TANTANGAN DAN DESAIN PEMBANGUNAN DAERAH ...gugustugas.riau.go.id/uploads/Tantangan Dan Desain...2....
Transcript of TANTANGAN DAN DESAIN PEMBANGUNAN DAERAH ...gugustugas.riau.go.id/uploads/Tantangan Dan Desain...2....
1
TANTANGAN DAN DESAIN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI RIAU PASCA COVID-19
Disampaikan pada : Acara Webinar Nasional Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Oleh Gubernur Riau
Pekanbaru, 11 Juni 2020
LANGKAH-LANGKAH PENDAHULUAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU DALAM PENANGANAN COVID-19
1. Pembentukan Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Riau (Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 567/III/2020)
2. Penyiapan Sarana Prasarana Kesehatan, Alat Kesehatan a. Penetapan 48 Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Provinsi Riau (Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.
568/III/2020) b. Penyediaan tenaga medis dan paramedis penanganan pasien Covid-19
c. Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka Upaya Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Riau (Surat Gubernur Riau Nomor 441/Bappedalitbang/714)
d. Pemenuhan Kebutuhan sarana prasarana penanganan pasien Covid-19 meliputi tempat tidur sebanyak 1.064 buah (15 gedung pemerintah), Alat Pelindung Diri (APD), Obat-obatan, Peralatan kesehatan penanganan Covid-19 dan Laboratorium Kesehatan untuk pengujian sampel Covid-19
e. Mempersiapkan sarana dan prasarana Labkesda dalam pemeriksaan sampel swab pasien secara mandiri untuk segera mendapatkan persetujuan Kemenkes R.I
3. Pencegahan dalam rangka memutus Rantai COVID-19 a. Menghimbau masyarakat untuk social distancing, physical distancing dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) b. Mengatur sistem kerja ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau c. Menghentikan sementara transportasi laut dan udara ke negara tetangga d. Rapat bersama gugus tugas percepatan penangangan covid-19 Provinsi Riau dengan gugus tugas Kab/Kota se-Provinsi Riau (4 kali pelaksanaan) e. SE kepada seluruh pimpinan Perusahaan untuk penerapan Pola Hidup Besrih dan Sehat (PHBS)
4. Penetapan Siaga Darurat sesuai Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS.596/III/2020 tanggal 17 Maret 2020
5. Melakukan upaya pergeseran anggaran untuk penanganan Covid-19
6. Koordinasi dengan Kabupaten/Kota, Instansi vertikal, MUI dan/atau oragisasi keagamaan, paguyuban, dll untuk percepatan penanganan COVID-19
7. Bantuan kepada Mahasiswa asal Riau yang menuntut ilmu di Wuhan, China, pada 28 Januari 2020, akibat ditetapkannya Wuhan sebagai daerah Lockdown, tanggal 23 Januari 2020
2
TANTANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU
3
Butuh Peran Dan Kerjasama Semua Pihak Untuk Memutus Mata Rantai, Penanganan Pada Saat Pandemi Dan
Pasca Pandemi Covid-19.
