Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

19
TAHAPAN KERJA ARSITEK DAN HONORARIUM OLEH INSTITUSI IAI I. Jenis Tugas dan Lingkup Pekerjaan Arsitek Layanan Utama Jasa Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan Arsitektur akan dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan sebagai berikut: Pekerjaan Tahap ke 1 : Tahap Konsep Rancangan Pekerjaan Tahap ke 2 : Tahap Pra Rancangan / Skematik Desain Pekerjaan Tahap ke 3 : Tahap Pengembangan Rancangan Pekerjaan Tahap ke 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja Pekerjaan Tahap ke 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi Pekerjaan Tahap ke 6 : Tahap Pengawasan Berkala. Pelaksanaan tahapan-tahapan pekerjaan Perancangan dilaksanakan sebagai berikut: Tahap 1 : Tahap Konsep Rancangan (1) Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai semua data dan informasi dari pengguna jasa yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan agar supaya maksud dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna. (2) Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh data serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan: a. Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku. Setelah program rancangan diperiksa dan mendapat persetujuan

description

tahapan kerja arsitek dan honorarium umum arsitek yang diatur oleh institusi IAI indonesia

Transcript of Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

Page 1: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

TAHAPAN KERJA ARSITEK DAN HONORARIUM OLEH INSTITUSI IAI

I. Jenis Tugas dan Lingkup Pekerjaan Arsitek

Layanan Utama Jasa Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan Arsitektur akan dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan sebagai berikut:

Pekerjaan Tahap ke 1        : Tahap Konsep Rancangan Pekerjaan Tahap ke 2        : Tahap Pra Rancangan / Skematik DesainPekerjaan Tahap ke 3        : Tahap Pengembangan Rancangan Pekerjaan Tahap ke 4        : Tahap Pembuatan Gambar KerjaPekerjaan Tahap ke 5        : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan KonstruksiPekerjaan Tahap ke 6        : Tahap Pengawasan Berkala.

Pelaksanaan tahapan-tahapan pekerjaan Perancangan dilaksanakan sebagai berikut:

Tahap 1 : Tahap Konsep Rancangan 

(1) Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai semua data dan informasi dari pengguna jasa  yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan agar supaya maksud dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna.

(2) Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh data serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan:

a. Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.

Setelah program rancangan diperiksa dan mendapat persetujuan pengguna jasa, selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk konsep rancangan.

b. Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala proyek.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa konsep ini merupakan dasar perancangan tahap selanjutnya. 

Page 2: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

Tahap 2 : Tahap Prarancangan / Skematik Desain

(1) Pra-rancangan 

Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam  gambar-gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar.

Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya.

(2) Sasaran tahap ini adalah untuk:

a. Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan  arsitek.

b. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.

c. Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.

d. Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap ketentuan Rencana Tata Kota dalam rangka perizinan.

Tahap 3 : Tahap Pengembangan Rancangan

(1) Pada tahap Pengembangan Rancangan, arsitek bekerja atas dasar prarancangan yang telah disetujui oleh pengguna jasa untuk menentukan: 

a. Sistem konstruksi dan struktur bangunan, sistem mekanikal-elektrikal, serta disiplin terkait lainnya dengan mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah maupun secara terpadu.

b. Bahan bangunan akan dijelaskan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, dan nilai ekonomi.

c. Perkiraan biaya konstruksi akan disusun berdasarkan sistem bangunan, kesemuanya disajikan dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem, dan laporan tertulis.

Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, hasil pengembangan rancangan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan digunakan oleh arsitek sebagai dasar untuk memulai tahap selanjutnya.

Page 3: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

(2) Sasaran tahap ini adalah:

a. Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter bangunan secara menyeluruh, pasti, dan terpadu.

b. Untuk mematangkan konsep rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan sistem-sistem yang terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika, waktu, dan ekonomi bangunan.

