Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

23
Perbandingan Efisiensi Biaya Perencanaan Hollow Core Slab (HCS) dengan Pelat Lantai Beton Konvensional Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010 SIDANG AKHIR TUGAS AKHIR Pembimbing Ida Ayu Ari Angreni, ST., MMT.

description

SIDANG AKHIR TUGAS AKHIR. Perbandingan Efisiensi Biaya Perencanaan Hollow Core Slab (HCS) dengan Pelat Lantai Beton Konvensional. Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010. Pembimbing Ida Ayu Ari Angreni , ST., MMT. LATAR BELAKANG. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Page 1: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Perbandingan Efisiensi Biaya Perencanaan Hollow Core Slab (HCS) dengan Pelat Lantai Beton Konvensional

Tati Noviati

10307069Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan

Universitas Gunadarma

2010

SIDANG AKHIR TUGAS AKHIR

Pembimbing

Ida Ayu Ari Angreni, ST., MMT.

Page 2: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

LATAR BELAKANG

Page 3: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Latar Belakang

Demi mendapatkan suatu bangunan yang baik diperlukan suatu perencanaan yang matang meliputi perencanaan struktur sesuai biaya yang tersedia agar didapatkan gedung yang kokoh dan ekonomis.

Kemajuan teknologi saat ini berkembang pesat dan mulai merambah pada bidang teknik konstruksi khususnya di Indonesia yaitu beton pracetak (Precast Concrete) yang dalam penggunaannya di pakai sebagai suatu sistem struktur bangunan.

Pemilihan sistem jenis ini didasarkan pada sifat beton yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, bahan untuk beton mudah didapatkan, tahan terhadap api dan korosif serta meminimalkan pemakaian bekisting dan perancah sehingga dapat menghemat waktu pelaksanaan

Page 4: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

TUJUAN TUGAS AKHIR

Page 5: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Tujuan Tugas Akhir

• Menganalisis perbandingan efisiensi biaya perencanaan Hollow Core Slab (HCS) dengan pelat lantai beton konvensional pada proyek pembangunan Pusat Grosir Metro Tanah Abang.

• Mengetahui metode kerja dan pelaksanaan penggunaan Hollow Core Slab dan pelat lantai beton konvesional.

Page 6: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

BATASAN MASALAH

Page 7: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Batasan Penulisan Tugas Akhir

• Perhitungaan biaya perencanaan Hollow Core Slab (HCS) dan pelat lantai beton konvensional yang dilakukan pada proyek pembangunan Pusat Grosir Metro Tanah Abang.

• Perhitungan harga satuan menurut luas bangunan.

• Perbandingan efisiensi biaya didasarkan pada hasil perhitungan dan data kualitatif.

Lokasi Tugas Akhir

Proyek Pusat Grosir Metro Tanah Abang berlokasi di JL. KH. Wahid Hasyim Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Page 8: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

METODE PENELITIAN

Page 9: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Metode PenelitianTahapan – tahapan penelitian diwujudkan dalam bentuk flowchart penelitian berikut :

• Mulai.• Mengumpulkan data – data yang

akan digunakan dalam penelitian ini.

• Menghitung biaya perencanaan dan harga satuan menurut luas bangunan metode HCS dan Pelat Lantai Beton Konvensional pada proyek pembangunan Pusat Grosir Metro Tanah Abang.

• Menganalisis Perbandingan Efisiensi Biaya Perencanaan Hollow Core Slab (HCS) dengan Pelat Lantai Beton Konvensional.

• Hasil biaya pekerjaan pelat lantai yang efisien.

Mulai

Mengumpulkan Data – Data

Perhitungan biaya perencanaan dan harga satuan menurut luas metode Hollow Core Slab (HCS) dan Pelat Lantai Beton Konvensional

Analisis Perbandingan Efisiensi Biaya

Selesai

Hollow Core Slab (HCS) Pelat Lantai Beton Konvensional

Hasil Biaya Pekerjaan Pelat Lantai Yang Efisien

Page 10: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

TINJAUAN PUSTAKA

Page 11: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Tinjauan Pustaka

• Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik.

• Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampang-penampang struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif bekerja, sedangkan bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja efektif

• Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

• Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan).

