Takhalli

download Takhalli

of 21

Transcript of Takhalli

  • 7/26/2019 Takhalli

    1/21

    1

    TAKHALLI, TAHALLI, DAN TAJALLI

    Takhalli artinya membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, dari

    maksiat lahir dan batin. Di antara sifat-sifat tercela itu menurut

    Imam al-Ghazali adalah pemarah, dendam, hasad, kikir, ria,

    takabbur, dan lain-lain.

    Takhalli juga dapat diartikan mengosongkan diri dari sifat

    ketergantungan terhadap kelezatan duniawi. Hal ini akan dapat

    dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari kemaksiatan dalam

    segala bentuknya dan berusaha melenyapkan dorongan hawa

    nafsu jahat. Menurut kalangan sufi, kemksiatan dapat dibagi dua;

    pertama maksiat lahir yaitu sifat tercela yang dikerjakan oleh

    anggota lahir seperti tangan, mulut dan mata. Sedangkan maksiat

    batin ialah segala sifat tercela yang diperbuat anggota batin yaitu

    hati. Menurut al-Ghazali moral adalah setiap hal yang

    mengangkat jiwa dan kehidupan menuju cahaya dan kesucian.

    Sedangakan kejelekan adalah semua hal yang merusak tubuh

    jiwa serta akal dan menjauhkan ruh dari cahaya dan kesucian.

    Al-Ghazali mengajak untuk tidak menjilat dalam mencari rezeki,

    menghilangkan keinginan kuat untuk meraih kenikmatan hidup

    dan membawa jiwa untuk menuju keindahan-keindahan hidup.

    Al-Ghazali meremehkan harta, pangkat dan kedudukan jika

    dalam membela sikap yang demikian terdapat sifat yang

    menggerogoti moral yang lurus. Al-Ghazali menyerukan untukmenahan jiwa, akal dan tangan dari ketamakan-ketamakan

    hidup, kenikmatan-kenikmatan hina, kemuliaan palsu dan

    pertarungan yang batil.

    Tahalli,sebagai tahap kedua berikutnya, adalah upaya pengisian

    hati yang telah dikosongkan dengan isi yang lain, yaitu Allah

    (swt). Pada tahap ini, hati harus selalu disibukkan dengan dzikir

  • 7/26/2019 Takhalli

    2/21

    2

    dan mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, melepas selain-

    Nya, akan mendatangkan kedamaian. Tidak ada yang ditakutkan

    selain lepasnya Allah dari dalam hatinya. Hilangnya dunia, bagi

    hati yang telah tahalli, tidak akan mengecewakan. Waktunya

    sibuk hanya untuk Allah, bersenandung dalam dzikir. Pada saattahalli, lantaran kesibukan dengan mengingat dan berdzikir

    kepada Allah dalam hatinya, anggota tubuh lainnya tergerak

    dengan sendirinya ikut bersenandung dzikir. Lidahnya basah

    dengan lafadz kebesaran Allah yang tidak henti-hentinya

    didengungkan setiap saat. Tangannya berdzikir untuk kebesaran

    Tuhannya dalam berbuat. Begitu pula, mata, kaki, dan anggota

    tubuh yang lain. Pada tahap ini, hati akan merasai ketenangan.Kegelisahannya bukan lagi pada dunia yang menipu.

    Kesedihannya bukan pada anak dan istri yang tidak akan

    menyertai kita saat maut menjemput. Kepedihannya bukan pada

    syahwat badani yang seringkali memperosokkan pada

    kebinatangan. Tapi hanya kepada Allah. Hatinya sedih jika tidak

    mengingat Allah dalam setiap detik.Tajalimerupakan istilah tasawuf yang berarti penampakan diri

    Tuhan yang bersifat absolut dalam bentuk alam yang bersifat

    terbatas. Istilah ini berasal dari kata tajallaatau yatajalla, yang

    artinya menyatakan diri. Tajali merupakan poin poros dalam

    pemikiran Ibn Arabi. Sebenarnya, konsep tajali adalah pijakan

    dasar pandangan Ibnu Arobi mengenai realitas. Semua pemikiranIbn Arabi mengenai struktur ontologis alam berkisar pada poros

    ini, dan dari situ berkembang menjadi sistem kosmik

    berjangkauan luas. Tidak ada bagian dalam pandangan Ibnu

    Arobi tentang realitas yang bisa dipahami tanpa merujuk pada

    konsep utama ini. Keseluruhan filsafatnya, secara ringkas, adalah

    teori tajali.

  • 7/26/2019 Takhalli

    3/21

    3

    Bagi Ibn Arabi pengertian tajalli tidak terbatas pada penampakan

    Tuhan bagi orang-orang yang mengalami kasyf(keterbukaan

    tabir dari mata batin mereka), tapi lebih dari itu. Menurutnya,

    pengetahuan kasyfmemberi informasi bahwa alam adalah tajalliTuhan dalam bentuk yang beraneka ragam, sesuai dengan ide-ide

    tetap (tentang alam) dalam ilmu Tuhan. Bentuk tajalli dengan

    tajalli yang lain tidak pernah persis sama, bentuk suatu tajalli

    tidak pernah berulang, dan tajalli itu akan berlangsung terus

    tanpa henti. Ajaran Ibn Arabi tentang alam sebagai tajalli Tuhan,

    bila dikaitkan dengan pengajarannya tentang tasybihdan tanzih,

    niscaya tidak bisa dipahami dengan pengertian bahwa Tuhanmenampakkan diri-Nya secara langsung atau dengan pengertian

    bahwa Dia berkembang sedemikian rupa sehingga mengaktual

    menjadi alam dengan bentuk-bentuknya yang beraneka ragam.

