TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT

download TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT

If you can't read please download the document

Transcript of TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT

PROSES AUDIT TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN SAS I (AU 110) menyatakan tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh aud itor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, da;am semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Fokus utama kita tertuju pada butir dari SAS I yang menekankan penerbitan pendap at tentang laporan keuangan. Untuk perusahaan publik, auditor juga menerbitkan s uatu laporan tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan sebagaimana y ang disyaratkan oleh Section 404 dari Sarbanes-Oxley Act. Auditor mengumpulkan b ukti untuk membuat kesimpulan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan se cara wajar dan untuk menentukan keefektifan pengendalian internal,setelah itu ba ru menerbitkan laporan audit yang tepat. Jika auditor yakin bahwa laporan-laporan itu tidak disajikan secara wajar atau t idak dapat mencapai kesimpulan karena bukti yang tidak mencukupi, auditor mempu nyai tanggung jawab untuk memberitahu pemakai melalui laporan auditor. Setelah p enerbitan laporan, jika fakta-fakta yang ada menunjukkan bahwa laporan tersebut tidak disajikan secara wajar, auditor mungkin harus memberitahu kepengadilan ata u lembaga pengatur bahwa ia telah melaksanakan audit dengan cara yang tepat dan menarik kesimpulan yang layak. Langkah-langkah untuk Mengembangkan Tujuan Audit: 1. Memahami tujuan dan tanggung jawab audit 2. Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus 3. Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan 4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun dan pengungkapa n 5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun dan pengungka pan. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar b erada dipundak manajemen, bukan dipundak auditor. Manajemen perusahaan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam tentang transaksi perusahaan serta aktiva, kew ajiban, dan ekuitas terkait ketimbang auditor. Sebaliknya, pengetahuan auditor a kan masalah ini serta pengendalian internal hanya terbatas pada pengetahuan yang diperolehnya selama audit. Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian ( asersi ) laporan keuangan be rkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang di anggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan pengungkapan laporan keuangan ya ng menurut auditor tidak dapat diterima, auditor dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau pendapat wajar dengan pengecualian atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut. TANGGUNG JAWAB AUDITOR SAS I (AU 110) menyatakan auditor bertanggung jawab utnuk merencanmakan dan mela ksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuan gan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeli ruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kekurangan a uditor dapat memperoleh kepastian yang layak,tetapi tidak absolut, bahwa salah s aji yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merenca nakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak bahwa salah sa ji, apakah yang disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan, yang tidak materi al bagi laporan keuangan dapat dideteksi. Pernyataan diatas membahas tanggung jawab auditor untuk mendeteksi salah saji ya ng material pada laporan keuangan. Bila auditor juga melaporkan tentang keefekt ifan pengendalian internal atas pelaporan keuangan,auditor juga bertanggung jawa b untuk mengidentifikasi kelemahan yang material dalam pengendalian internal ata s pelaporan. Salah Saji yang Material versus Tidak Material Salah saji umumnya dianggap material jika gabungan dari kekeliruan dan kecuranga

n yang belum dikoreksi dalam laporan keuangan kemungkinan akan mengubah atau mem pengaruhi keputusan orang yang menggunakan laporan keuangan tersebut. Kepastian yang Layak Kepastian atau assurance merupakan ukuran tingkat kepastian yang diperoleh audit or pada saat menyelesaikan audit. Auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak, tetapi tidak absolut, karena beberapa alasan : 1. Sebagian besar bukti audit diperoleh dari pengujian sampel populasi sepe rti piutang usaha atau persediaan. 2. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks,yang melibatkan se jumlah ketidakpastian serta dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa dimasa d epan. 3. Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan seringkali sangat sulit, bahkan tidak mungkin, untuk dideteksi oleh auditor, terutama bila ada kol usi dikalangan manajemen perusahaan. SIKLUS LAPORAN KEUANGAN Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen-segmen atau ko mponen yang lebih kecil. Pembagian ini membuat audit lebih mudah dikelola dan me mbantu pembebanan tugas kepada setiap anggota tim audit. Pendekatan siklus untuk Mensegmentasi Audit Pendekatan siklus (cycle approach) = suatu metode untuk memilah-milah suatu audi t dengan tetap mempertahankan berbagai jenis transaksi dan saldo akun yang terka it erat pada satu segmen yang sama. Contohnya, penjualan, retur penjualan, penermaan kasdan penyisihan piutang tak t ertagih merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.

Sebuah perusahaan dimulai dengan memperoleh modal, yang umumnya berbentuk kas. D alam perusahaan manufaktur, kas digunakan untuk membeli bahan baku, aktiva tetap dan barang serta jasa yang berkaitan guna membuat persediaan (siklus akuisisi d an pembayaran). Kas juga digunakan untuk memperoleh tenaga kerja (penggajian dan personalia). Gabungan dari kedua siklus ini adalah persediaan (siklus persediaa n dan pergudangan). Lalu, persediaan tersebut dijual dan menghasilkan penagihan serta perolehan kas (siklus penjualan dan penagihan). Kas yang dihasilkan diguna kan untuk membeyar deviden atau membiayai perluasan modal serta memulai siklus-s iklus tersebut. MENETAPKAN TUJUAN AUDIT Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi a) Keterjadian-transaksi yang dicatat memang ada. Tujuan ini berkenaan deng an apakah transaksi yang tercatat memang benar-benar terjadi. b) Kelengkapan-transaksi yang terjadi telah dicatat. Tujuan ini bersangkuta n dengan apakah semua transaksi yang harus dimasukkan dalam jurnal benar-benar t elah dicatatkan. c) Keakuratan-transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar. Tuj uan ini membahas kekuratan informasi tentang transaksi akuntansi dan merupakan s alah satu bagian dari asersi keakuratan untuk kelas transaksi d) Posting dan pengikhtisaran-transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam fi le induk dan diikhtisarkan dengan benar. Tujuan ini berkaitan dengan keakuratan transfer informasu dari transaksi yang dicatat dalam jurnal ke buku besar pemban

