Tangga & Ramp
-
Upload
nia-nathania -
Category
Documents
-
view
270 -
download
12
description
Transcript of Tangga & Ramp
Minggu 1
Khaerunnisa S.T., M.Eng
Utilitas
• Utilitas berasal dari kata utility yang berarti
kegunaan. Dalam dunia arsitektur bangunan gedung, utilitas berarti hal-hal yang menyebabkan bangunan dapat digunakan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Utilitas pada mata kuliah semester ini adalah utilitas pada bangunan berlantai banyak (multi stories building).
Perlengkapan dan prasarana disini mencakup/untuk
tujuan: kenyamanan, kemudahan, keamanan, kecepatan, kesehatan bagi penghuni bangunan gedung tersebut.
Utilitas?
1. TATAP MUKA MINGGUAN: kuliah teori dan presentasi tugas besar sesuai target mingguan.
2. ASISTENSI DI LUAR PERTEMUAN: didampingi oleh asisten.
3. TUGAS BESAR: dikerjakan per kelompok. Seluruh anggota bertanggung jawab terhadap setiap bahasan yang dipresentasikan pada setiap pertemuan.
4. UJIAN TENGAH SEMESTER: essay, open book.
5. UJIAN AKHIR SEMESTER: isian dan check point, closed book.
Rencana Perkuliahan
Rencana Perkuliahan MG MATERI PRESENTASI
1 PENGANTAR
SISTEM UTILITAS PADA BANGUNAN TINGGI:
Tangga, Ramp
2 TRANSPORTASI PADA BANGUNAN: Eskalator
3 TRANSPORTASI PADA BANGUNAN: Elevator TANGGA, RAMP & ESKALATOR
4 SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN ELEVATOR
5 JARINGAN AIR BERSIH DAN AIR PANAS JARINGAN PROTEKSI KEBAKARAN
6 JARINGAN AIR KOTOR DAN SAMPAH JARINGAN AIR BERSIH & AIR PANAS
7 PENGKONDISIAN UDARA: prinsip cooling load
dan jenis AC
JARINGAN AIR KOTOR, KOTORAN & SAMPAH
8 PENGKONDISIAN UDARA: jaringan AC dan
komponennya
JARINGAN AC (beban penyejukan dan jenis
AC)
9 JARINGAN LISTRIK JARINGAN AC (jaringan AC dan komponennya)
10 JARINGAN TELEKOMUNIKASI JARINGAN LISTRIK
11 JARINGAN TATA SUARA & SISTEM
KEAMANAN BANGUNAN
JARINGAN TELEKOMUNIKASI
12 JARINGAN PENANGKAL PETIR JARINGAN TATA SUARA & SISTEM
KEAMANAN BANGUNAN
13 REVIEW TUGAS BESAR JARINGAN PENANGKAL PETIR
14 KUNJUNGAN KE OBYEK STUDI*
Dikerjakan per kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 9-11 orang. Setiap materi akan dipresentasikan oleh 1 anggota kelompok secara bergiliran
TOR tugas besar
Harapannya, semua anggota kelompok mengerti dan mempersiapkan materi dan meampu mepresentasikannya dengan baik
Terdapat 2 nilai dalam setiap pokok bahasan 1. Nilai Materi akan dinilai sama rata untuk semua anggota kelompok 2. Nilai Presentasi akan diberikan kepada individu yang
mempresentasikannya
yang akan SAYA PILIH secara ACAK
• LINGKUP PEKERJAAN:
• Studi kasus bangunan berlantai banyak (> 5 lantai) dengan jaringan utilitas lengkap. Jaringan utilitas tersebut boleh tidak dilengkapi dengan eskalator dan sistem keamanan bangunan. Jaringan AC berupa AC terpusat (bukan AC split).
• Hasil studi kasus mencakup:
- ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN jaringan utilitas. Analisis boleh dengan komputer, tetapi tidak boleh berupa gambar hasil scan. Gambar yang disajikan harus jelas.
- REDESAIN jika diperlukan.
- Hasil kunjungan ke bangunan yang distudi bisa dalam bentuk foto-foto atau sketsa atau gambar komputer. Boleh disusulkan paling lambat pada pertemuan ke-10.
