash", ampas !bagasse", bloton !filter mud", abu ketel !boiler ash", serta tetes !molasses". (ahan)bahan ini

    sebaian dapat diman*aatkan kembali sebaai hasil sampin dan sisanya dibuan sebaai limbah. +u%uk dan seresah

    merupakan sisa panen tebu. &mpas dikeluarkan pada saat ekstraksi tebu, sedankan bloton dan tetes dihasilkan dari

    proses pemurnian ula. &mpas yan diunakan sebaai bahan bakar meneluarkan sisa dalam bentuk abu ketel

    !antoso, 2009".

    +u%uk tebu biasanya di#adikan sebaai pakan ternak dalam bentuksilage, -a*er dan pelet. eresah

    umumnya dibakar beitu sa#a, -alaupun kadan di#adikan mulsa. &mpas dipakai sebaai bahan bakar di pabrik,

    bahan baku kertas dan pulp. etes merupakan bahan baku industri *ermentasi sepertiMono Sodium

    Glutanat!/",L-Lysine, alkohol dan spirtus. (loton dan abu ketel dibuan sebaai uruan atau di#adikan pupuk

    oranik !&ninim, 2009b".

    udah se#ak 1993 + +esantren (aru melakukan penolahan limbah bloton dan abu ketel men#adi pupuk

    -alaupun masih dalam skala ke%il. eirin denan ber#alannya -aktu dan perkembanan teknoloi penomposan

    penolahan limbah bloton dan abu ini pun berkemban men#adi skala yan lebih besar sehina dapat men#ual

    pupuk ke para petani tebu, selain dipakai untuk lahan sendiri.

    2. Rumusan Masalah

    (aaimana tehnik penomposan pada limbah bloton dan abu ketel di + +esantren (aru

    3. Tujuan Penelitian

    +enelitian ini bertu#uan untuk

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    2/14

    1. /enetahui baaimana tahap)tahap tehnik penomposan pada limbah bloton dan abu ketel di +

    +esantren (aru.

    2. (erapa komposisi perbandinan limbah bloton dan abu ketel untuk menhasilkan pupuk yan ideal.

    3. /enetahui baaimana proses pembuatan starter +4I ula enkol.

    4. Manfaat

    +enelitian ini di lakukan untuk menambah -a-asan dan ilmu penetahuan tentan baaimana tehnik

    penomposan pada limbah bloton dan abu ketel di + +esantren (aru, sehina limbah bloton dan abu ketel

    dapat diman*aatkan sebaai pupuk oranik dan diman*aatkan oleh petani.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    1. Kompos

    Kompos adalah hasil penuraian parsial$tidak lenkap dari %ampuran bahan)bahan oranik yan dapat

    diper%epat se%ara arti*isial oleh populasi berbaai ma%am mikroba dalam kondisi linkunan yan hanat, lembab,

    dan aerobik atau anaerobik. edankan penomposan adalah proses dimana bahan oranik menalami penuraian

    se%ara biolois, khususnya oleh mikroba)mikroba yan meman*aatkan bahan oranik sebaai sumber eneri.

    /embuat kompos adalah menatur dan menontrol proses alami tersebut aar kompos dapat terbentuk lebih %epat.

    +roses ini meliputi pembuatan %ampuran bahan yan seimban, pemberian air yan %ukup, penaturan aerasi, dan

    penambahan aktiator penomposan. ampah terdiri dari dua baian, yaitu baian oranik dan anoranik. 7ata)rata

    persentase bahan oraniksampahmen%apai 80, sehina penomposan merupakan alternati* penananan yan

    sesuai !&nonim, 2008".

    1. Manfaa K!mp!s

    Kompos ibarat multi)itamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meninkatkan kesuburan tanah dan

    meransan perakaran yan sehat Kompos memperbaiki struktur tanah denan meninkatkan kandunan bahan

    oranik tanah dan akan meninkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandunan air tanah. &ktiitas

    mikroba tanah yan berman*aat bai tanaman akan meninkat denan penambahan kompos. &ktiitas mikroba ini

    membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menhasilkan senya-a yan dapat meransan

    pertumbuhan tanaman. &ktiitas mikroba tanah #ua diketahui dapat membantu tanaman menhadapi seranan

    penyakit !&nonim, 2008".

