TATANAN KELEMBAGAAN

download TATANAN  KELEMBAGAAN

of 20

Transcript of TATANAN KELEMBAGAAN

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Fenomena konflik kewenangan antar lembaga negara muncul mewarnai

    konstalasi tatanan kelembagaan di indonesia sejak banyaknya lembaga-lembaga

    baru lahir, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, dan masih

    banyak lagi lembaga-lembaga serupa lainnya. Hadirnya lembaga lembaga baru

    tersebut sesungguhnya diharapkan akan memacu ke-efektifan lembaga - lembaga

    yang telah ada terlebih dahulu. !eskipun pada kenyataan berbanding terbalik

    dengan yang diharapkan.

    "erbagai kajian dan penelitian mengenai fenomena kelahiran lembaga-

    lembaga negara baru mendorong lahirnya tulisan ini, disamping itupula

    penyelesaian hubungan harmonisasi antar lembaga dalam tatanan kelembagaan

    belum begitu memuaskan. !eskipun secara indifidual kelembagaan telah berjalan

    dalam tata kelola yang baik. namun menjadi sorotan perhatian manakalah

    hubungan harmonisasi dalam tatanan kelembagaan antara berbagai lembaga

    menjadi tidak terjalin dengan baik. #leh sebab itu maka, penulisan makalah ini

    berupaya memberikan satu alternatif pilihan dalam menemukan akar

    permasalahan melalui pendekatan hubungan tata kelola antar lembaga negara.

    $dapun %ata kelola kelembagaan publik yang menjadi fokus pembahasan

    dalam makalah ini adalah mengenai keuangan negara, perbendaharaan negara,

    pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara dan

    pemberantasan tindak pidana korupsi, karena tatanan pengelolaan keempat aspek

    tersebut merupakan suatu keharusan dalam rangka transparan dan accountable

    sehingga tata kelola dapat dipahamkan sebagai suatu upaya untuk melakukanpenataan penyelenggaraan pemerintahan (governance). Hal ini tentu menyangkut

    menejemen pembangunan untuk mewujudkan tujuan negara.

    Herry &usilowati, '()'*+, %ata kelola lembaga negara lebih mengarah pada

    konsep good governance. %ata kelola pemerintahan yang baik, lahir sejalan

    dengan konsep-konsep dan terminology yang terkait dengan hak asasi manusia,

    demokrasi dan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan. engan kata lain

    dapat dimaknai good governance sebagai tata kelola pemerintahan yang baik

    1

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    2/20

    bersih, dan berwibawa. !aksudnya baik yaitu pemerintahan negara yang

    berkaitan dengan sumber social, budaya, politik, serta ekonomi diatur sesuai

    dengan kekuasaan yang dilaksanakan masyarakat, sedangkan pemerintahan yang

    bersih adalah pemerintahan yang efektif, efesien, transparan, jujur, dan

    bertanggung jawab.

    B. Permasalahan

    "erdasarkan latar belakang, maka permasalahan dapat dirumuskan adalah *

    ). "agaimana keuangan negara dikelola secara transparan dan accountabel

    '. "agaimana pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara

    yang semestinya dijalankan

    . "agaimana pemberantasan tindak pidana korupsi dilaksanakan sehingga

    menyentuh rasa keadilan masyarakat

    BAB II

    2

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    3/20

    PEMBAHASAN

    A. Tatanan Kelembagaan

    %atanan kelembagaan sektor publik meliputi keuangan negara,

    perbendaharaan negara, pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab

    keuangan negara serta pemberantasan tindak pidana korupsi, merupakan satu

    kesatuan tata kelola dalam melakukan penataan penyelenggaraan

    pemerintahan (governance).

