TBP

16
Teori Belajar dan Pembelajaran Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Disusun Oleh : KELOMPOK 11 Ivan Satryana 5215134367 Achmad Zaenudin 5215136246 Agung Pangestu 5215131506 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015

description

Teori Belajar dan PembelajaranPenilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Transcript of TBP

  • Teori Belajar dan Pembelajaran

    Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan

    Patokan (PAP)

    Disusun Oleh :

    KELOMPOK 11

    Ivan Satryana 5215134367

    Achmad Zaenudin 5215136246

    Agung Pangestu 5215131506

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2015

  • i

    Kata Pengantar

    Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izin dan

    Rahmat-Nya lah sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas yang diamanahkan oleh Dosen mata kuliah

    Teori Belajar dan Pembelajaran dengan tepat waktu yang berjudul Penilaiann Acuan Norma (PAN)

    dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

    Penyusunan makalah Landasan Ilmu Pendidikan ini merupakan alat bantu untuk memperjelas

    tentang PAN dan PAP. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen Teori Belajar dan

    Pembelajaran yang penulis cintai agar makalah ini akan menjadi semakin baik dimata pembacanya.

    Penulis mengucapkan banyak terima kasih, terkhusus kepada semua pihak yang terlibat dalam

    proses pembuatan makalah ini, serta kepada beberapa referensi yang juga banyak memberikan

    pengetahuan-pengetahuan baru bagi penulis. Dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam pembuatan

    makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan Teori Belajar dan

    Pembelajaran.

    Jakarta, Juni 2015

    Penulis,

  • ii

    Daftar Isi

    Kata Pengantar ....................................................................................................................i

    Daftar Isi ...............................................................................................................................ii

    Bab I Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................2

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.........................................................................................2

    1.3.1 Tujuan Penulisan .....................................................................................................2

    1.3.2 Manfaat Penulisan ...................................................................................................2

    Bab II Pembahasan

    2.1 Pengertian Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP) ..........3

    2. 1. 1 Pengertian Penilaian Acuan Norma (PAN) ........................................................3

    2. 1. 2 Pengertian Penilaian Acuan Patokan (PAP) .......................................................4

    2. 2 Persamaan dan Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian ...................7

    Acuan Patokan (PAP)

    2. 2. 1 Persamaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan .....6

    (PAP)

    2. 2. 2 Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan ......6

    (PAP)

    2. 3 Kekurangan dan Kelebihan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian ...............8

    Acuan Patokan (PAP)

    2. 3. 1 Kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian ...........................8

    Acuan Patokan (PAP)

    2. 3. 2 Kelebihan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan ....9

    (PAP)

  • iii

    Bab III Kesimpulan

    3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................11

    Daftar Pustaka

  • 1

    BAB I

    Pendahuluan

    1. 1 Latar Belakang

    Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai

    oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan

    subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan,

    karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil

    pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari

    proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat

    menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses

    pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan

    evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan

    evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar

    untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.

    Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan

    informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau

    menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan

    standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil

    belajar dan evaluasi pembelajaran.

    Sebelum melakukan proses evaluasi terlebih dahulu kita harus melakukan

    pengukuran dengan alat yang disebut tes. Hasil pengukuran dapat menggambarkan

    derajat kualitas, kuantitas dan eksistensi keadaan yang diukur. Namun demikian hasil

    pengukuran ini belum memiliki makna sama sekali apabila belum dibandingkan dengan

    suatu acuan atau bahan pembanding. Proses membandingkan inilah yang disebut proses

    penilaian.

    Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan

    berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan tes-tes dengan standar-standar

    tertentu sesuai dengan perkembangannya. Maka dari itu bagi seorang pendidik harus

    mengetahui bagaimana cara atu teknik-teknik yang baik untuk mengevaluasi anak

    didiknya, sejauhmana pencapaian siswa dalam menguasai materi yang disampaikan.

