tebal perkerasan

21
Data Awal Ton SURYA H Mobil penumpang 2 10026 Bus 8 1376 Truk 2 As 13 876 Truk 3 As 20 276 Truk gandeng 30 226 1 LHR awal HR 2012 . (1+i)^n I = 0.02 0.02 Mobil penumpang 10226.52 n = 1 1 Bus 1403.52 Truk 2 As 893.52 Truk 3 As 281.52 Truk gandeng 230.52 2 LHR akhir Mobil penumpang 24508.4502928979 Bus 3363.61735517928 Truk 2 As 2141.37267669844 Truk 3 As 674.679062521425 Truk gandeng 552.454594673341 3 Jenis Transport Angka ekivalen Mobil penumpang 0.0004 Bus 0.1593 Truk 2 As 1.0648 Truk 3 As 1.0375 Truk gandeng 1.3195 4 Lintas Ekivalen Permukaan (LEP) Mobil penumpang 1.2271824 Bus 100.6113312 Truk 2 As 428.1390432 Truk 3 As 131.43465 Truk gandeng 136.877013 TOTAL 798.2892198 5 Lintas Ekivalen Akhir (LEA) Mobil penumpang 2.94101403514774 Jumlah kendaraan NIM : 100 LHR awal . (1+i(akhir PUR))^n

Transcript of tebal perkerasan

Page 1: tebal perkerasan

Data Awal TonSURYA HANDOKO

Mobil penumpang 2 10026Bus 8 1376Truk 2 As 13 876Truk 3 As 20 276Truk gandeng 30 226

1 LHR awal LHR 2012 . (1+i)^n I = 0.02 0.02Mobil penumpang 10226.52 n = 1 1Bus 1403.52Truk 2 As 893.52Truk 3 As 281.52Truk gandeng 230.52

2 LHR akhir I = 0.06Mobil penumpang 24508.4502928979 n = 15Bus 3363.61735517928Truk 2 As 2141.37267669844Truk 3 As 674.679062521425Truk gandeng 552.454594673341

3 Jenis Transport Angka ekivalen

Mobil penumpang 0.0004Bus 0.1593Truk 2 As 1.0648Truk 3 As 1.0375Truk gandeng 1.3195

4 Lintas Ekivalen Permukaan (LEP)Mobil penumpang 1.2271824Bus 100.6113312Truk 2 As 428.1390432Truk 3 As 131.43465Truk gandeng 136.877013

TOTAL 798.2892198

5 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)Mobil penumpang 2.94101403514774

Jumlah kendaraan

NIM : 1005131026

LHR awal . (1+i(akhir PUR))^n

Page 2: tebal perkerasan

Bus 241.120910106027Truk 2 As 1026.06013176682Truk 3 As 314.99078731469Truk gandeng 328.033726952163

TOTAL 1913.14657017485

6 Lintas Ikivalen Tengah (LET)

LET = (LEP+LEA)/2 1355.71789498743

7 Faktor Penyesuaian (FP)

FP = UR/10 1.5 UR=15 15

8 Lintas Ekivalen Rencana (LER)

LER = (LET*FP) 2033.57684248114

Perkembangan lalu lintas :

Data : 1 . Klasifikasi Jalan adalah Arteri2. Kelandaian memanjang jalan Rata-rata = 5%3. Intensitas hujan per tahun = 895 mm

5 . Beban Perkerasan = a. Laston MS 590kg dengan Roughness 975mm/kmb. Batu pecah kelas Ac. Sirtu kelas A

mencari Indeks Permukaan pada akhir umur rencana (Ipt)dari tabel 4.5 , menurut nilai LER=2033,576842 dan klasifikasi jalan arteri .

4. CBR sub grade rencana = 5%

Jika CBR sub grade rencana = 5%maka DDT yang di dapat dari korelasi DDT dan CBR adalah = 4.6

Data Lalu Lintas

2012i = 2%

2013

Awal Umur Rencana

i = 6%

Page 3: tebal perkerasan

mencari Indeks Permukaan pada awal umur rencana (IPo)dari tabel 4.4 , menurut jenis lapis perkerasan LASTON dengan Roughness 975mm/km

mencari nilai Faktor Regional (FR)berdasarkan dari =

c. % Kendaraan Berat = (Jumlah kendaraan Berat / Jumlah total kendaraan)*100% Jumlah kendaraan Berat 2754Jumlah total kendaraan 12780

maka % kendaraan Berat = 21.5493

dari NOMOGRAM 1 , di peroleh : ITP = 10.6ITP = 9 9

7.5

20

dan diperoleh dari tabel 4.10 , diperoleh nilai :0.350.140.13

maka,

27.5 cm

maka gambarnya adalah :