    Pengertian seperti ini bertentangan dengan

    ajaran tasybihdan tanzih.

  • 7/26/2019 Takhalli

    4/21

    4

    KONSEP TAKHALI, TAHALI DAN TAJJALI

    Tasawuf adalah salah satu diantara khazanah tradisi dan warisan

    keilmuan islam yang sangat berharga. Tasawuuf merupakan

    konsepsi pengetahuan yang menekankan spiritualitas sebagai

    metode tercapainya kebahagiaan dan kesempurnaan dalam hidup

    manusia. Esensi tasawuf sebenarnya telah ada sejak masa

    Rosulullah saw.

    Pada awalnya tasawuf merupakan suatu penafsiran lebih lanjut

    atas tindakan dan perkataan Rosulullah saw yang sarat dengan

    dimensi sepiritualitas dan ketuhanan. Tasawuf tidak bisa di

    ketahui melalui metode-metode logis atau rasional. Pada zaman

    modern ini, tasawuf semakin menarik minat umat islam untuk

    mengamalkan ajaran tasawuf. Terutama ketika kemajuan zaman

    telah berdampak terhadap kekeringan jiwa manusia.

    Adapun beberapa cara untuk merealisaikan dalam bertasawuf

    diantaranya : Takhalli (pengkosongan diri terhadap sifat-safattercela), Tahalli (menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji) dan

    Tajalli (tersingkapnya tabir). Lebih jelasnya simak dalam

    pembasan dibawah ini .

    A.TAKHALLI

    Takhalli atau penarikan diri. Sang hamba yang menginginkan

    dirinya dekat dengan Allah haruslah menarik diri dari segalasesuatu yang mengalihkan perhatiannya dari Allah. Takhalli

    merupakan segi filosofis terberat, karena terdiri dari mawas

    diri, pengekangan segala hawa nafsu dan mengkosongkan hati

    dari segala-galanya, kecuali dari diri yang dikasihi yaitu Allah

    SWT.

    Takhalli berarti mengkosongkan atau memersihkan diri dari

  • 7/26/2019 Takhalli

    5/21

    5

    sifat-sifat tercela dan dari kotoran penyakit hati yang merusak.

    Hal ini akan dapat dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari

    kemaksiatan dengan segala bentuk dan berusaha melepaskan

    dorongan hawa nafsu jahat. Menurut kelompok sufi, maksiat

    dibagi menjadi dua : maksiat lahir dan batin. Maksiat batinyang terdapat pada manusia tentulah lebih berbahaya lagi,

    karena ia tidak kelihatan tidak seperti maksiat lahir, dan

    kadang-kadang begitu tidak di sadari. Maksiat ini lebih sukar

    dihilangkan.

    Perlu diketahui bahwa maksiat batin itu pula yang menjadi

    penggerak maksiat lahir. Selama maksiat batin itu belum bisadihilangkan pula maksiat lahir tidak bisa di bersihkan.

    Maksiat lahir Adalah segala maksiat tercela yang di kerjakan

    oleh anggota lahir. Sedangkan maksiat batin adalah segala

    sifat tercela yang dilakukan oleh anggota batin dalam hal ini

    adalah hati, sehingga tidak mudah menerima pancaran nur

    Illahi, dan tersingkaplah tabir (hijab) , yang membatasi dirinya

    dengan tuhan, dengan jalan sebagai berikut :1.Menghayati segala bentuk ibadah, sehingga pelaksananya

    tidak sekedar apa yang terlihat secara lahiriyyah, namun

    lebih dari itu, memahami makna hakikinya.

    2.Riyadhoh (latihan) dan mujahadah (perjuangan) yakni

    berjuang dan berlatih membersihkan diri dari kekangan

    hawa nafsu, dan mengendalikan serta tidak menurutikeinginan hawa nafsuny tersebut. Menurut Al-Ghozali,

    riyadoh dan mujahadah itu adalah latihan dan kesungguhan

    dalam menyingkirkan keinginan hawa nafsu (shahwat)

    yang negativ dengan mengganti sifat yang positive.

    3.Mencari waktu yang tepat untuk mengubah sifat buruk dan

    mempunyai daya tangkal terhadap kebiasaan buruk dan

    menggantikanya dengan kebiasaannya yang baik.

  • 7/26/2019 Takhalli

    6/21

    6

    4.Mukhasabah (koreksi) terhadap diri sendiri dan selanjutnya

    meninggalkn sifat-sifat yang jelek itu. Memohon

    pertolongan Allah dari godaan syaitan.