Page 12: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Hollow Core Slab (HCS)

• HCS merupakan pelat satu arah (oneway slab), dimana HCS mempunyai prosentase rongga 30% s/d 45% sehingga berat sendiri (dead load) HCS jauh lebih ringan dibandingkan dengan pelat konvensional

• Bayangkan saja, untuk solid slab, tebal 120 mm saja maka beratnya adalah sekitar 288 kg/m2 hampir sama dengan berat beban hidup rencana untuk kantor yaitu 300 kg/m2

• Jika diperlukan struktur topping diatasnya, maka permukaan atas HCS yang kasar berfungsi sebagi penahan geser dengan bagian topping yang bertujuan untuk menciptakan suatu kesatuan yang solid

Page 13: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

PERHITUNGAN DAN

ANALISIS DATA

Page 14: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

PERHITUNGAN BIAYA PERENCANAAN PELAT LANTAI BETON KONVENSIONAL DENGAN HOLLOW CORE SLAB (HCS)

PERHITUNGAN BIAYA PERENCANAAN PELAT LANTAI BETON KONVENSIONAL

• Perhitungan Volume Pembesian Pelat Lantai Beton Konvensional

• Perhitungan Bekisting Pelat Lantai Beton Konvensional

• Perhitungan Biaya Perencanaan Pelat Lantai Beton Konvensional

PERHITUNGAN BIAYA PERENCANAAN HOLLOW CORE SLAB (HCS)

• PERHITUNGAN BIAYA PERENCANAAN HOLLOW CORE SLAB (HCS)

Page 15: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

PERBANDINGAN BIAYA PERENCANAAN PELAT LANTAI BETON KONVENSIONAL DENGAN HOLLOW CORE SLAB (HCS)

Material Upah Total Harga Satuan

(RP) (RP) (RP) (RP)

Pelat Lantai Beton Konvensional 4.940.911.341,89 1.341.120.720,10 6.282.032.061,99 404.489,94

Hollow Core Slab (HCS) 5.103.291.262,10 194.259.275,97 5.297.550.538,07 341.100,75

Efisiensi ( %) 3% 86% 19% 19%

Metode

Page 16: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Perbandingan Kualitatif Pelat Lantai Beton Konvensional dengan Hollow Core Slab (HCS)

Item Pelat Lantai Beton

Konvensional Pracetak Pratekan/Hollow Core Slab (HCS)

Desain Sederhana Membutuhkan wawasan yang luas terutama ada kaitannya dengan sistem fabrikasi, transportasi serta pelaksanaan atau pemasangan komponen, sistem sambungan dsb.

Bentuk & Ukurannya

Efisiensi untuk bentuk yang tidak teratur dan bentang – bentang yang tidak mengulang.

Efisiensi untuk bentuk yang teratur/relative besar dengan jumlah bentuk – bentuk yang berulang

Penggunaan besi beton

Lebih Boros Lebih hemat dari pelat lantai beton konvensional

Kecepatan Kecepatan konstruksi lebih lambat karena tahapan pelaksanaan yang panjang yaitu : bekisting, penulangan, pengecoran, bongkar bekisting, pemeliharaan beton, serta pelaksanaannya saling menunggu.

Kecepatan konstruksi lebih cepat karena tahapan pelaksanaan yang sederhana dan pelaksanaannya dapat dioverlap.

Waktu Pelaksanaan Lebih lama, karena memakan waktu 28 hari untuk mencapai tingkat kering

Lebih cepat, karena dapat dilaksanakan secara paralel sehingga hemat waktu dan proses pengerjaan hanya 7 hari untuk satu lantai

Pemasangan Harus pada saat yang bersamaan dengan pemasangan tulangan balok dan kolom agar terikat satu sama lain

Dirakit di pabrik dan dapat dibuat terlebih dahulu sebelum pemasangan

Koordinasi Pelaksanaan

Kompleks Lebih sederhana, karena semua pengecoran elemen struktur pracetak telah dilakukan dipabrik

Page 17: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Perbandingan Kualitatif Pelat Lantai Beton Konvensional dengan Hollow Core Slab (HCS)

