tahapan fabrikasi pada struktur baja

download tahapan fabrikasi pada struktur baja

of 33

description

tahapan fabrikasi pada struktur baja

Transcript of tahapan fabrikasi pada struktur baja

Lines Plan kapaladalah gambar rencana garis dari bentuk sebuahkapal. Dengan gambar lines plan ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan.Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar padadata kapalyang diperoleh dari perancangan.Adapun tujuan dari pembuatan lines plan atau rencana garis adalah untuk mengetahuibentuk badan kapalterutama yang berada dibawah garis air.Selain rencana garis pada bagian ini juga digambarkan carena yang tujuannya untuk mengetahui bentuk badan kapal yakni karakteristik dari badan kapal terutama yang berada dibawah garis air, dimana penggambaran ini dilakukan atas dasar garis air yang telah dibuat.Lines plan merupakan suatu gambar desain kapal yang sangat penting, dimana dari gambar lines plan ini akan sangat berpengaruh terhadap gambar-gambar desain kapal lainnya seperti rencana umum (general arrangement), konstruksi profil (profil construction),konstruksi melintang (midship section),stabilitas kapal(stability calculation) dan gambar-gambar lainnya. Yang lebih penting dari gambar lines plan ini adalah besarnya hambatan yang sangat bergantung pada bentuk lambung kapal. Denganhambatan kapalyang kecil maka mesin kapal yang dibutuhkan juga akan semakin kecil, hal ini sangat sensitif dengan harga mesin yang akan dibeli serta biaya operasi selama kapal berlayar.Penggambaran rencana garis (lines plan kapal) dibuat dalam dua dimensi sehingga untuk memperhatikan semua bentuk dari badan kapal secara tiga dimensi, maka pada penggambaran dibagi atas tiga bagian yaitu :1. Half breadth plankapal(pandangan atas)Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan gambar ini akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap kenaikan dari dasar (terutama kenaikan setiap sarat).2. Sheer plankapal(pandangan Samping)Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak sepanjang badan kapal. Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.3. Body planBody plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d isisi kiri dari centre line, bagian depan di sebelah kanan.

Gambar lines plan kapalGambar ini merupakan penampakan dari potongan-potongan kapal yang terdiri dari tiga potongan yaitu : Potongan melintang kapal secara vertikal yang disebut Section. Misalkan suatu kapal dipotong secara melintang dengan arah ke bawah atau vertikal.Pada pemotongan ini akan tampak dua dimensi yaitu dimensi tinggi (H) dan dimensi lebar (B). Potongan memanjang kapal secara horizontal yang disebut Water Line. Misalkan suatu kapal dipotong secara memanjang dengan arah mendatar atau horizontal.pada potongan ini terlihat dua dimensi yaitu dimensi panjang (L) dan dimensi lebar (B). Potongan memanjang kapal secara vertikal yang disebut Buttock line. Misalkan suatu kapal dipotong secara secara memanjang dengan arah ke bawah atau vertikal.pada pemotongan ini terlihat dua dimensi yaitu dimensi panjang (L) dan dimensi tinggi (H)

http://navale-engineering.blogspot.com/Top of Form

Bottom of Form

Saturday, 7 April 2012RENCANA GARIS ( LINES PLAN )-->RENCANA GARIS ( LINES PLAN )

I.1. Umum

Untuk mengetahui bentuk dan mengukur badan kapal dapat digunakan beberapa penggambaran/ pemroyeksian dari bentuk sebuah kapal terhadap bidang bidang tertentu. Bentuk kapal yangtigadimensi tersebut dapat diproyeksikandalam tigabidang antara lain bidangdatarhorizontal, bidang datar vertikal memanjang dan bidang datar vertikal melintang yang masingmasing disebut denganbody plan,sheer plandanhalfbreadth plan.Gambarproyeksi dari bentuktigadimensi kapal kebentukduadimensi dalam berbagai bidang yang disertakan dalam satu tampilan gambar yang berupa garis dan titik disebut dengan rencana garis (lines plan).Dalampembuatan rencana garisterdapatbeberapa metode yang digunakan,namun dalam pengerjaan tugas rencana garis inimetode yang digunakan adalahdengan menggunakanmetodediagramNSP.I.2. Curve of Sectional Area