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    3/14

    ". P#!s$s P$n%!mp!san

    +roses penomposan akan seera berlansun setelah bahan)bahan mentah di%ampur. +roses penomposan

    se%ara sederhana dapat dibai men#adi dua tahap, yaitu tahap akti* dan tahap pematanan. elama tahap)tahap a-al

    proses, oksien dan senya-a)senya-a yan mudah terderadasi akan seera diman*aatkan oleh mikroba meso*ilik.

    uhu tumpukan kompos akan meninkat denan %epat. Demikian pula akan diikuti denan peninkatan p: kompos.

    uhu akan meninkat hina di atas 50o) '0o;. uhu akan tetap tini selama -aktu tertentu. /ikroba yan akti*

    pada kondisi ini adalah mikroba ermo*ilik, yaitu mikroba yan akti* pada suhu tini. +ada saat ini ter#adi

    dekmposisi$penuraian bahan oranik yan sanat akti*. /ikroba)mikroba di dalam kompos denan menunakan

    oksien akan menuraikan bahan oranik men#adi ;0 dari olume$bobot a-al bahan !&nonim,

    2008".

    +roses penomposan terantun pada

    1. Karakteristik bahan yan dikomposkan

    2. &ktiator penomposan yan diperunakan

    3. /etode penomposan yan dilakukan

    umber hp&''.*+p$a.!#%'*+'K!mp!s.

    ambar. 1. kema +roses +enomposan &erobik

    +roses penomposan dapat ter#adi se%ara aerobik !menunakan oksien" atau anaerobik !tidak ada

    oksien". +roses yan di#elaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menunakan oksien

    dalam proses dekomposisi bahan oranik. +roses dekomposisi dapat #ua ter#adi tanpa menunakan oksien

    yan disebut proses anaerobik. ?amun, proses ini tidak diininkan selama proses penomposan karena akan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Komposhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komposhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompos
  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    4/14

    dihasilkan bau yan tidak sedap. +roses aerobik akan menhasilkan senya-a)senya-a yan berbau tidak sedap,

    seperti asam)asam oranik !asam asetat, asam butirat, asam alerat, puttre%ine", amonia, dan :2 !&nonim,

    2008".

    abel. 1.

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    5/14

    rasio ;$? terlalu tini, mikroba akan kekuranan ? untuk sintesis protein sehina dekomposisi

    ber#alan lambat !&nonim, 2008".

    kuran +artikel

    &ktiitas mikroba berada diantara permukaan area dan udara. +ermukaan area yan lebih luas

    akan meninkatkan kontak antara mikroba denan bahan dan proses dekomposisi akan ber#alan lebih

    %epat. kuran partikel #ua menentukan besarnya ruan antar bahan !porositas". ntuk meninkatkan

    luas permukaan dapat dilakukan denan memperke%il ukuran partikel bahan tersebut !&nonim, 2008".

    &erasi

    +enomposan yan %epat dapat ter#adi dalam kondisi yan %ukup oksien!aerob". &erasi se%ara

    alami akan ter#adi pada saat ter#adi peninkatan suhu yan menyebabkan udara hanat keluar dan udara

    yan lebih dinin masuk ke dalam tumpukan kompos. &erasi ditentukan oleh posiritas dan kandunan

    air bahan !kelembaban". &pabila aerasi terhambat, maka akan ter#adi proses anaerob yan akan

    menhasilkan bau yan tidak sedap. &erasi dapat ditinkatkan denan melakukan pembalikan atau

    menalirkan udara di dalam tumpukan kompos !&nonim, 2008".

    +orositas

    +orositas adalah ruan diantara partikel di dalam tumpukan kompos. +orositas dihitun denan

    menukur olume rona dibai denan olume total. 7ona)rona ini akan diisi oleh air dan udara.

    dara akan mensuplai 0 ) 60 adalah kisaran

    optimum untuk metabolisme mikroba. &pabila kelembaban di ba-ah >0, aktiitas mikroba akan

    menalami penurunan dan akan lebih rendah lai pada kelembaban 15. &pabila kelembaban lebih

    besar dari 60, hara akan ter%u%i, olume udara berkuran, akibatnya aktiitas mikroba akan menurun

    dan akan ter#adi *ermentasi anaerobik yan menimbulkan bau tidak sedap !&nonim, 2008".

    emperatur$suhu

    +anas dihasilkan dari aktiitas mikroba. &da hubunan lansun antara peninkatan suhu denan

    konsumsi oksien. emakin tini temperatur akan semakin banyak konsumsi oksien dan akan semakin

    %epat pula proses dekomposisi. +eninkatan suhu dapat ter#adi denan %epat pada tumpukan kompos.

