Tarjamah Kitab - konsep Akhlak pelajar dan pengajar

3
Profil Pengarang Nama dan Nasab Pengarang: Muhammad Hasyim bin Asy'ari bin Abdul Wahid yang dikenal dengan sebutan Pangeran Benowo bin Abdur Rahman yang dikenal dengan sebutan Joko Tingkir Sultan Hadiwijoyo bin Abdullah bin Abdul Aziz bin Abdul Fatah bin Maulana Ishaq ayah Raden 'Ainul Yaqin yang biasa disebut Sunan Giri Tebu Ireng Jombang BAB II Etika orang yang sedang belajar ada 10 macam, yaitu : 1. Membersihkan hati dari setiap tipu daya, kotoran, prasangka buruk, dengki, keyakinan yang buruk, dan budi pekerti yang buruk. Hal tersebut supaya hati pantas untuk menerima dan menghafalkan ilmu, dapat memahami beberapa makna ilmu yang amat rinci, dan dapat memahami kesamaran- kesamaran ilmu 2. Membaguskan niat dalam mencari ilmu yakni dengan tujuan mencari Ridlo Allah, mengamalkan ilmunya, menghidupkan hukum Islam, meng- hiasi batin, dan mendekatkan diri pada Allah. Ingat! Janganlah mencari ilmu dengan tujuan keduniaan yaitu berhasil memperoleh kemimpinan, pangkat, harta benda, unggul dari teman-teman, dimuliakan orang-orang, dan sebagainya. 3.Bergegas dalam belajar (menghasilkan ilmu) pada waktu muda dan beberapa waktu di sisa umur. Jangan terbujuk dengan bujukan untuk menunda-nunda dan sekadar angan- angan belaka. Maka sesungguhnya waktu yang telah lewat tidak bisa diganti. Dan hentikan sesuatu yang menyibukkan dan yang mencegah dari kesungguhan dalam mencari ilmu, keseriusan belajar, dan usaha yang keras untuk menghasilkan (ilmu). Maka sesungguhnya semua itu kesemuanya hanyalah pemutus dan penghalang proses belajar. 4. Menerima makanan dan pakaian dari sesuatu yang mudah diperoleh. Maka dengan sabar atas sempitnya penghidupan luasnya ilmu, pemusatan pikiran (konsentrasi), dan pancaran beberapa sumber hikmah bisa diperoleh. Imam Syafi'i berkata: “Tidak beruntung orang yang mencari ilmu dengan harga diri dan keluasan penghidupan. Akan tetapi, beruntung bagi orang yang mencari ilmu dengan diri yang hina, sempitnya penghidupan, dan melayani ulama”. 5. Membagi waktu malam dan siang dan mengambil kesempatan dari sisa umur yang ada, Oleh : Ahmad Junaidi XIA dan M. Ahdanal Halim XID Harokah Harokah (Etika Pengajar dan Pelajar)

Transcript of Tarjamah Kitab - konsep Akhlak pelajar dan pengajar

Page 1: Tarjamah Kitab - konsep Akhlak pelajar dan pengajar

Profil PengarangNama dan Nasab Pengarang:Muhammad Hasyim bin Asy'ari bin Abdul Wahid yang dikenal dengan sebutan

Pangeran Benowo bin Abdur Rahman yang dikenal dengan sebutan Joko Tingkir Sultan Hadiwijoyo bin Abdullah bin Abdul Aziz bin Abdul Fatah bin Maulana Ishaq ayah Raden 'Ainul Yaqin yang biasa disebut Sunan Giri Tebu Ireng Jombang

BAB IIEtika orang yang sedang belajar ada

10 macam, yaitu :1. Membersihkan hati dari setiap tipu

daya, kotoran, prasangka buruk, dengki, keyakinan yang buruk, dan budi pekerti yang buruk. Hal tersebut supaya hati p a n t a s u n t u k m e n e r i m a d a n menghafalkan ilmu, dapat memahami beberapa makna ilmu yang amat rinci, dan dapat memahami kesamaran-kesamaran ilmu

2. Membaguskan niat dalam mencari ilmu yakni dengan tujuan mencari Ridlo Al l ah , meng amalkan i lmunya ,

menghidupkan hukum Islam, meng-hiasi batin, dan mendekatkan diri pada Allah. Ingat! Janganlah mencari ilmu dengan tujuan keduniaan yaitu berhasil memperoleh kemimpinan, pangkat, harta benda, unggul dari teman-teman, d imu l i akan o rang -orang , dan sebagainya.

3 . B e r g e g a s d a l a m b e l a j a r (menghasilkan ilmu) pada waktu muda dan beberapa waktu di sisa umur. Jangan terbujuk dengan bujukan untuk menunda-nunda dan sekadar angan-angan belaka. Maka sesungguhnya waktu yang telah lewat tidak bisa diganti. D a n h e n t i k a n s e s u a t u y a n g menyibukkan dan yang mencegah dari kesungguhan dalam mencari ilmu, keseriusan belajar, dan usaha yang keras untuk menghasilkan (ilmu). Maka sesungguhnya semua itu kesemuanya hanyalah pemutus dan penghalang proses belajar.

4. Menerima makanan dan pakaian dari sesuatu yang mudah diperoleh. Maka dengan sabar atas sempitnya penghidupan luasnya ilmu, pemusatan pikiran (konsentrasi), dan pancaran beberapa sumber hikmah bisa diperoleh. Imam Syafi'i berkata: “Tidak beruntung orang yang mencari ilmu dengan harga diri dan keluasan penghidupan. Akan tetapi, beruntung bagi orang yang mencari ilmu dengan diri yang hina, sempitnya penghidupan, dan melayani ulama”.

