Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

36
1 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Jakarta, 29 April 2020 Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia Pada Diskusi Publik “Revisi UU No 4 Tahun 2009” sebagai Upaya Perbaikan Tata Kelola Pertambangan Nasional Irwandy Arif Staf Khusus Menteri Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba

Transcript of Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

Page 1: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

1

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralRepublik Indonesia

Jakarta, 29 April 2020

Tata Kelola Pertambangan Minerba

Masa Depan IndonesiaPada Diskusi Publik “Revisi UU No 4 Tahun 2009” sebagai Upaya Perbaikan Tata Kelola Pertambangan Nasional

Irwandy ArifStaf Khusus Menteri Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba

Page 2: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

2

I. DASAR PIKIR OMNIBUS LAW

Page 3: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

3

RUU Cipta Kerja

Page 4: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

4

• Tumpang tindih regulasi• Efektifivitas investasi yang

rendah• Tingkat pengangguran

• Angkatan kerja baru• Jumlah pekerja informal• Jumlah UMKM yang besar

namun dengan produktivitas rendah

Permasalahan Ekonomi dan Bisnis

Kondisi Saat Ini

Page 5: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

5

Saat ini terjadi kompleksitas dan obesitas regulasi,di mana terdapat:

4.451 peraturan Pemerintah Pusat dan

15.965 peraturan Pemerintah Daerah.

Regulasi dan institusi menjadi hambatan paling utamadi samping hambatan terhadap fiskal, infrastruktur dan sumber daya manusia.

Pendapatan per kapita baru sebesar Rp. 4,6 juta per bulan.

Indonesia akan dapat masuk ke dalam 5 besar ekonomi dunia pada Tahun 2045

dengan produk domestik bruto sebesar $7 triliun USD

dengan pendapatan perkapita sebesar Rp. 27 juta per bulan.

Kondisi Saat Ini

Page 6: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

6

Latar Belakang dari RUU Cipta Kerja:

Hiper Regulasi

Rendahnya Daya Saing Indonesia

Kebutuhan Lapangan Kerja

Ketidakpastian Global

Page 7: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

7

Tujuan dari RUU Cipta Kerja:

Untuk mendukung tercapainya Pertumbuhan Ekonomi (Growth);

Pemerataan Ekonomi (Inclusiveness);

Ketahanan Ekonomi (Resilience);

Daya Saing Ekonomi (Competitiveness).

Page 8: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

8

Sasaran dari RUU Cipta Kerja:

Mewujudkan visi Indonesia Maju pada tahun 2045, menjadi 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia.

Page 9: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

9

RUU Cipta Kerja adalah:

Momentum Transformasi Ekonomiuntuk keluar dari Middle Income Trap danJembatan mewujudkan visi Indonesia Maju (5 besar kekuatan ekonomidunia) pada tahun 2045.

Membangun kesadaran nasional tentang pentingnya (urgensi) TransformasiEkonomi yang dimulai sejak 2020-2024 (melalui RUU Cipta Kerja), untukmencapai visi Indonesia Maju di Tahun 2045.

Page 10: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

10

• Membangun kesadaran (awareness) seluruh Stakeholders danMasyarakat luas tentang

“pentingnya RUU Cipta Kerja sebagai momentum Transformasi Ekonomi untuk menujuIndonesia Maju 2045”.

“membangun pemahaman yang lengkap dan komprehensif tentang perlunya menciptakanlapangan kerja baru (untuk 7,05 juta Pengangguran dan 2,24 juta Angkatan kerja baru)”,

“dengan tetap menjaga dan meningkatkan kesejahteraan Pekerja”.

• Memberikan kesempatan kepada seluruh Stakeholder danmasyarakat untuk memberikan masukan dan feedback atas RUUCipta Kerja;

Page 11: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

11

Draft Omnibus Law cipta lapangan kerja

terdiri dari 79 Undang-undang, 15 bab, 174 pasal yang menyasar 11 cluster

Page 12: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

12

II. Tata Kelola dalam RUU Minerba

Page 13: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

13

RUU Pertambangan Minerba memberikan

perkuatan pada Tata Kelola Pertambangan Minerba

Page 14: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

14

RUU Pertambangan Minerba memberikan

perkuatan Wilayah Hukum Pertambangan untukSeluruh Wilayah RI

Page 15: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

15

RUU Pertambangan Minerba memihak kepada

BUMN untuk WIUP yang sudah selesai kontraknyadan menghormati Kontrak yang sudah ada

Page 16: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

16

RUU Pertambangan Minerba mewajibkan

Peningkatan Nilai Tambah dan memberikankompensasi perpanjangan waktu sampai umur

tambang

Page 17: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

17

RUU Pertambangan Minerba memberikan perhatian

kepada pertambangan rakyat

Page 18: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

18

RUU Pertambangan Minerba memihak kepada

pelestarian lingkungan, reklamasi dan pasca tambangserta perkuatan sanksi pidana bagi yang tidak

memenuhi kewajiban reklamasi

Page 19: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

19

III. Model Hotelling pada Sumber Daya Tak Terbarukan

Page 20: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

20

• Sumber daya alam adalah salah satu bentuk modal

sumber daya alam (Natural Resources Capital)

• Pengelolaan sumber daya merupakan:

–masalah investasi

–Membutuhkan perilaku yang berwawasan ke depan

–Dan karenanya, memerlukan dinamika

Page 21: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

21

Kegagalan yang bisa terjadi :

• “Kegagalan pasar” yang lazim terjadi, yang sering kali

dikaitkan dengan hak-hak properti yang tidak lengkap

atau tidak ada sama sekali.