    Jika dihubungkan pemikiran dan metode KH.Ahmad Rifa'i

    dengan konsep tasawuf masuk dalam kategori metode tahalliyaitu mengisi diri dari sifat-sifat yang terpuji. (mahmudah).

    Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Mustafa Zahri bahwa

    metode dan fase-fase yang harus dilalui untuk mencapai

    pengisian diri menuju jiwa yang sehat yaitu melalui takhalli (

    membersihkan diri dari sifat-sifat tercela), tahalli (mengisi diri

    dengan sifat-sifat yang terpuji), dan tajalli (memperolehkenyataan Tuhan) Penegasan Mustafa Zahri didukung pula

    oleh Amin Syukur yang menyatakan dalam tasawuf lewat

    amalan dan latihan kerohanian yang beratlah, maka hawa

    nafsu manusia akan dapat dikuasai sepenuhnya. Adapun

    sistem pembinaan dan latihan tersebut adalah melalui jenjang

    takhalli, tahalli dan tajalli.

    Sejalan dengan itu Hanna Djumhanna Bastaman

    mengemukakan empat pola wawasan kesehatan mental

    dengan masing-masing orientasinya sebagai berikut: pertama,

    pola wawasan yang berorientasi simtomatis, kedua, pola

    wawasan yang berorientasi penyesuaian diri, ketiga, pola

    wawasan yang berorientasi pengembangan potensi, keempat,

    pola wawasan yang berorientasi agama/kerohanian ,

    Pemikiran Ahmad Rifai di atas masuk dalam kategori

    takhalli. Dengan demikian tampaklah bahwa zuhud, qonaah,

    shabar, tawakkal hatinya, mujahadah, ridho, syukur, masuk

    dalam kategori kriteria jiwa atau mental yang sehat.

    Sedangkan cinta dunia, tamak, mengikuti hawa nafsu, ujub,

    riya, takabbur, hasad, sumah, masuk dalam kriteria jiwa ataumental yang sakit. Maka dari itu kita harus selalu berusaha

  • 7/26/2019 Takhalli

    7/21

    7

    menjauhkan atau mengkosongkan diri dari sifat-sifat

    kemkasiatan , sifat itu diantaranya:

    1.Hubb al Dunya (Mencintai Dunia)

    Hubb al-dunya adalah cinta pada dunia, sedangkan secara

    istilah adalah cinta pada dunia yang dianggap mulia dantidak melihat pada akhirat yang nantinya akan sia-sia,

    Perilaku ini dianggap Ahmad Rifai sebagai suatu

    perbuatan yang tercela karena memandang dunia lebih

    mulia dibanding akhirat. Ia menekankan celaan terhadap

    dunia yang dapat membawa orang lupa akan akhirat.

    Dengan batasan ini maka ia masih memberikan peluanguntuk menyisihkan pada dunia selama tidak menjadikan

    orang lupa akan akhirat.

    2.Tamak

    Pengertian tamak menurut Ahmad Rifai adalah hati yang

    rakus terhadap dunia sehingga tidak memperhitungkan

    halal dan haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.Meskipun sifat ini dikemukakan dalam rangka takhalli,

    namun sebenarnya mengandung ajakan untuk menciptakan

    isolasi dengan kebudayaan kota sebagaimana ditampilkan

    oleh kekuasaan dan pejabat pribumi yang mengabdi untuk

    kepentingan pemerintah. Dalam kitabnya yang sarat dengan

    kritik yang ditujukan kepada masyarakat pribumi yang

    selalu mengabdikan pada pemerintah kolonial pada saat itu.

    Yang disebut itba al- hawa menurut Ahmad Rifai adalah

    menuruti hawa nafsu, sedangkan secara istilah adalah orang

    yang hatinya selalu mengikuti perbuatan buruk yang telah

    diharamkan oleh syariat. Pengertian tersebut dikemukakan

    dalam konteks mencela orang kafir di satu pihak dan orang

    munafik di satu pihak.

  • 7/26/2019 Takhalli

    8/21

    8

    3.Ujub

    Ujub artinya mengherankan dalam batin.Adapun makna

    istilah penjelasannya Yaitu memastikan kesentosaan badan

    Dari siksa akhirat keselamatannya. Secara bahasa ujub

    adalah mengherankan dalam hati/batin. Sedangkan maknasecara istilah adalah memastikan kesentosaan badan dari

    keselamatan siksa akhirat. Menurutnya ujub yang

    sebenarnya adalah membanggakan diri atas hasil yang telah

    dicapai di dalam hatinya dan dengan angan-angan merasa

    telah sempurna baik dari segi ilmu maupun amalnya dan

    ketika ada seseorang tahu tentang ilmu dan amalnya maka

    ia tidak akan mengembalikan semua itu pada yang kuasayakni telah memberikan nikmat tersebut, maka ia telah

    benar dikatakanujub.

    4.Riya

    Yang dimaksud riya menurut Ahmad Rifai adalah

    memperlihatkan atas kebaikannya kepada manusia biasa.

    Sedangkan menurut istilah adalah melakukan ibadahdengan sengaja dalam hatinya yang bertujuan karena

    manusia (dunia) dan tidak beribadah semata-mata tertuju

    karena Allah. Dengan pengertian seperti ini beliau

    membatasi riya sebagai penyimpangan niat ibadah selain

    Allah.

