Tari tradisional

15
TARI TRADISIONAL KELOMPOK 4 Jabintang Borneo S. M. Robby Pratama Putri Aisyah Putri Ayu Putri Mardiastry Dhea Ardhina Jevi Zalesti Dian Hidayat Saphira Evani

Transcript of Tari tradisional

Page 1: Tari tradisional

TARI TRADISIONAL

KELOMPOK 4 Jabintang Borneo S.M. Robby PratamaPutri AisyahPutri AyuPutri MardiastryDhea ArdhinaJevi ZalestiDian HidayatSaphira Evani

Page 2: Tari tradisional

Pengertian Tari Tradisional

Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dan ritmis

Tari tradisional adalah suatu tarian yang menggabungkan semua gerakan yang mengandung makna tertentu. Pada tari tradisional mengandalkan ketepatan musik, keluwesan gerak, kekompakan gerakan, dan pengaturan komposisi. Pada gerak tari tradisional, biasanya pada setiap tarian mempunyai gerakan yang sama dan gerak tradisional tidak bisa diubah seperti tari modern. Walaupun tari tradisional mempunyai gerak yang sama, tetapi pada tiap - tiap tarian berubah susunan gerakannya.

Page 3: Tari tradisional

Pada tari tradisional mempunyai gerakan gerakan dasar antara lain :

Gerak Mendhak, yaitu kaki yang membentuk huruf O dengan cara lutut membuka lebar

Gerak Nyekithing, yaitu pertemuan antara jari telunjuk yang ditekuk dengan bertemu ibu jari

Gerak Ngrayuh, yaitu ibu jari yang ditekuk dan 4 jari lainnya tegak

Page 4: Tari tradisional

MACAM - MACAM TARIAN TRADISIONAL INDONESIA

Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

• Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

Page 5: Tari tradisional

2. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa

Page 6: Tari tradisional

• Tari Campak Daerah BabelTari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun). Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa.

Page 7: Tari tradisional

Bentuk Tari Tradisional (Klasik & Rakyat)

• Kekhasan jenis tari tradisional terbentuk oleh latar belakang kultur daerahnya masing-masing. Tari tradisional menjadi bagian hidup bermasyarakat dalam konteks budaya. Identitas tari dan kekhasan tari tradisional tersebut merupakan refleksi kultur masyarakat, adat istiadat, kebiasaan, kehidupan bermasyarakat dalam perilaku sehari-hari, ritual, dan kepercayaan yang disepakati secara sadar ataupun sebaliknya. Karya seni tari tradisional memiliki dua bentuk tari berdasarkan nilai seni yang dibatasi adat istiadat atau norma yang berbentuk aturan, yaitu sebagai berikut.

Page 8: Tari tradisional

• a. Tari Tradisional Klasik• Tari klasik memiliki aturan yang mengikat dalam penyajiannya, baik secara

estetis maupun teknis. Tari klasik pastilah tradisional, tetapi tari tradisional belum tentu klasik. Standardisasi tari klasik terbentuk akibat beberapa hal, yakni:

• mengandung nilai estetis dan nilai artistik yang tinggi dan segala sesuatunya dipersiapkan agar tarian benar-benar sempurna;

• perjalanan tumbuhnya sangat panjang sehingga mengkristal dalam kehidupan masyarakat;

• memiliki aturan baku yang tidak bisa diubah atau dihilangkan atas kesepakatan.

Tarian yang termasuk tari klasik, di antaranya tarian yang fungsinya untuk upacara ritual. Hal tersebut disebabkan tarian tersebut telah lama ada dan memiliki aturan yang tidak boleh dilanggar oleh pengikutnya. Terdapat tari upacara yang sudah mengalami perubahan fungsi karena mendapat sentuhan modern atau tidak lagi disajikan sebagai tarian dengan bentuk yang sama. Misalnya, tarian yang hidup di kalangan keraton dan istana yang masih hidup di beberapa wilayah di Indonesia.

