10. Kedaruratan ginekologi

download 10. Kedaruratan ginekologi

of 26

Transcript of 10. Kedaruratan ginekologi

KEDARURATAN DI BIDANG GINEKOLOGI

1

PendahuluanPada dasarnya sama dengan kedaruratan pada bidang lain. Tujuan utama : untuk mencari penyebab dan memberikan penanganan secara tepat. Terlebih dahulu kita selamatkan ibu (life saving) dari kondisi kritis

2

Kedaruratan Obstetri atau Ginekologi ??Setelah keadaan KRITIS TERATASI ANAMNESIS mengenai riwayat kontak seksual, terlambat haid, keluhan hamil muda, dan lain-lain. Ditunjang dengan PEMERIKSAAN FISIK dan pemeriksaan penunjang misalnya plano test atau USG.

3

Cara penelusuran penyebab dan penanganan

Format catatan medis yang berorientasi masalah Subjectif (S) Objectif (O) Assesment (A) / Penilaian Planning (P) / Rencana4

Kasus-kasus ginekologiPerdarahan akibat kanker serviks Torsi dari tumor adneksa Perdarahan uterus disfungsional Infeksi pelvis Tumor adneksa permagna Leiomioma dengan degenerasi merah

5

Perdarahan akibat kanker serviks

Subjektif :

perdarahan biasanya tanpa rasa nyeri, tidak berhubungan dengan haid, tetapi berhubungan dengan kontak serviks. Perdarahan ini bisa diawali dengan keluhan lekore yang tidak sembuh-sembuh. Perlu ditanyakan riwayat terapi sebelumnya misalnya kemoterapi yang tidak lanjut

6

Objektif :

sebaiknya dengan inspekulo untuk melihat gambaran patologis dari serviks yang dapat berupa gambaran polipoid disertai lesi ulserasikanker serviks biasanya muncul dari sambungan skuamokolumnar dan selanjutnya menginvasi serviks dan organ sekitarnya. Perdarahan yang timbul merupakan ciri dari stadium lanjut

Penilaian :

7

Rencana :Diagnosis pasti kanker serviks adalah dengan BIOPSI namun apabila kondisi tidak memungkinkan sebaiknya ditunda. Perdarahan akibat kanker serviks diatasi dengan pemasangan tampon disertai pemberian anti perdarahan dan tranfusi. Terapi definitif berupa operasi, radiasi, atau kemoterapi amat ditentukan oleh hasil biopsi8

Torsi tumor adneksa

Subjektif :Keluhan utama pasien adalah nyeri perut. Nyeri perut dapat terlokalisir pada salah satu kuadran bagian bawah atau menyeluruh pada abdomen bagian bawah. Defance muscular, anemia, mual-muntah bahkan syok apabila telah terjadi ruptur.

9

Objektif :Perubahan tanda vital yang terjadi dapat berupa peningkatan nadi Perdarahan intraabdominal yang hebat dapat berkembang menjadi syok hipovolemik pemeriksaan lab kadar hemoglobin dan hematokrit mencerminkan hilangnya darah Gejala yang muncul adalah peritonitis abdominalis10

Penilaian :Diagnosis banding meliputi kehamilan ektopik, infeksi pelvis, apendisitis akut, divertikulitis, perforasi usus, dan obstruksi usus. Komplikasi yang perlu diantisipasi meliputi perdarahan, infeksi, obstruksi usus akibat perlengketan, dan nekrosis.

11

Rencana :FOTO ABDOMEN dapat menunjukkan cairan bebas intraperitoneum. USG dapat mengindentifikasi massa adneksa kistik atau solid. Kuldosintesis dapat menguatkan adanya perdarahan intraabdominal. Pada nyeri hebat dan kecurigaan adanya perdarahan intraabdominal pilihan utama adalah laparotomi.12

Perdarahan uterus disfungsional

Subjektif :Gambaran utama adalah PERDARAHAN PERVAGINAM, Apabila dikaitkan dengan anovulasi biasanya tidak beraturan, asiklik, dan tidak nyeri. Kuantitas perdarahan bervariasi dari sedikit sampai banyak. Kecurigaan PUD selain umur pasien perlu ditanyakan pola haid dan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal.

