Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

12
2006 DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE) 3.2 TATA CARA PERENCANAAN LANSEKAP JALAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Potongan Tipikal Jalan Denah Bagian-Bagian Jalan

description

sharing file

Transcript of Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

Page 1: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

TATA CARA PERENCANAAN LANSEKAP JALAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Potongan Tipikal Jalan

Denah Bagian-Bagian Jalan

Page 2: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

Rerencanaan Lansekap Jalan menurut Tipe Potongan Melintang Jalan

1. Tipe Lansekap Jalan Tanpa Lereng

Page 3: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

2. Tipe Lansekap Jalan Dengan Lereng

a. Lereng Terbentuk Karena Topografi

Page 4: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

2. Tipe Lansekap Jalan Dengan Lereng

b. Lereng Terbentuk Karena Galian Tanah

Page 5: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

2. Tipe Lansekap Jalan Dengan Lereng

c. Lereng Terbentuk Karena Timbunan Tanah

Page 6: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

2. Tipe Lansekap Jalan Dengan Lereng

d. Lereng Terbentuk Karena Pemotongan Bukit

Page 7: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

3. Tipe Lansekap Jalan Bermedian Dengan Lereng

Page 8: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

4. Tipe Lansekap Jalan Dengan Bukaan

a. Tempat Putaran

Page 9: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

4. Tipe Lansekap Jalan Dengan Bukaan

b. Persimpangan

Page 10: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

5. Tipe Lansekap Jalan Dengan Jalur Lambat tanpa Median Pemisah Jalur Tidak Ditanami

Page 11: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

DASAR HUKUM LANSEKAP JALAN (STREETSCAPE)

3.2

6. Tipe Lansekap Jalan Bermedian dengan Jalur Lambat Pemisah Jalur Tidak Ditanami

Page 12: Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

20

06

KONSEP PERENCANAAN LANSEKAP LANSEKAP JALAN

6.4

KR

ITE

RIA

Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau jalur hijau jalan:

Kriteria tanaman : struktur daun setengah rapat sampai rapat, dominan

warna hijau, perakaran tidak mengganggu pondasi

Kecepatan tumbuhnya tanaman tahunan

Dominan jenis tanaman tahunan

Berupa habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya

Jarak tanaman setengah rapat sampai rapat, sekitar 90% dan luas areal

harus dihijaukan

Tepi jalan/ Berm jalan

Titik tanaman dibuat di antara saluran drainase dan pedestrian, bergantung lebar trotoar

Tanaman berperawakan pohon ditata searah sepanjang trotoar

Pada satu ruas jalan, pohon disusun sejenis pada ruas jalan tertentu dan bisa diganti jenis lain pada ruas jalan berikutnya

Tajuk pohon aneka menyesuaikan lebar trotoar

Percabangan pohon teratur

Pada trotoar tertutup conblock dibuat bukaan, kemudian diberi bingkai pengikat

Median jalan

Median jalan adalah ruang yang disediakan pada bagian tengah dari jalan untuk membagi jalan dalam masing-masing arah serta untuk mengamankan ruang

bebas samping jalur lalu lintas. Median jalan merupakan bagian dari jalur hijau jalan.

Titik tanam dibuat searah atau mengelompok teratur sepanjang median jalan.

Tanaman berperawakan pohon ditata dalam jaiur atau mengelompok, jumlah tanaman dalam kelompok menyesuaikan lebar median jalan

Satu jalur atau kelompok disusun oleh satu jenis pohon, jalur atau kelompok jenis yang sama dapat mengisi panjang ruas jalan tertentu, atau dapat berganti

jenis lain pada ruas jalan berikutnya

Tajuk pohon menyesuaikan lebar median

Percabangan pohon teratur

Lapis bawah tajuk pohon diisi jenis perawakan semak, baik semak pangkas, semak berbunga, maupun aromatik dalam penanaman rapat

Pulau Jalan

Titik tanam dibuat mengelompok teratur, menyesuaikan luasan pulau jalan

Tanaman terutama berperawakan semak (semak pangkas, semak bunga, atau semak aromatik), atau pohon kecil menyesuaikan luasan pulau jalan

Pohon ditata mengelompok, dapat dipadu dengan perawakan semak sebagai pengisi lapis bawah tajuk

Tajuk pohon aneka menyesuaikan luasan pulau jalan

Pohon utama setiap pulau sebaiknya sejenis, semak pengisi lapis bawah tajuk sejenis atau paduan ragam jenis

PE

NA

TA

AN

PE

NA

TA

AN

PE

NA

TA

AN