Tambahan Lo

4
Elektrodesikasi Disertai Kuretase Elektrodesikasi dan kuretase adalah prosedur yang sudah sangat dikenal pada bidang dermatologi sebagai terapi neoplasma jinak dan superfisial. Elektrodesikasi adalah salah satu bagian dari bedah listrik. Pada elektrodesikasi elektroda aktif bersentuhan pada kulit untuk menghancurkan jaringan. Jaringan mengalami kehancuran karena panas yang diterimanya mengakibatkan jaringan kehilangan air, menjadi kering dan menyebabkan kerusakan serta kematian jaringan. Besarnya tingkat kerusakan tergantung pada lamanya waktu elektroda bersentuhan dengan kulit. Elektrodesikasi adalah modalitas terapi yang efektif untuk tumor papula dan menyerupai plak di epidermis seperti keratosis seboroik, veruka dan moluskum. Elektrodesikasi harus dihindari pada pasien pengguna alat pacu jantung dan memiliki riwayat skar keloid. Pada kulit yang akan dilakukan tindakan elektrodesikasi sebaiknya dibersihkan dengan antiseptik yang tidak mudah terbakar atau tunggu hingga benar-benar kering jika menggunakan alkohol untuk menghindari luka bakar yang tidak diinginkan. Kuret adalah alat yang telah lama menjadi peralatan standar dermatologi. Kuret digunakan untuk mengangkat berbagai lesi kulit, misalnya veruka, keratosis seboroik dan moluskum kontangiosum. Elektrodesikasi disertai kuretase mengindikasikan elektrodesikasi sebagai komponen penghancur

description

jb

Transcript of Tambahan Lo

Page 1: Tambahan Lo

Elektrodesikasi Disertai Kuretase

Elektrodesikasi dan kuretase adalah prosedur yang sudah sangat dikenal pada

bidang dermatologi sebagai terapi neoplasma jinak dan superfisial.

Elektrodesikasi adalah salah satu bagian dari bedah listrik. Pada elektrodesikasi

elektroda aktif bersentuhan pada kulit untuk menghancurkan jaringan. Jaringan

mengalami kehancuran karena panas yang diterimanya mengakibatkan jaringan

kehilangan air, menjadi kering dan menyebabkan kerusakan serta kematian jaringan.

Besarnya tingkat kerusakan tergantung pada lamanya waktu elektroda bersentuhan

dengan kulit.

Elektrodesikasi adalah modalitas terapi yang efektif untuk tumor papula dan

menyerupai plak di epidermis seperti keratosis seboroik, veruka dan moluskum.

Elektrodesikasi harus dihindari pada pasien pengguna alat pacu jantung dan memiliki

riwayat skar keloid. Pada kulit yang akan dilakukan tindakan elektrodesikasi sebaiknya

dibersihkan dengan antiseptik yang tidak mudah terbakar atau tunggu hingga benar-benar

kering jika menggunakan alkohol untuk menghindari luka bakar yang tidak diinginkan.

Kuret adalah alat yang telah lama menjadi peralatan standar dermatologi. Kuret

digunakan untuk mengangkat berbagai lesi kulit, misalnya veruka, keratosis seboroik dan

moluskum kontangiosum. Elektrodesikasi disertai kuretase mengindikasikan

elektrodesikasi sebagai komponen penghancur lesi yang utama, dan kuretase untuk

mengangkat lesi yang telah didesikasi serta mendeteksi adanya bagian-bagian lesi yang

masih memerlukan desikasi lagi. Teknik ini biasa digunakan pada veruka dan skin tag.

Setelah elektrodesikasi disertai kuretase selesai dilakukan luka dibersihkan kemudian

diberi antibiotik topikal 2 kali sehari. Membiarkan luka terbuka berhubungan dengan

hasil penyembuhan yang baik.

Nyeri yang dirasakan dengan tindakan ini minimal dan dapat diatasi dengan

analgetik. Penyembuhan luka terjadi dalam waktu 2-4 minggu. Penelitian oleh Ginting

(1988) memperlihatkan penyembuhan 95% dari seluruh pasien veruka vulgaris di kulit

yang diterapi dengan elektrodesikasi disertai kuretase dalam waktu 3 minggu.

Page 2: Tambahan Lo

Cryosurgery

Cryosurgery berasal dari bahasa yunani kuno yang terdiri dari 2 suku kata yaitu

kata cryo yang berarti dingin yang beku dan kata cheirourgiki (surgery) yang artinya

pekerjaan tangan atau pembedahan. James Arnott (1797-1883) seorang dokter asal

Inggris yang merupakan orang pertama didunia yang menerbitkan publikasi mengenai

penggunaan temperature dingin yang ekstrim untuk mengeringkan tumor. Cara ini

terbukti mampu mengurangi rasa sakit dan perdarahan local.

Cryosurgery merupakan teknik pembedahan dimana dilakukan pendinginan untuk

merusak jaringan yang rusak. Cryosurgery menggunakan suhu ekstrim yang sangat

dingin untuk memusnahkan jaringan yang sakit dengan memanfaatkan sebuah piranti

kecil untuk membekukan tumor. Begitu piranti tersebut berhasil disisipkan kedalam

organ, piranti tersebut akan menghasilkan temperature kira-kira -50 C untuk

membekukan tumor serta membunuh sel-sel tumor/kankernya.

Pada saat ini cryosurgery menggunakan cairan nitrogen. Sel tumor yang rusak

akibat proses pembekuan akan menjadi antigen untuk pembentukan zat anti kanker . Sel

kanker ini dapat dirusak dengan 2 cara yaitu dengan cara cepat dan cara lambat. Cara

cepat karena efek pendinginan tadi akan tejadi denaturasi protein dan sel membrane

kanker akan menyebabkan pecah dan rusaknya sel kanker. Atau dengan cara lambat,

akibat adanya pembuluh darah yang mengalami kerusakan seperti agregasi trombosit.

Teknik pembedahan yang tepat pada veruka vulgarid yaitu dengan melakukan

cryosurgery. Pada cryosurgery dapat meminimalisir rasa sakit yang akan dilakukan pada

saat melakukan tindakan operatif. Cryosurgery juga lebih efektif dibandingkan dengan

kuretase dan elektrodesikasi ringan karena pada kuretase dan elektrodesikasi ringan dapat

meninggalkan UKK sekunder yaitu berupa jaringan parut.

Page 3: Tambahan Lo

Davey, Patrick. 2002. Medicine at a Glance. Blackwell Science Ltd.

Djuanda A. 2006. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : FKUI.

Handoko RP. 2010. Penyakit Virus. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Keenam.

Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Siregar. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Jakarta : EGC.

Sjamsoe E S, Daili, Menaldi S L, Wisnu I M. 2005. Penyakit Kulit yang Umum di

Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta : PT Medical Multimedia

Indonesia.