//////////// 7.5cm (laston , asbuton)

maka nilai IPt = 2.5

maka nilai IPo = >4.0

maka dapat di simpulkan bahwa nomogram yang di pakai adalah NOMOGRAM 1

a. Intensitas hujan per tahun = 895 mmb. Kelandaian memanjang jalan Rata-rata = 5%

maka dari tabel 4.6 diperoleh nilai Faktor Regional (FR) = 0.5

maka di peroleh dari tabel 4.8 , berdasarkan nilai ITP = 9nilai D1 = 7.5cm , berbahan LASTON

maka di peroleh dari tabel 4.9 , berdasarkan nilai ITP = 10.6nilai D2 = 20cm , berbahan Batu Pecah

a1 = 0.35a2 = 0.14a3 = 0.13

ITP = D1.a1 + D2.a2 + D3.a3

D3 = {ITP - (D1.a1) - (D2.a2)}/a3

D3 =

D1 =

Page 4: tebal perkerasan

20cm (laston atas)

27.5cm (sirtu kelas A)

CBR sub grade rencana = 5%

D2=

D3=

Page 5: tebal perkerasan

Tabel Jumlah Jalur Berdasarkan Lebar Perkerasan

Lebar Perkerasan Jumlah Lajur (n)L < 5.50 1 jalur

2 jalur3 jalur4 jalur5 jalur6 jalur

Tabel Koefisien Distribusi Kendaraan

Jalur Kendaraan Ringan *) Kendaraan Berat **)1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 Jalur 1.00 1.00 1.00 1.0002 jalur 0.60 0.50 0.70 0.5003 Jalur 0.40 0.40 0.50 0.4754 Jalur - 0.30 - 0.4505 Jalur - 0.25 - 0.425

0.06 6 Jalur - 0.20 - 0.400

15*) Berat total < 5 ton, misalnya : mobil penumpang, pick up, mobil hantaran.

**)

Tabel angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraanBeban sumbu Angka Ekivalen Kg Lb Sumbu tunggal Sumbu ganda

1000 2205 0.0002 0.00002000 4409 0.0036 0.00033000 6614 0.0183 0.00164000 8818 0.0577 0.00505000 11023 0.1410 0.01216000 13228 0.2923 0.02517000 15432 0.5415 0.0466

8000 17637 0.9238 0.07958160 18000 1.0000 0.08609000 19841 1.4798 0.1237

10000 22046 2.2555 0.194011000 24251 3.3022 0.284012000 26455 4.6770 0.4022

13000 28660 6.4419 0.554014000 30864 8.6647 0.7452

15000 33069 11.4184 0.982016000 35276 14.7815 1.2712

5.50 m ≤ L < 8.25 m8.25 m ≤ L < 11.25 m

11.25 m ≤ L < 15.00 m15.00 m ≤ L < 18.75 m18.75 m ≤ L < 22.00 m

Berat total ≥ 5 ton, misalnya : bus, truk, traktor, semi trailer, trailer.

Page 6: tebal perkerasan

2028

AkhirUmurRencana

Page 7: tebal perkerasan

c. % Kendaraan Berat = (Jumlah kendaraan Berat / Jumlah total kendaraan)*100%

%

a1 = 0.35

Page 8: tebal perkerasan

a2 = 0.14

a3 = 0.13

Page 9: tebal perkerasan

Data Awal Ton

Kend. Ringan 2 62Kend. Berat Menengah 8 207Bis Besar 13 0Truk Besar 30 1Sepeda Motor 1 1037

1 LHR awal LHR 2013 . (1+i)^n Kend. Ringan 62 n = 1 1Kend. Berat Menengah 207

Bis Besar 0

Truk Besar 1

Sepeda Motor 1037

Kendaraan Berat 5

2 LHR akhir I = 0.05 0.05Kend. Ringan 165 n = 20 20Kend. Berat Menengah 549

Bis Besar 0

Truk Besar 3

Sepeda Motor 2751

Kendaraan Berat 13

3 Jenis Transport Angka ekivalen

Mobil pen Kend. Ringan 0.000

Bus Kend. Berat Menengah 0.159

Truk 2 As Bis Besar 1.065

Truk 3 As Truk Besar 1.320

Truk gandeSepeda Motor 0.000

Kendaraan Berat 0.385

4 Lintas Ekivalen Permukaan (LEP)Kend. Ringan 0.007

Kend. Berat Menengah 14.839

Bis Besar 0.000

Truk Besar 0.594

Sepeda Motor 0.062

Kendaraan Berat 0.867TOTAL 16.370

Jumlah kendaraan

LHR awal . (1+i(akhir PUR))^n

Page 10: tebal perkerasan

5 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)Kend. Ringan 0.020Kend. Berat Menengah 39.372Bis Besar 0.000Truk Besar 1.575Sepeda Motor 0.165

Kendaraan Berat 2.301TOTAL 43.433

6 Lintas Ikivalen Tengah (LET)

LET = (LEP+LEA)/2 29.902

7 Faktor Penyesuaian (FP)

FP = UR/10 2 UR= 20

8 Lintas Ekivalen Rencana (LER)

LER = (LET*FP) 59.803

Perkembangan lalu lintas :