    5.Takabur

    Pengertian takabur menurut Ahmad Rifai adalah sombong

    merasa tinggi. Sedangkan menurut istilah adalah

    menetapkan kebaikan atas dirinya dalam sifat-sifat baik

    atau keluhuran yang disebabkan karena banyaknya harta

  • 7/26/2019 Takhalli

    9/21

    9

    dan kepandaian. Inti perbuatan takabur dalam pengertian

    tersebut adalah merasa sombong karena harta dan

    kapandaian yang dimiliki seseorang.

    6.Hasud

    Jika penyakit hasud telah menyebar luas, dan setiap orangyang hasud mulai memperdaya setiap orang yang memiliki

    nikmat maka pada saat itu tipu daya telah menyebar luas

    pula dan tidak seorangpun yang selamat dari keburukannya

    karena setiap orang pembuat tipu daya dan diperdaya.

    Ahmad Rifai mengartikan hasud adalah berharap akan

    nikmatnya tuhan yang ada pada orang Islam baik itu ilmu,ibadah maupun harta benda.

    7.Sumah

    Secara bahasa sumah adalah memperdengarkan kepada

    oranglain. Sedangkan secara istilah adalah melakukan

    ibadah dengan benar dan ikhlas karena Allah akan tetapi

    kemudian menuturkan kebaikannya kepada orang lain agarorang lain berbuat baik kepada dirinya. Dalam pembahasan

    ini beliau menekankan pada jalan yang harus ditempuh bagi

    seseorang muslim agar selalu mengerjakan sifatsifat terpuji

    dan menjauhi sifat-sifat tercela yang dapat membawanya

    pada kerusakan pada amaliah lahir maupun batin. Beliau

    mengajak kepada kita unuk berperilaku dengan benar, baik

    secara lahir maupun batin.

    B.TAHALLI

    Tahalli berarti berhias. Maksutnya adalah membiasakan diri

    dengan sifat dan sikap serta pebuatan yang baik. Berusaha

    agar dalam setiap gerak prilaku selalu berjalan diatasketentuan agama, baik kewajiban luar maupun kewajiban

  • 7/26/2019 Takhalli

    10/21

    10

    dalam tau ketaan lahir maupun batin. Ketaatan lahir

    maksutnya adalah kewajiban yang bersifat formal, seperti

    sholat, puasa, zakat, haji, dan lain sebagainya. Sedangkan

    ketaatan batin seperti iman, ikhsan, dan lain sebagainya.

    Tahalli adalah semedi atau meditasi yaitu secara sistematikdan metodik, meleburkan kesadaran dan pikiran untuk

    dipusatkan dalam perenungan kepada Tuhan, dimotivasi

    bahana kerinduan yang sangat dilakukan seorang sufi setelah

    melewati proses pembersihan hati yang ternoda oleh nafsu-

    nafsu duniawi .

    Tahlli merupakan tahap pengisian jiwa yang telahdikosongkan pada tahap takhalli. Dengan kata lain, sesudah

    tahap pembersihan diri dari segala sifat dan sikap mental yang

    baik dapat dilalui, usah itu harus berlanjut terus ketahap

    berikutnya, yaitu tahalli. Pada perakteknya pengisian jiwa

    dengan sifat-sifat yang baik setelah dikosongklan dari sifat-

    sifat buruk, tidaklah berarti bahw jiwa harus dikosongkan

    terlbeih dahulu baru kemudian di isi . Akan tetapi, ketikamenghilangkan kebiasaan yang buruk, bersamaan dengan itu

    pula diisi dengan kebiasaan yang baik.

    Pada dasarnya jiwa manusia bias di latih, dikuwasai, diubah,

    dan dibentuk seuai dengan kehendak manusia itu sendiri. Dari

    satu latihan akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan akan

    mengahasilkan kepribadian. Sikap mental dan perbuatan lahir

    yang sangat pentiang diisikan dalam jiwa dan dibiasakan

    dalam perbuatan dalam rangka pembentukan manusia

    paripurna antara lain adalah taubat, sabar, zuhud, twakal,

    cinta, makrifat, keridhoan, dan sebagainya.

    Tahalli adalah berbias dengan sifat-siaft Allah. Akan tetapi,perhiasan paling sempurna dan paling murni bagi hamba

  • 7/26/2019 Takhalli

    11/21

    11

    adalah berhias dengan sifat-sifat pengambaan. Penghambaan

    adalah pengabdian penuh dan sempurna dan sama sekali tidak

    menampakan tanda-tanda keTuhanan (Rabbaniyyah). Hamba

    yang berhias (tahalli) dengan penghambaan itu menempati

    kekekalan dalam dirinya sendiri dan menjadi tiada dalampengatahuan Allah.