Curve ofSectionalArea (CSA) adalah kurva yang menunjukan luasan kapal pada tiapstation. Luasan tiap station didapatkan darigambardiagram NSP(gambar II.1)dengan caramencari nilaiVs/Ldispterlebih dahulu kemudian membuat garis horisontal dari nilai yang didapatkan, pada garis horizontal tesebut akan didapatkan perpotongan garis dengan tiap station kemudian dari titik potong ditarik garis vertikal ke atas dan ditemukan nilai prosentase tiap station. Untuk mengetahui luasan tiap station, prosentase tiap station dikalikan dengan luas midship (rumus II.4). Dari diagram NSP kita juga akan mendapatkannilai,,, dan letaktitiktekanmemanjang(LCB). LCB ini didapatkan dengan cara menarik ke bawah garis perpotongan antara garis horizontal yang kita buat tadi dengan garis lengkung b, sebagai prosentase dari panjang Ldisp dan diukur dari tengah panjang LdispI.3. Body Plan

Bodyplan merupakan proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan potongan badan kapal ini dibentuk berdasarkan datadatayang didapat berdasarkan datadatagrafik A/2T dan B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus dan satu garis lengkung. Dua garis lurus pada body plan yaitu waterline dan buttock line sedang garis lengkungnya yaitu penggambaran setiap station.I.4. Half Breadth Plan

Half breadthmerupakan gambar irisan dari badan kapal bila dilihat dari atas pada tiap garis air (water line).Gambar half breadth plan ini adalah suatu gambar proyeksi dua dimensi dari bidang kapal secara horizontal memanjang jika dilihat dari atas pada setiap garis air (water line).Gambarhalf breadthmerupakan proyeksi dari bodyplan. Dari gambar ini nantinya bisa kita ketahui bentuk badan kapal yang kita rencanakansudahstreamlineatau belum. Penggambaran dari gambar ini adalah hanya menggunakan setengah dari lebar kapal yang kita gambar karena pada dasarnya sisi kanan maupun sisi kiri kapal haruslah seimbang. Jadi kita tidak perlu menggambar yang setengahnya lagi.

I.5. Sheer Plan (Buttock Line)

Gambar sheer plan adalah gambaririsan dari bentuk badan kapal apabila dilihat dari samping untuk setiap buttock line. Jadi bisa disebut sheerplan adalah potongan potongan bentuk kapal secara vertikal memanjang. Gambar ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kapal apabila dilihat dari samping kapal.Penggambaran dari gambar ini berdasarkan data yang diperoleh dari gambar half breadth plan.

I.6. Geladak Utama, Geladak Akil, Geladak Kimbul, dan Kubu kubu

Sudah disebutkandi depan tadi bahwa gambar rencana garis bertujuan untuk mengetahui bentukbodi dari kapal yang akan dibangun tidak terkecuali untuk bangunan atas dari kapal tersebut.Sehinggapada perencanaan awal atau pada rencana garis ini dapat dimungkinkan untuk mendesain rencana atau rancangan dari bangunan atas kapal yang akan kita buat. Untuk geladak utama, kita dapat membuatnya lurus atau mengikuti aturan menggunakan sheer standar, dimana perhitungan atau rumus dari sheer standar ini adalah sebagai berikut:

Gambar I.1 Geladak utama

Di depan midship : a= 5.6 (Lpp/3 + 10)[mm] b= 22.2 (Lpp/3 + 10)[mm] c= 50.0 (Lpp/3 + 10)[mm]

Di belakang midship : x= 2.8 (Lpp/3 + 10)[mm] y= 11.1 (Lpp/3 + 10)[mm] z= 25.0 (Lpp/3 + 10)[mm]

Apabila di gambar secara melintang maka akan tampak suatu lengkungan pada geladak utama. Kenaikan lengkungan tersebut pada centerline dinamakan chamber. Ketinggian dari chamber ini adalah sebesar lebar kapal dibagi 50 atau B/50. Disini kita bisa melihat ada dua posisi dari geladak utama tersebut, yaitu pada sisi dan pada titik puncak chamber. Pada sisi kita namakan dengan deck sideline dan yang pada titik puncak chamber kita namakan deck centerline. Kegunaan dari chamber ini adalah untuk mengalirkan air apabila air naik sampai ke geladak, sehingga tidak akanada air yang tergenang di geladak.

Geladak akil dibuat pada haluan kapal (forecastle deck) dan geladak kimbul dibuat pada buritan kapal (poop deck). Batas untuk geladak akil adalah pada sekat tubrukan (collision bulkhead) sedangkan untuk geladak kimbul adalah pada sekat kamar mesin. Pada penggambarannya, digambarkan kelebihan pelat sisi pada geladak kimbul sebesar 100 200 [mm]. hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pengelasan untuk menyambung pelat sisi dengan pelat geladak. Ketinggian kedua geladak ini tidak sama jika diukur dari geladak utama. Geladak akil lebih tinggi posisinya dibandingkan dengan geladak kimbul.

