Tahap Pembuatan Kapal.docx

26
Tahap Pembuatan Kapal baru November 25, 2012 by latar lembayung Sebenarnya ini adalah pengalaman saya sewaktu KP (Kerja Praktek) di salah satu galangan kapal di Surabaya, sekitar Februari 2012. Kerja Praktek diwajibkan dari Universitas karena ada bobot sks dalam matakuliah, dengan jangka waktu 1 bulan. Banyak pengalaman yang di dapat sewaktu kerja praktek, karena tidak hanya teori dan langsung praktek dihadapkan dengan berbagai masalah yang harus diselesaikan. Ok daripada kepanjangan, langsung aja ke materi yang akan dibahas… Untuk membangun sebuah kapal dibutuhkan perencanaan yang berisi tahap-tahap pengerjaan pembangunan sebuah kapal, diantaranya : 1.Proses perencanaan kapal (perhitungan dan gambar kapal). 2.Proses Mouldloft (lantai gambar). 3.Proses sand blasting dan primer coating. 4.Proses Keel Laying (peletakan lunas). 5.Proses Fabrikasi (marking,cutting,forming). 6.Proses Sub Assembly/Assembly. 7.Proses Erection, metode pembangunan. 8.Proses Outfitting (electrical & piping instalation). 9.Proses Painting. 10.Proses test kebocoran (las & tanki). 11.Proses peluncuran kapal (Launching). 12.Proses Sea Trial. Berikut penjelasan dari tahapan diatas : 1. Proses perencanaan kapal

Transcript of Tahap Pembuatan Kapal.docx

Tahap Pembuatan KapalbaruNovember 25, 2012 by latar lembayung Sebenarnya ini adalah pengalaman saya sewaktu KP (Kerja Praktek) di salah satu galangan kapal di Surabaya, sekitar Februari 2012. Kerja Praktek diwajibkan dari Universitas karena ada bobot sks dalam matakuliah, dengan jangka waktu 1 bulan. Banyak pengalaman yang di dapat sewaktu kerja praktek, karena tidak hanya teori dan langsung praktek dihadapkan dengan berbagai masalah yang harus diselesaikan. Ok daripada kepanjangan, langsung aja ke materi yang akan dibahasUntuk membangun sebuah kapal dibutuhkan perencanaan yang berisi tahap-tahap pengerjaan pembangunan sebuah kapal, diantaranya :1.Proses perencanaan kapal (perhitungan dan gambar kapal).2.Proses Mouldloft (lantai gambar).3.Proses sand blasting dan primer coating.4.Proses Keel Laying (peletakan lunas).5.Proses Fabrikasi (marking,cutting,forming).6.Proses Sub Assembly/Assembly.7.Proses Erection, metode pembangunan.8.Proses Outfitting (electrical & piping instalation).9.Proses Painting.10.Proses test kebocoran (las & tanki).11.Proses peluncuran kapal (Launching).12.Proses Sea Trial.Berikut penjelasan dari tahapan diatas :1.Proses perencanaan kapal

2.Proses mouldloft

Proses marking pada lantai mouldloft hal pertama yang harus dilakukan adalah memberi gambar lines plan kapal kepada orang yang bertugas di bagian moudloft. Dengan syarat gambar yang kita berikan harus dengan skala dan dimensi yang komplit, kemudian lines plan tersebut digambar ulang dengan skala 1 : 1.3.Proses Sand blasting dan Primer Coating

Proses dilakukanya penembakan material blasting pada permukaan pelat, profil, pipa, dan material lainya untuk mendapatkan tingkat kebersihan dan kekasaran permukaan yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Materialpelat dan profil yang masuk ke bengkel fabrikasi terlebih dahuludiblasting untuk menghilangkan lapisan millscale yang ada padalapisan material. Dalam proses blasting digunakan cast steel gritdengan ukuran HG 25 (mampu digunakan 20 kali blasting, hargamahal), selain dapat juga digunakan pasir silica atau pasir bangka(hanya mampu digunakan 2 kali blasting, harga murah).