    1. Keuangan Negara

    Keuangan negara atau yang sekarang dikenal dengan ekonomi

    publik bermuara dari ajaranma/hab kameralis yang muncul diabad )0 dan

    )1 bersama ajaranma/hab markentalis di prancis dan ingris dan ajaran

    klasik yang dibawah oleh adam &mith 2)0034, dimana ajaran klasik

    merupakan perkawinan dari ajaran fisikrot dengan 5uesnay 2)0+14 sebagai

    pelopornya dengan ajaran merkantalis 2&amuelson*)6+14 menjelaskan

    bahwa adanya pasar bebas sehingga pemerintah atau negara tak perlu ikut

    campur dalam sistem perekonomian, pemerintah cukup memperhatikan

    pertahanan, kemananan, peradilan dan pendidikan. Kedua ma/hab ini

    memiliki perbedaan dalam memandang keuangan negara, dimana ma/hab

    kameralis memandang pemerintah yang baik adalah pemerintah yang

    membelanjakan uangnya dalam jumlah yang banyak sedangkan ajaran

    ma/hab klasik memandang bahwa pemerintah yang baik adalah

    pemerintah yang membelanjakan uangnya dalam jumlah sedikit,

    7eksohadiprodjo.& 2)663*084

    9ndang-9ndang :omor )0 %ahun '(( tentang keuangan negara,

    Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat

    dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa

    barang yang dapat dijadikan milik :egara berhubung dengan pelaksanaan

    hak dan kewajiban tersebut. Penjelasan dari 9ndang-9ndang :omor )0

    %ahun '(( tentang Keuangan :egara dinyatakan bahwa pendekatan yang

    digunakan dalam merumuskan Keuangan :egara adalah dari sisi objek,

    3

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    4/20

    subjek, proses, dan tujuan, dari ketiga pendekatan yang dituangkan tesebut

    memiliki maksud sebagai berikut *

    a. #bjek, yang dimaksud dengan Keuangan :egara meliputi semua hak

    dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk

    kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan

    kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa

    uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara

    berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

    b. &ubjek, yang dimaksud dengan Keuangan :egara meliputi seluruh

    subjek yang memilikimenguasai objek sebagaimana tersebut di atas,

    yaitu* pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negaradaerah,dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara. dari sisi

    proses, Keuangan :egara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang

    berkaitan dengan pengelolaan objek sebagaimana tersebut di atas

    mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai

    dengan pertanggunggjawaban.

    c. %ujuan, Keuangan :egara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan

    hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan danatau

    penguasaan objek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka

    penyelenggaraan pemerintahan negara.

    ;ika dilihat dari pengertian keuangan negara dengan pendekatan

    objek, terlihat bahwa hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan

    uang diperluas cakupannya, yaitu termasuk kebijakan dan kegiatan dalam

    bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang

    dipisahkan. engan demikian, bidang pengelolaan keuangan negara dapat

    dikelompokkan dalam*a. &ub bidang pengelolaan fiskal,

    Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan fiskal

    meliputi kebijakan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan

    $nggaran Pendapatan dan "elanja :egara 2$P":4 mulai dari

    penetapan $rah dan Kebijakan 9mum 2$K94, penetapan strategi dan

    prioritas pengelolaan $P":, penyusunan anggaran oleh pemerintah,

    pengesahan anggaran oleh P7, pelaksanaan anggaran, pengawasan

    4

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    5/20

    anggaran, penyusunan perhitungan anggaran negara 2P$:4 sampai

    dengan pengesahan P$: menjadi undang-undang.

    b. &ub bidang pengelolaan moneter

    Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan moneter

    berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sector perbankan

    dan lalu lintas moneter baik dalam maupun luar negeri.

    c. &ub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.

    Pengelolaan keuangan negara subbidang kekayaan :egara

    yang dipisahkan berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan

    di sektor "adan 9saha !ilik :egaraaerah 2"9!:"9!4 yang

    orientasinya mencari keuntungan 2profit motive4.

    !aka "erdasarkan uraian di atas, pengertian keuangan negara

    dapat dibedakan menjadi

    )4 Keuangan negara dalam arti luas, adalah dari sisi objek yang

    cakupannya sangat luas, dimana keuangan negara mencakup kebijakan

    dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan

    negara yang dipisahkan.'4 Keuangan negara dalam arti sempit hanya mencakup pengelolaan

    keuangan negara sub bidang pengelolaan fiskal saja.

