Tatalaksana
-
Upload
franesia-dwirahmana -
Category
Documents
-
view
124 -
download
0
Transcript of Tatalaksana
![Page 1: Tatalaksana](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/54816980b47959e63e8b4584/html5/thumbnails/1.jpg)
Tatalaksana
Katarak kongenital yang menyebabkan gangguan penglihatan yang bermakna
harus didetksi secara dini sebaiknya di ruang bayi baru lahir. Katarak putih yang besar
dan padat bisa tampak sebagai leukokoria, yang dapat dilihat oleh orang tuanya. Katarak
infantilis unilateral yang padat, terletak di tengah dan garis tengahnya lebih besar dari 2
mm akan menimbulkan ambliopia deprivasi permanen bila tidak diterapi dalam 2 bulan
pertama kehidupan sehingga memerlukan tindakan bedah sesegera mungkin. Bahkan
setelah itu diperlukan perhatian khusus untuk menghindari terjadinya ambliopia akibat
anisometropia pasca operasi. Katarak bilateral simetrik mungkin memerlukan
penatalaksanaan yang tidak terlalu segera. Namun, bisa terjadi ambliopia deprivasi
bilateral bila penanganan terus ditunda. Apabila dilakukan pembedahan, jarak waktu
antara pembedahan mata yang satu dengan mata yang lain haruslah sedekat mungkin.
(Vaughan)
Bila katarak luas atau jika katarak parsial hadir dan visus tidak membaik dengan
terapi oklusi percobaan, operasi katarak harus dipertimbangkan. Pedoman untuk operasi
katarak yang didasarkan pada tingkat kekeruhan lensa dan apakah katarak pada satu mata
atau keduanya. Indikasi khusus untuk operasi katarak, bagaimanapun, harus
dipertimbangkan secara individual untuk setiap anak. (dune)
Operasi dilaksanakan bila reflex fundus tidak tampak. Biasanya bila katarak
bersifat total, operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan stau lebih muda bila telah dapat
dilakukan pembiusan. (sidarta)
Pengobatan katarak kongenital bergantung pada:
1. Katarak total bilateral, dimana sebaiknya dilakukan pembedahan secepatnya segera
katarak terlihat.
2. Katarak total unilateral, yang biasanya diakibatkan trauma, dilakukan pembedahan 6
bulan setelah terlihat atau segera sebelum terjadinya strabismus; bila terlalu muda akan
mudah terjadi ambliopia bila tidak dilakukan tindakan segera; perawatan untuk ambliopia
sebaikanya dilakukan sebaik-baiknya.
![Page 2: Tatalaksana](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/54816980b47959e63e8b4584/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Katarak total atau kongenital unilateral, mempunyai prognosis yang buruk, karena mudah
sekali terjadinya ambliopia; karena itu sebaiknya dilakukan pembedahan secepat
mungkin, dan diberikan kacamata segera dengan latihan bebat mata.
4. Katarak bilateral parsial, biasanya pengobatan lebih konservatif sehingga sementara
dapat dicoba dengan kacamata atau midriatika; bila terjadi kekeruhan yang progresif
disertai dengan mulainya tanda-tanda strabismus dan ambliopia maka dilakukan
pembedahan, biasanya mempunyai prognosis yang lebih baik.
Indikasi Operasi
1. Pada anak-anak yang menderita katarak unilateral atau bilateral, indikasi untuk operasi
dan rasio risiko-manfaat lebih kompleks daripada untuk pasien dewasa. Pada dewasa,
katarak menurunkan visi atau memepengaruhi kualitas hidup pasien merupakan indikasi
yang cukup untuk operasi. Risiko operasinya rendah dengan keberhasilan yang tinggi.
2. Pada anak, faktor tambahan harus diperhatikan, seperti kesehatan anak, ketersediaan
upaya untuk perawatan perioperatif, dan ketersediaan anestesi yang terlatih dalam
perawatan bayi dan anak kecil. Pada orang dewasa, operasi dapat dijadwalkan untuk
mengakomodasi kenyamanan pasien. Pada anak-anak, waktu operasi mungkin ditentukan
oleh tingkat kematangan dari sistem visual. Pembedahan mungkin perlu dilakukan secara
tepat waktu untuk memfasilitasi pengobatan yang efektif amblyopia.
3. Pada bayi dengan katarak kongenital unilateral, periode kritis dalam pengembangan
visual ada setelah lahir, di mana pengobatan harus dimulai untuk mengoptimalkan
kemungkinan untuk menaikkan pengembangan visual pada mata yang terkena katarak.
Bukti menunjukkan bahwa masa kritis tersebut adalah sebelum 6 sampai 17 minggu
pertama age.
