Tantangan Mewujudkan Pembangunan Inklusif terhadap ...€¦ · Tujuan Penelitian 2: Analisis...
Transcript of Tantangan Mewujudkan Pembangunan Inklusif terhadap ...€¦ · Tujuan Penelitian 2: Analisis...
Tantangan Mewujudkan
Pembangunan Inklusif terhadap
Penyandang Disabilitas
di Indonesia
Rika Kumala DewiThe SMERU Research Institute
Dipresentasikan pada Forum Kajian Pembangunan (FKP) 2019 Jakarta, 31 Oktober 2019
Pendahuluan
InklusiSosialPrinsip
Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi hambatan mewujudkan pembangunan
yang inklusif disabilitas
Merumuskan langah strategis untuk mengatasi hambatan
Mengidentifikasi situasi pembangunan inklusif disabilitas
Konsep Disabilitas
MoralBelas
KasihanKesehatan Sosial HAM
Kondisi kesehatan
(kelainan atau penyakit)
Fungsi dan struktur tubuh (terbatas)
Aktivitas
(terbatas)Partisipasi
(terhambat)
Faktor lingkungan Faktor pribadi
Konsep Pembangunan Inklusif Disabilitas
Proses mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat
Keterlibatan bermakna seluruh pihak, tanpa diskriminasi, sebagai objek maupun subjek, terdapat rasa memiliki dan motivasi untuk berkontribusi
Inklusif Disabilitas
Pembangunan
Proses pembangunan yang memastikan keterlibatan bermaknaseluruh kelompok, sebagai subjek/objek pembangunan, disertairasa memiliki terhadap proses pembangunan
Pembangunan Inklusif Disabilitas
Akses(kesehatan,
pendidikan,
informasi, pekerjaan)
Kesadaran diri
Partisipasi
penuh dan
setara
Kesejahteraan
Tempat umum &
mobilitas ramah
disabilitas
Masyarakat
ramah disabilitas
Kebijakan
Inklusi penyandang
disabilitas merupakan
proses dan hasil
Kerangka Analisis
Tujuan Penelitian 1: Analisis Situasi
Sumber: Modifikasi konsep pemberdayaan Longwe dalam Ju’beh 2017 dan konsep pembangunan inklusif Ju’beh (2017).
Karakteristik Individu
Karakteristik Lingkungan /
kontekstual
Faktor Kebijakan
Karakteristik Rumah Tangga
Individual characteristics:Disability status (severity&index), age, sex, marital status, relationship with household head, and education attainment, and type of school
Household characteristics:dependency ratio, social assistance recipient status, urban resident status, and access to social assistance programs
Environmental / contextual factors:District GDP per capita, unemployment rate, access to credit, and access to training centers
Policy factors:Minimum wage at district level and the presence of disability regulation in a district
Tujuan Penelitian 2: Analisis Kendala
Kerangka Analisis
Model Ekologi Sosial
Kualitatif
peraturan dan kebijakan, hasil penelitian, pengalaman negara lain
lembaga-lembaga pemerintah tingkat pusat, organisasi penyandang disabilitas (OPD), akademisi, lembaga penelitian, dan asosiasi pengusaha
Studi Pustaka
FGD
Wawancara Mendalam
Kuantitatif
Statistik Deskriptif Susenas 2018
Metodologi Penelitian
Persentase penyandang disabilitas di Indonesia (usia ≥ 2 tahun)
12,29% = 31,2 juta jiwa
11,12%(19,8 juta jiwa)
Penduduk usia produktif(15-64 tahun)
57,26%(8,7 juta jiwa)
Lansia (≥65 tahun)
4,19%(3,1 juta jiwa)
Anak (2-17 tahun)
Sumber: Susenas 2018
Mengadopsi pertanyaan dari Konsensus Washington
Profil Penyandang Disabilitas Indonesia
Sumber: Susenas 2018
46,15%
53,85%
52,09 %
47,91 %Keparahan
8,67 %
15,07 %
76,26 %
Berat
Sedang
Ringan
Jumlah Keterbatasan
Tunggal
Multipel
54,12 %
45,88 %
Gambar diadopsi laporan statistik pemuda BPS
Disabilitas terbanyak
Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah
Penyandang disabilitas Usia ≥ 2 tahun
Profil Penyandang Disabilitas Indonesia
Akses(kesehatan,
pendidikan,
informasi, pekerjaan)
Kesadaran diri
Partisipasi
penuh dan
setara
Kesejahteraan
Tempat umum &
mobilitas ramah
disabilitas
Masyarakat
ramah disabilitas
Kebijakan
Inklusi penyandang
disabilitas merupakan
proses dan hasil
Tujuan Penelitian 1:
Bagaimana Situasi Pembangunan Inklusif terhadap Disabilitas di Indonesia?