Tahap 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja

(1) Pada tahap Pembuatan Gambar Kerja, berdasarkan hasil Pengembangan Rancangan yang telah disetujui pengguna jasa, Arsitek menerjemahkan konsep rancangan yang terkandung dalam Pengembangan Rancangan tersebut ke dalam gambar-gambar dan uraian-uraian teknis yang terinci sehingga secara tersendiri maupun secara keseluruhan dapat menjelaskan proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi.

Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat, dan terinci.

Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, Gambar Kerja yang dihasilkan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan siap digunakan untuk proses selanjutnya.

(2) Sasaran tahap ini adalah:

a. Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, agar supaya konsep rancangan  yang tergambar dan dimaksud dalam Pengembangan Rancangan dapat diwujudkan secara fisik dengan mutu yang baik.

b.Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif, agar supaya biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan dapat dihitung dengan seksama dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi pelaksanaan pembangunan dan memenuhi persyaratan yuridis yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen perjanjian/kontrak kerja konstruksi.

Tahap 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi

(1) Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana KonstruksiPada tahap ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam bentuk format Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan Uraian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat teknis pelaksanaan pekerjaan-(RKS) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk

Page 4: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ). 

Sehingga secara tersendiri maupun keseluruhan dapat mendukung proses:

a. Pemilihan pelaksana konstruksib. Penugasan pelaksana konstruksic. Pengawasan pelaksanaan konstruksid. Perhitungan besaran luas dan volume serta biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas.

(2) Pada Tahap Pelelangan arsitek membantu pengguna jasa secara menyeluruh atau secara sebagian dalam:

a. Mempersiapkan Dokumen Pelelangan;b. Melakukan prakualifikasi seleksi pelaksana konstruksi;c. Membagikan Dokumen Pelelangan kepada peserta/lelang;d. Memberikan penjelasan teknis dan lingkup pekerjaan;e. Menerima penawaran biaya dari pelaksana konstruksi;f. Melakukan penilaian atas penawaran tersebut;g. Memberikan nasihat dan rekomendasi pemilihan Pelaksanaan Konstruksi kepada pengguna jasah. Menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pengguna Jasa dan Pelaksana Konstruksi

(3) Sasaran tahap ini adalah:Untuk memperoleh penawaran biaya dan waktu konstruksi yang wajar dan memenuhi persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan sehingga Konstruksi dapat dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan baik dan benar.

Tahap 6 : Tahap Pengawasan Berkala

(1) Dalam tahap ini:

a. Arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan dan mengadakan pertemuan secara teratur dengan pengguna jasa dan Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh pengguna jasa. 

b. Dalam hal ini, arsitek tidak terlibat dalam kegiatan pengawasan harian atau menerus.

c. Penanganan pekerjaan pengawasan berkala dilakukan paling banyak 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.

(2) Apabila lokasi pembangunan berada di luar kota tempat kediaman arsitek, maka biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perjalanan arsitek ke lokasi pembangunan, wajib diganti oleh pengguna jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau yang ditetapkan dan disepakati bersama sebelumnya.

(3) Sasaran tahap ini adalah:

Page 5: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

a. Untuk membantu pengguna jasa dalam merumuskan kebijaksanaan dan memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk mendapatkan keputusan tindakan pada waktu pelaksanaan konstruksi, khususnya masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek.

b. Untuk membantu Pengawas Terpadu atau MK khususnya dalam menanggulangi masalah-masalah konstruksi yang berhubungan dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek.

c. Untuk turut memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan ketentuan mutu yang terkandung dalam rancangan yang dibuat oleh arsitek.

KONSEP DESIGN PHASE OLEH INSTITUSI RIBA

Rencana Kerja mengatur kemajuan merancang, membangun, memelihara dan mengoperasikan proyek-proyek pembangunan menjadi beberapa Tahapan Kinerja kunci.Urutan atau isi Tahapan Kerja dapat bervariasi atau mereka mungkin tumpang tindih sesuai metode pengadaan, Program proyek dan profil risiko Klien.