Selanjutnya setelahdiblasting kemudian material dicat dasar (Shop primering) denganketebalan 18 25 micrometer agar tidak rusak dalam proses fabrikasi.Cat ini untuk melindungi material dari korosi mampu bertahan antara 3 12 bulan (bersifat sementara).4.Proses Keel laying Merupakan proses awal pembangunan kapal baru, proses ini bersifat simbolik dari awal pembangunan kapal. Persyaratan biasanya ditentukan oleh badan class ataupun owner kapal. Ketentuan yang biasa dipakai adalah 10% gross tonage dari DWT kapal.5.Proses fabrikasiProses fabrikasiterdiri dari marking, cutting dan forming. Sebelumproses tersebut dilakukan terlebih dahulu mengidentifikasi materialsudah diklasifikasikan atau belum (mengecek number pelate dengandaftar yang terdapat pada class tersebut). Setelah selesai diidentifikasimaka pihak klasifikasi tersebut akan menandatangani pemeriksaanpelat tersebut. Marking

Proses penandaan pada pelat mualai dari penandaan profile maupun frame. Setiap bagian material yang telah di marking harus diberi namadengan jelas agar tidak tertukar atau keliru dengan material lainpada saat perakitan. Nama tersebut disesuaikan dengan kodeyang tercantum di material list dan marking list, nama tersebutmencakup nomor kapal, nomor blok, posisi marking. Cutting

Proses pemotongan pelat dengan menggunakan gas cutter atau acetylene, dengan memperahtikan sudut potong, kecepatan potong, dan tebal pelat yang akan di potong. Forming Proses pembentukan pelat dari bentuk aslinya menjadi bentuk yang diinginkan. Pembentukan pelat dibantu mesin roll, mesin bending, dan mesin press.6.Proses sub assembly / assembly Sub Assembly

Menggabungkan beberapa komponen kecil menjadi sebuah block. Atau bisa disebut proses perakitan block. Sub assembly merupakan proses penggabungan komponenkomponen dari bengkel fabrikasi menjadi blok-blok kecil (partassembly). Komponen-komponen tersebut masih berupa pelat denganpotongan lurus (paralel) maupun tidak lurus (non paralel), pelat yangtelah dilengkungkan dan lain-lainnya seperti bagian-bagian pipa.Sebagai contoh proses pada sub assembly ini adalah penggabunganantara merakit sekat, merakit web frame, merakit pelat dengan pelat. Assembly

Proses lanjutan dari Sub Assembly, yaitu proses dilakukan pemasangan frame pada kulit lambung, penggabungan beberapa wrang, dan juga penggabungan dua block. Proses penggabungan part assemblyyang telah di sub assembly menjadi sebuah blok. Blok yangdibangun diperhitungkan beratnya sesuai dengan kemampuancrane.7.Proses erection

Proses ini dilakukan setelah pekerjaan Sub Assembly dan Assembly telah diselesaikan.Erection adalah proses penggabungan antar block structure sampai menjadi bentuk badan kapal. Erection merupakan tingkatan terakhir dari proses assembly.Proses ini merupakan penggabungan blok-blok dari prosesassembly menjadi sebuah kapal. Proses erection ini dimulai dariblok dasar ganda (double bottom) yang biasanya bersamaandengan proses keel laying kemudian semakin keatas sampaibagian superstructure.Sebelum proses erection dilakukan pembalikan blok yang akandierection. Setelah blok dibalik maka blok dierection, untuk proseserection blok disini dilakukan pada dua blok double bottom yangjuga merupakan keel laying kapal.8.Proses outfitting

Outfitting merupakan proses pemasangan komponen kapal, meliputi hull outfitting, piping, accomodation, sistem propulsi dan machinery outfitting.9.Proses painting