Kubu kubu atau yang biasanya disebut bulwark adalah tambahan pelat sisi pada deck sideline setinggi 1 meter dengan tujuan agar air laut tidak dapat masuk ke geladak kapal dan juga untuk menjaga supaya anak buah kapal tidak tercebur ke laut apabila berdiri di pinggir kapal. Pada forecastle deck, bulwark tidak dibuat penuh karena dapat digantikan oleh rilling. Ketika diteruskan ke forecastle maupun poop deck, bulwark dibuat melengkung. Hal ini bertujuan supaya pelat tidak mengalami keretakan pada saat kapal mengalami rolling muapun pitching.

-->

Pembuatan Curve of Sectional AreaII.2.1. Membaca Diagram NSP

Sebelum membuat gambar CSA, terlebih dahulu membaca diagram NSP (gambar II.1). setelah mendapatkan nilai Vs/Ldisp (rumus II.3) dapat ditarik garis mendatar pada diagram NSP. Dan menghitung nilai dari tiap perpotongan antara garis tersebut pada tiap station dengan menarik garis vertikal ke atas dan didapatkan nilai prosentase tiap station. Kemudian dikalikan dengan luas midship (rumus II.4) dan didapatkan nilai luasan dalam [m]. Untuk kapal yang saya rancang didapatkan nilai Vs/Ldisp = 0.67. Gambar diagram NSP dapat dilihat di bawah ini :

Gambar II.1 Diagram NSP Selain dapat menentukan luasan tiap stationdapatjugamenentukan letak LCB dengan cara menentukan titik perpotongan antara garis mendatar Vs/Ldispdengan letak titik tekan b, kemudian tarik garis vertikal ke bawah dan dapat diketahui nilai letak titik tekan dalam %Ldisp.

II.2.2. Membuat CSA Ldisp

Setelah mendapatkan nilai luasan tiap station kemudian menggambarCSALdisp dengan cara:

1.Membuat garis horizontal dengan panjangLdisp2.Membagi panjangLdispmenjadi 20 bagian.3.Kemudian menarik garis vertikal ke atas sesuai skala perbandingan yang digunakan, dalam pembuatan CSA ini saya menggunakan skala 1 : 34.Setelah itu menghubungkan tiap titik yang telah dibuat dari AP sampai FP5.Kemudian menentukan titik tengahLdisp,yaitu dengan membagiLdispmenjadi 2 bagian yang sama panjang (station 10).6.Setelah semua data yang diperlukan telah diketahui maka dilakukan perhitungan.

-->

II.2.3. Membuat CSA Lpp

Setelah kita mendapatkan panjang Lwl dengan cara menambah 1% pada ujung ujung CSA Ldisp maka kita akan membuat CSA Lpp .Dari tengah CSA displasemen kita tarik garis0.5Lwl kekiri dan kekanan, ujung garis Lwl pada sebelah kanan kita tarik garis lagi sepanjang Lpp kearah kiri, Lpp tersebut kita bagimenjadi20 bagian,sisa dari Lwl adalah can part yang kita bagi menjadi 2 bagian, setelah itu perlebar CSA displasemen keujung garis Lwl sehingga ada luasan pada tiap stationyang dapat dilihat pada gambar II.2.Karena terjadi penambahan, maka CSAperpendicularperlu dilakukan koreksi terhadap volume.

GambarII.2Penambahan dariLdispkeLpp

Seperti halnya perhitungan CSA Ldisp, pada CSA Lpp juga dilakukan perhitungan

-->

II.3. PEMBUATAN A/2T dan B/2II.3.1.A/2T

A/2Tadalah perbandingan antara luasan tiap station dengan dua kali tinggi sarat kapal, untuk mencari nilainya kita bagi luasan tiap station dengan nilai 2T. Setelah mendapatkan nilai tiap station, maka langkah selanjutnya adalah proyeksikan titiktitiktersebut dan hubungkan dengancommand spline pada autocad.Tabel perhitungan A/2T adalah sebagai berikut :Tabel II.3 Tabel perhitungan A/2T

StationA Skala 1 : 3 [m]A [m]A/2T [m]

-2000

-12,37017,11030,392834254

04,94614,8380,819779006

114,883444,65022,466861878

228,641585,92454,747209945

340,9278122,78346,78361326

450,9669152,90078,447552486

556,7529170,25879,406558011

660,0572180,17169,954232044

761,7254185,176210,23072928

862,2835186,850510,32323204

962,41233187,2369910,34458508

1062,41233187,2369910,34458508

1162,41233187,2369910,34458508

1262,4074187,222210,34376796

1362,4069187,220710,34368508

1461,6385184,915510,21632597

1558,9271176,78139,766922652

1653,4666160,39988,861867403

1741,3977124,19316,861497238

1825,875277,62564,288707182

1910,175830,52741,686596685

20000

II.3.2. B/2

Grafik B/2 adalah suatu grafik dimana lebar kapal pada sarat air dibagi menjadi dua.