5. Membagi waktu malam dan siang dan mengambil kesempatan dari sisa umur yang ada,

Oleh : Ahmad Junaidi XIA dan M. Ahdanal Halim XID

Harokah Harokah

(Etika Pengajar dan Pelajar)

Page 2: Tarjamah Kitab - konsep Akhlak pelajar dan pengajar

#

.

Maka sesungguhnya sisa umur itu tidak ternilai harganya. Sebaik-baiknya waktu yang digunakan untuk menghafal adalah waktu sahur, untuk diskusi adalah waktu pagi, untuk menulis adalah waktu tengah hari, dan untuk muthola'ah serta mengingat-ingat (review) adalah waktu malam hari. Sebaik-baiknya tempat untuk menghafal adalah kamar dan tempat yang jauh dari hiburan. Tidak baik menghafal sesuatu di depan tumbuhan, hijau-hijauan, sungai-sungai, dan suara-suara yang bergemuruh

6. Sedikit makan dan minum. Sesungguhnya kebanyakan makan bisa merintangi orang beribadah dan memberatkan badan. Termasuk faedah-faedah sedikit makan ialah badan yang sehat, dan mencegah penyakit dari tubuh, karena sesungguhnya sebab-sebab penyakit tubuh adalah dari kebanyakan makan dan minum, seperti disebutkan dalam syair:

“Sesungguhnya kebanyakan penyakit seperti apa yang kamu lihat adalah berasal dari makan dan minum yang berlebihan”.

Dan membersihkan hati dari kedzaliman dan sombong. Tidak didapati dari para wali, imam, dan ulama pilihan yang mempunyai sifat di atas (banyak makan) dan hal tersebut amat tidak terpuji. Banyak makan itu lebih baik untuk ternak (kerbau dan sapi) yang tidak berakal dan digunakan untuk bekerja.

7. Orang yang sedang belajar supaya menuntut dirinya dengan wira'i dan berhati-hati di semua tindak lakunya, memilah dan memilih sesuatu yang halal dalam hal makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan segala kebutuhannya.

Semua itu supaya hati menjadi terang, cocok untuk menerima ilmu, cahaya ilmu, dan manfaat ilmu. Dan sebaiknya orang yang belajar untuk mengamalkan b e b e r a p a m a c a m r u k h s h o h (Kemurahan) pada tempatnya ketika ada hajat (kebutuhan) yang memang diperbolehkan untuk melakukan rukhshoh, dan adanya sEbab rukhshoh. Sesungguhnya Allah menyukai jika rukhshoh dari-Nya dilakukan seperti Allah menyukai jika 'Azimah-Nya (hUkum asli) dijalankan.

8. Orang yang sedang belajar supaya menyedikitkan memakan makanan yang menyebabkan kebodohan dan lemahnya panca indera, seperti apel yang asam, kacang-kacangan, meminum cukak. Dan seperti yang telah diuraikan tersebut yaitu berlebihan memakan makanan yang mengandung lendir yang bisa membuat akal bodoh dan memberatkan bagi tubuhnya seperti kebanyakan meminum susu dan ikan laut. Orang yang sedang belajar seyogyanya menjauhkan diri dari sesuatu yang menimbulkan lupa secara khusus seperti memakan sisa makanan yang dimakan tikus, membaca batu nisan kubur, berada di antara dua unta yang berdampingan, dan membuang kutu dalam keadaan hidup.

9. Orang yang sedang belajar supaya menyedikitkan tidurnya selagi tidak membahayakan bagi badan dan hatinya. Dan jangan menambahkan tidurnya sehari semalam lebih banyak dari delapan jam. Delapan jam adalah sepertiga hari. Maka jika orang yang sedang belajar mampu lebih menyedikitkan dari keadaan yang semula yaitu delapan jam,

Harokah Harokah

Page 3: Tarjamah Kitab - konsep Akhlak pelajar dan pengajar

maka kerjakanlah. Dan tidak buruk mengistirahatkan diri, hati, akal, dan penglihatan ketika lemas dan lelah dengan bertamasya, membebaskan diri di taman-taman jika hal itu bisa menyegarkan (me-refresh) pikiran dan tidak menyia-nyiakan waktu pencari ilmu tersebut.

10. Orang yang sedang belajar supaya meninggalkan pergaulan, sebab meninggalkan pergaulan itu suatu perkara yang paling penting yang patut untuk para pencari ilmu. Apalagi bergaul dengan lain jenis secara khusus jika ia kebanyakan bermain, dan sedikit berfikir, maka para pencari ilmu itu akan terpengaruh olehnya.

Bahayanya pergaulan adalah sia-sianya umur dengan tanpa faedah dan hilangnya agama ketika orang yang sedang belajar bersama lain agama. Maka jika orang yang sedang belajar butuh seseorang untuk menemaninya, maka orang tersebut harus menjadi teman yang baik, kuat agamanya, banyak taqwanya, wira'i, bersih, banyak kebaikan-nya, s e d i k i t k e b u r u k a n n y a , b a i k kepribadiannya, sedikit berbicara, ketika ia lupa temannya mengingatkan dan ketika ia ingat temannya membantunya.

Harokah

Pasar Kliwon Blok C No.10 Kudus