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    6/14

    emperatur yan berkisar antara 30 ) 60o; menun#ukkan aktiitas penomposan yan %epat. uhu yan

    lebih tini dari 60o; akan membunuh sebaian mikroba dan hanya mikroba thermo*ilik sa#a yan akan

    tetap bertahan hidup. uhu yan tini #ua akan membunuh mikroba)mikroba patoen tanaman dan

    benih)benih ulma !&nonim, 2008".

    p:

    +roses penomposan dapat ter#adi pada kisaran p: yan lebar. p: yan optimum untuk proses

    penomposan berkisar antara 6.5 sampai '.5. p: kotoran ternak umumnya berkisar antara 6.8 hina

    '.>. +roses penomposan sendiri akan menyebabkan perubahan pada bahan oranik dan p: bahan itu

    sendiri. ebaai %ontoh, proses pelepasan asam, se%ara temporer atau lokal, akan menyebabkan

    penurunan p: !penasaman", sedankan produksi amonia dari senya-a)senya-a yan menandun

    nitroen akan meninkatkan p: pada *ase)*ase a-al penomposan. p: kompos yan sudah matan

    biasanya mendekati netral !&nonim, 2008".

    Kandunan :ara

    Kandunan + dan K #ua pentin dalam proses penomposan dan bisanya terdapat di dalam

    kompos)kompos dari peternakan. :ara ini akan diman*aatkan oleh mikroba selama proses penomposan

    !&nonim, 2008".

    4ama penomposan

    4ama -aktu penomposan terantun pada karakteristik bahan yan dikomposakan, metode

    penomposan yan diperunakan dan denan atau tanpa penambahan aktiator penomposan. e%ara

    alami penomposan akan berlansun dalam -aktu beberapa minu sampai 2 tahun hina kompos

    benar)benar matan !&nonim, 2008".

    abel. 2. Kondisi yan optimal untuk memper%epat proses penomposan

    K!nsK!nss 0an% sa

    $#maI$a,

    7asio ;$? 201 s$d >01 25)351

    Kelembaban >0 = 65 >5 = 62 berat

    Konsentrasi oksien tersedia C 5 C 10

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    7/14

    kuran partikel 1 in%hi (erariasi

    (ulk Density 1000 lbs$%u yd 1000 lbs$%u yd

    p: 5.5 = 9.0 6.5 = 8.0

    uhu >3 = 66o; 5> )60o;

    umber hp&''.*+p$a.!#%'*+'K!mp!s.

    2. S#a$% M$mp$#3$pa P#!s$s P$n%!mp!san

    +enomposan dapat diper%epat denan beberapa stratei. e%ara umum stratei untuk memper%epat proses

    penomposan dapat dikelompokan men#adi tia, yaitu

    /enanipulasi kondisi$*aktor)*aktor yan berpenaruh pada proses penomposan.

    tratei ini banyak dilakukan di a-al)a-al berkembannya teknoloi penomposan. Kondisi atau *aktor)

    *aktor penomposan dibuat seoptimum munkin. ebaai %ontoh, rasio ;$? yan optimum adalah 25)351. ntuk

    membuat kondisi ini bahan)bahan yan menandun rasio ;$? tini di%ampur denan bahan yan menandun

    rasio ;$? rendah, seperti kotoran ternak. kuran bahan yan besar)besar di%a%ah sehina ukurannya %ukup ke%il

    dan ideal untuk proses penomposan. (ahan yan terlalu kerin diberi tambahan air atau bahan yan terlalu basah

    dikerinkan terlebih dahulu sebelum proses penomposan. Demikian pula untuk *aktor)*aktor lainnya !&nonim,

    2008".

    /enambahkan

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    8/14

    ha#5an-m, Ph!,0!a sp

    ,A%#a,0 spdan B++ !*uni pelapuk putih". /ikroba ini beker#a akti* pada suhu tini

    !$#m!f,+". &ktiator yan dikembankan oleh (+(+i tidak memerlukan tambahan bahan)bahan lain dan tanpa

    penadukan se%ara berkala. ?amun, kompos perlu ditutup$sunkup untuk mempertahankan suhu dan kelembaban

    aar proses penomposan ber#alan optimal dan %epat. +enomposan dapat diper%epat hina 2 minu untuk bahan)

    bahan lunak$mudah dikomposakan hina 2 bulan untuk bahan)bahan keras$sulit dikomposkan !&nonim, 2008".