TOR tugas besar
• PRODUK:
1. GAMBAR POKOK BANGUNAN (SITUASI, SITE PLAN, DENAH, TAMPAK, POTONGAN) dikerjakan bersama
2. GAMBAR RENCANA JARINGAN UTILITAS dilengkapi dengan ANALISIS dan GAMBAR-GAMBAR DETAIL. Analisis dapat dilakukan dengan membandingkan antara kasus di lapangan dengan teori/peraturan/standard yang berlaku, ATAU dengan menghitung volume/dimensi dengan menggunakan teori yang ada.
3. FOTO/SKETSA terkini hasil pengamatan langsung di lokasi dilengkapi dengan keterangan/catatan untuk menjelaskan foto/sketsa tersebut.
TOR tugas besar
• FORMAT:
• HARDCOPY: Disajikan pada kertas A3 dan dikumpulkan sebelum UAS.
• Penyajian final (tidak disajikan dengan pensil) di layout secara arsitektural yang komunikatif dan informatif.
• Gambar rencana jaringan bukan hasil SCAN, tetapi DIGAMBAR ULANG secara MANUAL atau dengan KOMPUTER.
• Skala menyesuaikan ukuran kertas.
• Setiap lembar ditulis nama mahasiswa dan NPM yang bertanggung jawab atas pekerjaan pada lembar tersebut.
• SOFTCOPY: Format presentasi (.ppt, dan sejenisnya) dan dikumpulkan pada pertemuan ke-13 dicopy ke USB flash disk bersama dengan kelompok lain pada kelas yang sama. Setiap halaman ditulis nama mahasiswa dan NPM yang bertanggung jawab atas pekerjaan pada lembar tersebut.
TOR tugas besar
PENILAIAN:
1. MATERI & PRESENTASI : 50%
2. ASISTENSI : 25%
3. PENGUMPULAN FINAL : 25%
TOR Tugas Besar
• Dikerjakan individu sesuai topik setiap pertemuan
• Setiap mahasiswa diminta membawa 1-2 lembar kertas HVS A4 dengan alat tulis/gambar yang akan digunakan untuk mengerjakan latihan
LATIHAN
TANGGA & RAMP
Sistem Transportasi Bangunan
• Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi fasilitas sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana yang memperlancar pergerakan manusia di dalamnya.
Pengertian
• yang juga biasa disebut sistim transportasi tanpa mesin yang ada dalam bangunan adalah tangga dan ramps.
• Tangga merupakan alat transportasi vertikal menghubungkan antar lantai tanpa menggunakan mesin. Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat lebih dari tiga lantai, pada umumnya adalah untuk keadaan (tangga darurat).
• Ramps diperuntukkan bagi sirkulasi beroda seperti gerobag untuk barang dan pengguna kursi roda.
SISTEM TRANSPORTASI MANUAL: Tangga & Ramps
• Syarat tangga umum:
• Kemiringan sudutnya tidak lebih dari 38 derajat.
• Jika jumlah anak tangga lebih dari dua betas anak tangga, maka harus memakai bordes.
• Lebar anak tangga untuk satu orang cukup 60-90 cm, sedangkan untuk dua orang 110-120cm. untuk tempat publik minimal 150 cm
• Tinggi balustrade sekitar 80-90 cm
• Antrade (langkah datar); minimal 23 cm
• Optrade (langkah naik); maksimal 19 cm
TANGGA UMUM
60 cm < 2op + ant < 65
• Tinggi optrede maupun antrede mempengaruhi kenyamanan, sehingga orang yang naik tidak cepat lelah dan yang turun tidak mudah tergelincir.
• Pada bangunan komersial, kemiringan dan jenis tangga harus diperhatikan, karena sangat mempengaruhi kenyamanan dan estetika dalam bangunan.
Perhitungan Tangga
Jenis Tangga Menurut kemiringan:
• sangat landai (6˚ - 15˚)
• landai (15˚ - 24˚)
• umum/normal (25˚ - 45˚)
• curam/terjal ( 45˚ - 75˚ )
TANGGA UMUM
Jenis Tangga Berdasar Bentuk
lurus
membilut
baling tunggal bawah
baling tunggal atas
baling rangkap
TANGGA UMUM
Jenis Tangga Berdasar Bentuk
belokan ¼ bawah
belokan ¼ atas
spiral
90˚ dengan bordes 90˚ dengan ¼ belokan
180˚ dengan 2 bordes
180˚ dengan 1 bordes
• Kayu : untuk bangunan kecil
sederhana, misalnya gardu ronda
• Batu dan bata : untuk bangunan
sedang, misalnya rumah tinggal
• Beton dan baja : untuk bangunan
berlantai banyak,cocok pula untuk
ditempatkan diluar bangunan.