Sumber: Modifikasi konsep pemberdayaan Longwe dalam Ju’beh 2017 dan konsep pembangunan inklusif Ju’beh (2017).
Tujuan Penelitian 1:
Bagaimana Situasi Pembangunan Inklusif terhadap Disabilitas di Indonesia?
Penyandang disabilitas, terutama penyandang disabilitasberat, cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih
rendah dibandingkan nondisabilitas
Kesejahteraan
Sumber: Susenas 2018
Akses(kesehatan, pendidikan,
informasi, kerja)
Kesadaran diri
Partisipasipenuh dan
setara
Kesejah-teraan
Penyandang disabilitas belum bisa mengakses pendidikan secara setara dengan nondisabilitas
Akses Pendidikan
Tujuan Penelitian 1:
Bagaimana Situasi Pembangunan Inklusif terhadap Disabilitas di Indonesia?
Kesadaran diri
Partisipasipenuh dan
setara
Kesejah-teraan
Akses(kesehatan, pendidikan,
informasi, kerja)
69
.73
5.3
8
45
.66
34
.63
64
.87
2.8
30
.62 49
.26
0
20
40
60
80
100
Labour ForceParticipation Rate
UnemploymentRate
Employees Self Employed
Nondisability Disability
86.57
5.17
47.5835.87
81.48
2.64
33.48
52.01
0
20
40
60
80
100
Labour ForceParticipation
Rate
UnemploymentRate
Employees Self Employed
Laki-LakiNondisability Disability
52.39
5.75
42.3632.49
50.55
3.01
26.63
45.43
0
20
40
60
80
100
Labour ForceParticipation Rate
UnemploymentRate
Employees Self Employed
PerempuanNondisability Disability
Penyandang disabilitas di Indonesia menghadapi tantangandalam mengakses pekerjaan
Akses Pekerjaan
Tujuan Penelitian 1:
Bagaimana Situasi Pembangunan Inklusif terhadap Disabilitas di Indonesia?
Sumber: Susenas 2018
Kesadaran diri
Partisipasipenuh dan
setara
Kesejah-teraan
Akses(kesehatan, pendidikan,
informasi, kerja)
Penyandang disabilitas memiliki akses yang rendah terhadap pelayanan kesehatan
Akses Kesehatan
Tujuan Penelitian 1:
Bagaimana Situasi Pembangunan Inklusif terhadap Disabilitas di Indonesia?
Penyandang disabilitas mengalami keterbatasan untuk memperoleh dan mengakses teknologi dan informasi
Akses Informasi dan Teknologi
Kesadaran diri
Partisipasipenuh dan
setara
Kesejah-teraan
Akses(kesehatan, pendidikan,
informasi, kerja)
Infrastruktur publik masih banyak yang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas
Akses Infrastruktur Publik
Penyandang disabilitas memiliki kesadaran dan kepercayaan diri yang rendah
Kesadaran Diri
Tujuan Penelitian 1:
Bagaimana Situasi Pembangunan Inklusif terhadap Disabilitas di Indonesia?
Partisipasipenuh dan
setara
Kesejah-teraan
Akses(kesehatan, pendidikan,
informasi, kerja)
Kesadaran diri
Partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan sosialrendah
Partisipasi Penuh dan Setara
Tujuan Penelitian 1:
Bagaimana Situasi Pembangunan Inklusif terhadap Disabilitas di Indonesia?
