tahapan perancangan

download tahapan perancangan

of 4

Transcript of tahapan perancangan

PENGANTAR ARSITEKTUR

Pertemuan 8 dan 9

Prinsip-Prinsip Perancangan dalam ArsitekturPendekatan desain selalu dilakukan sebelum proses perancangan berlangsung, hal ini diperlukan agar desain dapat terwujud dengan lebih terarah. Namun pendekatan desain dewasa ini lebih mewarisi tradisi Beaux Arts, yaitu sebagian besar adalah intuitif, tidak terstruktur dan berorentasi pada solusi. Pendekatan ini memang memicu pemikiran yang divergen dan dapat menghasilkan solusi desain yang inovatif. Akan tetapi juga meningkatkan kemungkinan penyelesaian masalah yang keliru.

Untuk mengurangi atau meminimalisasi kondisi tersebut diperlukan suatu metoda perancangan yang memberi perhatian pada semua elemen masalah secara sistematis. Disamping perlunya pemahaman terhadap prinsip-prinsip perancangan yang dapat membatasi kemungkinan terjadinya proses desain yang tidak berorientasi pada solusi.

Beberapa prinsip-prinsip perancangan yang utama dan menjadi perhatian serta tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya yaitu, space and place. Space ditengarai sebagai ruang yang tak terpisahkan dengan massa pembentuk ruang.Sedangan Place ditengarai sebagai tempat dimana masa dan ruang tersebut berada. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai bangunan dan tapak.

Bangunan

Bangunan adalah perwujudan dari komposisi ruang dan massa. Bermacam-macam cara dalam mewujudkan suatu ruang dan massa. DK Ching dalam buku Form, Space and Order, telah menguraikan elemen-elemen pembentuk ruang dan massa atau dikatakan sebagai bentuk. Bentuk adalah cirri utama yang menunjukkan suatu ruang, ditentukan oleh rupa dan hubungannya antara bidang-bidang yang menjelaskan batas-batas ruang tersebut.

Elemen bentuk itu sendiri dapat dimulai dari sekedar titik, garis, bidang dan volume/ruang. Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik. Bidang adalah kumpulan dari beberapa garis, yang tersusun secara rapat sehingga tampak menjadi sebuah bidang, sedangkan komposisi bidang dapat membuat sebuah ruang secara tiga dimensional yang lebih massif.

(ilustrasi gambar)

Bentuk itu sendiri juga memiliki beberapa cirri-ciri diantaranya :

Dimensi,

berkaitan dengan masalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi ini menentukan proporsinya adapun skalanya ditentukan oleh perbandingan ukuran terhadap bentuk-bentuk lain disekitarnya.

Warna, adalah corak, intensitas dan noda pada permukaan suatu bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya, serta mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.

Tekstur, adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur akan mempengaruhi pantulan cahaya terhadap permukaan bentuk itu, juga mempengaruhi persepsi saat menyentuhnya.

Posisi, adalah letak relative suatu bentuk terhadap suatu tempat/lingkungan atau medan visual lainnya.

Orientasi, adalah posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angina tau terhadap pandangan seseorang saat melihatnya.

Bentuk itu sendiri dapat mengalami evolusi sesuai dengan karakteristik dimana bentuk/benda tersebut berada ataupun karena tuntutan suatu fungsi yang diwadahinya. Perubahan pada bentuk dapat berupa penambahan (additive) atau pun pengurangan (substractive)

(ilustrasi gambar)

Susunan dari bentuk-bentuk yang kecil menjadi bentuk-yang lebih besar biasanya dapat memberikan kesan ruang tersendiri dan menimbulkan orientasi yang bermacammacam. Berikut adalah macam-macam prinsp penyusunan atau penataan bentuk ke dalam suatu order.