• Pemilihan bahan tergantung dari fungsi
dan selera maupun estetika.
Bahan Tangga
• adalah sarana transportasi vertikal sederhana pada bangunan beberapa lantai berupa lantai yang miring landai
• Menurut kemiringannya, ramps dibagi menjadi:
1. Ramps rendah sampai dengan 5% kemiringan 0-50). Ramps jenis low atau landai ini tidak perlu menggunakan anti selip untuk lapisan permukaan lantainya.
2. Ramps sedang atau medium dengan kemiringan sampai dengan 7% (50-100) dianjurkan menggunakan bahan penutup lantai anti selip.
3. Ramps curam atau steep dengan kemiringan antara sampai dengan 90% (100-200) yang dipersyaratkan harus menggunakan bahan anti selip pada permukaan lantai dengan dibuat kasar. Untuk manusia, dilengkapi dengan railing terutama untuk handicapped / disabled person (penderita cacat tubuh, yang sekarang lebih dikenal sebagai para "Difable" atau Different ability people).
Ramp
• sudut kemiringannya sangat landai (max 12°) agar aman
• permukaannya dibuat kasar • bila perlu dipasang anti selip • selain dengan hitungan sudut (°), ramp juga dapat
dihitung dalam hitungan % kemiringan (kemiringan disarankan 10% s.d 12,5%)
Persyaratan Ramp
y
x rise
Horizontal
projection
Slope = r = y/x = …..%
Contoh : 10 % artinya 1 : 10
Lebih dari 1 : 8 tidak diijinkan
dalam bangunan karena
berbahaya
Fire Protection
Tangga Darurat
• PENCEGAHAN: Pemilihan bahan non combustible, lightning protection/penyalur petir, alarm system.
• PENYELAMATAN: EMERGENCY EXIT (Fire Escape, jalur evakuasi, eksterior)
• PENGATASAN: Alat/perlengkapan Fire Protection, yaitu: Fire Extinguisher, Sprinkler, Fire Hydrant dll.
• Pengatasan dengan sistem :
• Penguraian / pemisahan
• Pendinginan
• Isolasi / lokalisasi
• Blasting effect / efek ledakan
UPAYA PADA FIRE PROTECTION:
• Tujuan yang hendak dicapai adalah mencegah terjadinya kecelakaan atau luka pada waktu melakukan evakuasi pada saat keadaan darurat terjadi.
• Penghuni bangunan gedung memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri dengan aman tanpa terhambat hal-hal yang diakibatkan oleh keadaan darurat
Tujuan Sarana Penyelamatan
• Persyaratan Kinerja
• Akses Eksit Koridor
• Keandalan Sarana Jalan Ke Luar
• Pintu
• Ruang terlindung dan Proteksi Tangga
• Jalur Terusan Eksit
• Kapasitas Sarana Jalan Ke Luar
• Pengukuran Jarak Tempuh ke Eksit
Tinjauan Tangga Darurat
• Jumlah Sarana Jalan Ke Luar
• Susunan Sarana Jalan Ke Luar
• Eksit Pelepasan
• Iluminasi Sarana Jalan Ke Luar
• Pencahayaan Darurat
• Penandaan Sarana Jalan Ke luar
• Sarana Penyelamatan Sekunder
PERMEN PU No.: 26/prt/m/2008
tentangpersyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan
• Memenuhi persyaratan tangga secara umum
• Harus mudah dilihat dan dicapai
• Jarak maksimum dari sentral kegiatan 30 m atau antar tangga 60 m
• Harus bebas dari asap dan api, maka tabung tangga (stair well) harus diberi : “smoke vestibule” dan pintu tahan api/fire door (pintu tangga dlm keadaan tertutup)
• Harus dapat dilewati minimal oleh 2 orang bersama2 (lebar bersih tangga minimal 120 cm)
• Perletakan bisa didalam bangunan (Inside Fire ESscape) misl didalam Core, atau diluar bangunan (Outside Fire Escape)
• Bahan Fire Escape harus tahan api(tdk terbakar dlm waktu 2 jam)
• Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung ke arah luar gedung
• Pada tangga darurat, tiap lantai harus dihubungkan dengan pintu masuk ke dalam ruang tangga tsb.