    Tahalli juga dapat diartiakan sebegai semedi atau mediatasi

    secara sistematik dan metodik, meleburkan kesadaran dan

    pikiran untuk dipusatkan dalam perenungan kepada Tuhan,

    dimotivasi bahana kerinduan yang sangat akan keindahan

    wajah Tuhan. Tahalli merupakan segi fraksional yangdilakukan seorang sufi setelah melewati proses pembersihan

    hati yang ternoda oleh nafsu-nafsu duniawi. Maka dari itu ada

    beberapa cara untuk menghiasi diri kita untuk memdekatkan

    diri pada Allah diantaranya : zuhud, qonaah, shabar, tawakkal

    hatinya, mujahadah, ridho, syukur, masuk dalam kategori

    kriteria jiwa atau mental yang sehat.

    1.Zuhud

    Secara harfiah zuhud adalah bertapa di dalam dunia.

    Sedangkanmenurut istilah yaitu bersiap-siap di dalam

    hatinya untuk mengerjakan ibadah, melakukan kewajiban

    semampunya dan menyingkir dari dunia yang haram serta

    menuju kepada Allah baik lahir maupun batin Dalam

    menjelaskan kata ini Ahmad Rifai lebih menekankan pada

    aspek pengendalian hati daripada aspek perilaku yang harus

    ditampilkan Jika perkembangan zuhud pada fase yang

    paling awal ditandai dengan tindakan konkrit menjauhi

    kehidupan dunia sebagaimana yang diperlihatkan oleh

    Rabiah al-Adawiyah dan lainnya, maka dalam pemikiran

    Ahmad Rifai titik beratnya adalah pada pengendalian hatisupaya tidak tergantung pada harta. Oleh karenanya Ahmad

  • 7/26/2019 Takhalli

    12/21

    12

    Rifai menekankan bahwa zuhud bukan berarti tidak ada

    harta tetapi tidak ada ketertarikan dengan harta.

    2.Qonaah

    Secara harfiah qonaah adalah hati yang tenang. Sedangkan

    menurut istilah adalah hati yang tenang memilih rihdaAllah, mencari harta dunia sesuai dengan kebutuhan untuk

    melaksanakan kewajiban dan menjauhkan maksiat.

    Pengertian ini merupakan kelanjutan sikap zuhud yang

    tidak mau mengejar kehidupan dunia selain kebutuhan

    pokok Dalam menjalankan zuhud ia memberikan

    penekanan qonaah itu sebagai suatu kondisi jiwa yangbernuansa pada aktivitas batin. Hal ini dapat dilihat lebih

    lanjut ketika ia mengemukakan pernyataan yang

    mendudukkan arti kaya pada proporsi yang lebih bersifat

    batini dengan ungkapannya. Dari syair KH.Ahmad Rifa'i

    sebagaima telah dikemukakan dalam bab tiga skripsi ini

    tersimpul pengertian bahwa kekayaan bukan hanya berisi

    harta tetapi rasa puas terhadap apa yang dimiliki. Atasdasar pengertian ini maka orang bisa merasa kaya

    meskipun secara lahiriah ia miskin.

    3.Sabar

    Sabar secara harfiah bermakna menanggung penderitaan.

    Sedangkan menurut istilah menanggung penderitaan yang

    mencakup tiga half yaitu:

    a.Menanggung penderitaan karena menjalankan ibadah

    yang sesungguhnya

  • 7/26/2019 Takhalli

    13/21

    13

    b.Menanggung penderitaan karena taubat dan berusaha

    menjauhkan diri dari perbuatan maksiat baik lahir

    maupun batin Dengan pembatasan ruang lingkup

    pengertian sabar yang demikian ini, ia terlihat berusaha

    memberikan makna yang mempunyai cakupan menurutpengalaman subyektif dari para sufi. Di satu pihak sabar

    dikaitkan dengan pelaksanaan hukum Allah sebagaimana

    pendapat al-Khawwas yang menyatakan bahwa sabar

    adalah sikap teguh terhadap hukum-hukum dari Al-

    Quran dan As-Sunah. Pengertian ini sejalan dengan apa

    yang diberikan oleh al-Qusyairi yang menyatakan bahwa

    di antara bermacam-macam sabar adalah kesabaranterhadap perintah dan larangan-Nya. Di pihak lain sabar

    dikaitkan dengan musibah seperti pendapat Abu

    Muhammad al-Jarir yang menyatakan bahwa sabar

    adalah suatu kondisi yang tidak berbeda antara mendapat

    nikmat dan mendapat cobaan. Kelanjutan dari pengertian

    sabar menurut Ahmad Rifai adalah menempatkankesabaran secara proposional khususnnya pengertian

    ketiga. Di sini ia menekankan bahwa kesalahan terhadap

    penyimpangan agama (yang mengandung unsure

    keharaman) tidak diperlukan lagi.

    4.Tawakal

    Tawakal adalah pasrah kepada Allah terhadap seluruhpekerjaan, sedangkan secara istilah adalah pasrah kepada

    seluruh yang diwajibkan Allah dan menjauhi dari segala

    yang haram.

    5.Mujahadah

    Arti harfiah dari mujahadah ialah bersungguh-sungguh

    dalam melaksanakan perbuatan sedangkan secara istilahadalah bersungguhsungguh sekuat tenaga dalam

  • 7/26/2019 Takhalli

    14/21

    14

    melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, memerangi

    ajakan hawa nafsu dan berlindung kepada Allah dari orang-

    orang kafir yang dilaknati 16 Dalam penjelasan

    selanjutnya, Ahmad Rifai lebih menekankan pada aspek

    kesungguhan dalam memerangi hawa nafsu dengan tujuanmemperoleh jalan benar serta keberuntungan.