Page 9: Tari tradisional

• Tarian yang hingga kini masih hidup dan menunjukkan sebuah bentuk tari kategori klasik, contohnya yaitu Tari Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah. Tarian ini muncul karena adanya kepercayaan yang menyatakan bahwa Sri Sultan Agung yang menjadi pencipta tarian ini memiliki hubungan mistis dengan penguasa pantai selatan (Nyi Roro Kidul) sehingga proses mempengaruhi pada saat penciptaan tarian tersebut dipercaya dipengaruhi unsur mistis. Oleh karena itu, dari dulu hingga kini dalam tarian ini diterapkan aturan teknis dan estetis karena dianggap sebagai tarian keramat. Misalnya, para penarinya selalu berjumlah ganjil, atau sembilan penarinya diberi nama sendiri-sendiri. Penari juga harus dalam keadaan suci ketika menarikan Tari Bedhaya ini. Segala sesuatu untuk busana telah dipersiapkan dengan sangat detail, bahkan penarinya harus berpuasa sebelum menari. Tarian ini hingga kini sering disajikan di Keraton Ngayogyakarta dan Kraton Solo pada acara tertentu dan hari tertentu.

Page 10: Tari tradisional

• b. Tari Tradisional KeRakyatan• Imajinasikan pikiran Anda ke tahun-tahun ketika zaman belum tersentuh peradaban

teknologi agar daya empati Anda terhadap tari tradisional tidak memiliki jeda. Tari tradisonal yang tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat pada zaman dahulu sering disebut tari rakyat. Dengan kesederhanaan bentuk sajiannya, tarian ini lahir sebagai cara masyarakat dalam mengekspresikan kegembiraannya melalui karya tari. Hubungan sosial antarmanusia menunjukkan iklim positif pada pergaulan rakyat yang terjalin baik. Kebebasan dalam mengungkapkan ekspresi terlihat pada tari yang hidup di kalangan rakyat, yaitu jenis tari pergaulan yang merupakan refleksi kebiasaan antara individu dan masyarakat.

• Tari pergaulan yang hidup di kalangan masyarakat ini menjadi sarana ekspresi yang menghibur dan merupakan jenis hiburan satu-satunya karena zaman dulu belum dikenal teknologi. Pada saat itu, mereka membutuhkan hiburan sehingga secara spontan tarian ini dilakukan di sebuah tempat yang cukup luas. Pilihan tempat menari yang berbentuk lingkaran (arena) dipilih agar jarak antara penari dan penonton cukup dekat dan akan memudahkan interaksi. Oleh sebab itu, kedudukan penonton yang melingkar mengelilingi penari dan pemain musiknya telah menjadi sebuah kebiasaan pada cara penyajiannya. Hal tersebut bertujuan agar timbul suasana yang akrab sehingga penonton dapat ikut menari bersama sang penari.

Page 11: Tari tradisional

• Berikut merupakan keunikan dari jenis tari yang hidup di kalangan rakyat pada zaman dahulu:

• pola gerak, rias, busana, dan iringannya sederhana;• gerakannya dilakukan secara spontan;• ungkapan kegembiraan dan menghibur para pelakunya sendiri;• terjadi interaksi antara penari dan penonton;• menunjukkan suasana yang akrab;• merupakan sarana dalam pergaulan masyarakatnya;• tempat sajian tari umumnya menggunakan bentuk lingkaran atau arena.

• Perlu digarisbawahi bahwa yang disebut tari rakyat pada zaman dulu dan kini ada perbedaan yang cukup jauh. Dahulu terdapat kelompok-kelompok masyarakat, yaitu kelompok yang berkuasa (kerajaan dan feodal), rakyat jelata, dan kaum proletar. Mereka dibedakan oleh tingkat kaya, miskin, berkuasa, tidak berkuasa, pribumi, dan penguasa sehingga perbedaan gaya dan isi tarian akan berbeda. Akan tetapi, jenis tarian apa pun dalam perkembangannya tidak terlihat dipengaruhi oleh status sosial. Seni budaya adalah milik semua bangsa Indonesia.

Page 12: Tari tradisional

• Tari daerah nusantara adalah tari-tarian yang tumbuh dan terus berkembang sesuai kelompok masyarakat pendukungnya. Tari daerah ini memiliki keunikan gerak, bentuk penyajian, iram musik pengiring, rias dan busana. Keunikan ini di sesuaikan dengan fungsi tari tersebut .

• Tari tradisioanal kerakyatan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat.