Syarat Tangga Darurat
Inside & Outside Fire Escape
• Konstruksi pelingkup tangga tahan api Proteksi Tangga pada bagian yang terekspos
Elemen Tangga Darurat
Pintu keluar
a. tahan api sekurang-kurangnya dua jam.
b. dilengkapi dengan minimal tiga engsel.
c. dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis (door closer).
d. dilengkapi dengan tuas atau tungkai pembuka pintu yang berada di luar ruang tangga (kecuali tangga yang berada di lantai dasar, berada di dalam ruang tangga), dan sebaiknya menggunakan tuas pembuka yang memudahkan, terutama dalam keadaan panik (panic bar).
e. dilengkapi tanda peringatan: ”TANGGA DARURAT TUTUP KEMBALI”.
f. dilengkapi dengan kaca tahan api dengan luas maksimal 1 m2 dan diletakkan di setengah bagian atas dari daun pintu.
g. g. Pintu harus dicat dengan warna merah.
Elemen Tangga Darurat
Elemen Tangga Darurat
• Ruang tangga harus terbebas dari asap
Elemen Tangga Darurat
Smoke vestibule
r. penyekat
presurized stair well
• Pengisian ruang tangga dengan udara segar bertekanan positif akan mencegah menjalarnya asap dari lokasi yang terbakar ke dalam ruang tangga.
• Tekanan udara dalam ruang tangga tidak boleh melampaui batas aman, karena jika tekanan udara dalam ruang tangga terlalu tinggi, justru menyebabkan pintu tangga sulit/tidak dapat dibuka.
Elemen Tangga Darurat
Pressurized Stairwell
Pada gedung yang sangat tinggi perlu ditempatkan beberapa kipas udara (blower) untuk memastikan bahwa udara segar yang masuk ke dalam ruang tangga jauh dari kemungkinan masuknya asap. Di samping itu, bangunan yang sangat tinggi perlu dilengkapi dengan lift kebakaran.
• Koridor dan jalur keluar harus dilengkapi dengan tanda yang menunjukan arah dan lokasi pintu keluar.
Koridor dan Jalan Keluar
Kriteria Tangga Darurat
Lebar bersih dari segala rintangan,
kecuali tonjolan pada atau di bawah
tinggi pegangan tangan pada tiap
sisinya ≤ 9 cm
110 cm, 90 cm, apabila total
beban hunian dari semua lantai-
lantai yang dilayani oleh jalur
tangga < 50
Maksimum ketinggian anak tangga 18 cm
Minimum ketinggian anak tangga 10 cm
Minimum kedalaman anak tangga 28 cm
Tinggi ruangan minimum 200 cm
Ketinggian maksimum antar bordes
tangga
3,7 m
Hitung jumlah Eksit yang dibutuhkan
a. Jarak maksimum dari sentral kegiatan 30 m atau antar tangga 60 m
b. Perhatikan jarak tempuh yang disyaratkan dan jenis koridor (buntu, koridor bersama)
Syarat Jumlah eksit
a. Beban hunian <500 (minimal 2)
b. 500<beban hunian< 1000 (minimal 3)
c. Beban Hunian>1000 (minimal 4 )
Perletakan Tangga darurat
Beban Penghunian
Fungsi bangunan Beban penghunian
(m2/org)
Lebar per orang (cm)
Pintu/koridor Tangga/ramp
Komersial (basemen) 3,7 0,92 0,92 Komersial (non basemen) 5,6 0,92 0,92
Institusi 11,6 1,84 1,84 Rumah sakit 10,0 1,84 1,84 Perkantoran umum 9,3 0,92 0,92 Perkantoran pribadi 4,6 0,92 0,92 Hunian 4,6 0,92 0,92 Pertemuan dengan kursi Sejumlah kursi 0,92 0,92 Pertemuan 0,75 0,92 0,92 Pertemuan berbentuk arena 0,60 0,92 0,92
Pertemuan terbuka (duduk) 0,60 0,18 0,24 Gedung parkir 46,0 0,92 0,92
Beban hunian adalah angka maksimum yang mungkin dari hunian yang ada pada setiap waktu. Kapasitas total sarana jalan ke luar untuk setiap lantai, balkon dan tempat yang dihuni lainnya, harus cukup untuk beban huniannya.