• “Kegagalan kebijakan” memperumit keadaan; sering

kali kebijakan yang ada tidak memadai, atau bahkan

memperburuk, penanganan kegagalan pasar tersebut.

Page 22: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

22

Tata KelolaPertambanganMinerba berdasarkan“Natural Resources Capital” menujuKe “Sustainable Growth”

Penemuan (Discovery) & Pengembangan(Developped)

Pendapatan Negara melalui Pajak dan PNBP

Formasi Aset

Investasi Domestik (Pasal 33 UUD 45 ayat 3)

1

2

3

4

Page 23: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

23

1. Penemuan dan Pengembangan

• Penemuan (Discovery): menghasilkan informasi

• Pengembangan (Developped): proses pengembangan ini

memerlukan lingkungan yang cukup aman pada kelembagaan

agar investor bersedia untuk melakukan investasi modal yang

dibutuhkan

Page 24: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

24

2. Sebagian besar nilai sumber daya yang diambilharus diperoleh pemerintah melalui perpajakan

• Hal ini meliputi perancangan dan implementasi sistem kontrak

dan fiskal yang sesuai

• Kegagalan dapat terjadi bila dilakukan korupsi terhadap

pendapatan, bila pendapatan tersebut dihamburkan dalam

perilaku perburuan rente (rent-seeking), atau bila pendapatan

jatuh karena konflik kekerasan.

Page 25: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

25

3. Nilai yang cukup dari sumberdaya yang diperolehharus masuk dalam pembentukan aset untuk

mengimbangi deplesi aset yang diekstraksi.

Page 26: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

26

4. Pembentukan aset tersebut harus melalui

investasi domestik.

• Investasi ini seharusnya dapat mendiversifikasi ekonomi, asalkan

proses investasi terjadi dengan efisien untuk menghasilkan ROI

sebesar mungkin.

Page 27: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

27

IV. Beberapa Pokok Pokok Pikiran Dalam Menghadapi Paradigma «New Normal» Sektor Pertambangan

Page 28: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

28

Ada perubahan lingkungan strategis menjadi “NewNormal” pasca covid-19 dari “Old Normal” sebelumCovid-19 di mana “Security Concern” yang bersifatnasional akan dominan dibandingkan dengan “GlobalApproach”.

Indonesia yang merupakan pendukung globalisasi sejaktahun 1994 mau tidak mau harus mulai menggeserparadigma itu menuju kearah kebijakan yang lebihterakselerasi ke nasionalis sifatnya. “

1

Page 29: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

29

Concern terhadap “security of nation” makin meningkatsebagai antagonis pemikirian kemitraan global.

Dalam kaitannya dgn mineral resources, klasifikasi mineral

akan lebih dilihat dari sisi “security of nation”.

2

Page 30: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

30

Global supply chain yang dahulu dominan akan berubah menjadi lebih“Domestic supply chain”.

Struktur industri yang dulu tergantung dengan global supply chainakan bergeser dengan memperpanjang mata rata industri dari huluhingga hilir di dalam negeri. Oleh sebab itu hilirisasi mineralrelevan untuk dipercepat realisasinya saat ini.

Mata nilai tambah industri diupayakan sepanjang panjangnyadalam negeri.

3

Page 31: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

31

Peranan pemerintah sebagai pelaku ekonomi, khususnya industristrategis akan semakin besar. Quasi Fiscal baik melalui BUMN atauinstitusi lainnya akan dominan dalam mendorong pengembanganIndustri strategis

4

Page 32: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

32

Peranan Sektor Minerba dalam menghasilkan foreign exchange dengancara ekspor bahan baku seharusnya semakin mengecil. Ingat “U shapecurve”

Tetapi jika policy pemegang keuangan negara tidak menjalankan kebijakan

control capital secara rasional dan tetap memberlakukan kebijakandevisa bebas, maka kebijakan pengurangan ekspor bahan mentah ini sulitdilakukan.

Mengingat struktur industri kita yang lebih hilir yg melakukan impor bahanbaku secara netto masih lebih banyak menguras devisa kita ketimbangmenghasilkan devisa.

5

Page 33: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

33

Kebijakan energi kita mau tidak mau harus berbasis lokal. Sebab

current account defisit kita disumbang dari pembelanjaan dollar kitayang sangat besar sementara ekspor energi kita untuk mendapatkan dollarsemakin terbatas (kasus BMM dan Crude).

Batubara mau tidak mau harus merupakan tulang punggung energi. Kitatidak punya pilhan lain.

6

Page 34: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

34

FDI dalam pengembangan sektor minerba harus dilakukan secaraselektif. Karena jika FDI dibuka seluas luasnya maka akan terjadi

“income mismatch”.

Sebab FDI tidak cocok untuk kegiatan ekonomi yang menghasilkanRupiah. FDI hanya diarahkan kepada Industri berbasis ekspor dengan

tujuan “foreign exchange earning”.

7

Page 35: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

35

Jika kita masih bersandar dengan satu negara misalnya China dalammengembangkan perekonomian kita, saya rasa kita berada pada posisi

yang kurang menguntungkan secara geo-politik.

8

Page 36: Tata Kelola Pertambangan Minerba Masa Depan Indonesia

36

Terima Kasih & Follow Kami