    2. Pemerksaan Pengel!laan "an Tanggung#a$ab Keuangan Negara

    edi

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    6/20

    dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang tingkat kewajaran

    informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.

    b4 Pemeriksaan kinerja

    Pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta

    pemeriksaan atas aspek efekti?itas yang la/im dilakukan bagi

    kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah.

    Pasal '@ 9ndang-9ndang asar :egara 7epublik >ndonesia %ahun

    )68+ mengamanatkan "PK untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja

    pengelolaan keuangan negara. %ujuan pemeriksaan ini adalah untuk

    mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian lembaga

    perwakilan. $dapun untuk pemerintah, pemeriksaan kinerja

    dimaksudkan agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan

    negaradaerah diselenggarakan secara ekonomis dan efisien serta

    memenuhi sasarannya secara efektif.

    c4 Pemeriksaan dengan tujuan tertentu

    Pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar

    pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. %ermasuk dalam

    pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain

    yang berkaitan dengan keuangan dan pemeriksaan in?estigatif.

    Pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksudkan di atas

    didasarkan pada suatu standar pemeriksaan. &tandar dimaksud disusun

    oleh "PK dengan mempertimbangkan standar di lingkungan profesi

    audit secara internasional. &ebelum standar dimaksud ditetapkan, "PK

    perlu mengkonsultasikannya dengan pihak pemerintah serta dengan

    organisasi profesi di bidang pemeriksaan."erdasarkan 9ndang-9ndang 7epublik >ndonesia :omor )+

    %ahun '((8 tentang Pemeriksaan Pengelolaan an %anggung ;awab

    Keuangan :egara, Aingkup Pemeriksaan diuraikan dalam pasal-pasal

    berikut ini *

    Pasal '*

    2)4 Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas

    pengelolaan keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung

    jawab keuangan negara.

    6

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    7/20

    2'4 "PK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung

    jawab keuangan negara.

    Pasal *

    2)4 Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

    yang dilakukan oleh "PK meliputi seluruh unsur keuangan

    negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' 9ndang-undang

    :omor )0 %ahun '(( tentang Keuangan :egara.

    2'4 alam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan publik

    berdasarkan ketentuan undang-undang, laporan hasil

    pemeriksaan tersebut wajib disampaikan kepada "PK dan

    dipublikasikan.Pasal 8*

    2)4 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' terdiri atas

    pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan

    dengan tujuan tertentu.

    2'4 Pemeriksaan Keuangan adalah pemeriksaan atas laporan

    keuangan.

    24 Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan

    keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi

    dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efekti?itas.

    284 Pemeriksaan dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang

    tidak termasuk dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada

    ayat 2'4 dan ayat 24.

    Pasal +*

    2)4 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal dilaksanakan

    berdasarkan standar pemeriksaan.

    2'4 &tandar pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2)4

    disusun oleh "PK, setelah berkonsultasi dengan Pemerintah.

    Pasal 3*

    Penentuan obyek pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan

    pemeriksaan, penentuan waktu dan metode pemeriksaan, serta

    7

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    8/20

    penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan dilakukan secara

    bebas dan mandiri oleh "PK.

    Pasal 0*

    2)4 alam merencanakan tugas pemeriksaan, "PK memperhatikan

    permintaan, saran, dan pendapat lembaga perwakilan.

    2'4 alam rangka membahas permintaan, saran, dan pendapat

    sebagaimana dimaksud pada ayat 2)4, "PK atau lembaga

    perwakilan dapat mengadakan pertemuan konsultasi.

    Pasal 1*

    alam merencanakan tugas pemeriksaan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 0 ayat 2)4, "PK dapat mempertimbangkan informasi dari

    pemerintah, bank sentral, dan masyarakat.

    Pasal 6*

    2)4 alam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan dan

    tanggung jawab keuangan negara, "PK dapat memanfaatkan

    hasil pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah.

    2'4 9ntuk keperluan sebagaimana dimaksud pada ayat 2)4, laporan

    hasil pemeriksaan intern pemerintah wajib disampaikan kepada

    "PK.

    24 alam melaksanakan tugas pemeriksaan, "PK dapat

    menggunakan pemeriksa danatau tenaga ahli dari luar "PK

    yang bekerja untuk dan atas nama "PK.