    6.Ridha

    Ridha berarti dengan senang hati, sedangkan menurut

    istilah adalah sikap menerima atas pemberian Allah

    dibarengi dengan sikap menerima ketentuan hukum syariat

    secara ikhlas dan penuh ketaatan serta menjauhi dari segalamacam kemaksiatan baik lahir maupun batin. Dalam dunia

    tasawuf, kata ridhamemiliki arti tersendiri yang terkait

    dengan sikap kepasrahan sikap seseorang dihadapan

    kekasihnya. Sikap ini merupakan wujud dari rasa cinta pada

    Allah yang diwjudkan dalam bentuk sikap menerima apa

    saja yang dikehendaki olehnya tanpa memberontak.

    Implikasi dari pemahaman terhadap konsep ridha ini adalahsikapnya yang menerima kenyataan sebagai kelompok kecil

    di tengah-tengah akumulasi kekuasaan pada waktu itu.

    Implikasi lain terlihat pada pelaksanaan syariat Islam yang

    dilakukan dengan penuh ketaatan dan penuh berhati-hati

    seperti masalah perkawinan, shalat jumat dan lain-lain.

    7.Syukur

    Ahmad Rifai memjelaskan kata syukur yakni mengetahui

    akan segala nikmat Allah berupa nikmat keimanan dan

    ketaatan dengan jalan memuji Allah yang telah

    memberikan sandang dan pangan. Rasa terima kasih ini

    kemudian ditindaklanjuti dengan berbakti kepada-Nya.

    Sejalan dengan pengertian di atas, bersyukur dapat

  • 7/26/2019 Takhalli

    15/21

    15

    dilakukan dengan tiga cara: pertama, mengetahui nikmat

    Allah berupa sahnya iman dan ibadah. Kedua, memuji

    lisannya dengan ucapan Alhamdulillah. Ketiga,

    melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan Allah.

    Cara bersyukur semacam ini sejalan dengan penjelasan al-Qusyairi mengatakan bahwa bersyukur dapat dilakukan

    melalui lisan anggota badan dan hati. Makna lain dari

    pengertian syukur menurut Ahmad Rifai adalah adanya

    prioritas pada dua unsur pokok yaitu keimanan dan

    ketaatan serta tercukupinya sandang dan pangan.

    Pandangan ini memiliki relevansinya dengan sifat terpuji

    lainnya seperti Qonaah yang berupa ketenangan hatimemilih ridha Allah dengan cara mencari harta dunia

    sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan tersebut sebatas

    terpenuhinya hal-hal yang dapat membantu ketaatan

    melaksanakan kewajiban dan menjauhkan diri dari

    kemaksiatan. Sekalipun menganjurkan sikap sederhana,

    tetapi tidak menganjurkan sikap fakir sebagaimana yangada dalam tradisi sufi tradisional, Ahmad Rifai tidak

    menganjurkan untuk menganjurkan untuk menolak akan

    tetapi menolak ketergantungan kepada harta.

    8.Ikhlas

    Apa yang disebut ikhlas menurut Ahmad Rifai adalah

    membersihkan, sedangkan secara istilah ikhlas adalahmembersihkan hati untuk Allah semata sehingga dalam

    beribadah tidak ada maksud lain kecuali kepada Allah.

    Segenap amal tidak akan diterima jika didasarkan oleh rasa

    ikhlas ini. Untuk mewujdkan keikhlasan dalam beribadah

    dituntut adanya dua rukun ikhlas; pertama, hati yang hanya

    bertujuan taat kepada Allah dan tidak kepada selain-Nya.

    Kedua, amal ibadahnya disahkan oleh peraturan fikih.

  • 7/26/2019 Takhalli

    16/21

    16

    Dalam memberikan penjelasan mengenai kata ikhlas ini

    Ahmad Rifai hendak membawa persoalan kepada situasi

    amaliah keagamaan kalangan yang memiliki pamrih kepada

    selain Allah dalam setiap amal perbuatannya. Ia

    mengaitkan orang yang tidak ikhlas dalam beribadahdengan perbuatan syirik (menyekutukan Allah). Penjelasan

    ini memiliki kemiripan dengan 17 tradisi tasawuf abad III

    Hijriah ketika para tokohnya semisal Hasan Basri yang

    menolak gaya hidup para penguasa yang dinilai dalam jalan

    yang salah. Pandangan di atas ini semakin memperjelas

    posisi Ahmad RifaI sebagai tokoh agama yang cukup

    keras terhadap penyimpangan yang memiliki keterkaitandengan kekuasaan kolonial dan pembantu-pembantunya. Ia

    menyatakan bahwa orang-orang yang dalam ibadahnya

    memiliki pamrih terhadap urusan dunia maka tidak akan

    selamat bahkan dimasukkan dalam kategori kafir.