FB - Utilitas M-03
Fungsi bangunan Batasan lorong buntu
(m)
Jarak tempuh maksimal (m)
Tanpa sprinkler
Dengan sprinkler
Ruang pertemuan 6 45 70 Pendidikan: 6 45 70 - Sistem terbuka TP 45 70 - Sistem fleksibel TP 45 70 Kesehatan Bangunan baru 9 30 45 Kesehatan Kondisi yang ada TP 30 45 Hotel 10 30 45 Apartemen 10 30 45 Asrama 0 30 45
Rumah tinggal TP TP TP Komersial dg pengunjung > 100 orang
15 30 45
Komersial ruang terbuka 0 TP TP Mal tertutup 15 70 90 Perkantoran 15 70 90
Jarak Tempuh Keluar
• Apabila 2 pintu eksit menuju tangga darurat diperlukan, harus ditempatkan satu sama lain minimal pada jarak setengah jarak maksimum dari diagonal ruangan atau bangunan gedung yang dilayaninya di ukur garis lurus dari ujung terdekat dari eksit atau pintu akses eksit
Perletakan Tangga darurat
Perletakan Tangga darurat
Jenis Tangga Darurat
Tangga Lingkar
Jenis Tangga Darurat
Tangga Kurva
Jenis Tangga Darurat
Tangga Kipas
Jenis Tangga Darurat Tangga tertutup dengan ventilasi alamiah: Ruangan dibuat kedap asap (tertutup) dengan jendela (ventilasi) di luar ruang tangga (ruang pelepasan atap) dan pintu menuju ke ruang pelepasan asap. Pintu keluar ruang tangga harus tahan api minimal selama 30 menit dan pintu keluar ruang asap harus tahan api minimal selama 1,5 jam
Jenis Tangga Darurat Tangga semi terbuka dengan ventilasi alamiah dan balkon: Ruangan dibuat kedap asap (tertutup) dilengkapi dengan pintu menuju balkon dan sistem pembuangan asap melalui balkon. Pintu keluar ruang tangga harus tahan api selama 1,5 jam dan pintu ke balkon (bukan dari ruang tangga) harus tahan api minimal selama 1 jam.
Jenis Tangga Darurat Tangga tertutup dengan ventilasi mekanis: Ruangan dibuat kedap asap dengan pintu menuju ruang asap. Akses menuju ruang tangga harus melalui ruang asap. Asap disalurkan melalui saluran udara ventilasi mekanik yang berada di ruang asap. Pintu ke ruang tangga harus tahan api minimal selama 30 menit dan pintu ke ruang asap (bukan ke ruang tangga) harus tahan api minimal selama 1,5 jam.
1,5 j
30’
2 j min. 180 cm
Standar Jumlah exit
• 0-49 = 1 exit
• 50-500= 2 exit
• 500-1000 = 3 exit
• Lebih dari 1000 = minimal 4
Menghitung kebutuhan tangga darurat
Beban Penghunian
untuk ruang pertemuan 0,75 m2/orang
• Persyaratan Kinerja
• Akses Eksit Koridor
• Keandalan Sarana Jalan Ke Luar
• Pintu
• Ruang terlindung dan Proteksi Tangga
• Jalur Terusan Eksit
• Kapasitas Sarana Jalan Ke Luar
• Pengukuran Jarak Tempuh ke Eksit
TUGAS BESAR Tinjauan Tangga Darurat
• Jumlah Sarana Jalan Ke Luar
• Susunan Sarana Jalan Ke Luar
• Eksit Pelepasan
• Iluminasi Sarana Jalan Ke Luar
• Pencahayaan Darurat
• Penandaan Sarana Jalan Ke luar
• Sarana Penyelamatan Sekunder
PERMEN PU No.: 26/prt/m/2008
tentangpersyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan
• Buatlah simulasi perletakan tangga darurat pada bangunan komersial 8 lantai dengan bentuk bangunan berikut agar memenuhi persyaratan:
• Efektif dan efisien
• Jarak tempuh kurang dari 30 m
• Pada lantai 6 terdapat beban penghunian 800
• Indikasikan bagian mana yang disyaratkan terbuat dari konstruksi tahan api
Penugasan Individu