    Pasal )(*

    alam pelaksanaan tugas pemeriksaan, pemeriksa dapat*

    a. meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak

    lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan

    dan tanggung jawab keuangan negaraB

    b. mengakses semua data yang disimpan diberbagai media, aset,

    lokasi, dan segala jenis barang atau dokumen dalam penguasaan

    atau kendali dari entitas yang menjadi obyek pemeriksaan atau

    8

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    9/20

    entitas lain yang dipandang perlu dalam pelaksanaan tugas

    pemeriksaannyaB

    c. melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan

    dokumen

    pengelolaan keuangan negaraB

    d. meminta keterangan kepada seseorangB

    e. memotret, merekam danatau mengambil sampel sebagai alat bantu

    pemeriksaan.

    Pasal ))*

    alam rangka meminta keterangan sebagaimana dimaksud dalamPasal )( huruf d, "PK dapat melakukan pemanggilan kepada

    seseorang.

    Pasal )'*

    alam rangka pemeriksaan keuangan danatau kinerja, pemeriksa

    melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem

    pengendalian intern pemerintah.

    Pasal )*

    Pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan in?estigatif guna

    mengungkap adanya indikasi kerugian negaradaerah danatau unsur

    pidana.

    Pasal )8*

    2)4 $pabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, "PK

    segera melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    2'4 %ata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada

    ayat 2)4 diatur bersama oleh "PK dan Pemerintah.

    9

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    10/20

    !eskipun 9ndang-9ndang 7epublik >ndonesia :omor )+

    %ahun '((8 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan %anggung ;awab

    Keuangan :egara, memberikan keleluasaan terhadap "PK untuk

    melakukan pemeriksaan namun disisi lain tidak dimungkinkannya

    "PK melaksanakan tugas konstitusionalnya untuk melakukan

    pemeriksaan atas penerimaan negara yang bersumber dari pajak. 99

    :o. '1 %ahun '((0 tentang Perubahan Kedua atas 99 :o. 3 %ahun

    )61 tentang Ketentuan 9mum dan %ata

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    11/20

    keterlibatan sejumlah besar pejabat publik dalam menyalahgunakan

    jabatan untuk mendapatkan sogokan kecil atau uang semir. Grand

    corruption dan state/regulatory capturebiasanya dilakukan oleh para

    elite politik atau pejabatpemerintah senior yang merancang kebijakan

    atau perundang-undangan untuk keuntungan diri mereka sendiri

    dengan memungkinkan mereka untuk menyalahgunaan sejumlah besar

    pendapatan dan fasilitas umum serta menerima suap dari perusahaan-

    perusahaan nasional atau transnasional.

    &ementara itu, bureaucratic/petty corruption biasanya

    dilakukan oleh pegawai negeri sipil biasa sebagai bagian dari

    pelaksanaan kebijakan. Korupsi seperti ini biasanya terjadi pada titikpelayanan publik, misalnya, terjadi di layanan imigrasi, polisi, rumah

    sakit, pajak, sekolah, atau peri/inan 2&hah C &chacter '((8* 8)4.

    %erlepas dari deskripsi umum, ada pula definisi korupsi dari perspektif

    tertentu berdasarkan konteks analisis yang digunakan. Perspektif itu

    bisa dikelompokkan menjadi tiga* public-office-centred, market-

    centred, dan public interest-centred 2Heidenheimer )616bB

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    12/20

    berasal dari bahasa latin yaitu corruption atau corruptus yang secara

    harfiah istilah tersebut diartikan sebagai suatu keburukan, kebusukan,

    atau ketidak jujuran. !enurut !ransparency "nternational korupsi

    adalah perilaku pejabat publik, politikus, pegawai negeri, yang secara

    tidak wajarlegal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang

    dekat dengan dirinya dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang

    dipercayakan 2!udrajad Kuncoro '()4.

