TAK Sosialisasi Lansia

7
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI LANSIA DI PSTW BUDI MULIA III Di Susun Oleh : MAHASISWA/I TINGKAT III AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA JAKARTA 2014

description

terapi aktivitas kelompok

Transcript of TAK Sosialisasi Lansia

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSOSIALISASI LANSIA DI PSTW BUDI MULIA III

Di Susun Oleh :MAHASISWA/I TINGKAT III

AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADAJAKARTA2014

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangAda beberapa perubahan yang terjadi pada lansia. Perubahan tersebut mempengaruhi berbagai aspek hidupnya. Sebagai contoh adalah perubahan hidup sosialnya. Perubahan sosial yang dapat dialami lansia adalah perubahan status dan perannya dalam kelompok atau masyarakat, kehilangan pasangan hidup, serta kehilangan system dukungan dari keluarga, teman dan tetangga (Ebersole, dkk., 2005). Pada masa lansia, individu dituntut untuk dapat bersosialisasi kembali dengan kelompoknya, lingkungannya dan generasi ke generasi . Sosialisasi berarti lansia meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kelompok sosialnya (Atchley & Barusch, 2004). Kemampuan sosialisasi ini akan lebih dirasakan oleh lansia yang tinggal dalam suatu tempat khusus seperti panti werdha. Ketidakmampuan bersosialisasi dalam lingkungan yang berbeda dari kehidupan sebelumnya merupakan suatu stressor yang cukup berarti bagi lansia.

Lansia yang tinggal dalam suatu panti wredha sangat perlu mendapatkan intervensi keperawatan khususnya yang berkaitan dengan masalah psikososial. Hertamina (1996) menyataan bahwa lansia merasa kesepian karena cukup banyak waktu luang yang tidak dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan. Kesepian dapat mengakibatkan lansia mengalami depresi, mudah terserang penyakit, gangguan pola makan dan pola tidur, menderita sakit kepala serta muntah-muntah (Stuart & Sundeen, 2007., Lync, 1997., Peplau, Russel & Cuntrona, 1997). Tindakan keperawatan yang dilakukan pada masalah ini adalah latihan keterampilan sosial training (SST), Cognitive-Behavioral Therapy, shyness Groups (peplau dan Pearlman 1982).

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai target asuhan.

B. Tujuan1. Tujuan umumLansia dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.2. Tujuan khususa. Lansia mampu memperkenalkan dirib. Lansia mampu berkenalan dengan anggota kelompokc. Lansia mampu bercakap cakap dengan anggota kelompokd. Lansia mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapane. Lansia mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK yang telah dilakukan.

C. Kriteria Pemilihan Anggota TAK1. Lansia yang dapat diajak kerjasama.2. Lansia yang dapat beraktivitas tanpa bantuan.3. Lansia yang tidak memiliki keterbatasan (Penglihatan, Pendengaran, Pergerakan)4. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang diberikan.

D. Waktu dan TempatHari, Tanggal: Rabu, 30 April 2014Waktu: 13:00 13:45 WIBTempat: Aula Panti Sosial Tresna Werdha III

E. Metode TAK1. Persiapana. Mengingatkan kontrak pada klien yang mengikuti TAKb. Mempersiapkan alat dan tempat TAK2. Orientasia. Salam tarapeutik1) Salam dari terapis kepada klien.2) Terapis dan klien memakai papan nama.b. Evaluasi / validasi1) Menanyakan perasaan klien saat ini.2) Terapis menanyakan pengalaman peserta dalam bersosialisasic. Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu manfaat dari bersosialisasi2) Menjelaskan aturan main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 1 jam. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.3. Tahap Kerja a. Terapis menjelaskan manfaat bersosialisasi.b. Terapis menjelaskan kerugian tidak bersosilisasi.c. Berikan pujian pada klien yang benar.d. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan bersosialisasi dan kerugian tidak bersosialisasi.e. Member pujian tiap kali klien benar4. Tahap Terminasi a. Evalusi1) Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK.2) Terapis menanyakan manfaat pentingnya bersosialisasi.3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.b. Tindak lanjutMenganjurkan lansia mau bersosialisasi dengan sesama lansia ataupun dengan petugas.