Proses painting yaitu proses dimana dilakukan pekerjaan pengecatan. pengecatan dimaksudkan untuk melindungi permukaan material dari pengaruh lingkungan yang dapat berdampak pada korosi.Pengecatan juga harus memperhatikan : Perencanaan Pelaksanaan dan kondisi pekerja yang baik Keadaan cuaca Pemilihan Metode10.Proses test kebocoran

Test kebocoran adalah suatu bentuk pengujian terhadap pengelasan konstruksi kapal untuk mengetahui apakah pengelasan tersebut mengalami kebocoran atau tidak.Ada beberapa macam test kebocoran antara lain: Air Test Calk Test, Hose Test Vacum Test,Hydro test.11.Proses launching

Lounching merupakan proses dimana penurunan kapal dari landasan peluncuran ke dalam air. Tahap ini dilakukan setelah badan kapal telah terbentuk sempurna dan telah dilaksanakan dicek kebocoran.12.Sea trialYaitu pengujian performa kapal, yang dilakukan oleh owner kapal, pihak galangan, dan juga badan class. Pengujian meliputi : kecepatan, manuver, penurunan dan penarikan jangkar, pemadam kebakaran, dll yang menyangkut keseluruhan fungsi peralatan dan perlengkapan di kapal pada saat nanti kapal berlayar. Pengaturan kebutuhan air Tawar diatur dengan menggunakan manifold dan beberapa katub untuk penyalurannya yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir). Air Tawar antara lain dibutuhkan untuk sistim instalasi ke kamar mandi dan washtafel, sistim ke Dapur , dan instalasi ke Kamar mesin. SISTEM INSTALASI PIPA BAHAN BAKAR / FUEL OIL PIPING SYSTEM Instalasi pipa Bahan Bakar/Fuel Oil digunakan untuk mengalirkan kebutuhan bahan bakar dari tanki bahan bakar ke sistim di permesinan dan dari luar ke dalam kapal pada saat pengisian Bahan Bakar. Pengaliran bahan bakar menggunakan sarana pompa, dapat berupa pompa Bahan bakar atau pompa transfer bahan bakar, pompa ini disebut Pompa bahan bakar/Fuel Oil pump and Fuel Oil Transfer pump. Selanjutnya dari pompa pengaturan aliran bahan bakar juga dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve. Pompa Bahan Bakar pada umumnya menggunakan jenis pompa rotary disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim penyaringan/filter, selain menggunakan pompa bahan bakar utama, untuk kepentingan darurat sistim instalasi juga dilengkapi dengan pompa tangan bahan bakar jenis rotari/FO Rotary Hand pump. Sehingga bahan bakar dapat dipompa yang mengalirdari tanki bahan bakar ke Mesin Induk/Bantu/Main Engine/Aux.Engine sesuai kebutuhan. Untuk Mesin Induk ukuran tertentu pada umumnya dilengkapi dengan pompa bahan bakar yang menyatu dengan mesin/Attached Fuel Oil pump sehingga aliran bahan bakar diambil dari tanki bahan bakar/ tangki harian bahan bakar menggunakan pompa tersebut. Pompa Transferbahan bakar/FO Transfer pump hanya berfungsi memindah kan bahan bakar dari tanki utama ke tanki Harian/FO Daily Tank. Untuk pengisian Bahan bakar masuk kedalam kapal dengan melalui sistim pengisian melewati instalasi pipa pengisian Bahan Bakar dan masuk kedalam tanki Bahan Bakar/Fuel Oil tank , pipa pengisian bahan bakar umumnya terletak digeladak utama dan pipa pengisian menembus bagian pelat geladak kapal dan masuk ke Tanki bahan bakar dikenal dengan nama Bunker Station. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katub/valve yang terbuat dari bahan pipa baja atau pipa stainless steel. Pengaturan kebutuhan bahan bakar diatur dengan menggunakan manifold dan