Data : 1 . Klasifikasi Jalan adalah kolektor2. Kelandaian memanjang jalan Rata-rata = 5%3. Intensitas hujan per tahun = 2150 mm

5 . Beban Perkerasan = a. Aspal Betonb. Batu pecah kelas Ac. Sirtu kelas B

mencari Indeks Permukaan pada akhir umur rencana (Ipt)

4. CBR sub grade rencana = 10%

Jika CBR sub grade rencana = 10%maka DDT yang di dapat dari korelasi DDT dan CBR adalah = 6

Awal Umur Rencana

2013i = 5% i = 5%

Page 11: tebal perkerasan

dari tabel 4.5 , menurut nilai LER= 56,634 dan klasifikasi jalan kolektor .

Page 12: tebal perkerasan

mencari Indeks Permukaan pada awal umur rencana (IPo)dari tabel 4.4 , menurut jenis lapis perkerasan LASTON (Lapis Aspal Beton)

mencari nilai Faktor Regional (FR)berdasarkan dari =

c. % Kendaraan Berat = (Jumlah kendaraan Berat / Jumlah total kendaraan)*100% Jumlah kendaraan Berat 207 Jumlah total kendaraan 1,312 %

maka % kendaraan Berat = 15.77744

dari NOMOGRAM 1 , di peroleh : ITP = 6ITP = 6,4

6.47.5

20

dan diperoleh dari tabel 4.10 , diperoleh nilai :0.35 D1 50.14 D2 200.12 D3

maka,

15.4166666666667 cm

maka gambarnya adalah :a1 =

a2 =

5cm (laston , asbuton) a3 =

maka nilai IPt = 1,5 - 2,0

maka nilai IPo = >4.0

maka dapat di simpulkan bahwa nomogram yang di pakai adalah NOMOGRAM 1

a. Intensitas hujan per tahun = 1422 mmb. Kelandaian memanjang jalan Rata-rata = 5%

maka dari tabel 4.6 diperoleh nilai Faktor Regional (FR) = 1,5

maka di peroleh dari tabel 4.8 , berdasarkan nilai ITP = nilai D1 = 7.5cm , berbahan LASTON

maka di peroleh dari tabel 4.9 , berdasarkan nilai ITP = 6nilai D2 = 10cm , berbahan Batu Pecah

a1 = 0.35a2 = 0.14a3 = 0.12

ITP = D1.a1 + D2.a2 + D3.a3

D3 = {ITP - (D1.a1) - (D2.a2)}/a3

D3 =

D1 =

Page 13: tebal perkerasan

20cm (Batu Pecah Kelas A)D2=

Page 14: tebal perkerasan

Tabel Jumlah Jalur Berdasarkan Lebar Perkerasan

Lebar Perkerasan Jumlah Lajur (n)L < 5.50 1 lajur

2 lajur3 lajur4 lajur5 lajur6 lajur

Tabel Koefisien Distribusi Kendaraan

Lajur Kendaraan Ringan *) Kendaraan Berat **)1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 lajur 1.00 1.00 1.00 1.000

2 lajur 0.60 0.50 0.70 0.500

3 lajur 0.40 0.40 0.50 0.475

4 lajur - 0.30 - 0.4505 lajur - 0.25 - 0.425

6 lajur - 0.20 - 0.400

*) Berat total < 5 ton, misalnya : mobil penumpang, pick up, mobil hantaran.

**)

Tabel angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraanBeban sumbu Angka Ekivalen

Kg Lb Sumbu tunggal Sumbu ganda1000 2205 0.0002 0.00002000 4409 0.0036 0.00033000 6614 0.0183 0.00164000 8818 0.0577 0.00505000 11023 0.1410 0.01216000 13228 0.2923 0.02517000 15432 0.5415 0.04668000 17637 0.9238 0.0795

8160 18000 1.0000 0.08609000 19841 1.4798 0.1237

10000 22046 2.2555 0.194011000 24251 3.3022 0.284012000 26455 4.6770 0.402213000 28660 6.4419 0.5540

14000 30864 8.6647 0.7452

15000 33069 11.4184 0.982016000 35276 14.7815 1.2712

5.50 m ≤ L < 8.25 m8.25 m ≤ L < 11.25 m

11.25 m ≤ L < 15.00 m15.00 m ≤ L < 18.75 m18.75 m ≤ L < 22.00 m

Berat total ≥ 5 ton, misalnya : bus, truk, traktor, semi trailer, trailer.

Page 15: tebal perkerasan

2033

AkhirUmurRencana

Page 16: tebal perkerasan

c. % Kendaraan Berat = (Jumlah kendaraan Berat / Jumlah total kendaraan)*100%

4 cm

6 cm

7.5 cm

0.35

0.14

0.12

D1 AC-WC

D1 AC-BC

D2 AC-Base