Langkah langkah dalam pembuatan grafik B/2 adalah sebagai berikut :

1.Pertama tama menentukan dahulu sudut masuk yang dipakai.Sudut masuk merupakan fungsi f (koefisien prismatic), memakai rumus II.8.

f= Lpp + ( 1.4 - Lpp ) x e [%].......................(II.6)diketahui :e=1.68%Lpp= dispx (Ldisp/Lpp).. (II.7)= 0.7320x (144.5034/141.67) =0,75786

Maka didapat:f =Lpp+ (1,4-Lpp)x e[%].(II.8)= 0.8007+ (1.4-0.75786) x 1.68[%]=0,768647952

Didapatkan dari grafik Angle of Entrancegambar II.3 di bawah ini dengan cara menarik garis vertikal ke atas dari koefisien prismatic sampai berpotongan dengan grafik bentuk U kemudian tarik garis horizontal dan ditemukan nilaif=300

Gambar II.3 Grafik Angle of Entrance

2.Setelah mendapat prosentase sudut masuk kemudian menggambar B/2. Pada daerah dengan ordinat sama dengan midship harus lebih panjang dari daerah parallel middle body.Setelah mendapat nillai B/2 dari kurva di atas kemudian dimasukan ke dalam tabel II.4 berikut :

Tabel II.4 Tabel perhitungan B/2

StationB/2 [m]ysy.s

-2000.40

-12,37014,74021.67,58432

03,26056,5211.49,1294

15,182710,3654441,4616

27,076214,1524228,3048

38,622217,2444468,9776

49,651519,303238,606

510,107520,215480,86

610,379820,7596241,5192

710,521484

810,521242

910,521484

1010,521242

1110,521484

1210,521242

1310,521484

1410,409520,819241,638

1510,102720,2054480,8216

169,688919,3778238,7556

178,546917,0938468,3752

186,348912,6978225,3956

193,28466,5692426,2768

200010

y.s1059,70572

Setelah mendapatkan data seperti table II.4 di atas maka langkah selanjutnya adalah melakukankoreksi antara data hasil perhitungan dengan data yang didapat dari hasil penggambaran garis air yang datanya terdapat pada table.

Koreksi Awl = 0,248 + 0,778 wl........................................(II.9) WL = disp x Ldisp/Lwl.........................................(II.10) = ( 0.732x 144.5034)/147.34 =0,717923077

= 0,248 + 0,778 (0,717923077) =0.806544154Simpson :

Awlsimp : 1/3.y.s.h [m]2254.846948

Rumus :

Awl : Lwl.B. [m]2495.506328

Koreksi :

Awlsimp - Awl < 0,5% Awl [%]-0.096437095

Nilai koreksinya memenuhi yaitu kurang dari0.5 [%]

II.4. Pembuatan Bentuk Linggi Haluan dan Buritan

II.4.1 Bentuk Linggi Haluan

Sebelum kita membuat gambar selanjutnya maka kita perlu merencanakan terlebih dahulu bentuk dari haluan dan buritan kapal yang akan kita buat. Untuklinggi haluan(gambar II.4)membentuk sudut 15oterhadap sumbu vertikal.

Gambar II.4 Linggi haluan

II.4.2 Bentuk Linggi Buritan

Dan untuk linggi buritan ada dua macam, pertama menggunakan sepatu linggi (sole piece) yang kedua tidak memakai sepatu linggi. Berikut ini adalah buritan yang memakai sepatu linggi (gambar II.5). Adapun hitungannya dapat dilihat pada table II.5.

Gambar II.5 Linggi buritan tanpa sepatu linggi

Tabel II.5 Tabel perhitungan linggi buritan

D : (0.7).T [m]4.9

t : T - D [m]2.1

a : (0.35).T [m]2.45

b : (0.35).T [m]2.45

c : (0.10).T [m]0.7

d : (0.04).T [m]0.28

e : (0.12).T [m]0.84

R : [m]2.72

II.5. Pembuatan Body Plan

Sebelum membuat desainbodyplan, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa body plan adalah proyeksi stationstationpada kapal dari pandangan depan. Untuk lebih jelasnya perrhatikancontohgambarII.6berikut:

Gambar II.6. Contoh gambar body plan

II.5.1.Membuat Body Plan

Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan potongan badan kapal ini dibentuk berdasarkan datadatayang didapat berdasarkan datadatagrafik A/2T dan B/2 dengan cara sebagai berikut:

