Tata Cara Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri
description
Transcript of Tata Cara Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri
KERANGKA PRESENTASI
I. Kebijakan Pengelolaan Utang
II. Pengaturan Pinjaman Luar Negeri
III. PNPM Urban
Mengutamakan utang dari dalam negeri Mengutamakan utang dari dalam negeri dalam bentuk SBN Rupiah;dalam bentuk SBN Rupiah;
Pengelolaan risiko utang (refinancing, Pengelolaan risiko utang (refinancing, tingkat bunga, dan nilai tukar);tingkat bunga, dan nilai tukar);
Pendalaman pasar SBN domestik untuk Pendalaman pasar SBN domestik untuk memperkuat basis investor lokal dan memperkuat basis investor lokal dan mengurangi ketergantungan pada sumber mengurangi ketergantungan pada sumber utang luar negeri.utang luar negeri.
Kebijakan Pengelolaan Utang
Kebijakan Pengelolaan Utang (lanjutan)
Memuat RPJMN 2010 - 2014;Memuat RPJMN 2010 - 2014;
Penurunan stock Pinjaman Luar Negeri, Penurunan stock Pinjaman Luar Negeri, tidak saja relatif terhadap PDB tetapi juga tidak saja relatif terhadap PDB tetapi juga secara absolutsecara absolut
Memuat Strategi Pengelolaan UtangMemuat Strategi Pengelolaan Utang
Rasio utang terhadap PDB ditetapkan Rasio utang terhadap PDB ditetapkan sebesar 24% pada akhir tahun 2014sebesar 24% pada akhir tahun 2014
Kebijakan negative flow pinjaman luar Kebijakan negative flow pinjaman luar negeri (penarikan < pembayaran kembali)negeri (penarikan < pembayaran kembali)
Kebijakan Pengelolaan Utang (lanjutan)
Surat Edaran Sekretaris Kabinet Nomor SE-592/Seskab/XI/2012 perihal Pembatasan Pinjaman Luar Negeri yang membebani APBN/APBD
Arahan Presiden dalam 9 kesempatan Rapat Kabinet:1. Membatasi Pengajuan program dan/atau proyek dengan pinjaman luar negeri 2. Hibah yang mengikat dengan commitment fee dan dana pendamping rupiah murni3. Hibah perlu dipastikan ownership dan keterlibatan sejak perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Dilakukan secara bersama dan dikembangkan untuk mendukung investasi yang produktif
4. Secara seksama mengkaji ulang jumlah pinjaman yang diusulkan ditampung dalam bluebook, dan sedapat mungkin menghindari utang
5. Untuk Alutsista diupayakan dapat memberdayakan industri pertahanan dan lembaga pembiayaan dalam negeri• Kerjasama yang terukur minimum offset• Menghindari praktik mark-up
6. MP3EI agar terlebih dahulu ditawarkan pada swasta dan BUMN
Kondisi Utang Pemerintah (per April 2013)
2008 2009 2010 2011 2012#)Nominal %
Total Utang Pemerintah Pusat (dlm. triliun IDR) 1,636.74 1,590.66 1,681.66 1,808.95 1,975.42 1,991.22 100.0%
a. Pinjaman (dlm. triliun IDR) 730.25 611.20 617.25 621.29 614.32 590.20 29.6%
1). Pinjaman Luar Negeri 730.25 611.20 616.86 620.28 612.52 588.38 Bilateral *) 484.90 387.92 380.67 381.66 358.12 336.74 16.9% Multilateral **) 222.69 202.37 208.28 212.96 229.68 227.67 11.4% Komersial ***) 21.69 20.24 27.34 25.15 24.32 23.62 1.2% Suppliers ***) 0.97 0.66 0.57 0.50 0.41 0.35 0.0% Lain-Lain ***) - - - - - - 0.0% 2). Pinjaman Dalam Negeri - - 0.39 1.01 1.80 1.82
b. SBN (dlm. triliun IDR) 906.50 979.46 1,064.40 1,187.66 1,361.10 1,401.01 70.4%
Denominasi Valas 122.64 143.15 161.97 195.63 264.91 264.81 13.3%Denominasi Rupiah 783.86 836.31 902.43 992.03 1,096.19 1,136.21 57.1%
Total Utang Pemerintah Pusat(equivalent dlm. miliar US$)
149.47 169.22 187.04 199.49 204.28 204.88 100.0%
terdiri dari :
SBN Denominasi Rupiah (miliar US$) 71.58 88.97 100.37 109.40 113.36 116.91 57.1%
SBN Denominasi Valas (miliar US$) 11.20 15.23 18.02 21.57 27.39 27.25 13.3%
Pinjaman Denominasi Rupiah (miliar US$) - - 0.04 0.11 0.19 0.19 0.1%
Pinjaman Denominasi Valas (miliar US$) 66.69 65.02 68.61 68.40 63.34 60.54 29.5%
