Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)
-
Upload
interestmatematika2011 -
Category
Documents
-
view
1.466 -
download
1
Transcript of Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)
Fitri AstutiInteres
Matematika0903558
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM
GAME TOURNAMENT (TGT)
PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif atau Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
Menurut Johnson & Johnson (Isjoni, 2010:17) cooperative learning adalah mengelompokan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.
Dengan mempraktekan cooperative learning di ruang-ruang kelas, suatu hal kelak kita akan menuai buah persahabatan dan perdamaian, karena cooperative learning memandang siswa sebagai makhluk sosial (homo homini socius), bukan homo homini lupus (manusia adalah srigala bagi sesamanya)
UNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Saling ketergantungan positif
Tanggung jawab perseorangan
Tatap muka
Komunikasi antar anggota
Evaluasi Proses kelompok
Langkah-langkah Pembelajaran KooperatifFase-fase Prilaku Guru
Fase 1 : Present goals and setMenyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar
Fase 2: Present InformationMenyajikan Informasi
Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal
Fase 3: Organize students into learning teamsMengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi efisien
Fase 4: Assist team work and studyMembantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: test on the materialsmengevaluasi
Menguji pengetahuan mengenai materi pembelajaran atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Provide recognitionMemberikan penghargaan atau pengakuan
Mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok
TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) Pengertian
Team Game Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari anggota dengan struktur kelompok heterogen.
Model cooperatif learning tipe TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa dengan kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda.
Slavin (Noor, 2011) TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya seperti mereka.
KOMPONEN-KOMPONEN TGT
Presentase kelas
Kegiatan kelompok
Game
Turnamen
Penghargaan kelompok
B-1 B-2 B-3 B-4Tinggi Sedang Sedang Rendah
C-1 C-2 C-3 C-4Tinggi Sedang Sedang Rendah
Meja Turnamen
1
Meja Turnamen
2
Meja Turnamen
3
Meja Turnamen
4
A-1 A-2 A-3 A-4Tinggi Sedang Sedang Rendah
TEAM A
TEAM B TEAM C
PENEMPATAN PADA MEJA TURNAMEN
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN TGT
Dalam implementasinya, secara teknik Slavin (Daniaty, 2010)
mengemukakan empat langkah utama dalam pembelajaran dengan teknik
TGT yang merupakan siklus regular dari aktivitas pembelajaran, sebagai
berikut:
Pengajaran, pada tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran
Belajar Tim, para siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam tim mereka
untuk menguasai materi
Turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan
yang homogen, dengan meja turnamen tiga peserta (kompetisi dengan
tiga peserta)
Rekognisi Tim, skor tim dihitung berdasarkan skor turnamen anggota
tim dan tim tersebut akan direkognisi apabila mereka berhasil
melampaui kriteria yang telah ditentukan sebelumnya
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TGT Keunggulana) Siswa tidak terlalu bergantung kepada guru dan akan menambahkan
rasa kepercayaan dengan kemampuan diri untuk berfikir mandiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar bersama siswa lainnya
b) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain
c) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, dengan menyadari keterbatasan dan bersedia menerima segala perbedaan
d) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar
e) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal, keterampilan mengelola waktu dan sikap positif terhadap sekolah
f) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman siswa, serta menerima umpan balik
g) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan mengubah belajar abstrak menjadi riil
h) Meningkatkan motivasi belajar dan melahirkan rangsangan untuk berfikir, yang akan sangat berguna proses pembelajaran jangka panjang
KEKURANGAN
Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk memahami filosofi pembelajaran tim, sehingga siswa yang memiliki kemampuan lebih akan merasa terhambat oleh siswa lainnya yang memiliki kemampuan dibawahnya.
Dengan diciptakannya kondisi saling membelajarkan antara siswa, bisa jadi dapat menimbulkan pemahaman yang tidak seharusnya atau tidak sesuai dengan harapan
Penilaian yang didasarkan pada kerja kelompok, seharusnya dapat disadari oleh guru bahwa sebenarnya hasil dan prestasi yang diharapkan adalah prestasi dari setiap individu siswa.