Deskripsi Tugas utama :

1. Persiapan

- Mengidentifikasi Tujuan Proyek, Kasus Bisnis klien, Aspirasi Keberlanjutan dan parameter lain atau kendala dan mengembangkan Briefing Proyek awal.

- Memeriksa situs Informasi dan membuat rekomendasi untuk informasi lebih lanjut, termasuk survei, yang diperlukan.

- Tentukan profil resiko klien dan menyetujui Program proyek dan awal strategi pengadaan.

- Merakit Tim Proyek, setuju Lingkup Layanan, Kontrak Hubungan dan Desain Tanggung jawab untuk setiap peserta. Mengembangkan BIM dan Soft Landings Strategy, Bursa Informasi dan menyimpulkan perjanjian dari dokumen.

2. Konsep desain

- Penyusunan Konsep Desain termasuk proposal garis besar desain struktural, jasa sistem, dan tapak, spesifikasi garis dan rencana biaya awal bersama dengan lingkungan, energi, ekologi, akses atau Strategi Proyek lainnya.

- perkembangan dengan Initial Singkat Proyek dan proyek final briefing.

- Ulasan Strategi Pengadaan, menyelesaikan Tanggung Jawab design termasuk tingkat Kinerja Ditentukan Desain dan mengambil tindakan di mana diperlukan.

- Siapkan Pedoman Proyek termasuk kesepakatan Strategi Software, RencanaEksekusi BIM dan tingkat perstasi kerja yang spesifik

Page 6: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

- Siapkan Strategi Pembangunan termasuk review off-site fabrikasi, situs logistik dan H & S aspek.

3. Desain yang bekembang

-Persiapan Desain pengembangan termasuk dan terkoordinasi dan proposal diperbarui untuk desain struktural, sistem layanan, landscape tapak, spesifikasi garis besar, rencana biaya dan Strategi Proyek.

- Siapkan dan Kirim Aplikasi Perencanaan

- Melaksanakan Perubahan Prosedur Pengendalian, melakukan Penilaian Keberlanjutan dan mengambil tindakan ditentukan oleh Strategi Pengadaan.

- Ulasan Strategi Konstruksi termasuk H & S aspek.

4. Desain teknikal

- Persiapan Desain Teknis Informasi untuk memasukkan semua arsitektur, struktur dan jasa mekanik informasi dan Spesifikasi termasuk Lead Designer meninjau dan sign-off darisemua informasi.

- prestasi spesifik kerja untuk dikembangkan secara cukup rinci guna memungkinkan pengembangan dan integrasi oleh Spesialis Subkontraktor selama tahap final desain.

- Mengambil tindakan ditentukan oleh Procurement Strategi termasuk menerbitkan dalam bentuk paket mana yang sesuai.

- Menyiapkan dan menyerahkan Peraturan Bangunan.

- Ulasan Strategi Pembangunan termasuk sequencing, Program dan H & S aspects.

Hasil dari stage 1,2,3,4 dapat digunakan sebagai proses tender dan sebagai kebutuhan dari strategi perancangan, yang disudah dirancang bersama kontraktor awal dan kontraktor spesialis.

5. Spesialisasi Desain

- Perkembangan spesialis desain oleh Subkontraktor Spesialis termasuk integrasi, review dan sign-off Kinerja ditentukandengan Lead Designer dan desainer lain sebagaimana tercantum dalam Desain Dokumen tanggung jawab

- Ulasan Strategi Pembangunan termasuk sequencing dan jalur kritis.

- Melakukan tindakandariPengadaan Strategi atau administrasiBangunan Kontrak seperti yang diperlukan.

Page 7: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

6. Konstruksi

Tahapan dimana desain akan mulai dibangun dan strategi perancangan akan dilaksanakan dan tahap ini terdapat Soft Landing Strategi.

- Manufaktur Offsite dan konstruksi onsite sesuai dengan program konstruksi.

- Tinjauan Reguler kemajuan terhadap program dan setiap Kualitas Tujuan termasuk inspeksi dari tapak.