Nilai Tukar Rupiah (IDR thd US$1) 10,950 9,400 8,991 9,068 9,670 9,719
Maret 2013 ##)
Keterangan:*) APBN 2013
Pembiayaan Pinjaman Luar Negeri 2008 - 2013
45.0 55.6
46.1
29.5
45.3 39.0
-63.4 -68.0
-50.6 -47.3 -49.7-58.4
-18.4-12.4
-4.6
-17.8
-4.4
-19.5
-90
-70
-50
-30
-10
10
30
50
702008 2009 2010 2011 2012 2013*
Penarikan Pinjaman LN, bruto Pembayaran Pokok Pinjaman LN Pembiayaan Pinjaman LN, neto
[ tri
liun
Rupi
ah ]
[ triliun Rupiah ]
2008 2009 2010 2011 2012 2013*
Penarikan Pinjaman LN, bruto 45.03 55.62 46.07 29.52 45.30 38.95
Pembayaran Pokok Pinjaman LN (63.44) (68.03) (50.63) (47.32) (49.73) (58.41)
Pembiayaan Pinjaman LN, neto (18.41) (12.42) (4.57) (17.80) (4.43) (19.46)
ESENSI PP 10 TAHUN 2011
Good Governance: Institutional Arrangement
Kejelasan role and responsibility antarpihak yang terkait dengan proses pengadaan pinjaman luar negeri dan penerimaan hibah;
Mempertajam Cakupan: Memisahkan mekanisme pengadaan PLN berdasarkan tipologinya. Mengakomodasi variasi penerimaan hibah baik dari dalam
maupun luar negeri dan memberikan payung penerimaan hibah dalam bentuk Trust Fund (Dana Perwalian).
Mengakomodasi praktik-praktik yang telah dilakukan namun belum diatur.
Penyempurnaan Kebijakan: Pengendalian pinjaman luar negeri dipertegas dengan:
Batas Maksimal Pinjaman (BMP); Rencana Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri
Penerusan Pinjaman (On-lending)
PENGATURANPINJAMAN LUAR NEGERI
Persiapan Negosiasi:
Penelahanan dokumen perjanjian
Penelaahan term and condition pinjaman
Pelaksanaan Rapat interkem
PenganggaranNegosiasi Penandatanganan dan Pengefektifan
PelaksanaanPerencanaan
K/L melaksanakan pengadaan dan
membuat kontrak
Penyusunan RKAK/L dan RKA-BUN
Persetujuan DPR
Penuangan dalam DIPA
K/L melaksanakan pencairan dana
pinjaman
Usulan KegiatanK/L Menyiapkan
usulan ke Bappenas dan menyiapkan pemenuhan
readiness criteria
Bappenas menilai kelayakan dan kesiapan proyek dan menyusun.
Rangkaian Proses:
Blue Book Green Book Daftar Kegiatan
Penyampaian Nota Keuangan dan RUU APBN ke DPR
Siklus Generik Pinjaman Luar Negeri : Pinjaman Kegiatan
Negosiasi
Pelaksanaan NegosiasiPenatapan hasil Negosiasi
Penandatanganan dan Pengaktifan :
SigningLegal OpinionEvidence of AuthorityRegistrasi LoanPembayaran fee, dll
Closing date dan Closing Account
Completion report
Pengusulan Kegiatan
K/L dan BUMN mengusulkan kegiatan kepada Menteri Perencanaan dengan berpedoman pada RPJM dan memperhatikan Rencana Pemanfaatan PLN.
Usulan K/L termasuk kegiatan yang pembiayaannya akan dihibahkan kepada Pemda.
Dalam hal K/L akan mengusulkan untuk PMN, usulan harus disampaikan melalui Kemkeu.
Pemda mengusulkan kegiatan kepada Menteri Perencanaan dengan berpedoman pada RPJM Daerah dan memperhatikan Rencana Pemanfaatan PLN.
Penyerapan pinjaman kegiatan per tahun jauh di bawah yang dianggarkan. Dalam 6 tahun terakhir rata-rata 65 persen.
Permasalahan On-going Loan
62%
93%
76%
62%
50% 49%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2007 2008 2009 2010 2011 2012 *)
Triliun Rupiah
APBN-P LKPP % Realisasi (RHS)
Perkembangan Penarikan Pinjaman Proyek 2007-2012
2007 2008 2009 2010 2011 2012 *)APBN-P 23.21 21.75 38.98 41.36 36.98 38.10LKPP 14.46 20.12 29.72 25.82 18.48 18.50% Realisasi (RHS) 62% 93% 76% 62% 50% 49%
(dalam triliun rupiah)
National Community Empowerment Program in Urban Areas for 2012-2015
1. PNPM Urban 2012-2015
Project Name : PNPM Urban Areas
Loan Amount : USD 266,000,000
Maturity : 24,5 tahun
Repayment Period : 15,5 tahun
Grace Period : 9 tahun
Interest Rate : LIBOR + variable spread
Front-end Fee : 0.25% (dibayar dari APBN)
Executing Agency : Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
2. Pembiayaan PNPM dari Bank Dunia