Centralized forms,

yaitu bentuk terpusat yang menuntut adanya keteraturan geometris. Contoh bentuk memusat diantaranya adalah bentuk kubah, silinder, segi banyak dll. Karena sifatnya yang memusat, bentuk-bentuk tersebut sangat deal sebagai struktur=struktur yang berdiri dikelilingi oleh lingkungan yang sejenis atau menempati pusat suatu bidang tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat yang suci/ penuh penghormatan.

(ilustrasi gambar )

Liniear Forms,

yaitu bentuk dengan susunan linier. Bentuk ini tersusun berjajar secara linier dan member kesan adanya titik awal dan titik akhir.

(ilustrasi gambar )

Radial Forms,

yaitu bentuk dengan susunan linier yang berkembang keluar dari satu titik pusat membentuk semacam jarijari. Bentuk ini menggabungkan unsure linier dan terpusat.

(ilustrasi gambar)

Clustered Forms,

yaitu susunan bentuk dari berbagai macam ukuran atau dimensi yang seolah-olah terikat oleh sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa bentuk itu sendiri atau berupa ruang

(ilustrasi gambar)

Grid Forms,

yaitu susunan bentuk yang teratur dengan jarak-jarak tertentu secara vertical maupun horizontal.

(ilustrasi gambar)

Tapak

Tapak secara arsitektural dapat pula dikatakan sebagai place, yaitu tempat dimana bangunan ataupun suatu bentuk ditempatkan. Perencanaan sebuah tapak selalu berkait erat dengan lingkungan yang lebih besar. Perencanaan tapak harus dimulai dari identifikasi masalah yang ada disekitar tapak untuk kemudian perlu dilakukan analisis.

Berikut adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan suatu tapak dari konteks eksternal:

Lokasi

Lokasi tapak dalam suatu wadah yang lebih besar, misalnya lingkungan, kawasan, ataupun kota, menjadi hal yang seharusnya dipertimbangkan.

Neighborhood

Fungsi lingkungan yangada disekitar tapak juga perlu dipertimbangkan dalamkaitannya dengan penentuan dan penetapan letak bangunan pada tapak tersebut.

Ukuran dan Zoning

Ukuran dan zoning juga menentukan bagaimana bangunan tersebut ditempatkan dan sisi mana yang perlu mendapat aksentuasi perencanaan yang lebih detil.

Aspek legal

Adakalanya aspek legal menjadi konstrain paling tegas dan jelas dalam melakukan perencanaan. Diantaranya meliputi koefisien dasar bangunan (KDB/BCR), koefisien lantai bangunan (KLB) dan juga menentukan jaraj bangunan terhadap batas jalan (sempadan).

Fitur fisik alami dan buatan

Identifikasi fitur alami dan buatan yang ada disekitar tapak perlu dilakukan untuk memberi arahan desain, apakah akan bersifat kontekstual ataukah kontras.

Sirkulasi

Sirkulasi dan kondisi pencapaian menuju tapak sangat perlu diperhatikan. Hal ini tentunya akan berkait erat dengan penentuan entrance kedalam bangunan dan pola sirkulasi dalam tapak.

Utilitas

System utilitas disekitar tapak perlu diidentifikasi agar dapat diperoleh keterangan seberapa banyak ketergantungan tapak pada unsur utilitas kota.

Pada konteks internal tapak, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian diantaranya :

Kondisi kontur

Kontur tapak atau kemiringan tapak perlu diketahui dan dianalisis agar bangunan yang dibangun fitur alami semacam pohon, sungai dll yang berada dalam tapak mungkn saja dapat dijadikan sebagai elemen desain. Untuk itu identifikasi akan hal ini sangat diperlukan.

Posisi tapak terhadap arah matahari dan angin

Mengetahui arah datangnya matahari dan arah terkuat aliran angin perlu dipertimbangkan, agarletak atau posisi bangunan responsive terhadap hal tersebut.

Dll

Bangunan dan tapak adalah satu kesatuan yang tidak dapat direncanakan secara terpisah. Sudah seharusnya arsitek melakukan berbagai identifikasi permasalahan pada tapak dan sekitarnya untuk dijadikan pertimbangan dalam perencanaan bangunannya.