TANAH AIR SELASA, 31 JULI 2018 33 -...

1

Transcript of TANAH AIR SELASA, 31 JULI 2018 33 -...

SELASA, 31 JULI 2018TANAH AIR 33

Kotoran Sapi dari Lembang Kotori CitarumSUNGAI Citarum tak hanya tercemar limbah rumah tangga dan industri. Satgas Penataan Citarum Harum Sektor 22 Wilayah Kota Bandung menemukan pencemaran juga terjadi akibat limbah kotoran sapi.

“Kotoran sapi dari enam desa di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, langsung dibuang ke Sungai Cibeureum dan Cikapundung, dua anak Sungai Citarum. Kami mengamati pada 16-20 Juli lalu,” kata Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kolonel Inf Asep Rahman Taufi k.

Ia mengaku sudah menyurati Camat Lembang Slamet Nugraha untuk melakukan upaya nyata menanggulangi pembuangan kotoran sapi itu. “Kami menyarankan peternak untuk membuat kompos, biogas, dan memberdayakan peternak-an cacing dengan menggunakan kotoran sapi. Langkah ini diharapkan bisa mencegah kotoran sapi dibuang langsung ke sungai.”

Slamet berjanji segera berkoordinasi dengan koperasi peternak sapi yang memiliki 7.000 ang-gota. “Selama ini kami sudah menangani kotoran sapi dengan biogas, tapi belum sesuai harapan. Kami akan melakukannya secara komprehensif dengan melibatkan banyak pihak.” (DG/N-2)-

P U L A U K E P U L A U

Ombak Tinggi masih Merusak Rumah di Pesisir SukabumiGELOMBANG pasang kembali menerjang pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kemarin. Akibatnya, tiga rumah dan dua warung di Rawakalong, Kecamatan Palabuhanratu, rusak.

“Kerusakan ini menambah panjang daftar korban gelombang pasang. Sebelumnya, gelom-bang sudah merusak kapal, rumah, dan warung di Pantai Tegalbuleud, Pantai Minajaya, Pantai Ujunggenteng, Pantai Palangpang, dan sejumlah pantai di Kecamatan Cisolok,” kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiawan, kemarin.

Di Bantul, DI Yogyakarta, tim SAR masih bersiaga penuh, mengantisipasi masih tingginya gelom-bang di perairan Lautan Indonesia. “Warga dan wisatawan diharapkan tidak mendekati perairan karena gelombang yang lebih tinggi bisa datang lagi,” ujar Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul Pulung Haryadi menyatakan sektor pertanian di pesisir pantai belum terdampak gelombang tinggi. “Jarak lahan pertanian di lahan pasir pantai berada jauh dari garis pantai. Air laut belum mencapai areal per-tanian.” (BB/AU/N-2)

KSP Makmur Mandiri Terima Penghargaan Muri KARAWANG, JAWA BARAT

KOPERASI Simpan Pinjam Mak-mur Mandiri yang bermarkas di Bekasi, Jawa Barat, menerima

penghargaan Muri sebagai koperasi pertama yang menggunakan fasilitas video teleconference untuk melaksanakan rapat anggota tahunan. Penghargaan diserahkan pada acara Peringatan Hari Koperasi Ke-71 Se-Provinsi Jawa Barat di Karawang, akhir pekan lalu.

“Peranti teknologi informasi ini juga kami gunakan untuk melakukan per-temuan mingguan dengan para anggota dan pengurus di semua cabang. KSP Mak-mur Mandiri sudah memiliki 24 cabang di 16 provinsi,” papar Ketua KSP Makmur Mandiri, Tumbur Naibaho.

Ia menambahkan, dengan video tele-conference, koperasi yang dipimpinnya lebih dipercaya para anggota. Upaya itu juga untuk efesiensi biaya dan waktu.

Sementara itu, saat menghadiri kegiatan di Karawang, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring mengakui koperasi berperan penting me-

numbuhkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, koperasi harus mampu bersinergi dengan kemajuan teknologi.

Saat ini jumlah koperasi di Indonesia mencapai 88 ribu unit. Namun, hanya sekitar 40 ribu yang rutin melakukan ra-pat anggota tahunan dan sekitar 13 ribu sudah bubar. “Koperasi memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pasalnya, koperasi dinilai mampu memberikan kontribusi yang baik dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Di Jawa Barat, ujar Kepala Dinas Ko-perasi dan UKM Jabar Dudi Sudrajat, sejumlah koperasi melangkah maju dengan mengadopsi teknologi. “Jabar memiliki sekitar 25 ribu koperasi dan 100 di antaranya merupakan koperasi besar. Semangat perekonomian melalui koperasi masih sangat terasa.”

Di sisi lain, Pemkab Kulon Progo, DI Yogyakarta, berencana membatasi jum-lah koperasi simpan pinjam yang ada di wilayah itu. Alasannya, banyak kredit

macet yang terjadi di koperasi. “Di Kulon Progo sudah berdiri 700 ko-

perasi, sebagian besar koperasi simpan pinjam, bukan yang bergerak di sektor riil. Pemkab berharap yang tumbuh ba-nyak ialah koperasi sektor riil sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekono-mi masyarakat,” tutur Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kulon Progo Sri Harmintarti menambahkan, pada 2018 pihaknya akan mereorientasi dan mere-formasi 108 koperasi pasif di wilayah itu. Pada 2016 sudah ada 27 koperasi yang dibubarkan.

Koperasi tergolong bermasalah, jelas-nya, karena mereka sudah lebih dari dua tahun tidak melalukan rapat anggota tahunan, tidak melakukan usaha, dan pengurusnya tidak ada. Karena itu, dinas akan melakukan penanganan khusus.

“Hasil penanganan khusus akan men-jadi dasar untuk program reorientasi koperasi,” tandasnya. (CS/AU/N-2)

langgeng
Rectangle
langgeng
Typewriter
31 Juli 2018, Media Indonesia|Hal,33