tu dan ke buku besar. e) Klasifikasi-transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikas ikan secara tepat. Tujuan ini menyatakan apakah transaksi telah dimasukkan dalam akun yang tepat, dan merupakan padanan auditor atas asersi klasifikasi manajeme n untuk kelas transaksi f) Penetapan waktu-transaksi dicatat pada tanggl yang besar. Tujuan penetap an waktu transaksi merupakan padanan auditor atas asersi cut off manajemen Tujuan Audit Yang Berkaitan Dengan Saldo a) Keberadaan - Nilai yang tercantum memang terjadi b) Kelengkapan - Nilai yang mempengaruhi saldo akun telah dicantumkan c) Akurasi Nilai yang tercantum telah dinyatakan dengan benar d) Klasifikasi - Nilai yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikas ikan dengan tepat e) Cut off - Berbagai transaksi yang terjadi disekitar tanggal neraca telah dicatatkan pada periode yang tepat f) Kaitan rinci - Berbagai rincian dalam saldo akun sesuai dengan nilai pad a master file yang terkait, tercakup dalam nilai total saldo akun dan sesuai den gan nilai total dalam buku besar g) Nilai yang terealisasi Berbagai aktiva dicantumkan salam sejumlah nilai yang diperkirakan akan terealisasi h) Hak dan kewajiban i) Penyajian dan pengungkapan Saldo akun dan berbagai ketentuan pengungkapa n yang terkait dengan saldo akun tersebut telah disajikan dengan tepat dalam lap oran keuangan Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan informasi dalam la poran keuangan, yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pe ngungkapan (presentation and disclosure related audit objectives). ASERSI MANAJEMEN Asersi(Assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung didalam komponen laporan keuangan yang dapat bersifat implicit atau eksplisit. Asersi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence) Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva atau hutang gentitas ada pada tangga l tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode terten tu. 2) Kelengkapan (completeness) Asersi ini berhubungan dengan apakah semua transaksi dan rekening yang seharusny a telah disajikan dalam laporan keuangan. 3) Hak dan kewajiban (rights and obligation) Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak perusahaan dan hutang merupakan perusahaan kewajiban pada tanggal tertentu. 4) Penilaian (valuation) atau alokasi Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendap atan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan dalam jumlah yang semest inya. 5) Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure) Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya. Manajemen menyatakan beberapa asersi tentang transaksi 1. Keterjadian 2. Kelengkapan 3. Keakuratan 4. Klasifikasi 5. Cut off 6. Eksistensi 7. Kelengkapan 8. Penilaian atau alokasi 9. Hak dan kewajiban 10. Keterjadian serta hak dan kewajiban

Asersi tentang saldo akun pada akhir tahun menyatakan 1. Eksistensi 2. Kelengkapan 3. Penilaian dan alokasi 4. Hak dan kewajiban Asersi Tentang Penyajian Dan Pengungkapan 1. Keterjadian serta hak dan kewajiban 2. Kelengkapan 3. Keakuratan dan penilaian 4. Klasifikasi dan dapat dipahami ASERSI MANAJEMEN DAN TUJUAN AUDIT Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas ke wajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip a kuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan sangat ditentukan integritas berbagai asersim anajeme n yang terkandung dalam laporan keuangan. Hubungan asersimanajemen dengan tujuan umum audit dapat digambarkan sebagai beri kut: Asersi Manajemen Penjelasan Keberadaan atau keterjadian Harta dan Kewajiban, ada pada tanggal tertentu; dan transaksi pendapatan dan biaya, terjadi dalam periode tertentu. Kelengkapan Semua transaksi dan semua rekening yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan Hak dan kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah kewajiban en titas pada tanggal tertentu Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, hutang, pendapatan dan biaya telah disa jikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu dalam laporan keuangan telah d igolongkan, digambarkan, dan diungkapkan secara semestinya BAGAIMANA TUJUAN AUDIT TESEBUT DAPAT DIPENUHI Fase I - Merencanakan dan Mendesain Pendekatan Audit Harus terkumpulnya bukti au dit yang cukup kompeten agar dapat memenuhi tanggungjawab profesional auditor da n biaya pengumpulan bukti audit ini haruslah seminimal mungkin 1. Memperoleh pemahaman akan strategi bisnis klien dan memproses serta men ilai resiko 2. Memahami pengendalian intern dan menilai resiko pengendalian 3. Menilai salah saji yang material Fase II Melaksanakan Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas Transaksi Uji Pengendalian (test of control) untuk menyesuaikan pengurangan taksiran resik o pengendalian dari yang direncanakan semula (menguji efektivitas pengendalian t ersebut) Uji substantif atas transaksi (substantive tests of transactions) melakukan eval uasi atas pencatatan berbagai transaksi yang dilakukan oleh klien dengan memveri fikasi nilai moneter dari berbagai transaksi Fase III Melaksanakan Prosedur Analitis dan Uji Rincian Saldo Prosedur Analitis (analytical procedures) menggunakan perbandingan serta berbaga i hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau tampilan sata lainnya tampak waj ar Uji rincian saldo (tests of details of balances) berbagai prosedur spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji secara moneter pada akun dalam laporan keuan ganBagaimana Tujuan Audit tersebut dapat Dipenuhi Fase IV Melengkapi Proses Audit dan Menerbitkan suatu Laporan Audit kesimpulan menyeluruh tentang apakah suatu laporan keuangan itu telah disajikan secara wajar