Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat Dengan Klien
-
Upload
mahmasoni-masdar -
Category
Documents
-
view
24 -
download
12
description
Transcript of Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat Dengan Klien
TAHAPAN HUBUNGAN TERAPEUTIK
PERAWAT DENGAN KLIENOLEH: PUJI SUTARJO
MINGGU KE DUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
1
2013
2
Pokok bahasan :
Komunikasi?
Tujuan Komunikasi?
Mengapa komunikasi penting bagi perawat?
I. Pengertian Komunikasi TerapeutikKominikasi secara umum adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan kode atau isyarat sehingga mendapat suatu kesepahapan antara komukator dengan komunikan agar tidak terjadi miss comunication.Sedangkan,Komunikasi terapeutuk adalah komunikasi yang dilakukan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indrawati, 2003: 48).
Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolah saling memeberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dari komunikasi ini adalah adanya saling membutuhkan antara perawat dengan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan (Indrawati, 2003: 48).
Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan,namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi, jangan sampai karna terlalu asik bekerja, kemudian melupakan pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang dan masalahnya (Arwati, 2003 : 50)
II. Tujuan Komunikasi TerapeutikTujuan komunikasi secara umum adalah memberikan suatu informasi kepada komunikan dan meyakinkan komunikan.Sedangkan,Tujuan komunikasi terapeutik adalah membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengabil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan diri sendiri.
Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan perawat-klien, apabila perawat tidak memperhatikan hubungan ini, hubungan perawat-klien ini bukanlah hubungan yang memberikan dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial biasa.
III. Mengapa Komunikasi Penting bagi PerawatKarena dasar dari melakukan sesuatu selalu menggunakan komunikasi agar tidak terjadi miss comunication.
IV. Manfaat Komunikasi TerapeutikManfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien. Mengidentifikasikan, mengungkapkan perasaan, mengkaji masalah, dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat (Indrawati, 2003 : 50)
3
V. Bagaimana Menjadi Terapeutik
Kualitas personal Fasilitasi komunikasi Dimensi responKesadaran diri : Harus mengerti kelebihan dan kekurangan terlebih dahulu. Dapat juga menggunakan media untuk mempermudah pemahaman pasien.
Komunikasi verbal Keaslian
Klarifikasi nilai Perilaku nonverbal HormatEksplorasi perasaan Teknik Analisa masalah EmpatiModel peran terapeutik KongkretAltruisme : Mementingan / membantu orang lain.Etik & Tanggung jawab
Dimensi tindakan Kebuntuan terapeutik Hasil terapeutikKonfrontas Resistensi : Tetap kukuh Untuk pasien
Kesegeraan Transfrence : Suka sekali / sebal sekali dengan pasien
Masyarakat
KesegeraanCounter-transference : Berebut pasien (faktor nyaman atau tidak nyaman)
Perawat
Bermain peran
Pelanggaran batas : Menanyakan hal-hal di luar terapeutik sebelum shift selesai
Katarsis
VI. Tahapan proses komunikasi
4
VII. Tipe Komunikasi
VERBAL NON VERBAL Menulis Bicara TV/ radio Film Majalah brosur
Sentuhan Kontak mata Ekspresi wajah Gerakan tubuh Penampilan fisik Intonasi suara
VIII. Komunikasi dan Proses Keperawatan Pengkajian menggali data dari pasien
- Objective- Subjective
Intervensi- helping the client- Active listening
Assesment/ collecting data
PlanningIntervention
Problem identification
Evaluation reassessment
validation
revision
5
IX. Mengembangkan Kemampuan Komunikasia. Komunikasi berdasar pada kebutuhan klien, bukan pada ketertarikan personal atau sosial.
Perawat harus mengerti kebutuhan pasien. Tidak berlebihan untuk pasien yang memiliki kelebihan (ganteng, cantik, dll)
b. Perlu waktu dan pengalaman untuk mengembangkan skill komunikasic. Perlu digunakan transkrip, kemudian dianalisa (dapat dengan tulisan).
X. SIKAP PERAWAT PROFESIONALa. Kemampuan Intelektual : Harus memiliki alternatifterhadap responb. Kemampuan Teknikal : Untuk menggali suatu informasic. Kemampuan Hubungan Antar Manusia (HAM)
PENGEMBANGAN HUBUNGAN EFEKTIF/TERAPEUTIK
a. Perawat – Klien/pasien : Kerjasama, tukar menukar perilaku pikiran dan pengalaman, hubungan intim terapeutik (adanya feeling atau batin), penyelesain masalah.
b. Perawat – Keluargac. Perawat – Tim Kes
XI. HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN Kerja Sama Tukar Menukar : - Perilaku
- Pikiran - Pengalaman
Hubungan Intim Terapeutik Penyelesaian Masalah
TAHAPAN HUBUNGAN TERAPEUTIK1. PRA INTERAKSI
2. PERKENALAN / ORIENTASI
3. KERJA
4. TERMINASI
Penjelasan :
A. PRA INTERAKSI Mulai sebelum kontak dengan klien Eksplorasi : - Perasaan
- Fantasi- Ketakutan- Kemampuan- Kelemahan
Mendapatkan informasi tentang klien (dari rekam medis, dari teman, dll) Mempersiapkan alat, tempat dll
6
Membuat rencana interaksi (seperti skenario)
B. PERKENALAN / ORIENTASI- Salam terapeutik- Menyebutkan nama, peran dan tanggung jawab perawat- Menanyakan nama panggilan kesukaan pasien- Validasi (mengecek) perasaan, kognitif- Menjelaskan tujuan interaksi- Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan- Kontrak :
a. waktub. topikc. tempat
- Menjamin kerahasiaan (antara pasien dengan tim medis)
C. TAHAP KERJA- Memberi kesempatan klien untuk bertanya (sebelumnya, ada yang perlu ditanyakan?)- Identifikasi masalah / kebutuhan klien- Meningkatkan kesadaran diri klien :
a. Persepsib. Perasaanc. Perbuatan
- Meningkatkan kemandirian & tanggung jawab (bisa juga membuat catatan atau diagnosa)- Membantu mengembangkan koping (penyelesaian masalah)- Membantu perubahan perilaku
D. TAHAP TERMINASI1. Evaluasi : - Subjektif
- ObjektifTergantung pada kita berperan penting bagi pasien atau tidak
2. Rencana tindak lanjut untuk klien3. Berikan reinforcement positif4. Kontrak yang akan datang yaitu rencana tindak lanjut perawat :
Topik atau tindakan yang akan dilanjutkanWaktu & Tempat pelaksanaan tindakan lanjutan
DIMENSI RESPON Berhadapan Mempertahankan kontak mata Tersenyum pada saat yang tepat Membungkuk ke arah klien pada saat yang tepat Mempertahankan sikap terbuka
ORIENTASI Stage :
Gathering information, defining the problem, identifying strength Purpose :
7
to determine how client view the problem, what strength might be used in their resolution Skills :
Basic Listening and attending, open ended questions
WORKING / IMPLEMENTATION Stage :
determining outcomes, reduce self care demand, where does the client want to go? Explaining alterbatives and options
Purpose :Find out how the client wuld like to be, how things would be if the problems were solved.
Skills :attending and basic listening, influencing, feedback
TERMINATION Stage :
generalization and transfer of learning Purpose :
to enable changes in thoughts, feelings, and behaviors; to evaluate the effectiveness of the changes in modifying the self care need
Skills :influencing, feedback, validation
KESIMPULAN
Arah hubungan yang sistematis
Sejalan dengan proses keperawatan berkesinambungan
Efektif & efisien
8