3.Membuat kotak sepanjang lebar(B)kapal dan selebar tinggisarat air (T)kapal.4.Membagi kotak menjadi dua bagian yang sama.5.Mengukur titiktitik B/2 dan A/2T tiap station pada garis panjang yang diukur dari garis tengah. Untuk station 010 diukurkan pada kotak sebelah kiri dan pada kotak sebelah kanan untuk station 1120.Untuk titik titik A/2Tdibuat garis vertikal ke bawah setinggi T dan untuk titik titik B/2 dibuat lengkungan lengkunganbodyplan yang streamline.6.Jarijari bilga merupakan kelengkungan sebelah kanan dan kiri bawah kotak. Jarijaribilga ini juga merupakan kelengkunganbodyplan pada station station yang memiliki nilai B/2 maksimum,jari jari ini didapat dari rumus(II.11).

(II.11)= 2.27 [m]

Adapun pada penggambaran body plan perlu diperhatikan tentang kesamaam luas pada bidang yang dibentuk, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambarII.7dibawah ini:

Gambar II.7 Penggambaran body plan

Luasan AOB harus sama dengan luasan COE

Untuk station0, titik perpotongan antara kurva dengan centerline jaraknya dari baseline adalah 0,6T 0.7T. Penggunaan rumus ini sesuai dengan diameter propeller yang akan dipasang nantinya.

Bisa kita lihat dibawah ini cara pembuatan station 0,

Gambar II.8 Penggambaran body plan pada station 0

Setelah gambar body plan selesai dibuat, maka akan dibuat sentline untukmelihatkeselarasan dari tiap tiap station yang telah dibuat. Langkah awal yang dikerjakan yaitu membuat garis diagonal pada penampang bodyplan yang ditarik dari sisi atas perpotongan sarat air dengan centerline menuju dasar. Kemudian kita ukur jarak antara ujung sentline diperpotongan sarat air dengan centerline pada tiap tiap station.

II.5.2. Membuat Sent LineMembuat sent line dengan cara menarik garis diagonal pada kedua sisi body plan dimulai dari center line ke sisi bawah center line dan diukur jarak tiap kurva section dengan titk awal garis diagonal tadi.

Setelah data sent line didapat kemudian digambarkan dengan cara mengambar garis lurus sepanjang Lwl yang dibagi persectionnya dan selanjutnya titik titik itu digambarkan pada tiap section dengan posisi dibawah garis Lwl. Penggambaran garis ini harus secara stream line.Setelah diketahui dimensi (jarak) garis sent line antara center line dengan masing masing station, langkah selanjutnya adalah mentransformasikan dimensi (jarak) tersebut kedalam proyeksi half breadth.

Gambar II.9 Sent lineUkuran ukuran itulah yang nantinya digambarkan pada half breadth plan.

II.6.Membuat Half Breadth PlanHalfbreadth plan(gambar II.10)ini merupakan gambar irisanirisan kapal jika dilihat dari atas pada setiap garis air (water line).

Gambar II.10 Contoh half breadth plan

Sebelum menggambar halfbreadth plan, terlebih dahulu dilakukan penggambaran sent line. Data penggambaran sent line diperoleh melalui gambar bodyplan. Setelah sent line digambar maka kita dapat menggambar half breadth plan. Data yang diperlukan yaitu panjang dari centerline ke setiap station di setiap waterline pada body plan(gambarII.11).Gambar II.11 Pembagian waterline pada body plan

Prinsip pada penggambaran halfbreadth planadalahterdapat dua garis lurus yaitu station dan buttock linessedangkan terdapat juga satu garis lengkung yaitu waterline.Untuk membuatnya,pada kotakbodyplan dibuat garis horizontal yang disebut sebagaigaris water line (wl). Garis garis ini memiliki ketinggian tertentu yang diukur mulai dari garis dasar padabodyplan. Pada kapal ini terdapat8waterline yaitu :wl0[m];wl0.5[m];wl1.0[m];wl2.0[m];wl3.0[m];wl4.0[m];wl5.0 [m]; wl 6.0 [m]; wl 7.0 [m].Selanjutnya diukur jarak tiap kurva masing masing station dengan center line untuk tiap waterline.Kemudian dari ukuran ukuran tersebut dibuat grafik atau kurva yang stream line untuk masing masing wl (gambar II.12). Apabila kurva yang dibuat tidak stream line maka dilakukan perubahan pada body plan. Kurva kurva ini menggambarkan bentuk separuh kapalyang dilihat dari atas.Pada wl sarat grafik atau kurvanya akan sama dengan grafik B/2.