    C.TAJALLI

    Setelah seseorang melalui dua tahap tersebut maka tahapketiga yakni tajalli, seseorang hatinya terbebaskan dari tabir

    (hijab) yaitu sifat-sifat kemanusian atau memperoleh nur yang

    selama ini tersembunyi (Ghaib) atau fana segala selain Allah

    ketika nampak (tajalli) wajah-Nya.

    Tajalli bermakna pecerahan atau penyngkapan. Suatu term

    yang berkembang di kalangan sufisme sebagai sebuah

    penjelamaan, perwujudan dari yang tuanggal, Sebuah

    pemancaran cahaya batin, penyingkapan rahasia Allah, dan

    pencerahan hati hamba-hamba saleh.

    Tajalli adalah tersingkapnya tirai penyekap dai alam gaib, atau

    proses mendapat penerangan dari nur gaib, sebagai hasil darisuatu meditasi. Dalam sufisme, proses tersingkapnya tirai dan

  • 7/26/2019 Takhalli

    17/21

    17

    penerimaan nur gaib dalam hati seorang mediator disebut Al-

    Hal, yaitu proses pengahayatan gaib yang merupakan anugrah

    dari Tuhan dan diluar adikuasa manusia.

    Tajalli berarti Allah menyingkapkan diri-Nya kepada

    makhluk-Nya. Penyingkapan diri Tuhan tidak pernah berulangsecara sama dan tidak pernah pula berakhir. Penyingkapan diri

    Tuhan itu berupa cahaya baatiniyah yang masuk ke hati.

    Apabila seseorang bisa melalui dua tahap tkhalli dan tajalli

    maka dia akan mencapai tahap yang ke tiga, yakni tajalli, yang

    berarti lenyap tau hilangnya hijab dari sifat kemanusiaan atau

    terangnya nur yang selama itu tersembunyi atau fana` segalasesuatu kecuali Allah, ketika tampak wajah Allah. Tajalli

    merupakan tanda-tanda yang Allah tanamkan didalam diri

    manusia supaya Ia dapat disaksiakan. Setiap tajalli

    melimpahkan cahaya demi cahaya sehingga seorang yang

    menerimanya akan tenggelam dalam kebaikan. Jika terjadi

    perbedaan yang dijumpai dalam berbagai penyingkapan itu

    tidak menandakan adanya perselisihan diantara guru sufi.Masing-masing manusia unik, oleh karena itu masing-masing

    tajalli juga unik. Sehingga tidak ada dua orang yang meraskan

    pengalaman tajalli yang sama. Tajalli melampaui kata-kata.

    Tajalli adalah ketakjupan. Al-Jilli membagi tajalli menjadi

    empat tingkatan .

    1.

    Tajalli Af`al, yaitu tajalli Allah pada perbuatan seseorang,artinya segala aktivitasnya itu disertai qudratn-Nya, dan

    ketika itu dia melihat-Nya.

    2.Tajalli Asma`, yaitu lenyapanya seseorang dari dirinya dan

    bebasnya dari genggaman sifat-sifat kebaruan dan lepasnya

    dari ikatan tubuh kasarnya. Dalam tingkatan ini tidak ada

    yang dilihat kecuali hannya dzat Ash Shirfah (hakikat

    gerakan), bukan melihat asma`.

  • 7/26/2019 Takhalli

    18/21

    18

    3.Tajalli sifat, yaitu menrimanya seorang hamba atas sifat-

    siafat ketuhanan, artinya Tuhan mengambil tempat padanya

    tanapa hullul dzat-Nya.

    4.Tajalli Zat, yaitu apabila Allah menghendaki adanya tajalli

    atas hamba-Nya yang mem-fana` kan dirinya makabertempat padanya karunia ketuhanan yang bisa berupa

    sifat dan bisa pula berupa zat, disitulah terjadi ketunggalan

    yang sempurna. Dengan fana`nya hamba maka yang baqa`

    hanyalah Allah. Dalam pada itu hamba tekah berada dalam

    situasi ma siwalah yakni dalam wujud allah semata.

    Ahli tasawuf berkata bahwa tasawuf tidak lain adalah

    menjalani takhalli, tahalli, dan tajalli. Jalan yang ditempuholeh para Sufi adalah jalan takhalli, tahalli, dan tajalli.

    Mengosongkan jiwa dari sifat buruk, menghiasi jiwa

    dengan sifat yang baik dengan tujuan untuk menyaksikan

    dengan penglihatan hati bahwa sesungguhnya tuhan itu

    tidak ada, hanya Allah SWT yang Ada, Tidak ada tuhan

    (l ilha) selain (ill) Allah SWT dan Muhammad binAbdullah adalah hamba, utusan, dan kekasih-Nya.

    Ibnu Arabi menyatkan bahwa tajalli Tuhan ada dua bentuk,

    yaitu tjalli ghaib atau tajalli dzati dan tajalli shuhudi. Al-

    Kalabadzi membagi tajalli menjadi tiga macam , yaitu

    sebagai berikut :

    1.

    Tajalli Zat, yaitu mukhasyafah (terbukanya selubung yangmenutupi kerahasiaan-Nya).