Dan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, untuk mengkolaborasi kemampuan individual siswa bersamaan dengan kemampuan kerjasamanya
IMPLEMENTASI Perencanaan
Persiapan dalam pembelajaran TGT (Ikhanuddin dalam Sulaeman, 2010) meliputia) Persiapan materiMateri pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam kelompok dan dalam turnamen. b) Penetapan siswa dalam timSetiap tim beranggotakan 4 sampai 6 siswa yang terdiri dari siswa pandai, sedang dan kurang pandai. Petunjuk yang dapat digunakan untuk menetapkan anggota tim adalah sebagai berikut:
1. Merangking siswaSetelah daftar dalam kelas diperoleh dicari informasi tentang kemampuan siswa dari skor rata-rata nilai siswa pada tes sebelumnya atu rapot. Siswa diurutkan dengan rangking dari yang berkemampuan tinggi ke kemampuan rendah.
2. Menentukan banyak timMasing-masing tim beranggotakan 4 sampai 6 siswa. Pedoman yang digunakan dalam menentukan banyaknya tim adalah memperhatikan banyaknya anggota setiap tim dan banyaknya siswa dalam kelas.
3. Penyusunan anggota timPenyusunan anggota tim berdasarkan banyaknya siswa yang sudah dirangking. Penyebaran siswa pada tiap-tiap tim juga memperhatikan jenis kelamin, dan kinerja siswa. Dengan demikian keseimbangan tim akan tercapai.c) Penetapan siswa dalam meja turnamenDalam meja turnamen terdiri dari 3 atau 4 orang siswa yang bermain atau berkompetisi dengan kemampuan seimbang atau setara sebagai wakil tim yang berbeda. Dalam menetapkan banyak anggota setiap meja sebaiknya memperhatikan banyaknya tim yang terbentuk.
PelaksanaanPelaksanaan kegiatan dalam pembelajaran menggunakan model TGT adalah
sebagai berikut:a. Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi dan meberikan motivasi kepada siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Inti Guru menyampaikan materi pelajaran Guru bersama-sama dengan siswa melakukan tanya jawab Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar yang terdiri dari 4-6
orang siswa Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal yang ada pada LKS untuk
dijawab bersama-sama dengan kelompok belajarnya masing-masing Guru membimbing siswa dalam kelompok Apabila ada dari anggota kelompok ada yang tidak mengerti dengan tugas yang
diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya
Setelah selesai mengerjakan LKS, guru kembali membuat meja-meja turnamen yang terdiri dari wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran
Skor yang diperoleh peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor
Guru meberikan penghargaan bagi kelompok yang skornya paling tinggic. Penutup
Guru bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah diajarkan
Guru memberikan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
Contoh pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja turnamen (3 orang, kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar permainan, i lembar jawaban, 1 kotak kartu nomor, 1 lembar skor permainan
Guru mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi) dan yang lain menjadi penantang I dan penantang II
Pembaca I mengocok kartu dan mengambil kartu teratas Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mecoba
menjawabnya. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat
mengajukan jawaban secara bergantian Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan
kartu jawaban dengan benar (jika ada) Selanjutnya siswa berganti posisi (sesuai urutan) dengan prosedur
yang sama Setelah seslesai, siswa menghitung kartu dan skor mereka dan
diakumulasi dengan semua tim Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik
(kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah) Untuk melanjutkan turnamen, guru dapat melakukan pergeseran
tempat siswa berdasarkan prestasi pada meja turnamen
PenilaianAdapun penilaian pada pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari:1.Penilaian proses belajar, meliputi kerjasama dalam
kelompok, keaktifan bertanya, antusias mengikuti pembelajaran dan kedisiplinan dalam diskusi kelompok
2.Penilaian hasil belajar, berupa tes tertulis