Gambar II.12 Half breadth plan

II.7. Pembuatan Sheer plan

Setelah half breadth plan telah dibuat dan bentuknya streamline maka selanjutnya dibuat sheer plan. Sheer plan merupakan garis garis potongan badan kapal dengan bidang vertikal memanjang yang telah ditentukan jaraknya dari tengah kapal (centerline) yang banyaknya tergantung pada setengah lebar kapal, dapat dibagi menjadi 3 atau 4.

Pada rancangan inidibagisetengah lebar kapal menjadi3bagian yang sama. Baik pada body plan(gambar II.13)maupunpadahalf breadth plan(gambar II.14).

Gambar II.13 Pembagian buttock lines pada body plan

Gambar II.14 Pembagian buttock lines pada half breadth plan

Lalu dari perpotongan garisgaris lurus itu dengan garis garis air kita proyeksikan kedalamsheer plan, dengan cara menarik garis lurus ke atas.Garisgaris vertikalini bila dipotongkan dengan garis garis air(waterline) pada sheerplan sesuaidenganhalf breadth plan, maka akan terbentuk titik yang bila dihubungkan dengan garis akan terbentuk buttock lines. Sebagai contohpada gambar II.15bisa kita lihat untukbuttock linesyangdiproyeksikan menuju sheer plan. Apabila setelah semuanya diproyeksikan dan bentuknya kurang streamline maka perlu dilakukan perbaikan pada bodyplan dan half breadth plan.Gambar II.15 Sheer plan (buttock lines)

II.8.Pembuatan Geladak Utama, Geladak Akil dan Geladak Kimbul

2.8.1GeladakUtama (MainDeck)Dalam pembuatan geladak utama yang perlu dilakukan adalah membuat sheer standar yang merupakanlengkungan geladak utama secara memanjang(gambar II.16).Besarnya nilai dari sheer standar berdasarkanrumus. Perlu diingat geladak utama dibuat dari H kapal. Untuk di depan midship : a menggunakan rumus II.11, b menggunakan rumus II.12, c menggunakan rumus II.13. Untuk di belakang midship : x menggunakan rumus II.14, y menggunakan rumus II.15 dan z menggunakan rumus II.16,seperti berikut ini :

Gambar II.16 Geladak utama

Aturan penentuan sheer standar adalah sebagai berikut :Di depan midship :a = 5.6 ( Lpp/3 + 10 ).(II.11)= 5.6 ( 141.67/3 + 10 ) [mm]=320.4506[mm]b = 22.2 (Lpp/3 + 10).(II.12)= 22.2 (141.67/3 + 10) [mm]= 1270.358[mm]c = 50 ( Lpp/3 + 10 )..(II.13)= 50 (141.67/3 + 10 ) [mm]=2861.1666[mm]Di belakang midship :x = 2.8 ( Lpp/3 + 10 ).(II.14)= 2.8 ( 141.67/3 + 10 ) [mm]=160.2253[mm]y = 11.1 ( Lpp/3 + 10 )(II.15)= 11.1 ( 141.67/3 + 10) [mm]=635.179[mm]z = 25 ( Lpp/3 + 10 )..(II.16)= 25 ( 141.67/3 + 10 ) [mm]=1430.5833[mm]

Setelah pembuatan gambar sheer standar secara memanjang, maka selanjutnya adalah pembuatan bagian melintang kapal atau yang disebut chamber (gambar II.17). Ketinggian chamber diukur dari center line pada tinggi kapalsebesar seperlimapuluh B (B/50). Tujuan dari dibuatnya chamber adalah untuk menambah daya apung cadangan dan kekuatan geladak serta apabila ada air laut yang naik ke atas geladak kapal maka air akan mudah mengalir.

Gambar II.17 ChamberII.8.2.Geladak Akil ( Forecastle Deck)

Geladak akil adalah super stucture yang berada pada bagian haluan kapal. Tinggi daribangunan ini adalah 2.4 2.5[m]sejajar di atas geladak utama. Kemudian panjang dari geladak akil ini yaitu hingga sekat tubrukan (collision bulkhead), dimana letak sekat ini terletak antara 0.05 0.08[%]Lpp dari FP, dan terletak pada nomor gading, bukan nomor station.(gambar II.18).

Gambar II.18 Geladak akil dan kubu kubu bulwark

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1[m]diukur pada geladak terendah.

