TE 226 - Sistem Linier · PDF file1 Persamaan Diferensial Linier Solusi Homogen ... Persamaan...

download TE 226 - Sistem Linier · PDF file1 Persamaan Diferensial Linier Solusi Homogen ... Persamaan Diferensial Linier Diperkenalkan linear operator L yang digunakan untuk menyatakan sistem

If you can't read please download the document

Transcript of TE 226 - Sistem Linier · PDF file1 Persamaan Diferensial Linier Solusi Homogen ... Persamaan...

  • TE 226 - Sistem Linier

    Jimmy Hasugian

    Electrical Engineering - Maranatha Christian University

    [email protected] - http://wp.me/p4sCVe-g

    Sistem Waktu Kontinu

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 1 / 58

  • Pokok Bahasan

    1 Persamaan Diferensial LinierSolusi HomogenSolusi Khusus (Non-Homogen)Bentuk UmumDiagram Blok

    2 Respons Frekuensi

    3 Response ImpulsKonvolusiHubungan dengan Respons StepMenentukan Respons ImpulsHubungan dengan Respons Frekuensi

    4 Persamaan Ruang KeadaanSolusi Persamaan Ruang KeadaanRespons Frekuensi

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 2 / 58

  • Pendahuluan

    Metode matematika yang digunakan untuk menganalisis sebuah sistemliner yang tak-ubah-waktu (linear time invariant system - LTIS) dapatdilakukan secara time/sequence domain atau secara transform domain.

    Pada bagian ini akan dipaparkan 3 (tiga) metode secara time domainuntuk sistem waktu-kontinu (continuous-time system), yaitu:

    1 persamaan diferensial linier (linear differential equation)

    2 fungsi respons impuls (impulse-response function)

    3 formuliasi variabel-keadaan (state-variable formulation)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 3 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier

    Persamaan Diferensial Linier

    Secara dasar, sistem dapat direpresentasikan melalui persamaan diferensiallinier biasa/PDB (ordinary linear differential equation).

    Theorem (Linear Differential Equation)

    Secara umum, sistem dapat dinyatakan melalui Persamaan DiferensialBiasa:

    bndny(t)

    dtn+ bn1

    dn1y(t)

    dtn1+ . . .+ b1

    dy(t)

    dt+ y(t) = x(t) (1)

    atau dapat juga ditulis sebagai:

    (bnDn + bn1D

    n1 + . . .+ b1D + 1)[y(t)] = x(t) (2)

    dengan D ddt (differential operator)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 4 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier

    Persamaan Diferensial Linier

    Diperkenalkan linear operator L yang digunakan untuk menyatakan sistemdalam persamaan diferensial:

    L{y(t)} = x(t) (3)

    dengan

    L = bnDn + bn1D

    n1 + . . .+ b1D + 1 (4)

    Solusi Umum dari persamaan (1) dibagi menjadi dua komponen, yaitu:

    1 solusi homogen yh(t)disebut juga solusi transien, natural, tanpa-sumber

    2 solusi khusus (karena adanya sumber x(t)) yp(t)disebut juga solusi non-homogen, tunak (steady-state)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 5 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Homogen

    Solusi Homogen

    Solusi homogen dari persamaan (1) diperoleh jika sistem tidak memilikiinput, atau x(t) = 0, sehingga menjadi:

    bndny(t)

    dtn+ bn1

    dn1y(t)

    dtn1+ . . .+ b1

    dy(t)

    dt+ y(t) = 0

    Solusi persamaan di atas diperoleh dengan mencari akar-akar daripersamaan (4)

    L = bnDn + bn1D

    n1 + . . .+ b1D + 1 = 0

    atau dapat juga ditulis:

    f (r) = bnrn + bn1r

    n1 + . . .+ b1r + 1 = 0 (5)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 6 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Homogen

    Solusi Homogen

    Persamaan (5) adalah bentuk polinomial, dan akar-akar dari persamaantersebut dibagi menjadi dua kondisi:

    1 akar-akar beda (distinct roots)solusinya memiliki bentuk: ert

    2 akar-akar sama (multiple roots)misalkan ada sebanyak p kali akar-akar r , makasolusinya memiliki bentuk: ert , tert , t2ert , . . . , tp1ert

    Akar-akar r dapat berupa bilangan ril ataupun kompleks. Khusus untukbilangan pasangan-kompleks (complex-pair) r = a jb, maka solusi dapatjuga ditulis:

    ert e(ajb)t e(a+jb)t , e(ajb)t eksponensial (6) eat cos(bt) + eat sin(bt) trigonometri

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 7 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Homogen

    Solusi Homogen

    Solusi homogen dari persamaan L{y} = 0 dapat dituliskan sebagai:

    yh(t) = y1(t) + y2(t) + . . .+ yk(t) (7)

    dengan y1(t), y2(t), . . . , yk(t) dapat memiliki bentuk seperti yangdijelaskan pada slide sebelumnya

    Sebagai contoh:Carilah solusi homogen untuk persamaan diferensial y y + y y = 0Ubah ke dalam operator D menjadi: (D3 D2 + D 1)[y ] = 0Sehingga persamaan untuk mencari akar-akar: f (r) = r3 r2 + r 1 = 0diperoleh: r1 = 1, r2 = j , r3 = jMaka solusi homogen:yh(t) = c1e

    t + c2ejt + c3e

    jt atauyh(t) = c1e

    t + c 2 cos(t) + c3 sin(t)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 8 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Solusi khusus ataupun non-homogen dicari apabila persamaan (1) memilikiinput, atau x(t) 6= 0.