Kesejah-teraan
Akses(kesehatan, pendidikan,
informasi, kerja)
Kesadaran diri
Partisipasipenuh dan
setara
Partisipasi penyandang disabilitas dalam perencanaanpembangunan telah muncul, tetapi belum merata di
seluruh wilayah Indonesia
Partisipasi politik elektoral penyandang disabilitas masihterbatas
Karakteristik Individu
Karakteristik Lingkungan /
kontekstual
Faktor Kebijakan
Karakteristik Rumah Tangga
Individual characteristics:Disability status (severity&index), age, sex, marital status, relationship with household head, and education attainment, and type of school
Household characteristics:dependency ratio, social assistance recipient status, urban resident status, and access to social assistance programs
Environmental / contextual factors:District GDP per capita, unemployment rate, access to credit, and access to training centers
Policy factors:Minimum wage at district level and the presence of disability regulation in a district
Tujuan Penelitian 2:
Analisis Kendala
▪ Pembenahan kebijakan pembangunan Indonesia agar lebih inklusif terhadap penyandangdisabilitas
– Mengembangkan masterplan strategi mewujudkan pembangunan inklusif disabilitas di Indonesia
– Mempercepat pendirian Komisi Nasional Disabilitas (KND)
– Menjadikan dokumen RANHAM sebagai dokumen yang ‘hidup’: dijadikan acuan, dipantau, dan diawasipencapaiannya
– Sinkronisasi program lintas pemangku kepentingan melalui pengembangan menu program untuk mewujudkan pembangunan inklusif di indonesia
– Mengembangkan insentif bagi pemerintah daerah untuk menciptakan inklusi pembangunan
▪ Pembenahan pemahaman dan perilaku berbagai pihak terhadap penyandang disabilitas
– Penyelenggaraan kampanye yang masif dan terstruktur untuk melawan stigma terhadap penyandang disabilitas–kampanye publik, gambaran positif, dan kontak langsung dengan penyandang disabilitas
– Membuat model pilot desa inklusi disabilitas dan pemanfaatan dana desa untuk pembangunan fisik yang ramah disabilitas
▪ Peningkatan keberdayaan penyandang disabilitas
– Memasukkan materi mengenai pendidikan inklusi beserta cara mengajar siswa dengan berbagai ragam disabilitas ke dalam kurikulum Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan Pengembangan KeprofesianBerkelanjutan (PKB)
– Sosialisasi, implementasi, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan terkait kewajiban mempekerjakan penyandang disabilitas setidaknya 2% untuk instansi pemerintah dan 1% untuk swasta
– Penguatan kapasitas organisasi penyandang disabilitas (OPD) untuk menciptakan komunitas ramah disabilitas dan melakukan advokasi ke berbagai kementerian lembaga dan pemerintah daerah
– Program bantuan pemberdayaan penyandang disabilitas berat permanen
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
Presented at International Conference on Disability & Diversity in Asia (Malang, 24-25 September 2019
-0.3 -0.1 0.1 0.3
Age 35-44
Age 45-54
Age 25-34
Household head
Age 55-64
Married
Minimum wage
Hold JKN-PBI
Received PKH
Urban resident
GDP per capita
Low education
Access+A91 to…
Dependency ratio
Female
Unemployment rate
Disability status…
Not statistically significant
Statistically significant
Participate in Labour Force
-0.2 -0.1 0 0.1 0.2
Age 55-64
Age 45-54
Age 35-44
Married
Household head
Age 25-34
Access to training center
Low education
Dependency ratio
Received PKH
GDP per capita
Minimum wage
Hold JKN-PBI
Female
Urban resident
Unemployment rate
Disability status (Yes=1)
Unemployed
-0.3 -0.1 0.1
Access to training centerUrban residentGDP per capita
Access to credit (district)Household head
Age 25-34Hold JKN-PBI
Received PKHDependency ratio
MarriedAccess to credit (hh)
FemaleMinimum wage
Age 35-44Age 45-54
Low educationAge 55-64
Disability status (Yes=1)
Working status as formal
employee
-0.0270.08-0.082
Average
Marginal
Effects
Are disabled person excluded from labor market?
…
Source: Dewi, Izzati, and Suryahadi (2019)