Cepatnya Serta Masive Penyebaran Covid-19 dari berbagai cluster
Kurangnya Kesadaran Masyarakat Untuk Menetapkan
Protokol Kesehatan Dan Menerapkan Pola Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS)
Adanya ketidakjujuran masyarakat yang masuk ke
daerah dari perjalanan di zona merah sehingga tidak terdeteksi
sebagai ODP
Sarana Prasarana Kesehatan Yang Tidak Mencukupi Dalam
Penanganan Pasien Dalam Jumlah Besar
AMANAT INPRES NO. 1 TAHUN 2020 DAN PERMENDAGRI NO. 20 TAHUN 2020 SERTA ALOKASI ANGGARAN PENANGANAN COVID-19 PROVINSI RIAU
1. PENYEDIAAN SARANA PRASARANA KESEHATAN (Barang
Pelindung Diri warga, Barang pelindung komunitas masyarakat dan alat pelindung petugas medis (masker, handsanitizer, vitamin C/E, APD, Sarung tangan karet, dll)
2. PENYEDIAAN SARANA FASILITAS KESEHATAN (Kamar isolasi, Tempat tidur pasien, Rapid test kit, Ventilator, Alat uji deteksi Covid-19, dll)
3. MEREKRUT TENAGA KESEHATAN/MEDIS YANG POTENSIAL
4. PEMBERIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN/MEDIS, PENYIDIK (INVESTIGATOR) KORBAN TERPAPAR COVID-19, RELAWAN, DLL
5. PENYEMPROTAN DESINFEKTAN 6. SEWA RUMAH SINGGAH SEBAGAI RUANG ISOLASI PDP 7. PEMERIKSAAN LABORATORIUM 8. PENGADAAN ALAT DAN BAHAN EVAKUASI KORBAN
POSITIF (Perlengkapan pasca wafat, Tandu, Sarung tangan, Sepatu bot, dll)
9. PENANGANAN JENAZAH 10.PENANGANAN KESEHATAN LAINNYA
PENANGANAN KESEHATAN
1. PENGADAAN BAHAN PANGAN DAN
KEBUTUHAN POKOK 2. PEMBERIAN INSENTIF
(pengurangan/pembebeasan pajak daerah, perpanjangan waktu pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban pajak, perpanjangan kewajiban pembayaran dana bergulir)
3. PEMBERIAN STIMULUS (pengutan modal usaha kepada pelaku UMKM dan mikro)
4. PENANGANAN DAMPAK EKONOMI LAINNYA
1. PEMBERIAN HIBAH/BANSOS (Uang/barang
dari Pemerintah Daerah, Kepada : - Individu/masyarakat yang terdampak
/memiliki resiko sosial seperti keluarga miskin, pekerja sektor informal,harian dan individu/masyarakat lainnya memiliki resiko sosial
- Fasilitas kesehatan milik masyarakat/swasta yang ikut serta melakukan penanganan pandemic
- Instansi vertikal yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan dalam rangka mendukung penanganan Covid-19
PENYEDIAAN JARING PENGAMAN SOSIAL
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI
Rp.187,531,365,827.27 Rp.25,000,000,000.00 Rp.288,646,500,000.00
TOTAL = Rp.474.377.865.827.27 TOTAL = Rp.474.377.865.827.27 4
1. Peraturan Gubernur Riau No. 62/2018 tentang Perubahan Atas Pergub Riau Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pedoman Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/kota yang bersumber dari APBD Provinsi Riau
2. Petunjuk Teknis dalam rangak efektifitas tugas camat se-Provinsi Riau
Dialokasikan untuk 169 Kecamatan x Rp.100 Juta
Sumber Dana : dari APBD Murni
Koordinasi Forum Kecamatan dalam rangka pencegahan COVID
Sesuai dengan Petunjuk Teknis Sekda
Dialokasikan untuk 268 Kelurahan x Rp.100 Juta Sumber Dana : hasil realokasi /pencermatan
Program/Kegiatan OPD
1. Peraturan Gubernur Riau No. 62/2018 tentang Perubahan Atas Pergub Riau Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pedoman Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/kota yang bersumber dari APBD Provinsi Riau
2. Dibuatkan Petunjuk Teknis Khusus
ADM Penunjang Kesehatan Belanja Barang Kesehatan Belanja Modal Alat semprot disinspektan Pendataan
warga yang terdampak ekonomi Penyuluhan dan Monitoring untuk pencegahan COVID 19
Dialokasikan untuk 1.591 Desa x Rp.100 Juta Sumber Dana : dari pengurangan
bankeu khusus Desa sebelumnya
1. Peraturan Gubernur Riau No. 10/2020 tentang Perubahan atas peraturan Gubernur Riau No.38 Tahun 2019 tentang Pedoman Bantuan Keuangan Khusus Dari Pemerintah Provinsi Riau Kepada Desa
2. Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan Keuangan Khusus Desa
MEKANISME PENCAIRAN MEKANISME PENCAIRAN
DASAR HUKUM
BANKEU KHUSUS DESA BANKEU KHUSUS KAB/KOTA UNTUK KELURAHAN
DASAR HUKUM
Sesuai dengan Petunjuk Teknis Sekda
MEKANISME PENCAIRAN
DASAR HUKUM
BANKEU KHUSUS KECAMATAN
PERUNTUKAN
Sesuai dengan Petunjuk Teknis (SK Kepala Dinas PMD)
PERUNTUKAN PERUNTUKAN
BANTUAN PROVINSI RIAU KE KABUPATEN/KOTA
5
Sesuai dengan Petunjuk Teknis (SK Kepala Dinas PMD)
Beroperasinya Laboratorium Bio Molekuler dapat mepercepat penanganan pasien, sehingga mampu mengefisienkan biaya, waktu serta tenaga.
