TARGET MDG’s 1, 4 & 5 : PEMBENTUKAN KONSORSIUM … - MDGs... · b. Kapsul vitamin A : 17,7 juta...

37
dr. Kirana Pritasari, MQIH Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI Disampaikan pada: Forum Nasional III Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Surabaya, 19 September 2012 UPAYA AKSELERASI PENCAPAIAN TARGET MDG’s 1, 4 & 5 : PEMBENTUKAN KONSORSIUM FAKULTAS BIDANG KESEHATAN

Transcript of TARGET MDG’s 1, 4 & 5 : PEMBENTUKAN KONSORSIUM … - MDGs... · b. Kapsul vitamin A : 17,7 juta...

dr. Kirana Pritasari, MQIHDirektur Bina Kesehatan Anak

Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan pada: Forum Nasional III Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

Surabaya, 19 September 2012

UPAYA AKSELERASI PENCAPAIAN TARGET MDG’s 1, 4 & 5 :

PEMBENTUKAN KONSORSIUM FAKULTAS BIDANG KESEHATAN

PENCAPAIAN MDGs 1, 4 & 5

2

INDIKATORData Dasar

(1990)Saat ini(2010)

Target(2015)

Status

1.8. Prevalensi gizi kurang pada anak balita (0-60 bulan)

31.00% (1989)*

17.90%**

15.50%**

1.8a. Prevalensi gizi buruk pada anak balita (0-60 bulan) :

7.20% (1989) *

4.90%**

3.60%**

Target 1C: Menurunkan prevalensi gizi kurang hinggasetengah nya dalam kurun waktu (1990 – 2015)

3

On Track

Status Gizi Balita 2010

Prevalensi Gizi Kurang 201030

.5

29.4

29.1

27.6

26.5

26.5

26.5

26.2

25.0

23.7

23.6

22.9

22.8

21.4

20.5

19.9

19.6

18.5

17.9

17.1

17.1

17.1

16.2

16.2

15.7

15.3

14.9

14.0

13.4

13.0

11.3

11.2

11.0

10.6

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

NTB

NTT

Kal

Bar

Kal

Tim

SulT

eng

Pa

pB

ar

Go

ron

talo

Mal

uku

SulS

el

NA

D

Ma

lUt

Kal

Sel

SulT

era

Sum

ut

SulB

ar

Su

mS

el

Jam

bi

Ban

ten

IND

ON

ESIA

Jati

m

Sum

Bar

Kal

Tim

Pap

ua

Ria

u

Jate

ng

Ben

gku

lu

BaB

el

Kep

Ri

Lam

pu

ng

Jab

ar

Jaka

rta

DI Y

ogy

a

Bal

i

SulU

t

Target MDG 2015 15,5% Rata-rata Nasional 2010 17,9 % 9 prov (hijau) telah mencapai target 2015 Prevalensi diatas 25% 8 propinsi, diatas 20% 15 propinsi (merah)

Upaya Penurunan Prevalensi Gizi Kurang

5

3

Suplementasi gizi mikro;a. Tablet Tambah

darah : 4,5 juta ibu hamil

b. Kapsul vitamin A :17,7 juta balita

c. Fortifikasi vitamin A pada minyakgoreng

Tatalaksana kasus gizi kurang dan gizi buruk;a. PMT pemulihanb. Perawatan anak gizi buruk di

168 TFC (Therapeutic Feeding Center)

Pemberdayaan Masyarakatmelalui Gerakan NasionalSadar Gizi, prioritas pada1.000 Hari PertamaKehidupan

INDIKATORDataDasar(1990)

Saat ini(2010)

Target(2015)

Status

4.1. Angka Kematian Balita per 1000kelahiran hidup

97 44 32●

4.2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000kelahiran hidup

68 3423 ●

4.3 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak

44,5% (1991)

Meningkat74,5% (2010)

Target 4.A. Menurunkan angka Kematian Balita hingga 2/3 dalam kurun waktu 1990 - 2015

6

On Track

1925 26 26 28 30

34 34 35 35 36 37 39 39 39 41 41 41 42 43 43 46 46 46 46 47 51 5257 58 59 60

72 74

Yogy

aka…

NA

D

Jate

ng

Kalt

im

Jaka

rta

Kalt

eng

Bal

i

Nas

ion

al

Jati

m

Sulu

t

Pap

ua

Brt

Ria

u

Jam

bi

Bab

el

Jab

ar

Suls

el

Sult

ra

Pap

ua

Sum

sel

Lam

pu

ng

Kep

ri

Sum

ut

Ben

gku

lu

Ban

ten

Kalb

ar

Sum

bar

Mal

ut

Go

ron

t…

NTT

Kals

el

Mal

uku

Sult

eng

NTB

Sulb

ar

Angka Kematian Bayi di Indonesia, SDKI 2007

Upaya Percepatan Menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita

8

Penguatan pemberdayaan masyarakat di 266.827 Posyandu

Perluasan jangkauan pelayanan hingga di tingkat desa melalui 77.359 Pustu/Polindes, 9323 Puskesmas

Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di 402 RS

Data sampai Juni 2012

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

JAMBI SULAWESI TENGGARA JAWA TIMUR

NTT MALUKU UTARA KALIMANTAN TENGAH

PERLU PENINGKATAN

BAIK

SANGATPERLUPENINGKATAN

1. PelayananPenunjang

2. PelayananGawat darurat

3. R.Rawat InapAnak

4. Tatalaksana diR.Rawat InapAnak

5. Pelayananneonatus

6. PemantauanPasien

7. Pelayanansayang ibu dananak

8. Dukungan PKM9. Keluar PKM dan

perawatanlanjutan

10. Akses ke PKM

8/3/2011

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10JAMBI SULAWESI TENGGARA JAWA TIMUR NTT MALUKU UTARA KALIMANTAN TENGAH

BAIK

PERLU

PENING

KATAN

SANGAT

PERLU

PENING

KATAN

1. Penunjang

2. Pelayanan

GD

3. R.RawatInap Anak

4. Tatalaksana

Rawat Inap

5. Pelayanan

neonatus6. Pemantauan

pasien

7. Pelayanan

sayang ibu

dan anak

8. Dukungan

RS

9. Keluar RS

danperawatan

lanjutan

10. Akses ke RS

Persentase Pencapaian Standar Pelayanan Kesehatan Anakdi Puskesmas Perawatan dan rumah sakit 6 provinsi, 2009

MDG 5 - Target 5A : Mengurangi 3/4 angka kematian ibu (AKI) dalam kurun waktu 1990 dan 2015

INDIKATORAcuanDasar

Saat iniTarget(2015)

Progress

5.1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 000 kelahiran hidup :

390 (1991)

228 (2007)

102 Perlu upayakeras

5.2. Pertolongan Persalinan olehTenaga Kesehatan Terlatih :

40.70% (1992)

82.2% (2010)

90.00% Sesuai target

5.3. Contraceptive prevalence rate (CPR) cara modern:

47.10% (1991)

57.4%(2007)

65% Sumber: SDKI 1991, Susenas 1992,

SDKI 2007, Riskesdas 2010

10

102118

Target RPJM 2014Target MDG 2015

Sorce: IDHS 1994, 1997, 2004, 2007

GAP

Kecenderungan Angka Kematian Ibu1991 -2015

Cakupan PN dan Linfaskes 2011

0

20

40

60

80

100

120

PN Linfaskes

Sumber : Data Rutin Dit Bina Kes Ibu 2011

Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu

12

Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK) di 402 RS

Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Dasar (PONED) di

1.579 Puskesmas

Program kemitraan bidan – dukun oleh 53 000 bidan

Program Perencanaan Persalinan danPencegahan Komplikasi di 78.198 desa

Data sampai Juni 2012

37

.90

88

.20

50

.70

32

.20

88

.40

20

.20

76

.10

21

.40

43

.50

58

.10

23

.30

53

.70

53

.50

57

.30

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

KB

K1

K4

TT

Bu

mil

PN

Mu

lai M

en

yu

su

i <

1ja

m

KN

1

AS

I E

ks

DP

T-H

B3

Ca

mp

ak

Pe

nim

ba

ng

an

Vit

A

Ak

se

s A

ir M

inu

m

Ak

se

s S

an

ita

si

Kesenjangan Dalam Memperoleh Pelayanan Kesehatan

Continuum Of Care

Kesenjangan & Tantangan

birthpregnancy postnatal childhood

Sumber Data : Riskesdas 2010

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1000 hari pertama kehidupan

Continuum of care pathways

Rawat Inap di RS Rujukan & Puskesmas

Rawat Jalan di RS & Puskesmas & Pelayanan Outreach

Perawatan oleh Keluarga & Masyarakat

TEMPAT

PELAYANAN

T I NGKA T

P ENCEGAHAN

Integrasi Pelayanan Kesehatan Gizi & KIA

Posyandu Kelas Ibu CFC

Puskesmas PONED TFC

PONEK Pelayanan

rujukan

TERSIER

SEKUNDER

PRIMER

MASYARAKAT

RS Pusat/Provinsi/Regional

RS Kab/Kota/Swasta (PONEK)