    Untuk mengatasi hal ini, dapat menggunakan operator pemusnah(annihilates operator) LA sehingga memenuhi:

    LA{x(t)} = 0 (8)

    Beberapa operator pemusnah dapat dilihat pada tabel berikut:

    Table: Operator Pemusnah

    x(t) LA

    tk Dk+1

    eat (D a) cos(bt) + sin(bt) (D2 + b2)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 9 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Sifat Operator PemusnahJika LA1 adalah operator pemusnah untuk x1(t) dan LA2 adalah operatorpemusnah untuk x2(t), maka LA1LA2 dapat memusnahkanx1(t) + x2(t).

    Apabila operator pemusnah untuk semua jenis input telah ditemukan,maka tinggal diterapkan untuk kedua sisi dalam persamaan diferensialuntuk mendapatkan solusi homogen dan solusi non-homogen (khusus).

    Sehingga Solusi Umum (lengkap) dari persamaan diferensial seperti pada(1) adalah:

    y(t) = yh(t) + yp(t) (9)

    = c1y1(t) + c2y2(t) + . . .+ cnyn(t)+

    cp1yp1(t) + cp2yp2(t) + . . .+ cpmypm(t) (10)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 10 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Contoh Soal

    Carilah solusi persamaan diferensial berikut ini:

    1 y (t) + y(t) = et

    2 L{y(t)} = (D2 + 1)[y(t)] = sin(t), y(0) = 1, y (0) = 0Jawaban:Soal 1Ubah dulu ke dalam operator D, sehingga menjadi: (D2 + 1)[y(t)] = et

    Karena memiliki input x(t) = et , maka operator pemusnahnya: (D 1)Sehingga secara lengkap dapat dituliskan:

    L{y(t)} = x(t)LAL{y(t)} = LAx(t)

    (D 1)(D2 + 1)[y(t)] = (D 1)et

    (D 1)(D2 + 1)[y(t)] = 0

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 11 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Contoh Soal

    Nyatakan dalam bentuk polinomial:

    f (r) = (r 1)(r2 + 1) = 0

    Ingat, bahwa bentuk (r 1) diperoleh dari operator pemusnah karena adainput x(t) = et , sehingga bagian ini akan memberikan solusi khusus(non-homogen).

    Akar-akar dari persamaan di atas: (r2 + 1) r1 = j , r2 = j(r 1) r3 = 1

    Sehingga solusi dari persamaa diferensial tersebut adalah:

    y(t) = yh(t) + yp(t)

    = c1ejt + c2e

    jt + c3et

    PENTING! Bagaimana mencari nilai dari koefisien c1, c2, c3?Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 12 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Contoh Soal

    y(t) = yh(t) + yp(t)

    = c1ejt + c2e

    jt + c3et

    Dalam soal ini, koefisien c1, c2 adalah berasal dari solusi homogen.Untuk mencari nilai koefisien dari Solusi Homogen, diperoleh denganmemasukkan syarat batas ataupun kondisi awal (initial condition).Biasanya hal ini diketahui dalam soal.

    Dalam soal ini, koefisien c3 adalah berasal dari solusi khusus(non-homogen).Untuk mencari nilai koefisien dari Solusi Khusus, diperoleh denganmen-substitusi bentuk solusi khusus ke dalam persamaan diferensial yangditanya.

    Dalam kasus ini, kita hanya bisa mencari koefisien dari solusi khusus (c3)Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 13 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Solusi Khusus (Non-Homogen)

    Contoh Soal

    Substitusikan solusi khusus yp(t) = c3et ke dalam persamaan diferensial

    yang ditanya.

    y (t) + y(t) = et y p (t) + yp(t) = et

    Sehingga menjadi:

    c3et + c3e

    t = et

    2c3et = et

    Dengan demikian: 2c3 = 1 c3 = 12Sehingga solusi dari persamaan diferensial tersebut adalah:

    y(t) = c1ejt + cjt2 +

    1

    2et

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 14 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Bentuk Umum

    Bentuk Umum Persamaan Diferensial

    Persamaan diferensial dalam (1) dapat diperluas lagi sehingga memilikibentuk umum menjadi:

    bndny(t)

    dtn+ bn1

    dn1y(t)

    dtn1+ . . .+ b1

    dy(t)

    dt+ y(t)

    = amdmx(t)

    dtm+ am1

    dm1x(t)

    dtm1+ . . .+ a1

    dx(t)

    dt+ a0x(t) (11)

    atau dapat juga ditulis dengan menggunakan operator diferensial:

    (bnDn + bn1D

    n1 + . . .+ b1D + 1)[y(t)]

    = (amDm + am1D

    m1 + . . .+ a1D + a0)[x(t)] (12)

    atau dengan menggunakan operator L:

    L{y(t)} = LD{x(t)} (13)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 15 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Bentuk Umum

    Bentuk Umum Persamaan Diferensial

    Misalkan:

    x(t) = LD{x(t)} (14)

    sehingga persamaan (13) dapat ditulis sebagai:

    L{y(t)} = x(t) (15)

    yang memiliki bentuk yang identik dengan persamaan (3).

    Apabila sistem memiliki input x(t) 6= 0, maka operator pemusnah LA yangberlaku untuk x(t) juga berlaku untuk x(t), persamaan (12) dan (13)dapat dikerjakan dengan:

    LA.L{y(t)} = LA.LD{x(t)} (16)LA.L{y(t)} = LA.x(t)

    Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu 16 / 58

  • Persamaan Diferensial Linier Diagram Blok

    Diagram Blok

    Salah satu kasus yang dihadapi adalah menurunkan model persamaandiferensial suatu sistem dari suatu diagram blok yang diberikan. Misalkandiketahui diagram blok sistem seperti berikut:

    dimisalkan sinyal a sebelum blok integrasi pertama, dan sinyal b setelahblok integrasi kedua

    a = y a = y y = b

    Dapat