Item Pelat Lantai Beton

Konvensional Pracetak Pratekan/Hollow Core Slab (HCS)

Pengawasan/Kontrol Kerja Bersifat kompleks, serta dilakukan dengan cara terus menerus

Sifatnya lebih mudah karena telah dilakukan pengawasan oleh kualitas kontrol dipabrik

Kondisi Lahan Butuh area yang relative luas karena butuh adanya penimbunan material dan ruang gerak

Tidak memerlukan lahan yang luas untuk penyimpanan material selama proses pengerjaan konstruksi berlangsung, sehingga lebih bersih terhadap lingkungan

Kondisi Cuaca Banyak dipengaruhi oleh keadaan cuaca Tidak dipengaruhi cuaca karena dibuat dipabrik

Ketepatan/Akurasi Ukuran Sangat tergantung keahlian pelaksana Karena dilaksanakan di pabrik, maka ketepatan ukuran lebih terjamin

Kualitas Sangat tergantung banyak faktor, terutama keahlian pekerja dan pengawas. Struktur bangunan lebih kurang dapat presisi karena pengecoran langsung pada proyek.

Struktur bangunan akan lebih presisi, ukuran pelat akan lebih tepat dan lebih terjamin kualitasnya karena di kerjakan di pabrik dengan menggunakan sistem pengawasan pabrik..

Kebisingan Konvensional lebih bising karena pelaksanaannya seperti mixer dan concrete pump yang berbunyi pada saat pengecoran.

HCS dalam pelaksanaannya lebih rendah tingkat kebisingannya

Umur Bangunan Umur bangunan konvensional mempunyai harga bangunan yang lebih pendek.

Umur bangunan HCS lebih lama sehingga mempunyai harga bangunan yang lebih lama.

Material Lebih murah dari Hollow Core Slab (HCS)

Lebih mahal biayanya 3%, karena biaya pembelian material HCS dari pabrik

Finishing Perlu penyempurnaan acian disebabkan bekas bekisting yang terkadang tidak teratur

Karena tidak menggunakan bekisting maka dapat diekspose dan berfungsi sebagai plafond

Page 18: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

KESIMPULAN

Page 19: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Kesimpulan

• Dari kedua metode yang telah dihitung total biaya konstruksi dengan metode Hollow Core Slab (HCS) Rp. 5.297.550.538,07 lebih efisien 19 % dibandingkan metode pelat lantai beton konvensional Rp. 6.282.032.061,99. Hal ini terjadi karena biaya upah Hollow Core Slab (HCS) Rp. 194.259.275,97 lebih efisien 86 % dibandingkan pelat lantai beton konvensional yang menghabiskan Rp.1.341.120.720,10.

• Harga satuan menurut luas bangunan metode pelat lantai beton konvensional Rp. 404.489,94/m2 sedangkan harga satuan Hollow Core Slab (HCS) Rp. 341.100,75/m2.

Page 20: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Kesimpulan (2)

• Total biaya konstruksi Hollow Core Slab (HCS) lebih efisien dikarenakan biaya upah Hollow Core Slab (HCS) lebih murah dibandingkan pelat lantai beton konvensional karena dalam proses pelaksanaan pekerjanya lebih sedikit dibandingkan pelaksanaan pelat lantai beton konvensional.

• Efisiensi biaya material hanya satu dari beberapa faktor pertimbangan untuk pengambilan keputusan suatu metode konstruksi digunakan. Oleh karena itu diperlukan pertimbangan yang komprehensif untuk memutuskan pengambilan keputusan seperti pertimbangan desain struktur rencana bangunan, mutu yang direncanakan, waktu pelaksanaan proyek, dan ruang pelaksanaan proyek.

Page 21: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

SARAN

Page 22: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

Saran

• Melakukan analisis sensitivas terhadap parameter – parameter tertentu agar telihat lebih jelas efisiensinya.

• Perhitungan waktu perlaksanaan dan kekuatan struktur agar mendapatkan hasil yang lebih menyeluruh.

• Perhitungan dimensi rongga dalam HCS seberapa besar pengaruhnya dalam kekuatan strukturnya.

Page 23: Tati Noviati 10307069 Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2010

TERIMA KASIH