  • 2

    Oleh karena itu kami tertarik untuk lebih lanjut untuk membahas mengenai 2 pendekatan

    yang berlaku dalam penilaian hasil belajar, yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN) dan

    Penilaian Acuan Patokan (PAP), karena keduanya merupakan pendekatan yang penting

    dalam melaksanakan proses penilaian sebagai hasil dari evaluasi pembelajaran guru

    terhadap siswa.

    1. 2 Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

    1. Apa pengertian dari Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan

    (PAP) ?

    2. Apa persamaan dan perbedaan dari PAN dan PAP ?

    3. Kekurangan dan Kelebihan dari PAN dan PAP ?

    1. 3 Manfaat dan Tujuan Penulisan

    1. 3. 1Manfaat Penulisan

    1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari Penilaian Acuan Norma (PAN)

    dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

    2. Untuk dapat mengetahui persamaan dan perbedaan dari Penilaian Acuan

    Norma dan Penilaian Acuan Patokan

    3. Untuk dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari PAN dan PAP

    4. Untuk membah wawasan penulis dan pembaca

    5. Untuk dapat mengetahui hal yang baru bagi penulis

    1. 3. 2 Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu untuk dapat mengetahui pendekatan

    penialain dalam mekukan evaluasi terhadap siswa

  • 3

    BAB II

    Pembahasan

    2. 1 Pengertian Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

    2. 1. 1 Pengertian Penilaian Acuan Norma (PAN)

    Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan

    mengacu pada norma kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa

    dibandingkan dengan nilai-nilai siswa lain dalam kelompok tersebut. Dengan

    kata lain PAN merupakan sistem penilaian yang didasarkan pada nilai

    sekelompok siswa dalam satu proses pembelajaran sesuai dengan tingkat

    penguasaan pada kelompok tersebut. Artinya pemberian nilai mengacu pada

    perolehan skor pada kelompok itu.

    Dalam hal ini norma berarti kapasistas atau prestasi kelompok,

    sedangkan kelompok adalah semua siswa yang mengikuti tes tersebut dapat

    kelompok siswa dalam satu kelas, sekolah, rayon, propinsi, dan lain-lain. Pan

    juga dapat dikatakan penilaian apa adanya dengan pengertian bahwa acuan

    pembandingnya semata-mata diambil dari kenyataan yang diperoleh (rata-rata

    dan simpangan baku) pada saat penilaian dilakukan dan tidak dikaitkan dengan

    hasil pengukuran lain.

    PAN menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku pada kurva normal.

    Hasil-hasil perhitungannya dipakai sebagai acuan penilaian dan memiliki sifat

    relatif sesuai dengan naik turunnya nilai rata-rata dan simpangan baku yang

    dihasilkan pada saat itu.

    Penggunaan sistem PAN membiarkan siswa berkembang seperti apa

    adanya. Namun demikian guru tetap merumuskan Tujuan Khusus

    Pembelajaran (TKP) sesuai dengan tuntutan kompetensi. TKP yang

    berorientasi pada kompetensi tetap dipakai sebagai tumpuan dalam

    penyusunan evaluasi akan tetapi pada saat pemberian skor yang diperoleh

    siswa maka TKP tidak dipergunakan sebagai pedoman. Batas kelulusan tidak

  • 4

    ditentukan oleh penguasaan minimal siswa terhadap kompetensi yang

    ditetapkan dalam TKP, melainkan didasarkan pada nilai rata-rata dan

    simpangan baku yang dihasilkan kelompoknya.

    Dengan demikian kelemahan sistem PAN dapat terlihat jelas bahwa tes

    apapun, dalam kelompok apapun, dengan kadar prestasi yang bagaimanapun

    pemberian nilai dengan model pendekan PAN selalu dapat dilakukan. Oleh

    karena itu penggunaan model pendekatan ini dapat dilakukan denga baik

    apabila memenuhi syarat antara lain:

    a. Skor nilai terpencar atau dapat dianggap terpencar sesuai dengan

    pencaran kurva normal

    b. Jumlah yang dinilai minimal 50 orang atau lebih dari 100 orang dalam

    arti sampel yang digunakan besar.