    /enambunkan stratei pertama dan kedua.

    tratei proses penomposan yan saat ini banyak dikembankan adalah menabunkan dua stratei di

    atas. Kondisi penomposan dibuat seoptimal munkin denan menambahkan aktiator penomposan !&nonim,

    2008".

    2. Blotong

    (loton merupakan limbah padat produk stasiun pemurnian nira, diproduksi sekitar 3,8 tebu atau sekitar

    1,3 #uta ton. 4imbah ini sebaian besar diambil petani untuk dipakai sebaai pupuk, sebaian yan lain dibuan di

    lahan tebuka, dapat menyebabkan polusi udara, pandanan dan bau yan tidak sedap di sekitar lahan

    tersebut !&riko, 2009".

    abel. 3. &nalisis kimia K& dan (loton

    &nalisis K& (loton

    p:

    Karbon !;"

    ?itroen !?"

    ?isbah ;$?

    Bos*at !+2

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    9/14

    +ada pemrosesan ula dari tebu menhasilkan limbah atau hasil sampin, antara lain ampas, bloton dan

    tetes. &mpas berasal dari tebu yan diilin dan diunakan sebaai bahan bakar ketel uap. (loton atau *ilter %ake

    adalah endapan dari nira kotor yan di tapis di rotary a%uum *ilter, sedankan tetes merupakan sisa sirup terakhir

    dari masakan yan telah dipisahkan ulanya melalui kristalisasi berulankali sehina tak munkin lai

    menhasilkan kristal !&nonim, 2009b".

    Komposisi bloton se%ara umum dapat dilihat pada tabel 1.

    abel >. Komposisi dari bloton

    K!mp!n$n 9 :a K$#n%

    aE dan *at kasar

    +rotein kasar

    abur

    ula

    otal abu

    i)10

    1)>

    1)3

    0,5)1,5

    umber hp&''+!mp!s6!#%an+.,!%sp!.3!m'"778'7',!!n%6s$a%a6ahan6+!mp!s.hm,.

    . A- K$$,

    &bu ketel merupakan hasil pembakaran ampas bloton sesuai bahan bakar ketel uap pabrik ula. &bu ketel

    menandun '1,0 i,1 ;a

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    10/14

    ". S#-+-# s$, an M$a!,sm$

    ambar. 2. (iakan Thiobacillus sp pada %a-an petri

    umber hp&''m3#!$*+.+$n0!n.$-'n$;.php'Th!a3,,-s.

    (akteri Thiobacillusadalah -arna, berbentuk batan, ram)neati* denan kutub *laella bakteri. /ereka

    memiliki sebuah besi oEidase, yan memunkinkan mereka untuk metaboliAe metal ions seperti besi besi !&nonim,

    200'b".

    Be 2F F 1$2 < 2 F 2: F ))C Be 3F F : 2 < Be 2 F F 1 $ 2 < 2 F 2: F )C Be 3 F F : 2 . P#!s$-# K$#?a

    1. Tahap P$#sapan

    1. /empersiapkan alat dan bahan yan diunakan

    2. /enambil limbah bloton dan abu ketel baru !kadar air 60" dari + +esantren (aru denan

    menunakan truc"dan menankutnya ke lokasi penomposan.

    3. 4imbah bloton dan abu ketel dibiarkan diterik panas matahari !di#emur selama 15 hari" hina

    kadar air 30 !siap diunakan".

    ". Tahap p$,a+sanaan

    1. /enambil 3 baian bloton kerin !kadar air 30" dan 1 baian abu ketel kerin !kadar air

    30".

    2. /enambahkan aktiator (iostarno 10 dari berat %ampuan bloton dan abu ketel.

    3. Kemudian di%ampurkan denan hand rotary tractorsampai rata, lalu ditutup terpal dan diatur

    ketebalan kompos 25 %m minimal selama 10 #am.

    >. Dilakukan aerasi denan mixerselan#utnya dimasukkan karun double inner dan diudankan

    selama 21 hari.

    DA/TAR PUSTAKA

    &nonim. 2009a.#lotong $ filter ca"e %. Diakses dari hp&''***.#s@an+.3!m',!!n%6f,$#63a+$.hm,,pada 01

    uni 2009.