Puskesmas, (PONED)Dr/Bd Praktik Mandiri

Selfcare

Dinkes Prov

Dinkes Kab/Kota

Puskesmas(Pustu, Poskesdes)

PoskesdesPosyandu(UKBM)

Upaya Kes Masyarakat Upaya Kes Perorangan

Penguatan sistem rujukan dari tingkat masyarakat ke RS Kab/Kota Perlu penguatan koordinasi dan kerja sama antara Dinkes Kab/Kota dan RS Kab/Kota

KADES-LURAH

B U P A T I

C A M A T

G U B

DESA SIAGA

RAKOR-LOKMIN

OTODA

UU 32-PP 19

UPAYA PERCEPATAN PENCAPAIAN MDG

19

(1) Pendekatan Sistem Kesehatan

Program untuk menurunkan

kematian ibu dan bayi dan gizi buruk/stunting

UPA

YA K

ESEH

ATA

N

SDM

OB

AT

& A

LAT

PEM

BIA

YAA

N

INFO

RM

ASI

/ R

EGU

LASI

/ M

AN

AJE

MEN

PEM

BER

DA

YAA

N

MA

SYA

RA

KA

T

LITB

AN

G

(2) Pemantapan Konsep Continuum of Care

• Hulu • Hilir

BOK JAMKESMAS

JAMPERSAL

Rumah Sakit

Ibu Hamil normal

Ibu Hamil terdeteksi dalam ANCakan bermasalah di persalinan

Masyarakat

DINKESBidang Kesga

dan Bidang Pelayanan

Data BasedSIKDA

(3) Kebijakan memperkuat tata kelola di tingkat Kabupaten/Kota

Ibu Hamil bermasalah di persalinanTapi tidak terdeteksi di ANC

BOK, DAK, Jampersal, Jamkesmas, Jamkesda, APBD ,

hibah

(4) Penguatan regionalisasi pelayanan dan sistem rujukan

PEMANTAPAN SISTEM RUJUKAN

RS. RUJUKAN REGIONAL

(TIMUR-TENGAH-BARAT)

PUSKESMAS

RS. RUJUKAN

WILAYAH

RS KAB / KOTA

M A S Y A R A K A T

A

B

DC

PRIMER

SEKUNDER

TERTIER

QUARTERNAIR ADINKESARSADA

PERSIIDI

IDAIPOGI

IBIPPNI

IAKMIPAFIDll

25

(5)Keterlibatan Multi Sektor

Percepatan Pencapaian MDGsBermitra Dengan Semua Komponen

LintasSektor

DPR/D

LSM

Donor

OrganisasiProfesi

SarkesLogistik KIA/KB

PPJKJamlesmas

SDMBidan, DokterSpOG, SpA

LitbangStudiData

PromkesKIP/KMPR

BUKDPONED

UTD

BUKRPONEKP- P Mix

BinfarFe, Vit A

Obat KIA/KB

P2MImunisasi, IMS/HIVTb, Mal

PLAir BersihRmh Sht

PencapaianIndikator

MDGs

GiziPMT ASI

Swasta

Pemda

PerguruanTinggi

KONSORSIUM FAKULTAS BIDANG KESEHATAN

ALASAN PEMBENTUKANKONSORSIUM PERGURUAN TINGGI:

I. PENYELENGGARAAN DENGAN MEMPERHATIKAN SISTEM THINKING

1. AKADEMISI VS BIROKRASI

2. PENATALAKSANAAN CONTINUUM OF CARE PELAYANAN KESEHATAN

• LIFE CYCLE

• PENYEDIAAN LAYANAN KESEHATAN

• UPAYA PROMOTIF – PREVENTIF – KURATIF –REHABILITATIF

HEALTH POLICY vs PELAKSANAAN

PROBLEM IDENTIFICATION

& ISSUE

RECOGNITION

POLICY FORMULATION

POLICY IMPLEMENTATION

POLICY EVALUATION

KEM

AM

PU

AN

PEL

AK

SAN

AA

N

PERAN PROVINSI DAN KAB/KOTA

Peran potensial Konsorsium dalam Penyusunan Kebijakan

Tahap dalam

proses kebijakan

Tujuan Utama Kegiatan yang dapat dilakukan

jaringan

Penyusunan agenda

kebijakan (Agenda

Setting),

Meyakinkan pengambil

kebijakan di pusat, propinsi

dan kabupaten mengenai

pentingnya KIA

Menggunakan bukti untuk argumentasi

kebijakan

Melakukan kampanye untuk advokasi

Membina hubungan antara peneliti, dan

pengambil kebijakan

Perumusan kebijakan

(Policy Formulation),

Memberi tahu pengambil

kebijakan mengenai pilihan-

plihan kebijakan yang tepat

Mengumpulkan berbagai bukti yang baik

dan dapat berfungsi sebagai Bank Sumber

Mengembangkan hubungan jangka

panjang dengan pengambil kebijakan

Pelaksanaan kebijakan

(Policy

Implementation)

Mendukung kemampuan

pemerintah untuk

melaksanakan kebijakan

Memantapkan kegiatan di lapangan

Monitoring serta

evaluasi kebijakan

(Policy monitoring and

Evaluation).