beberapa katub untuk penyalurannya sesuai jumlah tanki dan jumlah mesin yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir). Untuk pipa bahan bakar yang keluar dari tangki harian dan mengalir menuju mesin harus dilengkapi dengan katup dengan sitim penutup otomatis dengan pegas dan dapat dioperasikan secara cepat/Quick closing valve. SISTEM INSTALASI PIPA AIR KOTOR/ SEWAGE PIPING SYSTEM Instalasi pipa Air Kotor/sewage piping system digunakan untuk mengalirkan air kotor dan air limbah dikapal dari dan ke tanki Sewage di dalam kapal. Pengaliran sewage menggunakan sarana pompa, berupa pompa Sewage/Sewage Pump. Air kotor/Sewage berasal dari buangan water closet dari setiap ruang akomodasi, yang mengalir ke tanki sewage secara gravity atau dengan tekanan air bilas/flushing , selanjutnya dari tanki sewage akan dipompa keluar kapal sesuai dengan peraturan pembuangan limbah. Pengaturan aliran air kotor juga dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve (lihat diagram pipa isometri terlampir). Pompa Sewage pada umumnya menggunakan jenis pompa rotary atau pompa piston dengan putaran rendah, disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim penghancur berupa baling-baling didalam tangki sewage, selain menggunakan pompa sewage utama pada umumnya untuk kepentingan darurat juga dilengkapi dengan pompa tangan. Sehingga sewage dapat dipompa keluar sebelum tanki penuh. Untuk pembersihan sistim instalasi sewage ini, dilengkapi dengan instalasi pembersih/ flushing system. Sistim pembersih menggunakan air laut , dan pembuangan sewage menggunakan pipa yang umumnya menembus kulit lambung kapal disebut overboard dan dilengkapi pula pipa pembuangan yang terletak digeladak belakang utama untuk pembuangan ke sarana didarat atau tongkang pembuangan. Pipa-pipa tersebut terbuat dari bahan pipa tahan karat atau pipa stainless steel dan dilengkapi dengan katub/valve. SISTEM PIPA LAIN Selain sistim Instalasi pipa yang utama tersebut diatas masih ada beberapa inpiap yang lain, diantaranya inatalasi pipa Minyak lumas, instalasi pipa Cargo (khusus untuk Tanker), Instalasi pipa pendingin mesin, instalasi pipa Udara, instalasi pipa Uap, dan instalasi pipa Bilga. Instalasi pipa bilga untuk pembuangan air kotor dari got kamar mesin telah dibahas sebelumya pada perihal MARPOL, termasuk untuk kapal barang dan kapal Tanker. Pipa Udara adalah pipa peranginan yang harus dipasang disetiap tanki yang ada dikapal, dengan kegunaan supaya didalam tanki tidak terjadi tekanan yang membahayakan. Pipa udara harus dipasang ditanki dan keluar menembus geladak sehingga udara keluar ditempat udara bebas. Pipa udara mempunyai ketinggian digeladak diatur oleh ketentuan Load Line Convention. Ukuran diameter pipa udara harus lebih besar dari ukuran diameter pipa isi. Dibagian ujung pipa udara harus dibuat bengkok atau dipasang strainer sehingga air tidak mesuk kedalam tanki. Pipa Gas buang/Exhaust gas pipe merupakan pipa untuk mengalirkan gas hasil pembakaran Mesin Induk/Main Engine atau mesin Bantu/Aux. Engine . Pipa gas buang terpasang dari manifold gas buang Mesin Induk/Bantu didalam kamar mesin dan terus menuju cerobong kapal/funnel . Karena pipa ini akan dialiri gas yang cukup panas maka pipa pada umumnya dibalut dengan bahan insulation. Sumber : -Lecture Notes "Sistem dan Perlengkapan Kapal" Ir. Mukti Wibowo -navalport.com Referensi : - MARPOL 73 78 - Sistim dan Perlengkapan Kapal soekarsono NA - Bureau Veritas Rules and Regulation - Pipe drafting and design