- Administrasi dari Bangunan Kontrak .

- Resolusi pertanyaan desain dari site yang timbul.

Implementasi Soft Landing Strategi termasuk kesepakatan informasi yang dibutuhkan untuk commissioning, pelatihan, serah terima, asset manajemen, pemantauan masa depan dan pemeliharaan dan complilation sedang berlangsung "asconstructed".

Stage 4,5,6 dapat dilaksanakan tergantung pada strategi perancangan, pekerjaan proyek juga bisa diambil alih sementara oleh kontraktor spesialis.

7. Kegunaan dan pemeliharaan bangunan

- Pelaksanaan Soft Landings Strategi termasuk Pasca Hunian Evaluasi.

- Menyimpulkan administrasi Bangunan Kontrak

- Ulasan Kinerja Proyek digunakan dan Analisis Informasi Proyek untuk digunakan pada proyek masa depan.

- Memperbarui Informasi Proyek, seperti yang diperlukan, dalam menanggapi Manajemen dan Aset Umpan balik Manajemen Sarana dan modifikasi.

Design Phase oleh Institusi AIA

RINGKASANPahaman Seorang klien dengan proses desain arsitektur seharusnya tidak menghalangi

pemahaman bahwa klien pada fase jasa desain. Praktik terbaik ini difungsikan untuk pertama kalinya memperkenalkan klien pada layanan umum desain arsitektur dan proses tender proyek dan perencanaannya

1. TAHAP JASA DESAIN SKEMATIK

Selama fase pertama skema desain arsitek berkonsultasi dengan pemilik untuk menentukan tujuan proyek dan persyaratan. Seringkali difungsikan untuk menentukan program suatu proyek. Program, atau program arsitektur, adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan fungsi yang diperlukan proyek. Itu harus termasuk perkiraan ukuran luas masing-masing jenis penggunaan dan unsur-unsur lain yang dapat mencapai tujuan proyek.

Page 8: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

Selama desain skematik, seorang arsitek yang biasa mengembangkan gambar studi, dokumen, atau media lain yang menggambarkan konsep desain dan termasuk tata ruang hubungan, skala, dan bentuk untuk pemilik untuk meninjau. Skematik desain juga merupakan tahap penelitian proyek, ketika persyaratan zona atau pembatasan yurisdiksi kemudian ditemukan dan segera ditangani. Fase ini menghasilkan desain skematik akhir, pemilik kemudian setuju setelah konsultasi dan kemudian berdiskusi dengan arsitek. Biaya yang diperkirakan berdasarkan proyek secara keseluruhan. Dan kemudian berlanjut untuk desain tahap pengembangan.

Desain Skematik sering menghasilkan denah, potongan, ketinggian elevasi, dan bahan ilustrasi lainnya seperti; gambar komputer, rendering, atau model. Biasanya gambar termasuk keseluruhan dimensi, dan kemudian biaya konstruksi diperkirakan. Catatan:Kontrak sebenarnya menguraikan apa yang telah disampaikan.

2. TAHAP LAYANAN PENGEMBANGAN DESAIN

Jasa pengembangan desain menggunakan desain awal pada dokumen dari fase skema dan membawanya satu langkah lebih lanjut. Fase ini menjabarkan mekanik, listrik,pipa, struktur, dan detail arsitektur.Biasanya disebut sebagai DD (Design Development), hasil yang terdapat pada fase ini adalah gambar yang mampu menentukan elemen desain seperti jenis bahan dan lokasi jendela atau pintu. Detail yang disediakan dalam tahap DD ini ditentukan oleh pemilik permintaan dan persyaratan proyek. Fase DD ini sering berakhir dengan presentasi formal, dan disetujui oleh para pemilik.

Pengembangan Desain sering menghasilkan lantai rencana, bagian, dan ketinggian dengan dimensi penuh. Gambar ini biasanya mencakup rincian pintu atau jendela dan jugamenguraikan spesifikasi material.