Melakukan evaluasi dan

monitoring pelaksanaan

kebijakan untuk perbaikan

Melakukan feedback untuk memperbaiki

kebijakan

TUGAS DAN FUNGSI

1. MEREVIEW KEBIJAKAN-KEBIJAKAN STRATEGIS YG ADA

2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH-MASALAH KEBIJAKAN

3. MEMANTAU KEBUTUHAN PELAYANAN MEDIS DAN KELUHAN-KELUHAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK

4. MELAKUKAN PENELITIAN KEBIJAKAN

5. MEMBERIKAN SARAN – SARAN TERHADAP PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DAN KEBIJAKAN BARU

6. ADVOKASI DAN NETWORKING KEPADA STAKEHOLDERS

TUJUAN KONSORSIUM PT

1. Sebagai kelompok pemikir membantu pemerintah dalam kerangka proses kebijakan, dalam: Penyusunan agenda kebijakan, Perumusankebijakan, Pelaksanaan kebijakan dan monitoring &evaluasi kebijakan.

2. Melakukan advokasi kebijakan ke pemerintah pusat, propinsi, dan kabupaten mengenai Kesehatan Ibu dan Anak.

3. Melakukan penelitian pengembangan bersama dalam topik Kesehatan Ibu – Anak dan Gizi

4. Mendorong institusi perguruan tinggi untuk mengembangkan pendidikan multi profesi di setiap perguruan tinggi

5. Melakukan pelatihan profesional berkelanjutan yang mencakup pelatihan multi profesi dalam KIA Gizi.

Manfaat Konsorsium

1. Masyarakat– Mendapatkan sebuah regulasi & kebijakan yang jelas– Mendapatkan akses yang cepat terkait pelayanan

kesehatan khususnya Gizi-KIA– Meningkatkan awareness masyarakat untuk

mendapat pelayanan kesehatan Gizi-KIA– Mendapat tenaga dan pelayanan yang lebih

berkualitas– Mendapatkan mediator untuk advokasi ke atas

2. Tenaga Kesehatan– Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Manfaat Konsorsium (2)

3. Mahasiswa dan institusi pendidikan– Mendapatkan pendidikan yang terintegrasi– Adanya perbaikan kurikulum– Bertambahnya sarana dan prasarana terkait

peningkatan keterampilan dan keahlian

4. Pemerintah Propinsi dan Kabupaten– Memperkaya kebijakan strategis, teknis dan

operasional– Adokasi perencanaan dan penganggaran

5. Pemerintah Pusat

– Memperkaya kebijakan strategis yang telah ada

– Menjadi masukan kebijakan yang inovatif, efisien dan efektif

Proses Pembentukan Konsorsium

1. Pertemuan di Jakarta 28 Feb - 1 Maret dan 31 Maret –1 April 2011, mengundang perwakilan dekan FK danFKM, profesi

– Disepakati akan membentuk KonsorsiumPerguruan Tinggi untuk Kesehatan Ibu-Anak danGizi

2. Road Show fasilitasi Peran PT dalam percepatan pencapaian MDG 1,4 dan 5, di Provinsi Sulsel, Sumsel, Papua, Kalbar, Jabar, Kalsel dan Riau

34

Penandatanganan Deklarasi Konsorsium

• Penandatanganan kesepakatan pembentukankonsorsium Perguruan Tinggi untuk Kesehatan Ibu-Anak dan Gizi di Semarang tanggal 22 November 2011 oleh 26 dekan/yang mewakili dari FK/FKM seluruh Indonesia dan Dirjen Bina Gizi & KIA disaksikan oleh Rektor UNDIP, Semarang, 21-22 November 2011

35

KESEPAKATAN BERSAMA DIRJEN BINA GIZI & KIA DENGAN KONSORSIUM FAKULTAS BIDANG KESEHATAN

TENTANG PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN SERTA PERCEPATAN

PENCAPAIAN MDG 1, 4 DAN 5

• Dihadiri oleh 32 FK, FKM dan Prodi PendidikanKedokteran

• Menyepakati : konsorsium, segera menyusunAD/ART dan membentuk kepengurusan

Terima Kasih

37