    ;ika dilihat definisi tersebut, ada tiga unsur penting dari

    pengertian korupsi. 2)4 penyalahgunaan kekuasaan. 2'4 adanya

    keuntungan materi atau akses bisnis dari kekuasaan yang

    dipercayakan baik sektor publik ataupun sektor swasta. 24mementingkan kepentingan pribadi 2tidak hanya untuk pribadi orang

    yang menyalahgunakan kekuasaan tetapi juga anggota keluarga

    ataupun teman temannya4.

    &eperti yang diketahui bahwa korupsi biasanya perilaku yang

    melibatkan penyalahgunaan pejabat publik atau kekuasaan untuk

    keuntungan pribadi. !enurut 2&hah C &hacter '((84, kategori korupsi

    meliputi tiga jenis* 2)4,grand corruption yaitu sejumlah besar sumber

    daya publik dicuri dan disalahgunakan oleh segelintir pejabat publik.

    2'4,state or regulatory capture yaitu lembaga publik dengan swasta

    memperoleh keuntungan pribadi dengan melakukan tindakan kolusi.

    24 bureaucratic or petty corruption yaitu sejumlah besar pejabat

    publik menyalahgunakan kekuasaan untuk mendapatkan sogokan

    kecil atau uang semir.

    $da pula beberapa istilah mengenai korupsi seperti

    #ureaucratic or petty corruption merupakan bagian dari pelaksanaankebijakan yang biasanya dilakukan oleh pegawai negeri sipil biasa dan

    sering terjadi pada titik pelayanan publik seperti layanan imigrasi,

    polisi, rumah sakit, pajak, peri/inan, ataupun sekolah. &edangkan

    grand corruption dan regulatory capturebiasanya dilakukan para elite

    politik ataupun pejabat pemerintah senior dalam menyalahgunakan

    sejumlah besar pendapatan dan fasilitas umum serta menerima suap

    dari perusahaan perusahaan nasional maupun internasional dengan

    12

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    13/20

    cara merancang kebijakan atau perundang undangan untuk

    keuntungan diri mereka sendiri.

    b. P!la'P!la K!ru&s

    !uh. :alar $l.Khaer, 2'()8*)0-)14 %erjadinya korupsi pada

    suatu lembaga atau instansi pasti memiliki pola pola tertentu dalam

    pelaksanaannya. !enurut 2Fadjar '(('4, pola terjadinya korupsi dapat

    dibedakan menjadi yaitu*

    ). Penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh seseorang yang

    memiliki kewenangan tertentu dengan pihak lain dengan cara

    sogok menyogok, suap, mengurangi standar spesifikasi, atau

    ?olume dan penggelambungan dana. Hal ini dikenal dengan

    $ercenery abuse of po%er. "iasanya penyalahgunaan wewenang

    seperti ini dilakukan oleh pejabat dengan le?el kedudukan yang

    tidak terlalu tinggi dan bersifat non politis.

    '. &iscretinery 'buse of o%er, pejabat yang memiliki kewenangan

    istimewa seperti walikotabupati menyalahgunakan wewenangnya

    dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan tertentu yangbias menjadikan pihak tersebut dapat bekerjasama dengan pihak

    tertentu.

    . "deological 'buse of o%erbiasanya pada pejabat untuk tujuan

    dan kepentingan tertentu dari kelompok atau partainya. "isa juga

    terjadi dukungan kelompok pada pihak tertentu demi mencapai

    jabatan strategis pada birokrasi atau lembaga eksekutif dan pada

    waktu yang akan datang mereka mendapatkan kompensasi atas

    tindakan tersebut.

    "aswir 2)664 terdapat tujuh pola korupsi yang sering dilakukan

    oleh pelaku tindak korupsi baik pada kalangan swasta maupun

    pemerintah. Pola tersebut meliputi* pola kon?ensional, pola upeti, pola

    komisi, pola perusahaan rekanan, pola menjegal order, pola

    penyalahgunaan wewenang,dan pola kuitansi fiktif

    13

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    14/20

    (. Langkah "an Tn"akan "an u&a)ah &en(egahan "an

    Pemberantasan K!ru&s

    Penetapan anti korupsi sedunia oleh P"" pada tanggal 6

    esember '((8, merupakan langkah awal upaya pemberantasan

    korupsi diseluruh dunia termasuk di >ndonesia. >npres :omor + tahun

    '((8 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang

    menginstruksikan secara khusus Kepada ;aksa $gung dan Kapolri*

    ). !engoptimalkan upaya upaya penyidikanPenuntutan terhadap

    tindak pidana korupsi untuk menghukum pelaku dan

    menyelamatkan uang negara.