Biasanya digunakan sebagai tari hiburan, pergaulan, juga sebagai wujud rasa syukur. Cirinya adalah bentuk gerak, irama, expresi dan rias busana yang sederhana serta sering disajikan secara berpasang-pasangan/kolektif (kelompok). Contohnya:

Tari jaran kepang/kuda lumping – Jawa Tari jaipongan – Jabar Tari banyumasan,janger – Bali Tari payung, lilin – Sumatra barat Tari saman – Aceh Tari tayuban – Jawa tengah

• Tari tradisioanal klasik dikembangkan oleh kaum bangsawan di istana. Bentuk gerak tarinya baku atau tidak bisa dirubah. Pengembangnya lebih sulit karena bisa dilakukan dalam kelompok bangsawan tersebut. Fungsi tari klasik biasanya sebagai sarana upacara kerajaan dan adat. Bentuk gerak, irama, penghayatan, rias dan busana terkesan lebih estetis dan mewah. Contoh:

• Tari topeng klana – Jawa barat• Tari bedhaya, srimpi, sawung – Jawa tengah• Tari beskalan, ngremo – Jawa timur• Tari rejang – Bali• Tari syang hyang – Bali• Tari pakarena – Sulawesi selatan

Page 13: Tari tradisional

• Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di indonesia. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim, operet, dan kontemporer. Contoh:

• -Tari oleg, tambulingin, tenun, wiranata, panji, semirang – Bali• -Tari kijang, angsa, kupu-kupu, merak – Jawa• -Tari pattenung tari pandedang, bosara, lebonna – Sulawesi

selatan• Tari tunggal merupakan bentuk tarian yang ditarikan secara

individu/sendiri, baik laki-laki ataupun perempuan. Penari memiliki tanggung jawab pribadi untuk menghafal gerak dan formasi dari awal sampai akhir pementasan tarian. Contoh:

• -Tari panji semirang – Bali• -Tari golek – Jawa tengah• -Tari topeng – Jawa barat.

Page 14: Tari tradisional

• Tari berpasangan atau berpasang-pasangan, penari harus memperhatikan keselarasan gerak dengan pasangannya. Contoh:

• -Tari oleg tambulilingan –Bali• -Tari gale-gale – Irian jaya• -Tari payung – Melayu• -Tari piso surit – Batak karo• -Tari cokek – Jakarta• -Tari kelompok adalah bentuk tarian yang di tarikan oleh tiga

orang atu lebih. Tari jenis ini memperlukan kerja sama yang lebih baik lagi. Contoh:

• -Tari bedhaya semang – 6 orang , Surakarta, Jawa tengah• -Teri bedaya ketawang – 6 orang , Yogyakarta• -Tari lawung – 4 orang, Jawa tengah• -Tari serimpi – 4 orang, Jawa tengah• -Tari kecak – Bali

Page 15: Tari tradisional

Tari Kontemporer • Tari Kontemporer adalah tari yang menggali akar tradisi dan diaktualisasikan dengan konteks

perkembangan jaman. Karya-karya Mugi dance merupakan bentuk dari hasil pelacakan tradisi masa lampau yang dieksplorasi dalam konteks kekinian. Misalnya dalam tari “Kabar Kabur” terdapat gerakan-gerakan tari Jawa,Bali, gerak pencak silat. Mereka dirangkai untuk mengungkapkan sindiran yang satir tentang peristiwa 1998.

Sekilas memang tampak seperti tari tradisi, sebab terkadang kostum masih memakai icon akar tradisinya misalnya Jawa, tetapi sudah dipakai dalam cara yang lain. Misalnya tari “Bagaspati” (matahari), tari ini dalam khazanah tari jawa tidak ada, jadi samasekali topic baru. Namun gerakan dalam tari ini sebagian halus seperti kebanyakan “nafas” tari jawa. Beberapa kosa gerak tari jawa juga masih dipakai tetapi dirangkai untuk mengungkapkan gagasan tentang matahari. Jadi rangkaiannya sudah berbeda dan terkadang dicampur dengan hasil eksploasi geraknya.

Misalnya dalam adegan awal, penari berjongkok sambil tangannya bergerak perlahan (seperti gerakan Butoh _tari Jepang), gerakan awal seperti tanaman yang tumbuh ini tidak ada dalam tari Jawa.

Demikian pula dengan gerakan diakhir tari yang melakukan putaran sekitar 10 menitan dengan wajah tertutup topeng (yang ini sungguh sangat sulit). Dalam tari jawa, gerakan begini tidak ada, tetapi ini dari aliran Sufi (Darwis) dari sekitar Timur Tengah. Topengnya adalah Topeng Panji, topeng dalam tari tradisi Jawa.

Peran tari bagi masyarakat di antaranya sebagai pempersatu. Lewat tari warga berinteraksi, bergaul dan berkomunikasi. Menciptakan hubungan yang lebih baik.tari juga dapat menjadi simbol sebuah daerah di nusantara.