Tahapan persepsi
-
Upload
ratih-aini -
Category
Education
-
view
125 -
download
1
Transcript of Tahapan persepsi
Makalah
Tahapan persepsi
Dosen pengampu: M. Nurul Yamin
Penyusun: Ummy Kalsum (21030710025)
KOMUNIKASI KONSELING ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serkarunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “tahapan persepsi”.
Makalah ini berisikan tentang tahapan persepsi terutama dalam berkomunikasi. Semoga Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, pada khusus nya mahasiswa/mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Kami menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tahapan persepsi
Persepsi adalah proses dimana kamu menjadi sadar akan benda, peristiwa, dan
terutama orang yang melalui penglihatan, penciuman, rasa, sentuhan, dan pendengaran
kamu. Persepsi adalah hasil dari apa yang ada di dunia luar dan dari pengalaman diri kita
sendiri, keinginan, kebutuhan dan keinginan, mencintai dan kebencian. Salah satu alasan
persepsi sangat penting dalam komunikasi interpersonal adalah bahwa hal itu mempengaruhi
pilihan komunikasi. Pesan yang di kirim dan di dengarkan akan tergantung bagaimana cara
kita melihat dunia, bagaimana cara kita mengukur situasi yang tertentu, apa yang kita fikirkan
dan dengan siapa kita berinteraksi. Persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar
akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita.1 Jadi persepsi merupakan proses
penetapan stimulus yang memengaruhi indera manusia sehingga dapat memberikan makna
atau kesan.
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsanagn dari lingkungan kita, dan proses tersebut
mempengaruhi perilaku kita, yang dikutip oleh Deddy Mulyana.2
persepsi interpersonal adalah serangkaian terus menerus dari proses yang menyatu
satu sama lain. untuk kenyamanan diskusi kita dapat memisahkan mereka menjadi lima tahap
sebagai berikut:
tahap-tahap persepsi
a. indera Anda akan membawa sejunlah rangsangan,
b. Anda menyususn rangsangan itu ke dalam sejumlah langkah,
c. Anda menafsirkan dan mengevaluasi yang Anda terima.
d. Anda menyimpan dalam memori; dan
e. Anda mengungkapkan jika diperlukan.
1 Joseph A. De Vito. Interpersonal communication preliminaries, 2000, hal. 91.2 Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D ilmu komunikasi suatu pengantar, 2010.
Tahapan pertama: Stimulasi
Pada tahap pertama ini, organ indera kamu distimuli sampai kamu mendengar CD
baru, melihat teman, membaui perfume seseorang, merasakan jeruk, tangan berkeringat.
Secara alami, kamu tidak menerima segalanya; kamu hanya terlibat pada persepsi tertentu,
istilah umum yang mengacu pada perhatian tertentu dan ungkapan tertentu.
Tahapan kedua: Organisasi
Pada tahap kedua ini, setiap individu akan mengelola setiap informasi yang masuk
melalui alat indra mereka melalui beberapa cara yang baik itu melalui peraturan (rules),
skema (schemata), dan naskah (script).
Organisasi berdasar aturan
Yang diamana pada tahap ini individu mengolah informasi yang dipilih oleh indera
mereka. Terdapat tiga peraturan yang dapat mempengaruhi atau membentuk persepsi
seseorang yaitu melalui dengan kedekatan, kesamaan maupun dengan ketidaksamaan. Maka,
menggunakan cara ini, kamu akan menerima orang yang sering bersama, atau pesan-pesan
yang diucapkan seseorang setelah yang lainnya sebagai milik bersama.
Organisasi berdasar skema
Cara lain dalam mengelola informasi atau materi adalah dengan membuat skema,
yaitu kerangka yang dapat membantu dalam mengelola berbagai informasi yang diperoleh
setiap saatnya. Skema juga membuat kita menghapus informasi positif ketika stereotype
bersifat negatif, dan sebaliknya juga menghapus informasi negatif jika seteotype bersifat
positif. Skema dibentuk dari pengalaman, yang diperoleh dari televisi, membaca dan
mendengar. Maka skema dipandang sebagai gagasan umum tentang orang, tentang diri kamu
(kualitas dan kemampuan), atau tentang peran sosial (karakter polisi, profesor atau pimpinan
perusahaan).
Organisasi Berdasar Skrip
Naskah (script) merupakan sekumpulan informasi yang telah ditata tentang aksi,
peristiwa atau prosedur. Skrip merupakan aturan yang mengatur peristiwa dan urutannya.
Contohnya: Anda tentu memiliki naskah untuk makan direstoran tindakan di atur dalam suatu
bentuk seperti ini: masuk, duduk di kursi, melihat menu, memesan menu, menikmati
makanan, meminta tagihan, membayar tagihan, keluar restoran.
Tahapan ketiga: Interpretasi – Evaluasi
Tahap interpretasi – evaluasi meruapakan tahapan dimana individu penerjemah atau
penafsiran makna dari informasi yang masuk melalui alat indra manusia. Pada tahap yang
sangat subjektif karena prosesnya sangat dipengaruhi oleh pengalaman, kebutuhan,
keinginan, nilai, kepercayaan, harapan, tingkat emosional dan sebagainya yang dimiliki oleh
masing-masing individu. Tahap intrpretasi dan evaluasi seseorang sangat dipengaruhi oleh
aturan, skema dan skrip.
Tahapan keempat: Memory
pada tahap ini merupakan dimana individu menyimpan informasi yang sudah
ditafsirkan. Setelah melalui tahap Interpretation-Evaluation, persepsi seseorang telah
terbentuk dan kemudian disimpan ke dalam memori untuk suatu saat akan dimunculkan
kembali ketika melihat atau mendengar sesuatu yang sesuai dengan persepsi yang telah
terbentuk. Maka, misalnya, Anda memiliki memori tentang atlit dan pada kenyataanya Anda
dikenalkan dangan Ben William seorang atlit kampus. Maka, Ben William akan Anda kenang
dalam kognisi Anda sebagai sosok yang kuat, ambisius, akademis lemah, sert egosentris.
Meskipun pada kenyataanya Anda belum melihat kekuatan dan ambisi Ben dan Anda juga
tidak tahu prestasi akademis Ben, namun Anda tetap menyimpan memori tentang Ben
berdasar skema sebagai atlit kampus.
Tahapan kelima: Mengingat
Pada tahap ini dimana persepsi yang tersimpan dalam memori telah dimunculkan
kembali atau biasa disebut dengan Recall (mengingat). Tidak sekedar mengungkapkan
kembali apa yang telah di dengar atau dilihat. Melainkan mengulang kembali apa yang telah
di dengar atau dilihat menjadi satu kesatuan yang bermakna. Dan itu merupakan mengulang
yang disimpan dalam memori.
KESIMPULAN:
Secara umum persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita
terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan
selanjutnya mengenali benda tersebut.