Tambahan Pengantar SKJ

4
PRAKATA Panduan ini merupakan manual survai kondisi Jalan Nasional yang disiapkan untuk dapat digunakan oleh Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanggung jawab terhadap kondisi Jalan Nasional. Panduan ini agar digunakan oleh Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen di lingkungan Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dalam melaksanakan survai kondisi jalan untuk menentukan nilai besaran Surface Distress Index (SDI) yang menggambarkan kondisi jalan secara struktural dan sebagai salah satu dasar untuk penentuan jenis penanganan jalan. Panduan ini terdiri atas 1(satu) jilid buku yang merupakan satu kesatuan dan tidak bisa dipisah- pisahkan. Jakarta, Januari 2011 Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto

description

skj

Transcript of Tambahan Pengantar SKJ

Page 1: Tambahan Pengantar SKJ

PRAKATA

Panduan ini merupakan manual survai kondisi Jalan Nasional yang disiapkan untuk dapat digunakan oleh Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanggung jawab terhadap kondisi Jalan Nasional.

Panduan ini agar digunakan oleh Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen di lingkungan Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dalam melaksanakan survai kondisi jalan untuk menentukan nilai besaran Surface Distress Index (SDI) yang menggambarkan kondisi jalan secara struktural dan sebagai salah satu dasar untuk penentuan jenis penanganan jalan.

Panduan ini terdiri atas 1(satu) jilid buku yang merupakan satu kesatuan dan tidak bisa dipisah-pisahkan.

Jakarta, Januari 2011Direktur Jenderal Bina Marga

Djoko Murjanto

Page 2: Tambahan Pengantar SKJ

PENJELASAN TAMBAHAN PANDUAN SURVAI KONDISI JALAN SECARA VISUAL

Panduan Survai Kondisi Jalan Nomor SMD-03/RCS adalah panduan survai kondisi per km jalan, namun untuk survai kondisi jalan per 100 meter dapat tetap menggunakan formulir dalam buku panduan tersebut dengan mengubah satuan dalam formulir dari km ke 100 m. Panduan survai untuk 100 meter akan segera diselesaikan dan diserahkan ke masing-masing Balai. Selanjutnya untuk sementara survai kondisi per 100 meter harus mengikuti ketentuan-ketentuan pelaksanaan survai sebagai berikut :

1. Pemeriksaan kondisi jalan harus menggunakan Formulir Survai Kondisi Jalan Aspal dan Formulir Survai Kondisi Jalan Tanah/Kerikil yang telah diubah satuannya ke 100 meter (contoh terlampir).

2. Survai harus dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di masing-masing Balai dan diharapkan didampingi oleh P2JJ.

3. Untuk obyektivitas hasil penilaian, personil survey/surveyor harus berjumlah 3 (tiga) orang dengan rincian tugas sebagai berikut:

a) 2 orang surveyor sebagai penilai/pengamat b) 1 orang surveyor sebagai pengukur jarak dengan menggunakan roll meter.

4. Pencatatan formulir survai kondisi jalan harus dilaksanakan per 100 meter dan selanjutnya hasil survai direkapitulasi per km.

5. Alat yang diperlukan adalah roll meter dan cat pylox.6. Hasil survai kondisi dipergunakan untuk menghitung Surface Distress Index (SDI) per

kilometer. SDI per km dihitung dengan menjumlahkan hasil survai kondisi per 100 meter menggunakan formula pada point 7, untuk perhitungan segmen per 100 meter maka parameter jumlah lubang (number of potholes) terlebih dahulu harus dikalikan 10 sebelum dimasukkan dalam Formula Penilaian SDI Number of Potholes.

7. Tata cara perhitungan nilai SDI. SDI per 100 meter dihitung dengan penilaian sebagai berikut:

Contoh perhitungan SDI dapat dilihat pada table berikut:

Page 3: Tambahan Pengantar SKJ

Penentuan kondisi segmen jalan dilakukan sebagaimana tabel berikut.

IRI (m/km) SDI

< 50 50 – 100 100 – 150 > 150

< 4 Baik Sedang Sedang Rusak Ringan

4 – 8 Sedang Sedang Rusak Ringan Rusak Ringan

8 – 12 Rusak Ringan Rusak Ringan Rusak Berat Rusak Berat

> 12 Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat

Contoh Penentuan Nilai Kondisi

Hasil survey per 100 meter sebagai berikut, dengan nilai IRI 9.

1. Luas Retak : 14 m2

2. Lebar Retak : 2 mm3. Jumlah lubang : 7 lubang4. Dalam bekas roda : 3 cm

Perhitungan SDI

1. Luas Retak : 14 / (100*3.5) = 0.4 %Karena Luas retak 0.4 % maka masuk dalam penilaian < 10% sehingga didapat nilai SDI 5.

2. Lebar Retak : 2 mm

Page 4: Tambahan Pengantar SKJ

Karena lebar retak 2 mm maka masuk dalam penilaian 1 – 3 mm sehingga SDI tetap 5.

3. Jumlah lubang : 7 lubangJumlah lubang dikali 10 menjadi 70. Karena jumlah lubang 70 maka masuk dalam penilaian > 50 / km sehingga SDI = SDI +225, didapat nilai SDI 230.

4. Dalam bekas roda : 3 cmKarena dalam bekas roda 3cm maka masuk dalam penilaian 1-3cm sehingga SDI = SDI + 5 * x; x=2; didapat nilai SDI 240.

Penentuan Kondisi JalanDengan nilai IRI 9 dan SDI 240 maka disimpulkan kondisi jalan sesuai tabel diatas, kondisi jalan adalah rusak berat.