Pasien PDP hasil swab yang konfirmasi positif langsung di rawat di RSUD Arifin Ahmad atau Rumah Sakit Rujukan Lainnya dan mendapatkan penanganan pengobatan sebagai pasien positif sesuai Protokol pengobatan pasien konfirmasi Positif COVID19 dan baru diizinkan pulang apabila hasil swab 2 x negatif.
Semua PDP dirawat di RS Rujukan dan mendapatkan treatment sesuai Protokol pengobatan dan diizinkan pulang apabila hasil swab 2 x negatif.
Semua Masyarakat yang masuk ke Provinsi Riau, akan mendapatkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan/Health Alert Card (HAC) dan menjadi ODP termasuk yang tidak bergejala dipantau oleh Puskesmas
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU DALAM PENANGANAN KASUS COVID19
6
Pemberian bantuan keuangan khusus ke Kab/Kota untuk percepatan penanganan Covid-19
Penerapan PSBB Provinsi Riau untuk 5 Kab/Kota (Kampar, Pelalawan, Siak, Bengkalis, Dumai) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01/07/Menkes/308/2020 Tanggal 12 Mei 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2020 sampai dengan tanggal 28 Mei 2020 dan penerapan PSBB Kota Pekanbaru berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 27 Tahun 2020 Tanggal 14 Mei 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2020 sampai dengan tanggal 28 Mei 2020.
AKSI KESEHATAN
1. Penyediaan Alat Kesehatan : • Rapid Test 660.000 pcs • Baju Pelindung / Azmat
150.000 pcs • Google 5.000pcs • Face Shield 5.000 pcs • Glove 5.000 kotak • Masker Bedah 10.000 kotak • Masker N95 10.000
kotak/10 pcs • Masker Kain 50.000 lusin • Safety Boot 5.000 pasang • Extra fooding 6.000
botol/kotak • Vitamin untuk tenaga medis
dan Masyarakat 6.600.000 tablet
8. Memberikan vitamin dan masker kain ke masyarakat melalui dinas kesehatan di 12 Kab/kota berdasarkan jumlah yang di adakan di Provinsi
2. Penyediaan Tempat Tidur Isolasi : • 610 Tempat Tidur
3. Penambahan VTM dan drakon swab • 7000 Pemeriksaan
4. Penyediaan Tenaga Kesehatan di 48 Rumah Sakit : • Dokter 422 Orang • Perawat 683 Orang • Tenaga Kesehatan Lainnya 221 Orang • Tenaga Penunjang Lainnya 769 Orang
5. Penyediaan Tenaga Kesehatan di 233 Puskesmas: • Dokter 753 Orang • Dokter Gigi 312 Orang • Perawat 233 Orang • Bidan 5.005 Orang • Kesehatan Masyarakat 442 Orang • Kesehatan Lingkungan 233 Orang • Farmasi 442 Orang • Gigi 250 Orang • ATLM 284 Orang
6. Pemeriksaan kesehatan di chek point perbatasan antar Provinsi bersama Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Keamanan:
7. Melakukan pemeriksaan rapid test terhadap kontak erat dan masyarakat yang di wilayahnya mempunyai kasus konfirmasi positif covid-19
9. Pelayanan dan Penyediaan Fasilitas layanan Kesehatan, SOP, Laboratorium di Rumah Sakit
7
A. PERHUBUNGAN
AKSI KEAMANAN
TITIK LOKASI POSKO PERBATASAN RIAU
POSK V LINTAS UTARA RIAU – SUMUT (KAB/ROHIL)
POSKO 1 LINTAS TIMUR RIAU –JAMBI (KAB.INHIL) PPOSKO II
LINTAS SELATAN RIAU – SUMBAR (KAB.KUANSING)
POSKO IV LINTAS BARAT RIAU –
SUMBAR ( KAB.KAMPAR)
POSKO III LINTAS BARAT RIAU –SUMUT (KAB.ROHUL)