    '. !encegah C memberikan sanksi tegas terhadap penyalah gunaan

    wewenang yg di lakukan oleh jaksa 2Penuntut 9mum4 $nggota

    polri dalam rangka penegakan hukum.

    . !eningkatkan kerjasama antara kejaksaan dgn Kepolisian :egara

    7>, selain denagan "PKP,PP$%K,dan intitusi :egara yang terkait

    denagn upaya penegakan hukum dan pengembalian kerugian

    keuangan negara akibat tindak pidana korupsi

    9ndang-9ndang :omor ( %ahun '((' %entang Komisi

    Pemberantasan %indak Pidana Korupsi dibentuk untuk mengatasi,

    menanggulangi, dan memberantas korupsi, dimana KPK merupakan

    komisi independen yang diharapkan mampu menjadi Emartir bagi

    para pelaku tindak KK:. engan agenda utamanya adalah sbb *

    ). !embangun kultur yang mendukung pemberantasan korupsi.

    '. !endorong pemerintah melakukan reformasi public sector

    dengan mewujudkan good go?ernance.

    . !embangun kepercayaan masyarakat.

    8. !ewujudkan keberhasilan penindakan terhadap pelaku korupsi

    besar.

    +. !emacu aparat hukum lain untuk memberantas korupsi.

    14

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    15/20

    99 :o. ) tahun )666 merupakan undang-undang yang

    mengatur tentang peran serta mayarakat dalam pemberantasan tindak

    pidana korupsi. imana roh dari 99 tersebut antara lain adalah *

    ). Hak !encari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya

    dugaan tindak pidana korupsi

    '. Hak untuk memperoleh layanan dalam mencari, memperoleh, dan

    memberikan informasi adanya dugaan telah tindak pidana korupsi

    kepada penegak hukum

    . Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab

    kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana

    korupsi

    8. Hak memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yg di

    berikan kepada penegak hukum waktu paling lama ( hari

    +. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum

    3. Penghargaan pemerintah kepada mayarakat

    isamping hal tersebut diatas, terdapat beberapa upaya yang dapat

    ditempuh dalam memberantas tindak korupsi khususnya di >ndonesia,

    antara lain sebagai berikut *

    ). 9paya Pencegahan 2Pre?entif4

    a4 !enanamkan semangat nasional yang positif dengan

    mengutamakan pengabdian pada bangsa dan negara melalui

    pendidikan formal, informal dan agama.

    b4 !elakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan

    teknis.

    c4 Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan

    memiliki tang-gung jawab yang tinggi.

    d4 Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan

    ada jaminan masa tua.

    15

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    16/20

    e4 !enciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja

    yang tinggi.

    f4 &istem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki

    tanggung jawab etis tinggi dan dibarengi sistem kontrol yang

    efisien.

    g4 !elakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang

    mencolok.

    h4 "erusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi

    pemerintahan mela-lui penyederhanaan jumlah departemen beserta

    jawatan di bawahnya.

    '. 9paya Penindakan 2Kuratif4

    9paya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang

    terbukti melanggar dengan diberikan peringatan, dilakukan pemecatan

    tidak terhormat dan dihukum pidana.

    . 9paya @dukasi !asyarakat

    !emiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik

    dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik, %idak bersikap

    apatis dan acuh tak acuh, !elakukan kontrol sosial pada setiap

    kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat

    pusatnasional, !embuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang

    penyelenggaraan pemerintahan negara dan aspek-aspek hukumnya,

    !emposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif

    dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat

    luas.

    16

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    17/20

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesm&ulan

    ). Pengelolaan keuangan negara secara transparan dan accountabel

    merupakan suatu keharusan mutlak bagi seluruh aparatur negara guna

    menciptakan tatanan kelembagaan yang bersih dan berwibawah.