    Dalam penerapan sistem PAN ada dua hal pokok yang harus ditetapkan

    yaitu: banyaknya siswa yang akan lulus dan penetapan batas lulus. Terdapat

    dua cara di dalam menentukan batas kelulusan antara lain: menetapkan terlebih

    dahulu jumlah yang diluluskan, misalnya 75% dari seluruh peserta tes,

    kemudian skor tiap siswa disusun dan diranking sehingga akan diketemukan

    skor terendah. Cara kedua dengan menggunakan data statistik yang terdapat

    dalam kurva normal dengan menggunakan nilai rata-rata dan simpangan baku,

    sehingga akan diketemukan luas daerah kurva normal atau jumlah anak yang

    diluluskan.

    2. 1. 2 Pengertian Penilaian Acuan Patokan (PAP)

    Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah model pendekatan penilaian

    yang mengacu kepada suatu kriteria pencapaian tujuan (TKP) yang telah

    ditetapkan sebelumnya. PAP merupakan suatu cara menentukan kelulusan

    siswa dengan menggunakan sejumlah patokan. Bilamana siswa telah

    memenuhi patokan tersebut maka dinyatakan berhasil. Tetapi bila siswa belum

    memenuhi patokan maka dikatakan gagal atau belum menguasai bahan

    pembelajaran tersebut. Nilai-nilai yang diperoleh siswa dihubungkan dengan

  • 5

    tingkat pencapaian penguasaan siswa tentang materi pembelajaran sesuai

    dengan tujuan yang telah ditetapkan.

    Siswa yang telah melampaui atau sama dengan kriteria atau patokan

    keberhasilan dinyatakan lulus atau memenuhi persyaratan. Guru tidak

    melakukan penilaian apa adanya melainkan berdasarkan kriteria keberhasilan

    yang telah ditetapkan sejak pembelajaran dimulai. Guru yang menggunakan

    model pendekatan PAP ini dituntut untuk selalu mengarahkan, membantu dan

    membimbing siswa kearah penguasaan minimal sejak pembelajaran dimulai,

    sedang berlangsung dan sampai berakhirnya pembelajaran.Kompetensi yang

    dirumuskan dalam TKP merupakan arah, petunjuk, dan pusat kegiatan dalam

    pembelajaran. Penggunaan tes formatif dalam penilaian ini sangat mendukung

    untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Pelaksanaan PAP tidak

    memerlukan perhitungan statistik melainkan hanya tingkat penguasaan

    kompetensi minimal.

    Sebagai contoh misalnya: untuk dapat diterima sebagai calon tenaga

    pengajar di perguruan tinggi adalah IP minimal 3,00 dan setiap calon harus

    lulus tes potensi akademik yang diadakan oleh lembaga yang bersangkutan.

    Berdasarkan kriteria di atas siapapun calon yang tidak memenuhi persyaratan

    di atas maka dinyatakan gagal dalam tes atau tidak diterima sebagai calon

    tenaga pengajar.

    Seperti uraian di atas tingkat kemampuan atau kelulusan seseorang

    ditentukan oleh tercapai tidaknya kriteria. Misalnya seseorang dikatakan telah

    menguasai satu pokok bahasan / kompetensi bilamana ia telah menjawab

    dengan benar 75% dari butir soal dalam pokok bahasan / kompetensi tersebut.

    Jawaban yang benar 75% atau lebih dinyatakan lulus, sedang jawaban yang

    kurang dari 75% dinyatakan belum berhasil dan harus mengulang kembali.

    Muncul pertanyaan bahwa apakah siswa yang dapat menjawab benar

    75% ke atas juga akan memperoleh nilai yang sama? Hal ini tergantung pada

    sistem penilaian yang digunakan. Jika hanya menggunakan kriteria lulus dan

    tidak lulus, berarti siswa yang menjawab benar 75% ke atas adalah lulus,

  • 6

    demikian juga sebaliknya siswa yang menjawab benar kurang dari 75% tidak

    lulus. Apabila sistem penilaian yang digunakan menggunakan model A, B, C,

    D atau standar yang lain, kriteria ditetapkan berdasarkan rentangan skor atau

    skala interval.