1. Tujuan untuk pengendalian dan pengawasan penyebaran virus covid -19
2. Posko Perbatasan sebanyak 5 Pos, dengan jumlah Personil 233 orang.
3. Posko Pendukung dalam wilayah kabupaten/kota sebanyak 28 Pos dengan jumlah Personil Posko Pendukung = 270 orang
B. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Catatan :
1. Personil yg bertugas di Posko-Posko Perbatasan dilakukan Aplusan setiap 7 Hari sekali.
2. Selama Melaksanakan tugas Personil diwajibkan memakai Pakaian Dinas Lengakap (PDH atau PDL) serta mengikuti Protokol Kesehatan.
JUMLAH PERSONIL ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU DALAM PELAKSANAAN PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19
DI PROVINSI RIAU
NO JENIS OPERASI JUMLAH
PERSONIL KETERANGAN
1 OPERASI PERBATASAN PROVINSI
60 ORANG 4 orang x 3 shift x 5 titik
2 OPERASI PERBATASAN KOTA PEKANBARU
30 ORANG 2 orang x 3 shift x 5 titik
3 PAM KARANTINA 27 ORANG 9 orang x 3 shift x 1 titik
4 PATROLI RUTIN DALAM KOTA 33 ORANG 11 orang x 3 shift (12 kec. Kota pekanbaru)
JUMLAH 150 ORANG
8
9
KONDISI RIAU SAAT INI
10
Bila dibandingkan dengan 9 Provinsi lainnya di Pulau Sumatera, total kasus positif di Provinsi Riau berada di peringkat ke enam terbanyak dengan 118 kasus. Yang tertinggi ada di Sumatera Selatan yakni 1129 kasus.
PROVINSI RIAU TERHADAP PROVINSI LAIN DI SUMATERA
Tingkat kematian yaitu jumlah kematian per jumlah total kasus positif dikali 100, Provinsi Riau menempati urutan ke empat tertinggi di Sumatera (5,08 persen). Angka ini masih lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Selatan (3,72 persen), yang jumlah kasus positifnya tertinggi se Sumatera
11
PROVINSI RIAU TERHADAP NASIONAL
Per tanggal 07 Juni 2020, Provinsi Riau masih termasuk dalam 10 Provinsi dengan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 terendah se-Indonesia, yakni 118 kasus. Dengan tingkat kesembuhan kasus positif COVID -19 Provinsi Riau berada pada posisi ke dua tertinggi se Indonesia yakni 85,59 persen. Namun Provinsi Riau harus tetap waspada, karena tingkat kematian kasus positif COVID-19 Provinsi Riau (5,08 persen) angka ini masih lebih tinggi dari Provinsi Sulawesi Selatan (4,94 persen) yang jumlah kasus positifnya lebih dari 1000 kasus.
Walaupun kurva kasus positif COVID-19 di Provinsi Riau cenderung landai dibanding kurva nasional, penting untuk kita semua tetap waspada terutama setelah pemberlakuan NEW NORMAL dan mencegah adanya gelombang kedua. Oleh karena itu perlu kesadaran yang tinggi untuk disiplin mematuhi semua protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19.
