Kompos dan Pengomposan - Pudji

23
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK KOMPOS DAN PENGOMPOSAN PUDJI

Transcript of Kompos dan Pengomposan - Pudji

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

KOMPOS

DAN

PENGOMPOSANPUDJI

PENGOMPOSAN

• Kompos adalah bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikro organisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya

• Pengomposan adalah suatu proses biokimia yang mendekomposisi bahan-bahan organik menjadi zat-zat seperti humus (kompos) oleh kelompok mikroorganisme campuran yang berbeda-beda pada kondisi yang terkontrol

• Secara alami proses pengomposan adalah merupakan proses dekomposisi bahan organik dengan kandungan karbon , mineral meliputi nitrogen dan nutrisi lainnya, serta air

PROSES PENGOMPOSAN

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

• Strukur Bahan baku– Laju dekomposisi bahan organik juga tergantung dari sifat bahan

yang akan dikomposkan. Sifat bahan tanaman tersebut diantaranya jenis tanaman, umur, dan komposisi kimia tanaman. Semakin muda umur tanaman, proses dekomposisi akan berlangsung lebih cepat

• Ukuran bahan yang dikomposkan– Ukuran bahan baku kompos akan mempengaruhi kecepatan

proses pengomposan. Semakin kecil ukuran bahan (5-10 cm), proses pengomposan (dekomposisi) berlangsung semakin cepat

• Suhu – Menjaga kestabilan suhu (mempertahankan panas) pada suhu

ideal (40-50C) amat penting dalam pembuatan kompos. Salah satu caranya dengan menimbun bahan sampai ketinggian 1,25-2 m.

– Timbunan yang terlalu rendah akan menyebabkan panas cepat menguap.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

• Kadar air– Kelembapan campuran bahan kompos yang rendah (kekurangan air)

akan menghambat proses pengomposan dan akan menguapkan nitrogen ke udara. Namun, jika kelembapannya tinggi (kelebihan air) akan menghambat proses pertukaran udara dalam campuran bahan kompos akan terganggu.

• Nilai C/N– Nisbah C/N sangat penting untuk memasok hara yang

diperlukan mikroorganisme selama proses pengomposan berlangsung.– Karbon diperlukan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi dan

nitrogen untuk membentuk protein. – Bahan yang mengandung karbon 30 kali lebih besar daripada nitrogen,

mempunyai nisbah C/N 30:1. Bahan dasar kompos yang mempunyai nisbah C/N 20:1 sampai 35:1 menguntungkan proses pengomposan.

• Keasaman /pH antara 5-8– Pada prinsipnya bahan organik dengan nilai pH antara 3 dan 11

dapat dikomposkan, pH optimum berkisar antara 5,5 dan 8. Bakteri lebih senang pada pH netral.

JENIS MIKROORGANISME YANG TERLIBAT DALAM PENGOMPOSAN

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

• Berdasarkan suhu yang sesuai untuk tingkat metabolisme dan pertumbuhannya , dikategorikan sbb:

– Psychrophiles (mikroba temperature rendah)– Mesophiles (mikroba temperature sedang ) pada suhu antara

25-40C– Thermophiles (mikroba temperature tinggi ). pada suhu diatas

65C

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

• Aerasi– Aerasi yang baik sangat dibutuhkan agar

proses dekomposisi (pengomposan) bahan organik berjalan lancar. Aerasi (pengaturan udara) yang baik ke semua bagian tumpukan bahan kompos sangat penting untuk menyediakan oksigen bagi mikroorganisme dan membebaskan CO2 yang dihasilkan.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

• Pengadukan (Homogenisasi)

– Bahan baku kompos terdiri dari campuran berbagai bahan organik yang memiliki sifat terdekomposisi berbeda (ada yang mudah dan sukar terdekomposisi .

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

• Penggunaan komposter– Penumpukan bahan organik yang

dikomposkan harus mempertimbangkan adanya kecukupan sirkulasi udara untuk mensuplay kebutuhan oksigen bagi kerja mikroorganisme, ukuran tumpukan ideal adalah 1m3

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan

• Pembalikan– Pengomposan secara aerobik

memerlukan sejumlah besar oksigen, terutama selama proses awal. Jika suplai oksigen terbatas, proses pengkomposan menjadi anaerobik, sehingga proses terjadi lebih lambat dan berbau

Mekanisme Pengomposan

• Ada dua mekanisme proses pengomposan, yaitu pengomposan secara aerobik dan anaerobik yang keduanya dibedakan berdasarkan ketersediaan oksigen bebas .

• Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen).

Manfaat Kompos

• Bagi Tanah

– memperbaiki struktur tanah, – memperbesar kemampuan tanah untuk

menyerap dan menahan air serta zat hara yang lain

– sebagai media untuk pertumbuhan tanaman

Manfaat Kompos• Bagi tanah

– Secara kimia kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), ketersediaan unsur hara dan ketersediaan asam humat.

– Asam humat akan membantu meningkatkan proses pelapukan bahan mineral.

– Bahan organik berfungsi sebagai gudang penyimpan hara, juga mudah

– Melepaskan hara tersebut untuk dipakai oleh tanaman.

Manfaat Kompos

• Bagi Tanaman

Bahan organik yang terkandung dalam kompos dapat mengikat partikel tanah. Ikatan partikel tanah ini dapat meningkatkan penyerapan akar tanaman terhadap air, mempermudah penetrasi akar (root penetration) pada tanah, dan memperbaiki pertukaran udara (aeration) dalam tanah, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman.

Manfaat Kompos• Bagi Tanaman

– Menciptakan lingkungan perakaran yang lebih baik (pori-pori dalam tanah baik)

– pembentukan agregat tanah yang stabil dan peningkatan porositas tanah

– Pertumbuhan batang yang vertikal akan lebih tinggi, bersinergi dengan perkembangan sel penyokong pada batang yang dibantu dengan tersedianya unsur hara yang proporsional

– Tanaman akan cepat tumbuh.

– memberikan nutrisi bagi tanaman.

Prosedur Pengomposan• Prosedur persiapan pengomposan

– Persiapan tempat– Persiapan alat– Persiapan bahan– Pencampuran bahan– Pengecekan kadar air– Penyiraman– Pengukuran suhu– Penempatan bahan kompos ke dalam komposter

Prosedur Pengomposan

• Prosedur penanganan pada proses pengomposan

– Pemantauan temperatur– Pengaturan kadar air– Pembalikan– Pengadukan

Prosedur Pengomposan

• Prosedur penanganan setelah proses pengomposan selesai

– Mengecek kematangan kompos• Warna tanah• Tidak berbau• Kadar air 35%-40%• Tidak berbau

– Pengayakan– Pengemasan– Aplikasi

Pengomposan

• Kompos matang

Prosedur Pengomposan

• Aplikasi ke tanaman