F. Pengorganisasian1. Leader: Ayu FebbyandariTugas:a. Menyusun rencana terapi aktivitas kelompok.b. Mengarahkan kelompok sesuai tujuanc. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok dengan tertibd. Memotivasi anggota untuk aktif selama kegiatan terapi aktivitas kelompoke. Menetralisir masalah yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan2. Co-Leader: Nurul Dwi HadiniTugas: a. Membuka acarab. Mendampingi leaderc. Mengambi alih posisi leader jika leader blockingd. Menyerahkan kembali posisi kepada leadere. Menutup acara sosialisasi3. Fasilitator : Semua MahasiswaTugas: a. Memfasilitasi media dalam kegiatan terapi aktivitas kelompokb. Mengatur jalannya aktivitas kelompokc. Membantu kelompok berperan aktifd. Berperan sebagai role model bagi klien selama proses aktivitas kelompoke. Mengantisipasi masalah yang akan terjadif. Mmberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya TAK4. Observer: Siti MusrifahTugas: a. Mengobservasi respon peserta TAKb. Mencatat perilaku peserta selama dinamika kelompokc. Mencatat semua proses yang terjadi dan melaporkannya

G. Pelaksanaan1. Pelaksanaan AlatAlat yang dipersiapkan digunakan sesuai keperluan.

2. Langkah langkah kegiatana. Klien berkumpul di ruang TAK berlangsung.b. Fasilitator duduk diantara klien.c. Pada waktu pelaksanaan co-leader membuka kegiatand. Leader me

H. Antisipasi Masalah1. Klien tidak aktifApabila klien tidak aktif maka fasilitator mengarahkan untuk aktif berpatisipasi mengikuti kegiatan TAK sampai selesai.2. Klien meninggalkan ruangan tanpa pamitFasilitator sebelum klien meninggalkan ruangan sebaiknya dapat mencegahnya dan mempertahankan klien mengikuti TAK, apabila tetap tidak bisa maka membiarkan klien meninggalkan ruangan.

I. EvaluasiHari, tanggal: Rabu, 30 April 2014Waktu: 13:30 14:30 WIBTempat: Aula PSTW Budi Mulia III

1. PersiapanTanggal 28 April 2014 mahasiswa/i Tingkat III Akper Keris Husada memulai PKL Keperawatan Gerontik di PSTW Budi Mulia III. Tanggal 29 April 2014 mahasiswa merencanakan kegiatan TAK yang sesuai dengan kondisi lansia di PSTW Budi Mulia III, yaitu TAK Sosialisasi. Mahasiswa menentukan kriteria lansia yang dapat mengikuti TAK dan menentukan siapa saja yang akan datang pada TAK tersebut. Kriteria yg dimaksud adalah semua panti yg masih tergolong sehat dan bisa diajak untuk bekerja sama dalam pelaksaan TAK yg telah direncanakan. sementara untuk setting tempatnya mahasiswa bekerja sama dengan pihak panti untuk melaksanakan kegiatan di aula bawah. Selain itu, semua fasilitas yg dibutuhkan saat pelaksanaan TAK tersebut didukung sepenuhnya oleh pihak panti diantaranya : mic, speaker, kursi, meja, dll.

2. PelaksanaanPelaksanaan kegiatan terlambat 30 menit dari jadwal dikarenakan belum berkumpulnya lansia di aula. Selain itu, keterlambatan ini juga di karenakan ibu Kepala Seksi Keperawatan sedang ada tamu untuk penerimaan mahasiswa baru untuk praktek di PSTW Budi Mulia III.

3. Evaluasia. Evaluasi Kegiatan1) 90% lansia yang sudah ditentukan mengikuti TAK mengikuti kegiatan TAK Sosialisasi.2) Perlengkapan sudah tersedia dari pihak PSTW tetapi saat acara berlangsung terjadi kesalahan teknik pada sound system.b. Evaluasi Proses1) Waktu Kegiatan mundur 30 menit dari jadwal.2) 80% lansia mengikuti kegiatan dengan aktif.3) Selama kegiatan TAK, tidak ada lansia yang meninggalkan tempat sebelumTAK selesai.4) Saat kegiatan berlangsung terlihat mahasiswa dan para lansia saling beradu kemampuan, diantaranya : nyanyi, joget, pantun, puisi, dll. c. Evaluasi Hasil1) Lansia mengikuti dengan aktif kegiatan TAK yang dilakukan.2) Lansia terlihat senang denga kegiatan TAK.3) Lansia sangat menikmati kegiatan TAK yg telah dilaksanakan ini terlihat dari cerita lansia kepada mahasiswa dimana cerita tersebut berisikan curahan hati yg mana menurut mereka kegiatan TAK ini harusnya sering dilakukan untuk mengisi waktu luang.