    Perlu dijelaskan bahwa kriteria atau patokan yang digunakan dalam PAP

    bersifat mutlak. Artinya kriteria itu bersifat tetap, setidaknya untuk jangka

    waktu tertentu dan berlaku bagi semua siswa yang mengikuti tes di lembaga

    yang bersangkutan.

    2. 2 Persamaan dan Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian

    Acuan Patokan (PAP)

    2. 2. 1 Persamaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan

    (PAP)

    Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa

    persamaan sebagai berikut:

    1) Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan

    evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan

    tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional

    khusus

    2) Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai

    subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur

    mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir

    pengambilan keputusan.

    3) Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa, kedua

    pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes

    dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.

    4) Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang

    akan diukur.

  • 7

    5) Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes

    karangan, tes penampilan atau keterampilan.

    6) Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.

    7) Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang

    berbeda.

    2. 2. 2 Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan

    (PAP)

    Perbedaan pada kedua penilaian tersebut yaitu sebagai berikut :

    1) Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus

    dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan

    biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan

    banyak butir tes untuk setiap perilaku.

    2) Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari

    segi tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan

    menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak

    dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.

    3) Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang

    mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang

    terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan

    butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli

    dengan tingkat kesulitannya.

    4) Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan

    patokan digunakan terutama untuk penguasaan.

  • 8

    3. 3 Kekurangan dan Kelebihan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian

    Acuan Patokan (PAP)

    3. 3. 1 Kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian

    Acuan Patokan (PAP)

    Setiap pendektan penilaian tentu saja memilki kekurangannya masing-masing,

    kekurangan tersebut sebagai berikut :

    a. Kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN)

    1. Sedikit menyebutkan tujuan pembelajaran atau kompetensi

    siswa/mahasiswa: apa yang mereka ketahui atau dapat mereka lakukan;

    2. Sedikit menyebutkan kualitas pembelajaran;

    3. Tidak fair karena peringkat siswa/mahasiswa tidak hanya tergantung

    pada tingkat prestasi, tetapi juga atas prestasi siswa/mahasiswa lain;

    4. Tidak dapat diandalkan: siswa/mahasiswa yang gagal sekarang mungkin

    dapat lulus pada tahun berikutnya;

    5. Tidak fair, khususnya pada kelompok kecil. Referensi ini dapat

    menyebarkan peringkat, memperbesar-besarkan perbedaan dalam

    prestasi, dan menekan berbagai perbedaan;

    6. Kurang transparan, karena hasil penilaian akhir tidak diketahui para

    mahasiswa.

    b. Kekurangan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

    1. Relatif agak rumit, karena perlu waktu untuk menyetujui sebuah kriteria

    dan standar;

    2. Berisiko mengembangkan daftar nama kriteria yang berlianan;

    3. Lebih menekankan hasil daripada proses;

    4. Peringkat dapat dinyatakan dengan tidak sebenarnya secara

    positif/negatif;

    5. Kadang akademisi kurang kompeten dan percaya diri untuk membuat

    penilaian profesional;

    6. Tidak mudah bagi akademisi untuk mengubah kebiasaan dari menilai

    berdasarkan referensi norma menjadi referensi kriteria;

  • 9

    7. Pikiran bahwa hanya persentase kecil yang memperoleh ranking rendah,

    dan sebaliknya, pasti mereka yang di pendidikan tinggi yang

    memperoleh ranking tinggi;

    8. Siswa/mahasiswa dapat mempertanyakan nilai merek

    3. 3. 2 Kelebihan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan

    (PAP)

    Disamping kekurangan, tentu saja terdapat kelebihannya. Kelebihan tersebut

    antara lain sebagai berikut :

    a. Kelebihan Penilaian Acuan Norma (PAN)