3. TAHAP LAYANAN DOKUMEN KONSTRUKSI

Tahap berikutnya adalah Construction Document(CD). Sekali pemilik dan arsitek puas dengan dokumen dihasilkan selama DD, arsitek bergerak maju dan menghasilkan gambar dengan detail yang lebih besar. Gambar-gambar ini biasanya mencakup spesifikasi untuk rincian konstruksidan bahan.Setelah CD yang memuaskan diproduksi, arsitek mengirimkan mereka untuk kontraktor untuk harga atau penawaran, jika bagian dari kontrak. Tingkat detail dalam CD dapat bervariasi tergantung preferensi pemilik. Jika set CD tidak 100 persen selesai, ini dicatat pada set CD ketika dikirim keluar untuk tawaran. Ini hasil fase akhir kontraktor perkiraan biaya proyek. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang yang paling umum pemilik cara memilih kontraktor

4. TAHAP LAYANAN NEGOSIASI

Langkah pertama dari tahap ini adalah persiapan tawaran. Dokumen diserahkan ke kontraktor untuk mengetahui harga. Dokumen penawaran yang ditetapkan seringkali berisi

Page 9: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

iklan untuk tawaran, instruksi untuk penawar, bentuk tawaran, tawaran dokumen, perjanjian pemilik-kontraktor, tenaga kerja dan bahan ikatan pembayaran, dan bagian-bagian lain yang diperlukan untuk menawar harga agar sukses. Untuk beberapa proyek yang membutuhkan persyaratan yang kompleks, arsitek dan pemilik terpilih untuk melakukan pertemuan negoisasi bagi kontraktor. Setelah tawaran set didistribusikan, baik pemilik dan arsitek menunggu tawaran untuk datang. Pemilik, dengan bantuan arsitek, mengevaluasi penawaran dan memilih tawaran yang menang. Apa saja negosiasi dengan penawar harga atau ruang lingkup proyek, jika diperlukan, harus dilakukan sebelum kontrak untuk konstruksi ditandatangani. Langkah terakhir adalah untuk memberikan kontrak kepada yang dipilih penawar dengan surat resmi agar memungkinkan pembangunan untuk dimulai.

Bagian finalnya adalah kontrak konstruksi. Setelah dokumen ditandatangani, proyekkonstruksi dapat dimulai.

5. TAHAP JASA KONSTRUKSI

Jasa administrasi kontrak diberikan kepada pemilik dan diuraikan pada perjanjian konstruksi antara pemilik dan arsitek. Layanan ini dimulai dengan kontrak awal untuk konstruksi dan berakhir pada saat final sertifikat pembayaran dikeluarkan. Tanggung jawab utama arsitek selama tahap ini adalah untuk membantu kontraktor dalam membangun proyek sebagaimana tercantum dalam CD yang disetujui oleh pemilik. Pada tahap ini membutuhkan sang arsitek untuk mengembangkan sketsa desain arsitekturalgambar dikeluarkan setelah dokumen konstruksi dirilis dimana dokumen ini menawarkan klarifikasi tambahan untuk menyelesaikan proyek dengan benar. Situasi yang berbeda mungkin memerlukan arsitek untuk mengeluarkan surat Perubahan Servis untuk menyelesaikan proyek.

Page 10: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

Kesimpulan :Setiap Institusi arsitek pada 3 negara : Indonesia, Inggris, Amerika memiliki beberapa persamaan dan perbedaan cara bekerja arsiteknya pada tahapan desain pada setiap proyek yang dikerjakan dan tahapan konstruksi dan perjanjian pada proyeknya.