4. Adanya kelainan struktural jalur visual pada anak. Kelainan ini dapat mempengaruhi
hasil visual yang dicapai. Cacat bawaan mempengaruhi hasil visual. Selain itu, ketekunan
![Page 3: Tatalaksana](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/54816980b47959e63e8b4584/html5/thumbnails/3.jpg)
dengan pengobatan strabismus, glaukoma, dan cacat terkait lainnya yang diperlukan
untuk mempertahankan hasil bedah yang sukses.
Tidak semua katarak memerlukan perawatan bedah. Mata dengan bintik dan mata
dengan katarak polaris anterior yang berukuran kecil, serta katarak lain dengan kekeruhan
sebagian lensa, seperti lenticonus posterior, yang hanya sedikit mengganggu pembiasan
cahaya, sebaiknya di observasi dan tidak diperlakukan pembedahan. (duanesopht)
Gambar . Katarak yang tidak memerlukan pembedahan.A. Katarak polar anterior B.
Katarak Parsial
Kontraindikasi operasi
Ada beberapa kontraindikasi untuk melakukan operasi katarak pada anak-anak.
1. Jika terdapat penyakit yang membatasi hidup seperti Lowe’s syndrome atau Edward’s
syndrome, pembedahan katarak harus ditangguhkan.
2. Microphthalmia berat (diameter kornea kurang dari 5 mm)
3. Mata dengan retina terlepas yang tidak dapat diperbaiki atau segmen posterior tidak
teratur (Gbr. 6). Karena risiko penyebaran tumor keluar mata,
4. Adanya retinoblastoma tidak terkontrol.
Pembedahan tidak kontraindikasi pada mata dengan tumor yang berhasil diobati.(duahne)
![Page 4: Tatalaksana](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/54816980b47959e63e8b4584/html5/thumbnails/4.jpg)
Prognosis
Sampai tiga dekade lalu, diyakini bahwa prognosis untuk rehabilitasi visual setiap
anak dengan katarak kongenital unilateral adalah buruk. Katarak yang diduga bawaan
atau onset yang tidak bisa ditentukan, bisa terjadi perkembangan visual. Upaya
rehabilitasi visual mata pada mata dengan katarak dibenarkan kecuali ada kontraindikasi
medis yang hadir atau risiko komplikasi yang tinggi.
Rehabilitasi Optik
Setelah keputusan untuk melakukan operasi telah dibuat, maka perlu untuk
memutuskan pada jenis koreksi optik untuk aphakia yang akan digunakan. Untuk seorang
anak, koreksi optik yang ideal untuk aphakia harus aman dan memberikan gambaran
yang fokus dan tidak terdistorsi pada fovea. Koreksi ini harus tetap efektif dengan
pertumbuhan mata, memiliki daya optik dan efek pembesaran mirip dengan lensa alami
mata yang satunya, memberikan akomodasi, memberikan perlindungan dari sinar
ultraviolet, tahan lama dan hemat biaya.
Langkah-langkah yang tersedia untuk koreksi optik aphakia termasuk kacamata, lensa
kontak, dan implan IOL. Semua bentuk koreksi aphakic memiliki keunggulan serta
keterbatasan. Keputusan untuk yang metode koreksi yang terbaik untuk setiap pasien
tertentu harus dibuat berdasarkan kasus per kasus. Pertimbangan harus diberikan kepada
apakah pasien dipengaruhi oleh katarak monokuler atau teropong, baik sekarang maupun
di masa mendatang, usia pasien, dan situasi keluarga atau sosial. Masalah optik
anisometropia dan anisocoria dan kekhawatiran untuk keselamatan dan komplikasi
dengan penggunaan implan intraokular bilateral juga menentukan pilihan koreksi optik .
(duahne)
Tabel . Pilihan rehabilitasi optic untuk aphakia
Kacamata Kontak
lens
IOL
Prosedur - - +
![Page 5: Tatalaksana](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/54816980b47959e63e8b4584/html5/thumbnails/5.jpg)
Umur > 6 bulan Umur
berapapun
>1 tahun
Unilateral /
bilateral
Bilateral Bisa
unilateral
dan
bilateral
Unilateral/bilateral
?
Biaya dan
perawatan
Perlu Perlu Tidak perlu
Waktu
penyembuhan
0 hari 1 minggu 0 hari
Koreksi optik
konstan
- - +
Kualitas
optik
± + +
1. Biglan,Alben. Pediatric Cataract Surgery. Dalam : Tasman,W , Jaeger,E. Duane’s
Ophtamology. Edisi 2006. USA: Lippincott Williams & Wilkins, 2006. Chapter
100.
2. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata.Edisi ketiga. FKUI. Jakarta : 2007
3. Vaughan & Asbury : oftalmologi umum / Paul Riordian-Eva, John P. Whitcher ; alih
bahasa, Brahm U. Pendit ; editor bahasa Indonesia, Diana Susanto. Ed 17. Jakarta :
EGC, 2009.