    1. Kebiasaan penggunaan penilaian berdasarkan referensi norma atau

    kelompok di pendidikan tinggi;

    2. Asumsi bahwa tingkat kinerja yang sama diharapkan terjadi pada setiap

    kelompok siswa/mahasiswa;

    3. Hasil kelompok tengah (mean group) cocok dengan persentase untuk

    setiap tahun;

    4. Bermanfaat untuk membandingkan siswa/mahasiswa lintas mata

    pelajaran/kuliah dan memberikan hadiah atau penghargaan utama untuk

    sejumlah siswa/mahasiswa tertentu;

    5. Mendukung ide tradisional kekauan akademis dan menggunakan

    standar

    b. Kelebihan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

    1. Penilaian lebih transparan dengan menggunakan rubrik atau skema

    penilaian (marking scheme);

    2. Penilaian lebih dapat diandalkan, karena menggunakan standar dan

    kriteria minimal;

    3. Nilai dan peringkat lebih dapat dirundingkan;

    4. Nilai atau skor dapat dipertanggungjawabkan secara objektif karena

    berdasarkan prestasi yang disesuaikan dengan kriteria dan standar yang

    telah ditentukan;

  • 10

    5. Lebih banyak partisipasi dan motivasi siswa/mahasiswa serta fokus pada

    pembelajaran;

    6. Lebih adil dan fair, karena siswa/mahasiswa diukur berdasarkan standar

    prestasi, bukan dengan membandingkan mahasiswa satu dengan

    lainnya;

    7. Prestasi tergantung pada tingkat kebaikan kinerja yang ditunjukkan

    siswa/mahasiswa;

    8. Lebih dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan prestasi

    siswa/mahasiswa;

    9. Mengakui subjektifitas dan penilaian yang profesional dalam pemberian

    nilai;

    10. Cocok digunakan untuk penempatan kegiatan belajar bersyarat atau

    berseri;

    11. Cocok digunakan untuk mendiagnosa kemampuan seseorang dalam

    proses pembelajaran;

    12. Cocok digunakan untuk memonitor kemampuan setiap

    siswa/mahasiswa atau kelompok dalam proses pembelajaran

  • 11

    BAB III

    Penutup

    4. 1 Kesimpulan

    Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan evaluasi terdapat dua pendekatan

    penialain yaitu Penialain Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

    Penilaian Acuan Norma merupakan penilaian yang mengacu kepada norma untuk

    menentukan kedudukan atau posisi seorang peserta didik di antara kelompoknya.

    Sedangkan, Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang mengacu kepada tujuan

    instruksional atau untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik terhadap perilaku

    yang terdapat dalam tujuan instruksional khusus tersebut.

    Kedua pendektan tersebut memilki persamaan, bahwa keduanya mempersyaratkan

    perumusan secara spesifik perilaku yang diukur, disusun dari sampel butir-butir tes yang

    relevan dan representatif, keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitas

    dan digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.

    Adapun perbedaan dari kedua penilaian tersebut antara lain:

    a) Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus

    dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya

    mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes

    untuk setiap perilaku.

    b) Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi

    tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan

    penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh

    setiap peserta tes.

    c) Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai

    tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan

    terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan

    dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.

  • 12

    Daftar Pustaka

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Prihastuti%20Ekawatiningsih,%20S.Pd.,M

    .Pd./MATERI%20PAN-PAP.pdf

    http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32630492/EVALUASI_DALAM_PEMB

    ELAJARAN.docx

    http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196409281989012-

    SITI_SRIYATI/Kumpulan_bahan_ajar_evaluasi_pembelajaran_%283%29/PENGOLAHAN_

    NILAI_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

    http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196406061990031-

    MUSLIM/BAHAN_AJAR_(MINGGU_KE_12)_PENGOLAHAN_HASIL_PENILAIAN_%

    5BCompatibility_Mode%5D.pdf