    . 2009b.#lotong Sebagai #ahan &ompos. Diakses dari hp&''+!mp!s6!#%an+.,!%sp!.3!m'"778'7',!!n%6

    s$a%a6ahan6+!mp!s.hm,,pada 1' &pril 2009.

    . 2009%.'aur itrogen. Diakses dari hp&''saff.-n-.a3.'s!na#'*p63!n$n'-p,!as'"778'7'!,!%6

    anah.!3.pada 10 &ustus 2009.

    . 2008.&ompos. Diakses dari hp&''.*+p$a.!#%'*+'K!mp!s, pada 12 uni 2009.

    . 2009d.itrobacteriaceae. Diakses dari hp&''***.m3#!!n$.3!m.a-'n#!a3$#a3$a$.hmpada 10

    &ustus 2009.

    . 200'a.Pedoman Te"nis Pemanfaatan Limbah Per"ebunan Men(adi Pupu" )rgani". Diakses

    dari hp&''?$n-n.$pan.%!.'$nh-n'$nh'ma%$s'p$!man,mah-+-6n!p.pf, pada 12uni 2009.

    . 2009e.Potensi Limbah Pabri" Gula Sebagai Sumber bahan )rgani".Dakses

    darihp&''s-n?am.3!.33'ahanC!#%an+'p!$nsC,mahCs%C!.hm,,pada 12 uni 2009.

    . 2009*. Tehnologi Pengelolaan &ualitas Air. Diakses

    dari http$$---.sith.itb.a%.id$d>HakuakulturHkulturH#arinan$bahan)kuliah$!+ertemuan)

    >"HeknoloiH+enelolaanHKualitasH&irHK&4I&H&I7H(I

  • 5/27/2018 Tehnik Pengomposan Pada Limbah Blotong Dan Abu Ketel Di Pg Pesantren Baru Pt

    14/14

    . 200'b. Thiobacillus. Diakses dari hp&''m3#!$*+.+$n0!n.$-'n$;.php'Th!a3,,-s.pada 10 &ustus

    2009.

    &riko, /eilinda Bitriani. 2009.Pemanfaatan Limbah #lotong Pabri" Gula *inta Manis Men(adi Pupu" &ompos

    'engan Mengguna"an A"ti+ator ffecti+e Microorganisme . Diakses

    dari hp&''%,.p!,s#*?a0a.a3.'%,.phpm!#!*s$F!p#$aFsspp!,s#6%,6m$,naf6

    1>

    ,pada 09 uni 2009.

    +remono, /. Gdi. dan i-ik G. idayati. 1999.&ompos dan #iofertilier Sebagai Pupu" )rgani" Diskusi eknisII$1999 /asalah +emupukan. +3I. +asuruhan. :al. '.

    antoso, (amban Gddy. 2009.Limbah Pabri" Gula! Penanganan, Pencegahan 'an Pemanfaatannya 'alam

    /paya Program Langit #iru 'an #umi 0i(au. Diakses darihp&''fs+a.#a*?a0a.a3.'ss6

    -''p#!3$$n%'PD/9"7/ILES'BSSC=C1.pf

    , pada 12 uni 2009.

    http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Thiobacillushttp://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Thiobacillushttp://digilib.polisriwijaya.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=ssptpolsri-gdl-meilindafi-1763http://digilib.polisriwijaya.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=ssptpolsri-gdl-meilindafi-1763http://digilib.polisriwijaya.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=ssptpolsri-gdl-meilindafi-1763http://digilib.polisriwijaya.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=ssptpolsri-gdl-meilindafi-1763http://fisika.brawijaya.ac.id/bss-ub/proceeding/PDF%20FILES/BSS_357_1.pdfhttp://fisika.brawijaya.ac.id/bss-ub/proceeding/PDF%20FILES/BSS_357_1.pdfhttp://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Thiobacillushttp://digilib.polisriwijaya.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=ssptpolsri-gdl-meilindafi-1763http://digilib.polisriwijaya.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=ssptpolsri-gdl-meilindafi-1763http://fisika.brawijaya.ac.id/bss-ub/proceeding/PDF%20FILES/BSS_357_1.pdfhttp://fisika.brawijaya.ac.id/bss-ub/proceeding/PDF%20FILES/BSS_357_1.pdf