12
PROVINSI RIAU TERHADAP NASIONAL
Proporsi kasus positif COVID-19 di Provinsi Riau terhadap nasional turun 0,01 persen menjadi 0,38 persen (07 Juni 2020), dari sebelumnya 0,39 persen total kasus nasional per 06 Juni 2020. Kesimpulannya untuk kasus positif COVID-19 Provinsi Riau, sampai dengan 07 Juni 2020, jumlah kasus positif COVID-19 total 118 kasus termasuk 10 terendah se-Indonesia, dengan tingkat kesembuhan 85,59 persen (nomor 2 tertinggi se-Indonesia) dan tingkat kematian 5,08 persen dengan jumlah kematian dari kasus positif adalah 6 kasus yang selama satu bulan terakhir belum ada penambahan kasus positif yang meninggal.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU
TAHUN 2021
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU USAI PANDEMI COVID-19
MEMANTAPKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI, PERTANIAN, PARIWISATA YANG MENDORONG
PERDAGANGAN DAN JASA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING EKONOMI
MEPERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI SOSIAL MELALUI PEMANTAPAN
PENGEMBANGAN INDUSTRI, PERTANIAN, PARIWISATA YANG MENDORONG PERDAGANGAN
DAN JASA
SEMULA MENJADI
RANCANGAN PENYESUAIAN
TEMA RKPD PROVINSI RIAU TAHUN 2021
14
PENYESUAIAN PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU TAHUN 2021
PENGEMBANGAN INDUSTRI
FOKUS 1. Revitaliasi dan Kemitraan Industri Kecil
Menengah dan Koperasi 2. Hilirisasi Industri yang Mengolah Hasil-
hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Kelautan dan Pertambangan
3. Pemulihan Produktivitas Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (SIKIM)
4. Percepatan Kawasan Industri Prioritas 5. Bantuan UMKM
PENGEMBANGAN PERTANIAN
FOKUS 1. Peningkatan Ketahanan
Pangan 2. Pemenuhan Ketersediaan
Pangan 3. Peningkatan Kegiatan Padat
Karya
PENGEMBANGAN PARIWISATA
FOKUS 1. Penyelenggaraan event pariwisata
berskala Nasional dan Internasional yang telah terbukti memiliki tingkat kunjungan Wisman dan Wisnus yang tinggi
2. Pembangunan infrastruktur difokuskan pada destinasi wisata yang telah siap untuk dikunjungi
3. Diversifikasi destinasi dan atraksi belum diperlukan pada masa pemulihan namun lebih di fokuskan pada penguatan destinasi dan atraksi wisata yang telah eksis
4. Penguatan sektor pariwisata melalui kerjasama dengan industri dan jasa kepariwisataan
5. Pemulihan usaha ekonomi kreatif terutama di sektor UMKM
INFRASTRUKTUR DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
FOKUS 1. Infrastruktur untuk mendukung
pemulihan ekonomi sektor industri, pariwisata dan investasi
2. Infrastruktur untuk mendukung penguatan kesehatan masyarakat
3. Infrastruktur untuk pengelolaan Lingkungan hidup yang berkelanjutan
PENGEMBANGAN SDM YANG BERIMAN, BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
FOKUS 1. Peningkatan pelayanan dasar
Pendidikan. 2. Peningkatan pelayanan dasar
kesehatan. 3. Penurunan Tingkat Pengangguran
15
Memperkuat Basis Data Profil Masyarakat
Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Kesehatan
Meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan memperhatikan segala aspek mitigasi Bencana, baik bencana alam maupun non alam
Tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Protokol Kesehatan
Meningkatkan ketahanan pangan, baik peningkatan produksi dalam rangka swasembada dan memperlancar akses pasar terhadap pangan, demi menjaga kebutuhan masyarakat.
REFORMASI SOSIAL
Dalam rangka melaksanakan Reformasi Sosial, maka Pemerintah Provinsi Riau akan melakukan langkah-langkah:
16
Reformasi Sosial, meliputi :
1. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
2. Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial
3. Reformasi Sistem Ketahanan Bencana
TERIMA KASIH