    2.Tajalli sifat Adz-Dzat, yaitu tampaknya sifat-siafat zat

    Allah sebagai sumber atau tempat cahaya.

    3.Tajalli Hukma Adz-Dzat, yaitu tampaknya hokum zat-Nya

    yaitu hal-hal yang berhubungan dengan akhirat dan apa

    yang ada didalamnya.

    Pengertian Hubungan Makhluk Dan Khalik Disebut

  • 7/26/2019 Takhalli

    19/21

    19

    Makrifat. Di sinilah letak perjalanan itu. Kalau sudah bisa

    menggapainya niscaya akan merasakan tajalli. Kalau sudah

    bisa merasakan tajalli akan takhalli, dan sebagainya sesuai

    kenaikan berzikir dalam makrifat. Tajalli itu artinya meraih

    kemuliaan di sisi Allah, atau keluhuran. Saat mencapaitingkatan itu, hati akan merasa sepi. Yaitu, sepi ing pamrih

    rame ing gawe. Namun yang sebenarnya, makna tajalli

    sangat luas. Ini bahasa tasawuf dalam tarekat. Kalau hati bisa

    meletakkan sepi selain Allah itu artinya akan menemukan

    satu takhalli. Yaitu satu kenikmatan, kelezatan, satu

    kemanisan karena bisa melepaskan semuanya selain Allah

    dan Rasul-Nya.

    KesimpulanTakhalli berarti mengkosongkan atau memersihkan diri dari

    sifat-sifat tercela dan dari kotoran penyakit hati yang merusak.

    Hal ini akan dapat dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari

    kemaksiatan dengan segala bentuk dan berusaha melepaskan

    dorongan hawa nafsu jahat.

    Perlu diketahui bahwa maksiat batin itu pula yang menjadi

    penggerak maksiat lahir. Selama maksiat batin itu belum bias

    dihilangkan pula maksiat lahir tidak bisa di bersihkan. Maksiat

    lahir Adalah segala maksiat tercela yang di kerjakan oleh

    anggota lahir. Sedangkan maksiat batin adalah segala sifta

    tercela yang dilakukan oleh anggota batin dalam hal ini adalah

    hati, sehingga mudah menerima pancaran nur Illahi, dan

    tersingkaplah tabir (hijab).

    Tahalli berarti berhias. Maksutnya adalah membiasakan diri

    dengan sifat dan sikap serta pebuatan yang baik. Berusaha agar

    dalam setiap gerak prilaku selalu berjalan diatas ketentuanagama, baik kewajiban luar maupun kewajiban dalam tau ketaan

  • 7/26/2019 Takhalli

    20/21

    20

    lahir maupun batin. Ketaatan lahir maksutnya adalah kewajiban

    yang bersifat formal, seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan lain

    sebagainya.

    Pada dasarnya jiwa manusia bias di latih, dikuwasai, diubah, dan

    dibentuk seuai dengan kehendak manusia itu sendiri. Dari satulatihan akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan akan

    mengahasilkan kepribadian. Sikap mental dan perbuatan lahir

    yang sangat pentiang diisikan dalam jiwa dan dibiasakan dalam

    perbuatan dalam rangka pembentukan manusia paripurna antara

    lain adalah taubat, sabar, zuhud, twakal, cinta, makrifat,

    keridhoan, dan sebagainya.

    Tajalli bermakna pecerahan atau penyngkapan. Suatu term yang

    berkembang di kalangan sufisme sebagai sebuah penjelamaan,

    perwujudan dari yang tuanggal, Sebuah pemancaran cahaya

    batin, penyingkapan rahasia Allah, dan pencerahan hati hamba-

    hamba saleh.

    Tajalli adalah tersingkapnya tirai penyekap dai alam gaib, atau

    proses mendapat penerangan dari nur gaib, sebagai hasil dari

    suatu meditasi. Dalam sufisme, proses tersingkapnya tirai dan

    penerimaan nur gaib dalam hati seorang mediator disebut Al-

    Hal, yaitu proses pengahayatan gaib yang merupakan anugrah

    dari Tuhan dan diluar adikuasa manusia.[]

    DAFTAR PUSTAKA

    Totok Jumantoro, MA. Drs. Munir amin Samsul, M.Ag. Kamus Ilmu Tasawuf, sinar Grafika Offset, cet, pertama, Juli

    2005

    Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1995

    Syukur, Amin, Zuhud di Abad Moderen, Pustaka Pelajar, (Anggota IKAPI), Yogyakarta, 2000

    Hanna Djumhanna Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikoilogi Islami, Pustaka Pelajar,

    Yogyakarta, 1997

    Hanna Djumhanna Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikoilogi Islami, Pustaka Pelajar,

    Yogyakarta, 1997

    Imam al-Qusyairy an-Naisyaburi, Risalah Qusyairiyyah Induk Ilmu Tasawuf, Surabya : Risalah Gusti, Cet ke Empat,

    2000Djamil Abdul, Perlawanan Kiai Desa: Pemikiran dan Gerakan Islam KH.Ahmad RifaI Kalisalak, LKIS, Yogyakarta,

    2001

  • 7/26/2019 Takhalli

    21/21

    THE

    21

    ASIC OF S

    FI