Institusi Persamaan PerbedaanIAI IAI dengan yang lain

memiliki banyak persamaan dengan institusi yang lain terutama oleh RIBA tetapi hanya mempunyai 6 tahap mulai dari konsep hingga tahap pengawasan berkala

Terdapat proses Prarancangan yang berbeda yaitu pengembangan proses konsep desain hingga menjadi desain yang akan disetujui oleh klien, dan mempunyai tahap pengawasan berkala, sedangkan AIA tidak memilikinya

RIBA Tahapan desain oleh RIBA lebih rumit (7 tahap) tetapi tetap memulai semuanya dari konsep desain hingga pemeliharaan bangunan seperti pada umumnya pada tahapan desain arsitektur yang lainnya

Terdapat tahap spesialisasi desain yang mengijinkan kontraktor spesialis mempunyai waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya dan terdapat soft landing strategy yaitu kesepakatan informasi terkait pelatihan, asset, manajemen proyek dll

AIA Tahapan desain AIA hanya terdapat 5 tahap yang mulai dari konsultasi desain dengan klien hingga tahap konstruksi bangunan dan persamaan kesiapan dokumen konstruksi dan tahap pengembangan desain

Tidak tercantum tahap pemeliharaan/pengawasan bangunan dikarenakan arsitek tidak terlibat langsung di dalamnya dan tidak mencantumkan proses tender dan perjanjian kontraktor dengan arsitek dan pemilik sehingga kurang detail.

Page 11: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

II. Hak Milik dan Hak Kekayaan Intelektual

(1) Hak Milik

a. Hak kepemilikan atas setiap dokumen perancangan yang telah dibuat oleh Arsitek, dalam setiap kondisi akan tetap berada pada Arsitek, termasuk setelah penyelesaian proyek atau setelah pemutusan hubungan kerja, ataupun bila rancangan yang telah diselesaikan tersebut tidak direalisasikan.

b. Dokumen Perancangan tersebut baik sebagian maupun keseluruhan tidak diperkenankan digunakan oleh pengguna jasa untuk proyek lain ataupun ditambahkan pada proyek yang 

Page 12: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

bersangkutan kecuali atas seizin dari arsitek dengan suatu persetujuan tertulis, dan dengan kesepakatan penambahan imbalan jasa atas penggunaan dokumen tersebut sesuai dengan ketentuan imbalan jasa.

(2) Hak Perwujudan Rancangan

a. Hak perwujudan adalah hak untuk merealisasikan atau mewujudkan suatu rancangan arsitektur menjadi suatu wujud karya arsitektur yang nyata.

b. Pengguna Jasa mendapatkan hak perwujudan rancangan sebanyak 1 (satu) kali setelah memenuhi kewajiban membayar imbalan jasa atas penugasan untuk pembuatan rancangan arsitektur dan segala sesuatu yang menyangkut penugasan tersebut kepada arsitek.

c. Perwujudan ulang berdasarkan rancangan arsitektur dengan atau tanpa perubahan apapun, wajib memberitahukan dan dengan persetujuan tertulis dari arsitek dan dengan imbalan jasa sesuai ketentuan imbalan jasa perwujudan ulang rancangan arsitektur yang berlaku.

(3) Tanda Nama Arsitek berhak untuk membubuhkan tanda nama arsitek pada gambar arsitektur

(4) Hak Dokumentasi dan Hak Penggandaan

a. Arsitek memiliki hak dokumentasi termasuk membuat gambar-gambar atau foto-foto maupun rekaman dalam bentuk lainnya baik keadaan di dalam maupun di luar bangunan hasil rancangannya.

b. Hanya arsitek yang memiliki hak penggandaan atas gambar-gambar rancangan arsitektur yang dibuatnya.

(5) Hak Kekayaan Intelektual meliputi hak-hak di atas diatur sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:

a.    Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta;b.    Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten;c.    Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek;d.    Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri; dane.    Peraturan Perundang-undangan yang mengatur Hak Kekayaan Intelektual lainnya.

Page 13: Tahapan Kerja Arsitek Dan Honorarium Oleh Institusi Iai

Paper tugas MK Studi Professional

Fase Desain pada 3 institusi arsitek (IAI, RIBA, AIA)

Kelompok :

Ivana

Gregorius Stephen

Gregorius Kevin P

Radityo Chrisna

Christian Febriono