    '. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara semestinya

    dijalankan dengan mengacu pada sitem pengendalian, pengawasan

    sebagaimana mestinya sehingga dapat dipastikan bahwa indikasi

    kecurangan dapat dicegah sedini mungkin, karena pada dasarnya apabila

    pengendalian dilakukan dengan baik serta pemeriksaan dilakukan secara

    17

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    18/20

    dini dan terinci maka kemungkinan munculnya peluang kecurangan dapat

    diketahui sebelum hal-hal kecurangan dilakukan

    . %indakan atas pemberantasan tindak pidana korupsi yang telah dilakukan

    baik oleh internal lembaga setingkat inspektorat jenderal maupun lembaga

    penegak hukum seperti polisi, kejaksaan dan KPK telah berjalan dengan

    baik meskipun belum memuaskan rasa keadilan masyarakat disebabkan

    semakin maraknya praktek korupsi yang telah menggurita hampir

    diseluruh sektor kehidupan masyarakat.

    8. &inergitas dan hubungan harmonisasi antar lembaga pemerintah belum

    menemukan bentuk yang sesungguhnya, hal ini dapat dilihat masih

    seringya terjadi gesekan antar lembaga ketika terdapat indikasi praktek

    korupsi pada lembaga-lembaga tersebut.

    B. Saran

    ). Perlunya semua pihak dapat memehami tatanan kelembagaan negara

    sebagai wujud tanggungjawab dalam mengawal, dan mengawasi jalannya

    tata kelola pemerintahan yang bersih dan accountable disamping itu

    perlunya diberikan pemahaman yang mendalam kepad seluruh lapisan

    masyarakat tentang penyelenggaraan pemerintahan yang sesungguhnya

    dan seharusnya sebagaimana yang diamanhkan oleh 99 8+ dan

    Pancasila, serta memahami tentang Korupsi.

    '. iharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu

    mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari

    18

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    19/20

    DA*TA+ PUSTAKA

    %uanakotta, %heodorus !, '((0. 'kuntansi *orensik dan 'udit "nvestigasi,

    ;akarta*Aembaga Penerbit Fakultas @konomi 9ni?ersitas >ndonesia.

    >maroh, %ukas &hilul, '()8, $e%u+udkan pemerinta,an yang bersi, dan anti

    korupsi melalui pendidikan manusia yang kompoten, Prosiding seminar

    &%>$!>, Dolume ) :o.' tahun '()8, diakses * %angga +8'()3

    &ubhilhar et al, '((0,eformasi birokrasi dan korupsi di "ndonesia !edan *

    9&9 press, tahun '((0

    Herry &usilowati,=.!, '()', !ata elola embaga enegak 0ukum !indak

    idana orupsi di "ndonesia, Perjanjian :o* >>>APP!'()'-(600-P

    ;eremi Pope, '((1, 1trategi $emberantas orupsi (2disi ingkas) (3udul asli 4

    5onfronting 5orruption4 !,e 2lement of 6ational "ntegrity 1ystem

    nternational '(((4.

    &etiono "udi, '()' Eorupsi !ransisi &emokrasi 7 eran 8rganisasi 5ivil

    1ociety (518)4&ebuah %injauan %eoritis, httpwww.core.ac.uk, diakses

    tanggal +8'()3

    19

  • 7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN

    20/20

    7eksohadiprodjo. &, )663, euangan 6egara (2konomi ublik) 4 !eori dan

    raktek ;K$P, Dolume ) :omor ) %ahun )663p.08-00,

    httpwww.jurnal.ugm.ac.id, diakses tanggal )'8'()3

    edy ndonesia 2&tudi kasus putusan "ncrac,t tindak pidana korupsi di

    lembaga pemerintah tahun '((+-'()4

    9ndang-9ndang :omor '( %ahun '(() %entang Pemberantasan %indak Pidana

    Korupsi

    9ndang-9ndang :omor ( %ahun '((' %entang Komisi Pemberantasan %indak

    Pidana Korupsi

    >npres :omor + tahun '((8 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

    9ndang-9ndang :omor ) tahun )666 tentang peran serta mayarakat dalam

    pemberantasan tindak pidana korupsi

    20