13

Objektif :Keadaan umum biasanya normal kecuali terjadi perdarahan hebat dapat memberikan gambaran hipovolemia atau anemia. Petekiae atau ekimosis dapat merupakan petunjuk pertama terhadap kemungkinan kelainan koagulasi. Hitung darah lengkap dan apusan darah tujuannya untuk evaluasi anemia, adanya infeksi, dan trombositopenia.

14

Penilaian :

Diagnosis banding adalah : tumor, kehamilan, infeksi, terapi hormonal, alat kontrasepsi dalam rahim, dan kelainan koagulasi.

15

Rencana :Diagnosis dipertegas dengan : USG ginekologi, biopsi endometrium, kuret, dan tes kehamilan. Terapi ditentukan oleh usia pasien, gambaran perdarahan, kondisi patologik organik, dan fungsi reproduksi. Terapi dapat berupa tranfusi darah, anti perdarahan, terapi hormonal, bahkan sampai histerektomi.16

Infeksi pelvis

Subjektif :Keluhan utama biasanya demam dan nyeri abdomen. Gambaran lain dapat berupa perdarahan dan sekret yang berbau. Riwayat adanya penyakit menular seksual, abortus, persalinan, akseptor ADR perlu ditelusuri

17

Objektif :Suhu dan denyut nadi meningkat. Sedangkan tekanan darah dan pernafasan biasanya normal. Bising usus menurun dapat disertai massa di abdomen. Inspekulo dapat terlihat cairan yang purulen dari osteum uteri sekaligus menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan pada serviks.18

Objektif :Pada pemeriksaan bimanual yang menonjol adanya nyeri goyang Terjadi peningkatan leukosit sampai 25.000 disertai peningkatan bentuk polimorf dan batang. Nilai hemoglobin dan hematokrit dapat meningkat karena adanya dehidrasi

19

Penilaian :

Diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah kehamilan ektopik, apendisitis, divertikulitis.

20

Rencana :Melengkapi pemeriksaan penunjang dapat berupa kultur bakteri, USG, foto abdomen, dan kuldosintesis. Penanganan utama adalah pemberian antibiotika spektrum luas. Tindakan laparotomi diindikasikan apabila tidak respon terhadap antibiotika, diagnosis tidak pasti, dan abses ruptur21

Tumor adneksa permagna

Subjektif :Keluhan utama pasien biasanya sesak. Sedangkan keluhan lain dapat berupa gangguan BAB dan BAK, nyeri perut, gambaran peritonitis, atau bahkan syok hipovelemik. Perlu ditanyakan adanya riwayat terapi kanker ovarium atau kanker lainnya.

22

Objektif :Nampak massa tumor di abdomen dengan ukuran besar, konsistensi umumnya kistik, permukaan licin atau berbenjol-benjol, dan sulit digerakkan. Pada pemeriksaan abdomen dapat disertai ascites. Pemeriksaan pelvis sering memberikan gambaran yang tidak khas akibat rongga abdomen dan pelvis sudah dipenuhi massa tumor.23

Penilaian :Diagnosis banding massa tumor dari organ pencernaan dan ginjal. Pada keluhan sesak perlu dicari kemungkinan adanya gangguan fungsi paru yang dapat merupakan komplikasi dari massa tumor. Pemeriksaan USG untuk mencari sumber tumor, jenis tumor, dan adanya ascites.24

Rencana :Terapi definitif dari tumor adneksa adalah LAPAROTOMI. Namun untuk tahap awal dapat dilakukan fungsi untuk mengurangi sesak, namun pengeluran cairan harus dilakukan secara bertahap untuk mencegah gangguan hemodinamik.

25

PenutupDalam menghadapi kedaruratan ginekologi tetap diupayakan tindakan awal life saving Melengkapi pemeriksaan penunjang dasar seperti darah lengkap, hapusan darah, dan plano tes sambil mempersiapkan konsultasi lanjutan ke Bagian Obstetri dan Ginekolog. Pemahaman terhadap kedaruratan ginekologi membuat langkah awal yang dipilih akan lebih terarah.26