Tahap Perjanjian International (Jadi)
Transcript of Tahap Perjanjian International (Jadi)
M Ilham F
Sman 11 bekasi
Perjanjian international
Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisasi internasional. Perjanjian internasional bisa dilakukan oleh perwakilan diplomat yang memiliki surat kuasa penuh dari pemerintah, bisa juga kepala pemerintah langsung.Sebuah perjanjian multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian bilateral dibuat antara dua negara. Sedangkan, perjanjian multilateral adalah perjanjian yang dibuat oleh lebih dari dua negara.
1. Berlakunya Perjanjian Internasional
Persetujuan negara perunding berlaku pada tanggal yang sudah ditentukan Jika tidak ada ketentuan, perjanjian akan berlaku setelah perjanjian itu diikat dan dinyatakan
oleh semua negara berunding Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah perjanjian itu
berlaku, maka perjanjian muai berlaku bagi negara itu pada tanggal tersebut,kecuali bila perjanjian menentukan lain
Berlaku setelah disetujuinya teks perjanjian
2. Pelaksanaan Perjanjian Internasional
a. Ketaatan terhadap perjanjian
Perjanjian harus dipatuhi Kesadaran hukum nasional
b. Penerapan perjanjian
Daya berlaku surat Wilayah penerapan Perjanjian penyusun
3. Penafsiran Ketentuan Perjanjian
Berpegang pada kehendak penyusun perjanjian dengan memanfaatkan pekerjaan persiapan Berpegang pada naskah perjanjian dengan penafsiran menurut ahli yang umum dari kosa
katanya Berpegang pada objek dan tujuan perjanjian
4. Kedudukan Negara Bukan Peserta
Negara tersebut menyatakan diri terikat terhadap perjanjian itu Negara tersebut dikehendaki oleh para peserta
5. Pembatalan
Hal-hal yang menyebabkan dibatalkannya suatu perjanjian antara lain:
Terjadinya pelanggaran. Adanya kecurangan Ada pihak yang dirugikan. Adanya ancaman dari sebelah pihak
6. Berakhirnya perjanjian
Punahnya salah satu pihak. Habisnya masa perjanjian. Salah satu pihak ingin mengakhiri dan disetujui oleh pihak kedua. Adanya pihak yang dirugikan oleh pihak yang lain. Telah tercapai tujuan dari perjanjian itu Syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah
dipenuhi
Tahap perjanjian international
1. Menurut konvensi wina
Dalam Konvensi Wina tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan bahwa dalam pembuatan perjanjian internasional, baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
A. Tahap Perundingan (negotiation)
Pada tahap ini pihak-pihak akan mempertimbangkan terlebih dahulu materi yang hendak dicantumkan dalam naskah perjanjian. Materi tersebut ditinjau dari sudut pandang politik, ekonomi maupun keamanan dan juga mempertimbangkan akibat-akibat yang akan muncul setelah perjanjian disahka. Penunjukkan wakil suatu negara dalam perundingan diserahkan sepenuhnya kepada negara bersangkutan.
B. Tahap Penandatangan (signature) Tahap penandatanganan diakhiri dengan penerimaan naskah (adoption of the text) dan pengesahan (authentication of the text). Apabila koferensi tidak menentukan cara pengesahan maka pengesahan dapat dilakukan dengan penendatanganan, penandatanganan sementara atau pembubuhan paraf. Dengan menandatangani suatu naskah perjanjian, berarti suatu negara telah menyetujui untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian.
C. Tahap Ratifikasi (ratification)
Meskipun delegasi suatu negara telah menandatangani suatu perjanjian internasional, tidak berarti bahwa negara tersebut secara otomatis terikat pada perjanjian itu. Negara tersebut baru terikat pada materi/ isi perjanjian setelah naskah tersebut diratifikasi.
2. Menurut UU No. 24 th. 2000
A. Tahap Penjajakan
Adalah tahap awal dari suatu perundingan yang ditandai dengan pengajuan perjanjian antara kedua atau lebih negara.
B. Tahap Perundingan
Perundingan adalah pertemuan antara negara yang akan mengadakan suatu perjanjian internasional yang membahas apa sajakah yang menjadi poin-poin dalam kesepakatan perjanjian internasional. Tahap ini juga disebut tahap negosiasi. Perundingan yang diadakan dalam rangka peijanjian bilateral, disebut talk. Sedangkan dalam rangka multilateral disebut diplomatic conference atau konferensi. Selain secara resmi ada juga perundingan yang tidak resmi. Perundingan sedemikian disebut corridor talk.
C. Tahap Perumusan Naskah
Tahap ini adalah tahap yang penting dimana hasil perundingan dimasukkan ke dalam naskah yang berisi rancangan perjanjian internasional.
D. Tahap Penerimaan
Tahap ini adalah tahap penerimaan naskah perjanjian internasional yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Setelah itu, naskah diperiksa dan diberi persetujuan oleh beberapa pihak seperti parlemen dan presiden.
E. Tahap Penandatanganan
Bila telah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak. Lantas dilakukan penandatanganan pada naskah perjanjian internasional sebagai bentuk persetujuan terhadap perjanjian internasional tersebut.
F. Tahap Pengesahan
Tahap pengesahan adalah tahap pelaksanaan perjanjian internasional. Pengesahan ini harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Di Indonesia, setiap pengesahan akan dimasukan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Setelah disahkan, barulah negara yang terlibat akan terikat dalam perjanjian internasional tersebut
Sumber =
http://www.semipedia.com
http://id.wikipedia.org
http://hedisasrawan.blogspot.com
http://smakita.net
http://wayansuyadnya.wordpress.com