II.8.3.Geladak Kimbul (Poop Deck)

Geladak kimbul (poop deck) adalah super structure yang berada pada bagian buritan kapal. Tinggi dari bangunan ini adalah 2.4 2.5[m]sejajar dengan geladakutama. Kemudian panjang dari geladak kimbul yaitu hingga sekat kamar mesin, dimana sekat kamar mesin berada antara 17 20[%]dari APsementara diletakan pada station 4dan terletak pada nomor gading,bukan nomor station.(gambar II.19)

Gambar II.19 Geladak kimbul (Poop Deck)

navale.engineeringReaksi:

Top of Form

Bottom of Form

Video Perkapalan >> Klik Vid

powered by

TEORI KAPALBlog ini Membahas ilmu-ilmu Kapal dan segala sesuatu tentang Dunia PerkapalanSENIN, 16 MEI 2011Lines Plan

Rencana garis air (lines plan) adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal.Dengan gambar ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan. Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan.Sebelum mulai menggambar rencana garis ( lines plan ) . Harus mengetahui lebih dahulu ukuran besar kecilnya kapal, seperti panjang, lebar maupun tinggi badan kapal. Ukuran kapal tersebut menggunakan singkatan singkatan yang mempunyai arti tertentu walaupun dalam istilah bahasa inggris dan penggunaannya sudah standart. Apabila seseorang hendak membuat suatu kapal digalangan, maka pertamatama yang harus dikerjakan adalah pemindahan gambar rencana garis dari kertas gambar kelantai (mould loft) dengan ukuran yang sebenarnya atau skala 1 : 1 karena dari gambar rencana garis inilah kita dapat membentuk kapal yang akan dibangun.Dalam gambar rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian yang harus diketahui seperti yang diuraikan dibawah ini :

Garis Geladak Tepi ( Sheer Line ).Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah garis lengkung dari tepi geladak yang di tarik melalui ujung atas dari balok geladak. Kalau kita melihat garis geladak tepi dari gambar diatas, maka terlihat bahwa jalannya garis sisi tersebut adalah menanjak naik dihaluan maupun di buritan.1. Pembagian panjang kapal tersebut masing masing : 1/6L dari AP, 1/3 L dari AP, midship, 1/3 L dari FP dan 1/6 L dari FP.2. Selanjutnya pada midship ukurkan tinggi kapal ( H ).3. Kemudian pada ketinggian H ditarik garis datar sejajar dengan garis dasar ( base line ), sedemikia rupa hingga memotong garis tegak yang ditarik melalui titik AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP midship, 1/3 L dari FP, 1/6 L dari FP dan FP4. Dari perpotongan antara garis datar yang ditarik sejajar dengan base line setinggi H pada midship tadi dengan garis tegak yang ditarik melalui titik-titik AP, diukurkan tinggi sheer standart sebagai berikut ( dalam mm ) :AP= 25 (L/3 + 10)1/6 L dari AP= 11,1 (L/3 + 10)1/3 L dari AP= 2,8 (L/3 + 10)Miship= 0AP= 5,6 (L/3 + 10)1/6 L dari AP= 22,2 (L/3 + 10)1/3 L dari AP= 50 (L/3 + 10)5. Kemudian dari titik-titik tersebut diatas dibentuk garis yang stream line, menanjak naik kedepan dan kebelakang.

Garis Geladak Tengah ( Camber )Tinggi 1/50 B dari garis geladak tepi diukur pada centre line dari kapal disebut camber. Lengkungan dari camber kesisi kiri kanan lambung kapal dan berhenti pada titik garis geladak tepi disebut garis lengkung geladak.1. Pertama tama kita menggambar garis geladak tepi sesuai dengan petunjuk diatas.2. Kemudian dari masing masing titik pada garis geladak tepi sesuai dengan pembagian AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP dan seterusnya kita ukurkan keatas harga harga dari 1/50 B ( B = adalah lebar kapal setempat pada potongan AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP dan seterusnya).3. Titik tersebut kita hubungkan satu sama lain sehingga terbentuk gambar garis geladak tengah seperti pada gambar.

Potongan memanjang kapal secara horizontal yangdisebut Water Line.Misalkan suatu kapal dipotong secara memanjang dengan arah mendatar atau horizontal.pada potongan ini terlihat dua dimensi yaitu dimensi panjang (L) dan dimensi lebar (B)

Garis Tegak Potongan Memanjang ( Buttock Line ).Diumpamakan suatu kapal dipotong potong tegak memanjang kapal.Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak potongan memanjang.

Garis Tegak Potongan Melintang ( Station Atau Ordinat )Garis tegak potongan melintang adalah garis kalau diumpamakan suatu kapal dipotong-potong tegak melintang. Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak melintang.1. Gading Ukur ( Ordinat atau Station )Pada umumnya kalau seseorang merencanakan kapal, maka panjang kapal ini dibagi 10 atau 20 bagian yang sama. Garis tegak yang membatasi bagian ini disebut gading ukur atau station. Gading ukur diberi nomer 1 sampai 10 atau 1 sampai 20 dimulai dari kiri Gading ukur dengan nomer 0 adalah tepat pada garis tegak belakang atau after perpendicular ( AP ) sedangkan gading ukur dengan nomer 10 atau 20 adalah tepat pada garis tegak haluan atau fore perpendicular ( FP ). Jumlah bagian dari gading ukur biasanya genap agar memudahkan memperhitungkannya. Dalam prakteknya pembagian 0 sampai 10 bagian ini umumnya masing-masing bagian masih dibagi lagi menjadi bagian kecil. Terutama hal ini dilakukan pada ujung haluan dan bentuk belakang kapal mengingat bahwa bagian ini garis air kapal melengkung. Sehingga untuk membuat lengkungan tersebut cukup selaras diperlukan beberapa titik yang cukup berdekatan.2. Gading nyata.Gading nyata diperoleh dengan mengukur dari rencana garis yang dibentuk melalui gading ukur. Dalam prakteknya biasanya gading nyata diukur pada gambar rencana garis lalu hasilnya pengukuran digambar langsung pada lantai gambar ( Mould loft ) dengan skala satu-satu ( 1 : 1 ). Dari gambar dengan skala 1 : 1 ini dapat dibuat mal dari masing-masing gading untuk kemudian dengan mal tersebut dapat membentuk gading gading nyata dari kapal dibegkel. Pada mould loft semua potongan gading harus digambarkan yaitu sesuai dengan banyaknya gading yang akan dipasang ada kapal tersebut. Semua dari potongan gading nyata ini harus dibuatkan malnya untuk dikerjakan.

Garis Sent ( Diagonal )Garis sent adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah ( centre line ) membuat sudut dengan garis tengah. Adapun kegunaan dari garis sent adalah utuk mengetahui kebenaran dari bentuk gading ukur yang masih kurang baik atau kurang streamline, maka bentuk dari garis sent ini juga kurang streamline.

Sheer Plan ( Pandangan Samping )Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak sepanjang badan kapal.Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.Langkah Awal1. Membuat garis dasar ( base line ) sepanjang kapal ( LOA )2. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi station-station AP, , , , 19 , FP3. Membuat garis air ( WL 0, WL 1, WL 3 dan seterusnya )4. Menentukan tinggi geladak ( D )5. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi 6 bagian sama panjang mulai dari AP Sampai FP6. Menentukan kelengkungan sheer berdasarkan rumus sheer standarPada daerah haluan1. Menentukan garis forecastle deck diatas upper side line dengan ketinggian sesuai ukuran yang telah ditentukan2. Menentukan bulwark sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan3. Membuat kemiringan linggi haluan4. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) sesuai rumus yang telah ditentukanPada daerah buritan1. Menentukan poop deck side line ( garis geladak kimbul ) sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan.2. Membuat bentuk linggi sesuai ukuran3. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) pada upper deck dan poop deck sesuai rumus.Mengecek / menggambar garis potongan memanjang ( buttock line )Dengan memperhatikan potongan buttock line dengan gading ukur ( Station ) pada body plan dan potongan buttock line dengan waterline pada gambar pandangan atas.

Body Plan ( Pandangan depan dan Belakang )Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d isisi kiri dari centre line, bagian depan di sebelah kananLangkah pengerjaan :1. Gambar body plan diletakan ditengah-tengah ( Midship ).2. Membuat garis-garis WL sesuai kebutuhan3. Menentukan lebar kapal sesuai ukuran utama kapal4. Menentukan rise of floor ( Kemiringan dasar kapal )5. Membuat garis BL ( Buttock Line )6. Menggambar bentuk gading ukur ( Station ) sesuai tabel yang diberikan.

Half Breadth Plan ( Pandangan Atas )Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan gambar ini akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap kenaikan dari dasar (terutama kenaikan setiap sarat).Langkah Pengerjaan :1. Membuat garis centre line2. Menentukan garis pembagian gading ukur ( Station )3. Membuat buttock line dengan jarak tertentu4. Membuat garis air ( WL ) di pandang dari atas dengan cara pemindahan ukuran ukurannya dari body plan5. Mengecek bentuk bentuk gading ukur dengan membuat garissent ( garis diagonal ).

Radius BilgaBilga adalah kelengkungan pada sisi kapal terhadap base line.Radius bilga adalah jari-jari pada bilga. Radius bilga tanpa rise of floor dapat dihitung dengan rumus :R = {B x T x (1 Cm)/0,4292}1/2.